Sebelumnya sejumlah prajurit TNI AL mengeluhkan kecilnya uang layar dan sandar yang mereka terima. Jika ditotal, prajurit TNI AL yang berlayar hanya mendapat Rp 100 ribu setiap bulannya saat bertugas di laut menjaga kedaualatan negara.
"Kalau uang sekali sandar Rp 2000. Kalau uang sekali layar Rp 4000. Itu termasuk dalam tunjangan. Kalau ditotal berlayar selama sebulan itu hanya terima sekitar Rp 100 ribu. Mungkin itu aturan tahun 90-an," tutur Komandan KRI Sultan Hasanuddin-366 Letkol Laut (P) Heri Tribowo kepada detikcom saat berlayar dari Pulau Anambas menuju Batam, Jumat (5/12).
"Sudah diusulkan, iya pasti pasti (ditingkatkan)," ungkap Ryamizard usai menerima pengangkatan dirinya sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir di Markas Korps Marinir, Cilandak, Jaksel, Selasa (9/12/2014).
Sayangnya, Ryamizard belum bisa menyebut atau memastikan peningkatan uang layar dan sandar tersebut karena masih dalam proses pengajuan pengusulan. Namun Jenderal (Purn) Bintang 4 ini mengatakan, pemerintah juga akan meningkatkan uang makan atau ULP (Uang Lauk Pauk) bagi seluruh prajurit TNI. Dari yang saat ini Rp 45 ribu/hari, di 2015 akan menjadi Rp 50 ribu/hari.
"ULP (Uang Lauk Pauk) juga menjadi Rp 50 ribu," kata Ryamizard.
Tak hanya itu, putra Palembang ini juga membantah adanya wacana penghapusan remunerasi atau tunjangan kinerja bagi para prajurit.
"Tidak (penghapusan remunerasi), dari Presiden langsung waktu rapat kabinet tidak ada dihapuskan. Tetap (ada)," tutup Ryamizard.(Detik)