Pages

Friday, 24 January 2014

Skadron 16 Siap Tampung F-16 Hibah Amerika Serikat


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIc1R2cupyRgSUmU91gnTiWwrqjJ96wV5JeQovf9aHGTfe1ysCdjWsnOJByDdZoykh54mn2G0XR1IrKSbHpLydLMYAN2SI6RH3QIzoJZ0bzFBWrh0QYBMsCWixBL1yHRNH2OjXixWpUVj-/s1600/216977.jpg
F16 A/B TNI AU
Jakarta : Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara hampir merampungkan pembangunan infrastruktur untuk menampung 16 pesawat tempur F-16 yang dibeli dari Amerika Serikat.

Panglima Komando Operasional Angkatan Udara Satu Marsekal Muda Muhammad Syaugi mengatakan Skadron Udara 16 di Pekanbaru, Riau, siap menampung kedatangan pesawat legendaris bikinan Amerika Serikat tersebut.

"Hanggar, shelter, taxi way, dan infrastrukturnya di Pekanbaru sudah hampir selesai," kata Syaugi kepada wartawan di Markas Komando Operasional Angkatan Udara Satu, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, 24 Januari 2014.

Menurut Syaugi, Indonesia mendatangkan 24 pesawat tempur F-16 dari Amerika Serikat . Pengiriman pesawat itu dilakukan bertahap. Untuk Skadron 16, kata Syaugi, bakal ada 16 unit pesawat F-16 yang akan bermarkas di sana. Delapan unit pesawat F-16 bakal ditempatkan di Lanud Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur.

Mantan pilot pesawat tempur F-16, F-5 Tiger, dan Hawk 100/200 ini meyakinkan bahwa 24 pesawat F-16 blok 25 sudah dibekali senjata seperti rudal. "Kalau pesawat tempur tak ada senjatanya namanya pesawat angkut," katanya sembari tertawa.

Syaugi berharap tambahan pesawat tempur F-16 mampu memperkuat pengamanan wilayah udara Indonesia, khususnya kawasan barat dan utara, termasuk kawasan Selat Malaka. Sebab, sampai saat ini wilayah tersebut hanya dijaga oleh pesawat tempur Hawk 100/200 yang sudah terbilang uzur.
 

Marinir TNI AL Gelar Latihan Kesenjataan Terpadu


Situbondo : Diawal tahun 2014, Korps Marinir TNI AL menggelar Latihan Kesenjataan Terpadu (Latsendu) di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur, Jumat (24/01/2014).

Latihan yang digelar hingga 27 Januari 2014 itu dalam rangka memelihara dan meningkatkan kemampuan teknis dan taktis bertempur prajurit Korps Marinir TNI AL mulai dari tingkat perorangan hingga tingkat batalyon. Sehingga dengan latihan tersebut setiap prajurit Korps Marinir memiliki naluri lapangan yang tinggi dan memiliki kemampuan bertempur sesuai dengan kesenjataan masing-masing.

Latihan yang diikuti sedikitnya 3.000 prajurit Korps Marinir TNI AL tersebut juga melibatkan material tempur yang dimiliki Korps Marinir yaitu 39 Tank Amfibi BMP-3F, 13 BTR 50 P, 5 unit Roket Multi Laras RM 70 Grad, 6 pucuk Howitzer 105 mm, 4 unit BVP-2, 2 unit helicopter (1 heli Bell dan 1 unit heli Bolcow).

Di penghujung latihan yaitu tanggal 27 Januari 2014, akan dilaksanakan penyerahan 37 unit kendaraan tempur Tank Amfibi BMP-3F dari Pemerintah Rusia ke Kementrian Pertahanan RI yang selanjutnya diserahkan ke Korps Marinir TNI AL.




marinir

TNI Kebut Persiapan Skadron Pesawat tanpa Awak


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5cd_bwxZfMbrSXHhwmfIrwHB09_JheN2sy8ADn_4w3vKcRz5_kR6Q9evXJ9q0mwMyymFt9athW7cxcd2xEzQgNJFkf2Vw-o-JDuHbksZZgA5wTagkvn9fueTL72DcS0hUGSJ5Aj_bVAgx/s320/puna-wulung-mampu-terbang-200-km.jpg 
Jakarta : Panglima Komando Operasi Angkatan Udara Satu Marsekal Muda Muhammad Syaugi mengaku tidak sabar untuk segera memiliki skadron khusus pesawat tanpa awak yang rencananya berlokasi di Pangkalan Udara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat. Karena itu, Angkatan Udara saat ini sedang mempercepat persiapan infrastruktur pendukung skadron tersebut.

"Targetnya tahun ini jadi," kata Syaugi kepada wartawan di Markas Komando Operasi Angkatan Udara Satu, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 24 Januari 2014.

Selain infrastruktur, TNI AU juga mempersiapkan sisi teknologinya. Para teknisi TNI AU sudah mulai mempelajari teknologi dan seluk-beluk pesawat tanpa awak.

"Ternyata tak mudah, kami pun mempelajari (teknologi) tersebut dari negara tetangga yang sudah bisa," kata dia. "Tak perlu malu, yang penting kami belajar."

Saat disinggung soal pesawat tanpa awak jenis apa yang bakal digunakan TNI AU, Syaugi belum mau menjawab detail. Dia hanya menyebutkan pesawat tanpa awak hasil riset dari Kementerian Riset dan Teknologi serta Badan Penerapan dan Pengembangan Teknologi, yakni PUNA Wulung. "Selain itu, Kementerian Pertahanan yang tahu," ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan membeli belasan unit pesawat tanpa awak dari Filipina, selain buatan dalam negeri, yang akan dialokasikan untuk TNI Angkatan Udara.

Skadron pesawat nirawak ini diharapkan mampu mengemban misi mata-mata dan pengamatan jarak jauh. Pesawat ini ditargetkan mampu memberikan gambaran awal suatu daerah di Tanah Air setelah terjadinya bencana alam.
 

Mobil Milik Pindad Terguling, Ribuan Selongsong Mortir Berserakan di Jalan

Sleman : Ribuan selongsong mortir berserakan di jalan. Setelah mobil box yang membawa selongsong mortir ini, terguling di Jalan Wates km 5, Bodeh, Ambar ketawang, Gamping, Sleman, Jumat (24/01/2014) sekitar pukul 01.00 WIB.

Mobil tersebut terguling, setelah ban belakangya meletus. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Namun sopir dilarikan ke rumah sakit, untuk mendapatkan perawatan.

Kapolres Sleman, AKBP Ikhsan Amin mengatakan, barang-barang tersebut rencananya akan dibawa menuju devisi amunisi di Turen, Malang, Jawa Timur. Selongsong mortir yang berserakan di jalanan kemudian diidentifikasi dan diamankan.

Barang-barang tersebut dibawa ke Mapolres Sleman untuk identifikasi. Identifikasi dilakukan oleh tim Gegana dan dari TNI. Identifikasi ini untuk mengetahui tingkat kebahayaannya, dan mengecek material yang ada.

"Dari kepolisian melakukan identifikasi masalah kecelakaan lalulintasnya, memastikan tidak ada unsur sabotase, dan lain-lain," kata Ikhsan Amin di Mapolres Sleman.

Setelah itu, barang-barang berupa selongsong mortir dan granat ini diserahkan ke Dandim TNI, Denpal dan melanjutkan barang tersebut untuk dikirim ketujuan semula. Barang-barang yang diserahkan dipastikan berdasar fakta yang ada sesuai olah TKP.

Ribuan selongsong mortir ini diangkut oleh truk dengan nomor plat D-8817-VJ dari Pindad Bandung, yang dikemudikan oleh Teddy (32). Truk melaju dari arah barat dan mengalami pecah ban belakang bagian kiri. Mobil kemudian menabrak pagar dan kemudian terguling.

Setelah selesai dilakukan identifikasi di Polres Sleman, barang-barang tersebut diambil oleh TNI menggunakan truk milik TNI. Truk milik TNI sempat mogok saat di Mapolres Sleman. Sehingga harus didorong beramai-ramai oleh personel TNI dan Polisi agar bisa lebih dekat ke tempat selongsong mortir ditaruh.


DETIK

Wamenhan Kerajaan Arab Saudi Tinjau Statis Display Pesawat CN-295 Dilanud Halim Perdana Kusuma

Jakarta,  Disela-sela kunjungannya di Indonesia, Kamis (23/1) Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Salman bin Sultan bin Abdul Aziz AL Saud, meninjau Statis Display Pesawat CN-295 TNI Angkatan Udara di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Dengan didampingi Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, Pangeran Salman bin Sultan bin Abdul Aziz AL Saud menyempatkan untuk melihat secara fisik dan masuk kedalam badan Pesawat CN-295 yang merupakan produk industri pertahanan dalam negeri. Selain Pesawat CN-295 Wamenhan Kerajaan Arab Saudi tersebut juga meninjau Helikopter Bell-412 TNI AD dan Helikopter Puma VIP  TNI AU.
Sementara itu Wamenhan RI, Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan bahwa Wamenhan Kerajaan Arab Saudi ini terkesan dan tertarik melihat kapabilitas, endurance, dan kemampuan terbang dari Pesawat CN-295.  “Terkait dengan pesawat CN-295, beliau (Wamenhan Kerajaan Arab Saudi) itu tertarik melihat pesawat dari sisi kapabilitasnya, endurancenya, serta kemampuan terbangnya. Meskipun secara spesifik ketertarikan beliau tidak dalam bentuk kontrak, akan tetapi bahwa akan ada tahap berikutnya, yaitu tahap observasi, kalo sekarang itu baru tahap introduction “ Ungkap Wamenhan.

DMC 

Anggota TNI Tewas Ditembak di Puncak Jaya

Jayapura : Aksi penembakan oleh Kelompok Sipil Bersenjata di daerah Puncak Jaya, Papua, kembali berlanjut. Kali ini menewaskan seorang anggota TNI atas nama Praka Sugiarto.

Korban tewas di tempat saat peluru menembus kepalanya pada Jumat (24/1) pagi di wilayah Yambi, Mulia, Kabupaten Puncak Jaya. Kejadian bermula sekitar pukul  07.00 WIT, Kapolres Puncak Jaya mendapat informasi dari Dandim 1714/PJ bahwa anggota Yonif 751/R di Yambi telah berhasil mendapatkan satu pucuk senjata api dari kelompok bersenjata. Ia pun meminta bantuan jemputan.

Pukul 07.45 WIT, anggota gabungan TNI/Polri bergerak ke arah Yambi. Pada sekitar pukul 10.10 WIT setelah melewati Pintu Angin Mulia, tiba-tiba rombongan ditembak dari dua arah yakni kiri dan kanan jalan yang mengakibatkan Pratu Sugianto (anggota Yonif 753/AVT) terkena tembakan pada bagian kepala sebelah kanan, kaki sebelah kiri, dan paha kanan. Ia pun meninggal di lokasi kejadian. Korban akhirnya berhasil dievakuasi ke RSUD Mulia sekitar pukul 12.00 WIT.

Kepala Bidang Humas Polda Papua AKB Pujo Sulistyo mengakui ada kejadian tersebut. Hanya saja, ia mengaku belum bisa memberikan keterangan lengkap karena belum mendapat informasi yang valid.(Marcel Kelen)

metro tv

Wamenhan Arab Saudi Ingin Kerjasama Pertahanan Indonesia-Arab Saudi Meningkat

Jakarta : Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Kerajaan Arab Saudi Pangeran Salman bin Sultan bin Abdul Aziz, dalam kunjungannya ke Indonesia menyatakan harapannya hubungan kerjasama antara Indonesia dengan Arab Saudi khususnya kerjasama di bidang pertahanan yang sudah terjalin dengan baik selama ini terus meningkat.

“Saya berharap dan sangat berharap hubungan Indonesia – Arab Saudi akan selalu maju, untuk kedua belah negara dan rakyatnya. Kami sangat dekat dan menghargai Indonesia, dan kami berharap Indonesia selalu maju”, ungkap Wamenhan Arab Saudi dalam kunjungannya di Mako Kopassus, Kamis (23/1) di Cijantung, Jakarta Timur.

Dalam kunjungan ke Mako Kopassus tersebut, Wamenhan Arab Saudi diterima Wakil Kepala Staff Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI Munir dan Komandan Jenderal Kopassus Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo didampingi jajaran Kopassus.

Kunjungan tersebut merupakan bagian dari serangkaian kunjungan ke Indonesia dalam rangka memenuhi undangan Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro dan Wamenhan RI Sjafrie Sjamsoeddin berkunjung ke Kemhan RI.

Selama di Mako Kopassus, Wamehan Arab Saudi menyaksikan secara langsung kesigapan dan uji latihan pasukan Penanggulangan Teror (Gultor) dalam pembebasan sandera. Selain itu, juga melihat kemampuan kendaraan tempur panser Anoa dan berkesempatan mencoba senjata-senjata buatan industri pertahanan dalam negeri, PT. Pindad.

Usai kunjungan ke Mako Kopassus, dalam sela-sela kunjungan singkatnya ke Indonesia, Wamenhan Arab Saudi juga berkesempatan meninjau Statis Display Pesawat TNI Angkatan Udara produksi dalam negeri PT. DI antara lain pesawat CN 235, CN 295 dan helikopter Bell 412 di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Sebelumnya, Wamenhan Arab Saudi juga telah bertemu dengan Menhan RI Purnomo Yusgiantoro dan Wamenhan RI Sjafrie Sjamsoeddin serta menandatangani Defense Coorporation Agreement (DCA) atau Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Kementerian Pertahanan RI dan Arab Saudi di kantor Kemhan RI.

Kunjungan Wamenhan Arab Saudi ke Indonesia yang mewakili Kementerian Pertahanan Arab Saudi ini merupakan yang pertama sejak tahun 1950. Arab Saudi juga merupakan negara pertama di Timur Tengah yang menandatangani perjanjian kerjasama pertahanan dengan Indonesia.

Hal ini menjadikan kunjungan tersebut sebagai suatu tonggak sejarah bagi hubungan kedua negara dalam aspek pertahanan. Perjanjian kerjasama pertahanan yang telah ditandatangani kedua negara juga menjadi fondasi bagi implementasi kerjasama pertahanan, agar lebih erat, produktif dan konstruktif sebagai tindakan meningkatkan kapasitas bagi pertahanan Indonesia – Arab Saudi kearah yang lebih konkrit.


DMC

Thursday, 23 January 2014

Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Suriah

Foto: Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Suriah


Jakarta (IMD) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian ke Suriah yang saat ini masih dalam situasi konflik. Hal tersebut, kata presiden disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa di Swiss dalam konferensi tentang Suriah yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Saya jg sampaikan jk tjd gencatan senjata, Indonesia siap kirim Pasukan Pemelihara Perdamaian, seperti ketika kita kirim ke Libanon. *SBY*,” demikian dituliskan SBY melalui akun resmi Twitter-nya, Kamis (23/1).

Usulan Indonesia terhadap penyelesaian konflik bersenjata di Suriah yang disampaikan Marty ada tiga poin, yaitu adanya gencatan senjata, pemberian bantuan kemanusiaan dan ketiga, penyelesaian proses politik secara damai.

“Posisi Indonesia ini sama dengan yang saya sampaikan pada Sekjen PBB dan para pemimpin dunia lainnya. Mereka respon dengan baik. *SBY*,” tulis presiden lagi.
Hingga saat ini konflik antara rejim dan oposisi di Suriah masih berkepanjangan. Keadaan di Suriah masih menjadi perhatian dunia, meskipun rejim telah bersedia diinspeksi dugaan penggunaan senjata kimia yang sempat dituduhkan oleh sejumlah negara. Indonesia sendiri melalui presiden dan menteri luar negeri sudah menyatakan ingin berkontribusi demi perdamaian yang akan dicapai di negara rejimnya mendapat dukungan Rusia itu.





SOE : Sindonews


Jakarta (IMD) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian ke Suriah yang saat ini masih dalam situasi konflik. Hal tersebut, kata presiden disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa di Swiss dalam konferensi tentang Suriah yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Saya jg sampaikan jk tjd gencatan senjata, Indonesia siap kirim Pasukan Pemelihara Perdamaian, seperti ketika kita kirim ke Libanon. *SBY*,” demikian dituliskan SBY melalui akun resmi Twitter-nya, Kamis (23/1).

Usulan Indonesia terhadap penyelesaian konflik bersenjata di Suriah yang disampaikan Marty ada tiga poin, yaitu adanya gencatan senjata, pemberian bantuan kemanusiaan dan ketiga, penyelesaian proses politik secara damai.

“Posisi Indonesia ini sama dengan yang saya sampaikan pada Sekjen PBB dan para pemimpin dunia lainnya. Mereka respon dengan baik. *SBY*,” tulis presiden lagi.
Hingga saat ini konflik antara rejim dan oposisi di Suriah masih berkepanjangan. Keadaan di Suriah masih menjadi perhatian dunia, meskipun rejim telah bersedia diinspeksi dugaan penggunaan senjata kimia yang sempat dituduhkan oleh sejumlah negara. Indonesia sendiri melalui presiden dan menteri luar negeri sudah menyatakan ingin berkontribusi demi perdamaian yang akan dicapai di negara rejimnya mendapat dukungan Rusia itu.

Sindonews

RI Siagakan Kapal Perang dan Sukhoi ke Dekat Australia


Indonesia memindahkan kapal perangnya mendekat ke perbatasan dan menyiagakan pesawat tempur untuk menggagalkan kemungkinan kapal Australia masuk ke perairan Indonesia dalam operasi menyetop para pencari suaka.

Su30 Mk2 (Kaskus)
Pekan lalu, Canberra mengakui bahwa kapal-kapal angkatan laut mereka telah melanggar teritorial Indonesia, ketika menggelar operasi menghalau kapal-kapal yang membawa para pencari suaka agar tidak memasuki Australia.

Sejumlah kapal perang Indonesia telah dikerahkan dan empat radar pertahanan udara telah diprogram untuk memonitor dari dekat perbatasan maritim, demikian diungkapkan harian The Jakarta Post yang mengutip juru bicara militer Indonesia.

“Jika kami mengetahui ada pelanggaran perbatasan, pangkalan udara kami di Makassar akan siap,“ kata juru bicara angkatan udara Komodor Udara Hadi Tjahjanto.

“Australia bisa dijangkau dari sana,“ kata dia.

Pangkalan udara Sultan Hasanuddin di Makassar, ibukota Sulawesi selatan, adalah pangkalan bagi 16 pesawat tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30 buatan Rusia.

Stand by

Juru bicara komandan angkatan laut Laksamana Pertama Untung Suropati mengatakan bahwa kapal-kapal perang yang dipindahkan ke arah perbatasan Australia termasuk diantaranya adalah fregat, kapal cepat bertorpedo, kapal cepat rudal dan korvet.

“Semua kapal-kapal ini sedang dipindahkan, berpatroli di perairan,“ kata dia kepada harian Indonesia tersebut.

Australia sebelumnya telah meminta maaf atas pelanggaran laut yang mereka lakukan dan berjanji akan memastikan itu tidak akan terjadi lagi.

Indonesia telah menarik pulang duta besarnya di Australia dan menunda sejumlah kerjasama dalam bidang militer dan kepolisian terkait laporan bahwa intelijen Australia mencoba menyadap percakapan telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, istri dan sejumlah menterinya pada 2009.

Canberra meminta bantuan Jakarta untuk menahan aliran para pencari suaka yang sebagian besar berasal dari Timur Tengah dan Asia Tengah yang mencoba memasuki Australia melalui perairan Indonesia dengan kapal-kapal nelayan Indonesia.(ab/hp (afp,ap,rtr)
 

TNI AL Pesan Beberapa Kapal Perang

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIGp5f58CgWABLuT_8EALh-cUkKKbWAI74SKwcrfnvNTSEd4L7lwqZy2bpdhG6dmnIvROXdCql4MNp8URx3Kl18X_9wsA_sgT7rRv9j5Sq6QRsbR-pUiXQg7e86YYwoW9u9f_UHUdzicg/s1600/1551209_20130919101459.jpgSurabaya : TNI Angkatan Laut telah memesan kapal perang yang saat ini tengah dibangun, diantaranya adalah tiga buah kapal selam, di mana dua kapal selam sedang dibangun di Korea Selatan dan satu kapal dibangun di PT PAL Surabaya. Selain itu dua kapal Perusak Kawal Rudal jenis Frigat 105 meter, serta tiga kapal fregat jenis Multi Roll Light Frigate (MRLF) dari Inggris.

Demikian dikatakan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio saat memberikan pengarahan kepada para peserta Apel Komandan Satuan (AKS) Tahun 2014, bertempat di gedung Graha Samudera Bumimoro (GSB), Kobangdikal, Surabaya, Kamis (23/1/2014). “Dua kapal MRLF akan tiba pada bulan April dan September tahun 2014, sehingga pertanggungjawaban TNI Angkatan Laut tentang pembangunan kekuatan yang telah diberikan negara, akan kita tunjukkan kepada rakyat dan bangsa kita, melalui Sailing Pass pada HUT TNI Oktober nanti,” tegas Kasal.

Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio juga menambahkan, selain kapal-kapal tersebut, TNI Angkatan Laut juga akan membangun dua kapal hidrografi dari Prancis, selain itu juga kapal jenis Tall Ship pengganti KRI Dewaruci dengan panjang 92 Meter yang nantinya akan mampu menampung sekitar 200 Kadet Akademi Angkatan Laut (AAL), serta pembelian 11 helikopter antikapal selam. Sedangkan dari dalam negeri, TNI Angkatan Laut juga telah memesan lagi 16 Kapal Cepat Roket (KCR) 60 Meter, dan 16 Kapal KCR 40 Meter yang dibangun dari berbagai galangan kapal dalam negeri, yakni di Batam dan Banten, kemudian memesan pula Kapal Angkatan Laut (KAL)-28 dan dua kapal perang jenis Landing Ship Tank (LST).

Pada kesempatan tersebut, Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio menyampaikan pula bahwa, untuk menuju World Class Navy salah satunya dibutuhkan komponen kekuatan pertahanan yang besar, apalagi mengingat Indonesia adalah negara maritim terbesar di dunia, maka pada tahun ini TNI AL sedang terfokus pada proses pengadaan alutsista yang proses pembangunannya disesuaikan dengan Undang-Undang Industri Pertahanan Indonesia. “Ke depan, secara bertahap kita akan bangun alutsista di negeri kita sendiri, sehingga hal ini membangkitkan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi industri pertahanan negara kita,” ujarnya.

AKS merupakan rangkaian dari kegiatan Rapim TNI AL Tahun 2014 dan Olah Yudha Renstra Tahun Anggaran 2015. Kegiatan ini diikuti oleh 650 peserta, yang terdiri dari: Para Pati Struktural TNI Angkatan Laut, Pati non-Struktural Angkatan Laut, para komandan strata jabatan Kolonel sampai dengan strata jabatan Mayor di seluruh Komando Utama (Kotama) TNI Angkatan Laut, para Kepala Unit Pelaksana Teknis Balakpus, para Asrena, Asintel, Asops, Aspers, Aslog Kotama dan Lantamal, para LO TNI Angkatan Laut yang berada di Kodam, Kostrad, dan Kohanudnas, Seklem Seskoal, Dirrena Kobangdikal, Dirrenbang AAL, serta perwira lainnya.

Dalam kegiatan AKS disampaikan beberapa permasalahan di lingkungan TNI Angkatan Laut sesuai bidang. Paparan disampaikan oleh beberapa asisten Kotama yang ditunjuk, di antaranya Asintel Pangarmabar, Asops Pangarmatim, Aspers Dankormar, Dirlog Kobangdikal, Direnbang AAL, serta paparan tentang evaluasi kecelakaan alutsista oleh Kolonel Laut (P) Antonius W.U.

Kegiatan AKS ini diselenggarakan setiap tahun dan bertujuan menyamakan persepsi dan pemahaman terhadap kebijakan-kebijakan Pemimpin TNI Angkatan Laut, dalam pembinaan dan pembangunan kekuatan ke dalam pelaksanaan tugas yang diemban oleh Komandan Satuan di lapangan. Diharapkan melalui Rapat Pimpinan (Rapim) dan Apel Komandan Satuan (AKS) TNI Angkatan Laut Tahun 2014, serta Olah Yudha Renstra Tahun Anggaran 2015, timbul kesamaan pemahaman seluruh perwira terhadap berbagai kebijakan pemimpin TNI Angkatan Laut, sehingga menjadi faktor pendorong bagi para pelaksana program dan kegiatan untuk lebih bersinergi dalam pembangunan TNI Angkatan Laut yang berkualitas, efektif dan efisien.

Demikian berita Dinas Penerangan Angkatan Laut.
 
TNI 

Sikap Menko Polhukam terkait kebijakan Abbott dinilai tepat


Pakar hukum internasional Hikmahanto Juwana menilai tepat dan mengapresiasi sikap tegas pemerintah melalui Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto dalam menindaklanjuti pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott terkait pencari suaka.

"Peringatan Menko Polhukam merupakan respons tepat atas kebijakan unilateral yang arogan dari PM Tony Abbott," kata Hikmahanto melalui keterangan pers diterima di Jakarta, Rabu.

Hikmahanto sependapat dengan Djoko bahwa Australia dibawah kepemimpinan PM Tonny Abbot, dalam mengeluarkan setiap kebijakannya, harus menghargai kedaulatan negara-negara lain, termasuk Indonesia.

"Pemerintah Australia harus paham dan mengerti apa arti kedaulatan RI yang dilanggar begitu saja oleh Angkatan Laut Australia," ujar akademisi Universitas Indonesia itu.

Hal yang menjadi penekanan penting yang telah diutarakan Djoko, kata Hikmahanto, adalah "pengembalian pencari suaka yang sudah masuk wilayah negara manapun, maka negara itu harus mengelola sesuai amanat Konvensi tentang Pengungsi", dan harus bekerja sama dengan lembaga resmi UNHCR dan IOM.

Patroli aparat di perbatasan juga, kata dia, harus ditingkatkan untuk menghadang upaya pengembalian pencari suaka secara sepihak oleh Australia.

Lebih lanjut, ujar Hikamahanto, sikap Abbott yang merujuk pada kedaulatan Australia untuk membenarkan kebijakan menghalau kapal-kapal pencari suaka ke Indonesia sangat bertentangan dengan Konvensi Pengungsi 1951. "Karena para pencari suaka telah dilabel sebagai imigran gelap tanpa dilakukan penyaringan." ujarnya.

Oleh karena itu, kata Hikmahanto, sikap Abbott melambangkan Australia sebagai negara maju, yang dikhawatirkan pengambilan kebijakannya tidak memandang Hak Asasi Mania (HAM).

"Padahal secara tradisional negara seperti Australia yang menceramahi banyak negara berkembang terkait penghormatan HAM," ujarnya.(*) 


Antara

Overhaul Kapal Selam U-209


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFdmL31nCVei3ZdCbQE3kp-ic0h6cR_qNngpUx61wb_L4oUPNjPeCBDFs5PMwi3SEPp_WUEHNlTslPdpaNcmeaf9fvK8RnQ5Qsjj2nAMybab45hxsUcetrU_4XF22SXIu_6AaS3euTnpI/s1600/picture1gkl(dewanwidharta).jpg
Cakra Class (Kaskus)
All hands,

Setelah sekitar tujuh tahun silam menjalani overhaul di Korea Selatan, kapal selam kelas U-209 milik kekuatan laut Indonesia akan kembali menjalani overhaul yang kesekian kalinya. Pembedanya adalah nanti kapal selam itu akan kembali dioverhaul di galangan perkapalan BUMN di Ujung dan tak lagi dikirim ke galangan DSME. Pertanyaannya, mengapa kapal selam yang belum genap 10 tahun di-overhaul tersebut kini harus menempuh proses yang sama lagi?

Terdapat beberapa masalah teknis yang menyelimuti kapal selam pertama kelas U-209 kepunyaan Angkatan Laut Indonesia. Ada masalah akibat "pembedahan" di Korea Selatan yang mempengaruhi daya tahan lapisan lambung kapal selam terhadap air laut. Masalah itu jelas mengancam kelaikan operasional sistem senjata bawah air itu. Belum lagi masih adanya berbagai peralatan CMS lama pada kapal selam itu, karena saat di-overhaul oleh DSME peralatan itu tak termasuk dalam kontrak untuk dimodernisasi. Modernisasi CMS dan berbagai subsistem lainnya baru terdapat dalam kontrak ketika kapal selam kedua di-overhaul.

Apabila overhaul yang dilakukan oleh Korea Selatan di masa lalu dilaksanakan secara benar, sebenarnya tak perlu ada lagi overhaul dalam jangka waktu 15 tahun. Kini dengan rencana overhaul di PT PAL, tentu amat gampang untuk menebak siapa yang akan digandeng oleh galangan BUMN tersebut sebagai mitra. Apakah galangan pembuat kelas U-209 yang asli ataukah galangan pembuat kelas U-209 versi fotokopi?

 
 
 

Netralitas TNI Harus Dipatuhi Prajurit

BANDUNG : Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim, mengatakan, netralitas TNI harus dipatuhi seluruh prajurit saat pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pilpres 2014.

Jika ada oknum anggota TNI di lingkungan Kodam III Siliwangi yang melanggar ketentuan tersebut, pimpinan tidak akan segan-segan menjatuhkan sanksi tegas.

"Saya sudah sampaikan kepada satuan komandan serta prajurit harus netral saat Pemilu nanti," kata dia saat silaturahmi dengan wartawan di Makodam III Siliwangi, Kamis (23/1).

Menurut Pangdam, setiap ada kesempatan bertemu dengan para prajurit dirinya selalu menyampaikan pesan tersebut. Bahkan, kata dia, perintah tersebut disampaikan secara jelas kepada para prajurit mulai dari perwira hingga tamgama.

"Saya selalu ingatkan seluruh prajurit agar tidak terjerumus politik praktis. Pesan tersebut selalu saya sampaikan. Kalau ada yang termukti melanggar tentu akan diambil tindakan tegas," ujar jenderal bintang dua ini.

Netralitas TNi, kata Dedi, tak hanya berlaku bagi personel prajurit. Secara kelembagaan, kata dia, TNI juga menjunjung tinggi netralitas yang telah diamanatkan dalam undang-undang tersebut.

Ia mencontohkan netralitas TNI secara kelembagaan. Antara lain fasilitas milik TNI baik itu aset bergerak maupun tidak bergerak dilarang digunakan untuk kegiatan pemilu.

"Kantor dan asrama TNI tidak boleh dipasangi atribut parpol. Demikian pula dengan kendaraan milik TNI tidak boleh digunakan kampanye dan dipasangi atribut parpol," katanya.

Republika 

Militer RI siaga, Australia bergeming

Foto: Militer RI siaga, Australia  bergeming

IMD –Pemerintah Australia bergeming meskipun militer Indonesia siaga untuk berpatroli menjaga kedaulatan wilayah RI. Sikap tegas Indonesia itu sebagai reaksi keras atas pelanggaran kedaulatan yang dilakukan kapal-kapal militer Australia saat mengusir para pencari suaka.


Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, seperti dilansirSydney Morning Herald,Kamis (23/1/2014), mengatakan, Australia berhak untuk melindungi perbatasannya dan akan terus melakukannya, terlepas dari kekhawatiran Indonesia atas pelanggaran teritorial yang pernah terjadi sebelumnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Djoko Suyanto, dalam situs Polkam, menegaskan pemerintah Australia di bawah pimpinan Tonny Abbot juga harus paham dan mengerti apa arti kedaulatan RI yang dilanggar begitu saja oleh Angkatan Laut Australia.

”Pengembalian pencari suaka yang sudah masuk wilayah negara mana pun (termasuk Australia), maka negara tersebut harus mengelolanya sesuai amanat konvensi PBB," kata Djoko, kemarin.

Namun, Abbott bergeming dengan kegusaran Indonesia, karena apa yang dilakukan Angkatan Laut Australia juga untuk melindungi kedaulatannya. ”Menghentikan perahu (pencari suaka) adalah masalah kedaulatan,” katanya.

Komentar Abbot itu disampaikan saat ia menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Swiss. 

”Menghentikan perahu (pencari suaka) adalah masalah kedaulatan dan Presiden Yudhoyono harus mengerti. Jadi kami akan terus melakukan apa yang berhak kita lakukan untuk mengamankan perbatasan kita,” kata Abbott.

SOE : SINDO

IMD –Pemerintah Australia bergeming meskipun militer Indonesia siaga untuk berpatroli menjaga kedaulatan wilayah RI. Sikap tegas Indonesia itu sebagai reaksi keras atas pelanggaran kedaulatan yang dilakukan kapal-kapal militer Australia saat mengusir para pencari suaka.


Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, seperti dilansirSydney Morning Herald,Kamis (23/1/2014), mengatakan, Australia berhak untuk melindungi perbatasannya dan akan terus melakukannya, terlepas dari kekhawatiran Indonesia atas pelanggaran teritorial yang pernah terjadi sebelumnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Djoko Suyanto, dalam situs Polkam, menegaskan pemerintah Australia di bawah pimpinan Tonny Abbot juga harus paham dan mengerti apa arti kedaulatan RI yang dilanggar begitu saja oleh Angkatan Laut Australia.

”Pengembalian pencari suaka yang sudah masuk wilayah negara mana pun (termasuk Australia), maka negara tersebut harus mengelolanya sesuai amanat konvensi PBB," kata Djoko, kemarin.

Namun, Abbott bergeming dengan kegusaran Indonesia, karena apa yang dilakukan Angkatan Laut Australia juga untuk melindungi kedaulatannya. ”Menghentikan perahu (pencari suaka) adalah masalah kedaulatan,” katanya.

Komentar Abbot itu disampaikan saat ia menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Swiss.

”Menghentikan perahu (pencari suaka) adalah masalah kedaulatan dan Presiden Yudhoyono harus mengerti. Jadi kami akan terus melakukan apa yang berhak kita lakukan untuk mengamankan perbatasan kita,” kata Abbott.

 SINDO

Selamat, 10 Prajurit di Heli TNI AD yang Sempat Hilang Disambut Haru

Foto: Selamat, 10 Prajurit di Heli TNI AD yang Sempat Hilang Disambut Haru


IMD - Helikopter Bell 412EP TNI Angkatan Darat
yang sempat hilang kontak selama 18 jam,
akhirnya mendarat dengan selamat di
Bandara Juwata, Kota Tarakan, Kalimantan
Utara, Kamis siang 23 Januari 2014.


Seluruh penumpang heli tersebut yang
berjumlah 10 orang – 3 kru dan 7 anggota
Yonif 100/Raider Batalyon Medan, disambut
dengan haru oleh rekan-rekannya.
Kesepuluh prajurit itu dipimpin  pilot
Kapten CPN Paul Simatupang, turun dari
helikopter dengan raut muka tegang
bercampur gembira.


Ketika hilang kontak, helikopter bernomor
registrasi HA 5166 keluaran tahun 2013 itu
mendarat darurat di tengah hutan di
kawasan Kabupaten Malinau, Kalimantan
Utara. Saat itu cuaca buruk terjadi di
tengah perjalanan menuju Long Bawan,
Nunukan, Kalimantan Utara.


Sebagai rasa syukur atas selamatnya rekan-
rekan mereka, seluruh personel TNI di
Bandara Juwata langsung menggelar doa
bersama dipimpin oleh Danrem
Mulawarman VI, Brigjen Nono Suharsono. Acara doa bersama berlangsung khidmat.

Usai berdoa, para prajurit meneriakkan yel-
yel korps dengan penuh semangat. Mereka
menyatakan akan terus menjalankan tugas
negara dengan sepenuh hati.


Heli TNI AD yang mengangkut 10 prajurit
Yonif 100/Raider Batalyon Medan itu
sedang melaksanakan tugas pengamanan
perbatasan Kalimantan Timur ketika hilang
kontak. Mereka membawa logistik dari
Bandara Juwana, Tarakan, menuju Long
Bawan, Nunukan.

“Kami akan terus berjuang menjaga
perbatasan karena kami cinta tanah air,”
kata pilot Paul Simatupang.

SOE : Vivanews


 Helikopter Bell 412EP TNI Angkatan Darat yang sempat hilang kontak selama 18 jam,
akhirnya mendarat dengan selamat di Bandara Juwata, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis siang 23 Januari 2014.

Seluruh penumpang heli tersebut yang berjumlah 10 orang – 3 kru dan 7 anggota Yonif 100/Raider Batalyon Medan, disambut dengan haru oleh rekan-rekannya. Kesepuluh prajurit itu dipimpin pilot Kapten CPN Paul Simatupang, turun dari helikopter dengan raut muka tegang bercampur gembira.

Ketika hilang kontak, helikopter bernomor registrasi HA 5166 keluaran tahun 2013 itu mendarat darurat di tengah hutan di kawasan Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Saat itu cuaca buruk terjadi di tengah perjalanan menuju Long Bawan, Nunukan, Kalimantan Utara.

Sebagai rasa syukur atas selamatnya rekan- rekan mereka, seluruh personel TNI di Bandara Juwata langsung menggelar doa bersama dipimpin oleh Danrem Mulawarman VI, Brigjen Nono Suharsono. Acara doa bersama berlangsung khidmat.

Usai berdoa, para prajurit meneriakkan yel- yel korps dengan penuh semangat. Mereka menyatakan akan terus menjalankan tugas negara dengan sepenuh hati.


Heli TNI AD yang mengangkut 10 prajurit Yonif 100/Raider Batalyon Medan itu sedang melaksanakan tugas pengamanan perbatasan Kalimantan Timur ketika hilang kontak. Mereka membawa logistik dari Bandara Juwana, Tarakan, menuju Long Bawan, Nunukan.

“Kami akan terus berjuang menjaga perbatasan karena kami cinta tanah air,” kata pilot Paul Simatupang.

Vivanew

Kapal Perang Baru, Ksal Bentuk Satuan KPPK untuk Persiapan Awak

Korvet kelas Nakhoda Ragam

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio meresmikan Kesatuan Persiapan Pengambilan Kapal (KPPK) TNI AL di Pusat Latihan Kapal Perang (Puslatkaprang) Kolatarmatim Ujung Surabaya, Senin, 20 Januari 2014.

Dalam rangka tindak lanjut pengambilan kapal dari proyek pengadaan kapal dalam dan luar negeri, diperlukan penyiapan personel pengawak yang memenuhi standar kemampuan, cakap dan profesional. Penyiapan personel tersebut dilaksanakan melalui program pelatihan di Kolat Koarmada. Program pelatihan tersebut ditujukan untuk memberikan pembekalan tentang fungsi, peran, prosedur, pengoperasian peralatan baik secara individu maupun terintegrasi bagi para calon pengawak sesuai kapalnya agar nantinya mampu mengoperasikan kapalnya sesuai dengan Standard Operating Procedure yang ditetapkan.

Oleh sebab itu, hakekat dari penyelenggaraan acara ini adalah menandai peresmian KPPK TNI AL dimana Kolatarmatim dan Kolatarmabar masing-masing menjadi penanggungjawab atas penyiapan satuan tugas calon pengawak sekaligus menjadi tempat diselenggarakannya KPPK. Kolatarmatim untuk penyelenggaraan KPPK wilayah timur bagi kesiapan satuan tugas calon pengawak dari Kapal Selam Diesel Engine, Perusak Kawal Rudal, Multi Role Light Frigate, Kapal Cepat Rudal 60 meter, Kapal Patroli Cepat dan Latih Layar. Sedangkan Kolatarmabar sebagai tempat untuk penyelenggaraan KPPK wilayah barat menyiapkan satuan tugas calon pengawak Kapal Bantu Hidro-Oceanografi, Kapal Bantu Cair Minyak, Kapal Cepat Rudal 40 meter serta calon pengawak Kapal Angkut Tank.

Kapal perang yang akan didatangkan ke tanah air saat ini adalah tiga korvet patroli lepas pantai kelas Nakhoda Ragam eks pesanan Angkatan Laut Brunei. Korvet bobot benaman 1.940 ton yang berdimensi panjang keseluruhan 95 meter dan lebar 12,8 meter itu saat ini masih berada di Inggris, tempat pembuatannya, lantaran pemerintah Brunei membatalkan akuisisi ketiga kapal perang itu.

Ketiga kapal ini dipersenjatai dengan rudal Exocet Block II anti kapal dan rudal pertahanan udara Seawolf. Senjata utamanya adalah meriam Oto Melara 76mm, juga dilengkapi dengan dua tabung torpedo, dua stasiun senjata remot 30mm, dan dek pendaratan untuk helikopter. Soal kecepatan, kapal ini mampu berlayar maksimal 30 knot dengan 79 awak. Disebut-sebut, 3 kapal yang diluncurkan dalam rentang 2001 dan 2002 ini dibeli oleh TNI AL dengan harga 20% dari harga jual.
 

Saudi Jajaki Kerja Sama ‘Ranpur’ Dengan Indonesia

Foto: Saudi Jajaki Kerja Sama ‘Ranpur’
Dengan Indonesia

Januari 23, 2014 - Nasional
Jakarta ( Berita ) : Pemerintah
Kerajaan Arab Saudi menjajaki kerja
sama di bidang Industri Pertahanan
dengan Indonesia untuk
membangun kendaraan tempur
(Ranpur) dalam bentuk produksi
bersama atau joint investment.
“Kami menawarkan joint investment
dalam membangun kendaraan
tempur kepada Wamenhan Arab
Saudi,” kata Wakil Menhan RI Sjafrie
Samsoeddin usai pertemuan dengan
Wamenhan Kerajaan Arab Saudi
Salman bin Sultan Abdul Aziz al
Saud di Kantor Kementerian
Pertahanan RI, Jakarta, Kamis [23/01]
.
Menurut dia ada dua hal penting
dari pertemuan ini, yakni pertama,
peningkatan kapasitas dan
kemampuan dalam profesionalitas
dan ketakwaan pada Tuhan Yang
Maha Esa pada prajurit muslim kita.
Kedua, untuk kerjasama industri
seperti produksi bersama kendaraan
tempur.
“Beliau saat ini sedang melihat
kendaraan tempur panser Anoa yang
sudah digunakan oleh Kopassus.
Sejak tahun 1950 baru saat ini kita
menerima kunjungan Wamenhan
Arab Saudi yang mewakili
Kementerian Pertahanan Arab
Saudi,” kata Sjafrie
Wamenhan Arab Saudi juga akan
meninjau alutsista milik TNI seperti
pesawat CN 235, CN 295 dan
helikopter Bell 412. Pihak Arab Saudi
juga menyetujui memberikan
pelatihan bahasa Arab untuk
persiapan kontingen PBB Indonesia
yang akan berangkat ke Lebanon di
pusat bahasa di Shanti Dharma
Sentul, Jawa Barat.
Menurut Sjafrie, dalam kunjungan
Wamenhan Kerajaan Arab Saudi
tersebut, disamping meninjau
pasukan khusus juga akan melihat
Ranpur Anoa yang sudah
dioperasionalkan dan digunakan TNI
di Mako Kopassus, dan siangnya
Wamenhan Arab Saudi akan melihat
statik show CN 235 dan 295 sampai
Bell Helli 412, yang digunakan TNI
AD, TNI AU.
Sebagai pertanda kerja sama
dimulai, Sjafrie memberikan senjata
SS 2 Pindad 1 yang biasa digunakan
pasukan TNI kepada Pangeran
Salman. Mereka menandatangani
kerja sama ‘Defence Cooperation
Agreement’.
Selain itu, lanjut Wamenhan Sjafrie,
Wamenhan Salman juga memberikan
peluang untuk kerjasama di bidang
industri pertahanan baik yang sudah
ada yang sekarang maupun yang
akan datang. Selain itu kedua
Kemhan juga sepakat untuk terus
memelihara hubungan kedua negara
tetapi dipasok dengan peran
kerjasama kegiatan pertahanan.
“Kami juga membuka peluang kerja
sama yang saling bermanfaat
termasuk bagaimana peluang latihan
bersama antara kopassus kita
dengan Special Force Saudi Arabia,”
katanya.
Penanggulangan Terorisme
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan
Indonesia juga sepakat melakukan
kerjasama untuk peningkatan
kapasitas kemampuan dalam
hubungan profesionalisme. Menurut
Sjafrie, kedua negara tersebut
sepakat untuk memulai dan
membuka suatu kesempatan
melakukan peningkatan pelatihan
pasukan khusus kedua negara dalam
rangka penanggulangan terorisme
internasional.
“Saya perlu garis bawahi, kedua
Wamenhan sepakat bahwa ancaman
terorisme internasional itu, tidak
boleh dikaitan dengan ideologi dan
Islam, karena ajaran agama tidak
mengajarkan tindak kekerasan,
sehingga kita sepakat untuk
memerangi terorisme internasional
ini dengan latihan bersama. Saat ini
beliau mengunjungi Pasukan Khusus
Indonesia untuk melihat sejauhmana
Kopassus tersebut di Cijantung,”
paparnya. 

@FN


Jakarta : Pemerintah  Kerajaan Arab Saudi menjajaki kerja  sama di bidang Industri Pertahanan
dengan Indonesia untuk membangun kendaraan tempur (Ranpur) dalam bentuk produksi bersama atau joint investment. “Kami menawarkan joint investment dalam membangun kendaraan tempur kepada Wamenhan Arab Saudi,” kata Wakil Menhan RI Sjafrie Samsoeddin usai pertemuan dengan Wamenhan Kerajaan Arab Saudi Salman bin Sultan Abdul Aziz al Saud di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Kamis [23/01]
.
Menurut dia ada dua hal penting dari pertemuan ini, yakni pertama, peningkatan kapasitas dan kemampuan dalam profesionalitas dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa pada prajurit muslim kita. Kedua, untuk kerjasama industri seperti produksi bersama kendaraan tempur.

“Beliau saat ini sedang melihat kendaraan tempur panser Anoa yang sudah digunakan oleh Kopassus. Sejak tahun 1950 baru saat ini kita menerima kunjungan Wamenhan Arab Saudi yang mewakili Kementerian Pertahanan Arab Saudi,” kata Sjafrie Wamenhan Arab Saudi juga akan meninjau alutsista milik TNI seperti
pesawat CN 235, CN 295 dan helikopter Bell 412. Pihak Arab Saudi juga menyetujui memberikan pelatihan bahasa Arab untuk persiapan kontingen PBB Indonesia yang akan berangkat ke Lebanon di pusat bahasa di Shanti Dharma Sentul, Jawa Barat. Menurut Sjafrie, dalam kunjungan Wamenhan Kerajaan Arab Saudi tersebut, disamping meninjau pasukan khusus juga akan melihat Ranpur Anoa yang sudah dioperasionalkan dan digunakan TNI di Mako Kopassus, dan siangnya Wamenhan Arab Saudi akan melihat
statik show CN 235 dan 295 sampai Bell Helli 412, yang digunakan TNI AD, TNI AU.

Sebagai pertanda kerja sama dimulai, Sjafrie memberikan senjata SS 2 Pindad 1 yang biasa digunakan pasukan TNI kepada Pangeran Salman. Mereka menandatangani kerja sama ‘Defence Cooperation
Agreement’. Selain itu, lanjut Wamenhan Sjafrie, Wamenhan Salman juga memberikan peluang untuk kerjasama di bidang industri pertahanan baik yang sudah ada yang sekarang maupun yang akan datang. Selain itu kedua Kemhan juga sepakat untuk terus memelihara hubungan kedua negara tetapi dipasok dengan peran kerjasama kegiatan pertahanan. “Kami juga membuka peluang kerja sama yang saling bermanfaat termasuk bagaimana peluang latihan bersama antara kopassus kita dengan Special Force Saudi Arabia,” katanya.

Penanggulangan Terorisme Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia juga sepakat melakukan kerjasama untuk peningkatan kapasitas kemampuan dalam hubungan profesionalisme. Menurut Sjafrie, kedua negara tersebut sepakat untuk memulai dan membuka suatu kesempatan melakukan peningkatan pelatihan pasukan khusus kedua negara dalam rangka penanggulangan terorisme internasional.

“Saya perlu garis bawahi, kedua Wamenhan sepakat bahwa ancaman terorisme internasional itu, tidak boleh dikaitan dengan ideologi dan Islam, karena ajaran agama tidak mengajarkan tindak kekerasan, sehingga kita sepakat untuk memerangi terorisme internasional ini dengan latihan bersama. Saat ini beliau mengunjungi Pasukan Khusus Indonesia untuk melihat sejauhmana Kopassus tersebut di Cijantung,” paparnya

TNI Akan Diperkuat 8 Helikopter Tempur

http://www.shephardmedia.com/static/images/article/ah6406.jpgBALIKPAPAN : Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman mengatakan, TNI AD akan diperkuat dengan delapan helikopter tempur AH-64 Apache yang akan didatangkan secara bertahap mulai tahun 2015. "Secara bertahap helikopter tersebut akan kita datangkan mulai 2015 hingga 2017. Helikopter canggih buatan Boeing ini akan dioperasikan oleh para penerbang Angkatan Darat (Penerbad)," katanya di Samarinda, Kamis (23/1).

Ia mengatakan, TNI AD tengah menyiapkan sejumlah titik untuk menjadi pangkalan senjata berawak ini. Menurut KSAD, salah satunya adalah di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Di kabupaten paling utara Provinsi Kaltim itu selain helikopter Apache, juga akan menjadi pangkalan heli tempur Agusta dan berbagai jenis pesawat lain.

"Indonesia membeli varian terbaru dari helikopter serbu tersebut, yaitu versi AH-64E. Sejak 2013, model ini oleh Amerika Serikat, negara pembuatnya, mulai dipakai untuk menggantikan AH-64D Longbow, yang di ASEAN dimiliki oleh Singapura.

Dia mengatakan, AH-64E memiliki mesin T700-GE-701D yang hemat bahan bakar dan lebih efisien sehingga dapat terbang lebih jauh, lebih lama, dan bisa membawa persenjataan lebih banyak. Rotornya terbuat dari bahan komposit yang lebih ringan namun lebih kuat yang membuat jenis heli ini terbang lebih cepat ketimbang seri D.

Jenderal Budiman mengatakan, harga delapan heli lengkap dengan persenjataan dan pelatihan pilot serta kru darat adalah 600 juta dolar AS. Selain Indonesia, katanya, Taiwan, India, dan Qatar juga sudah memesan AH-64E bersamaan dengan Korea Selatan dan Jepang. India bahkan bisa memaksa Boeing melakukan alih teknologi dengan membuat sebagian komponen untuk India di India.

Dia mengatakan, senjata utama Apache AH-64 adalah rudal AGM-114 Hellfire. Rudal ini dijuluki tank-killer atau penghancur tank, julukan yang didapatnya dari berbagai medan perang. Apache membawa 16 rudal Hellfire dibagi ke dalam 4 peluncur di sayapnya dengan jangkauan tembak hingga 12 km.

Senjata lapis kedua dari Apache adalah roket Hydra 70 mm yang dibawa dalam sepasang peluncur roket isi 19 roket. Untuk pertahanan udara, helikopter ini dilengkapi rudal AIM-9 Sidewinder dan AIM-92 Stinger. Heli ini juga bisa mengangkut rudal anti radiasi AGM-122 untuk menghancurkan instalasi radar musuh.

"Jadi kita tunggu saja," kata KSAD Jenderal Budiman.

republika 

Rapim TNI AL, Bahas Pembangunan Kekuatan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcmZVa10E81pp77-wQfqF5yM-kXChTLJHem7vmgdmlOYQISXmHKmYk6OktbsFM6dgyLPgKSROoDMlk7Y_8tBkjG8VgC89VInRGtxOsgb8TxSgHxAcuAvzRLenONyGkMVu_4RrwYbk1Knc/s640/KRI-Dewaruci_Berita.jpg
KRI Dewaruci
Surabaya : Rapim TNI Angkatan Laut Tahun 2014, merupakan tindaklanjuti kebijakan dan arahan Panglima TNI di tahun 2014.

Kegiatan ini sekaligus sebagai media yang efektif untuk menerima masukan secara langsung dari para peserta Rapim TNI Angkatan Laut terkait dengan pelaksanaan program kegiatan di tahun 2013.

Dengan demikian bisa diambil langkah-langkah kebijakan yang komprehensif agar mencapai sasaran pembinaan tahun 2014 secara optimal.

Dalam acara yang dipimpin langsung oleh Laksamana TNI Marsetio Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) ini dilaksanakan tiga agenda kegiatan strategis sekaligus yakni Rapat Pimpinan (Rapim) dan Apel Komandan Satuan (AKS) TNI Angkatan Laut Tahun 2014, serta Olah Yudha Renstra Tahun Anggaran 2015. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 22 - 24 Januari 2014.

"Dalam rapim ini yang pertama tentang arah kebijakan dan proses pembangunan kekuatan TNI. Nantinya para Pangkotama TNI AL para pemimpin Kotama, akan menjabarkan kepada anggotanya hingga paling bawah," kata Laksamana TNI Marsetio KASAL kepada wartawan, Kamis (23/1/2014).

Dia menambahkan, terkait dengan pembahasan proses pembangunan alat utama sistem senjata (alutsista), TNI AL saat ini sedang melakukan pengadaan tiga buah kapal selam, dan satu diantaranya dibangun full di PT. PAL.

"Setelah kita mampu membeli, harus mampu membuatnya sendiri. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi nasional. Selain itu juga sedang dibangun dua Perusak Kawal Rudal (PKR) Fregat, panjang 105 meter. Saat ini PT PAL juga mempunyai program untuk membeli tiga kapal multi role light frigate (mrlf) dari Inggris," kata Marsetio.

TNI AL saat ini juga memesan dua kapal hidrografi dari perancis, membeli 11 Helikopter anti Kapal selam dan PT. PAL juga membangun 16 kapal cepat roket. "Yang tidak kalah penting adalah pembuatan kapal pengganti KRI Dewaruci. Mengingat KRI tersebut dibuat pada tahun 50an, sehingga dilakukan peremajaan diganti dengan kapal tahun pembuatan 2011," ujarnya.

Laksamana TNI Marsetio berharap, TNI AL yang telah mencanangkan world class navy, dan semua negara mengganggap bahwa Indonesia adalah negara maritim besar, tentunya memiliki pertahanan yang kuat.(wak/rst)

suara surabaya 

Wamenhan Arab Saudi Kagumi Kemampuan Kopassus

Wakil Menteri Pertahanan Arab Saudi, Pangeran Salman Bin Sultan Bin Abdul Aziz Al Saud, kagum dengan keterampilan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Dia juga melihat kemampuan kendaraan lapis baja dan bersenjataan buatan PT Pindad.

Kekaguman Salman dia ungkapkan saat berkunjung ke Markas Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur, Kamis 23 Januari 2014. Salman menyaksikan langsung kesigapan dan uji latihan pasukan Gultor dalam pembebasan sandera yang digelar di markas baret merah itu.

Kepala Penerangan TNI Angkatan Darat, Letnan Kolonel Inf, J.0. Simbiring, mengatakan kunjungan Wamenhan Arab Saudi ini adalah lawatan balasan. Sebelumnya, Wamenhan Indonesia datang ke Arab Saudi.

"Tidak ada pembahasan yang serius, termasuk tidak membahas soal terorisme. Yang jelas beliau tadi tersanjung dan terkesan dengan aksi prajurit Gultor," kata Letkol Simbiring kepada VIVAnews.

Didampingi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Letnan Jenderal Munir, dan Komandan Kopassus, Mayor Jenderal Agus Sutomo, Salman juga menguji persenjataan standar pasukan elit TNI AD itu, seperti pistol dan senapan serbu MP5.

Kata Letjen Munir, sejak datang ke Markas Kopassus, Wamenhan Arab Saudi sudah mengapresiasi kedisiplinan dan kesigapan prajurit Kopassus.

"Ia juga salut dengan kemampuan perorangan dan aksi pembebasan sandera tadi. Dia juga tadi juga sempat melihat kendaraan tempur Anoa buatan Pindad dan spesifikasi senjata-senjata buatan pindad. Ya mudah-mudahan dia mau beli banyak," kata Letjen Munir.

Usai kunjungan dan melihat aksi prajurit Kopassus, Salman mengatakan, hubungan baik antara Arab Saudi dengan Indonesia terjalin dengan baik. Khususnya hubungan pertahanan kedua negara.

"Kami tentu berharap hubungan ini akan selalu maju untuk kedua negara. Kami sangat dekat dan sangat menghargai Indonesia," ujar Salman kepada wartawan.

viva.co.id 

TNI AD Ajak LAPAN Antisipasi Teknologi Perang Modern

Prototipe RKX 200 Lapan (Defense Studies)
Jakarta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) diajak TNI AD mengembangkan teknologi penginderaan jarak jauh dan anti cyberwar. Hasil riset bersama ini bukan hanya untuk keperluan menghadapi pertempuran modern, namun juga operasi tanggap darurat bencana alam di daerah terpencil.

Nota kesepakatan kerjasama senilai Rp 3,5 miliar ini ditandatangani oleh KSAD Jend. Budiman dan Kepala LAPAN Bambang Tedjakusuma. Penandangangannya berlangsung di Mabes AD, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (21/1/2014).

"Kemampuan LAPAN dalam teknik satelit dan pengindraan jarak jauh diperlukan untuk survei, pengembangan roket peluncur dan pesawat intai tanpa awak. Ini mendukung perang melawan pembajakan dan terorisme yang memerlukan presisi dalam tembakan, manuver dan informasi," kata Jend. Budiman dalam sambutannya.

"Ke depannya bukan hanya digunakan dalam pertempuran generasi ke-4, namun dimanfaatkan juga dalam penanggulangan bencana alam," sambungnya.

Di dalam kerjasama ini LAPAN akan bergandengan dengan Direktorat Tofografi TNI AD untuk pemetaan geospasial. Pemetaan ini dalam pengembangannya mencakup peta kekuatan teroris dan daerah bencana alam yang selama ini masih tergantung kepada produksi luar negeri.

"Perlu kemandirian dalam industri pertahanan, berkaitan degan satelit dan pengendalian jarak jauh. Selain itu juga untuk menjaga kerahasian baik tertulis, lisan dan elektronik," jelas KSAD.

Kepala LAPAN Bambang Tedjakusuma di dalam sambutannya menyatakan sudah banyak riset yang dikembangkan dan bisa TNI AD manfaatkan. Di antaranya adalah roket peluru kendali presisi untuk pertahanan yang mempunyai daya jangkau mulai 15 km, 23 km, 36 km hingga 100 km.

"Kami juga punya database untuk penginderaan jarak jauh. Kerjasama ini juga kami jalin dengan TNI AL dan AU," ujar Bambang.

metro tv

Wamen Pertahanan Saudi Jajaki Kerjasama Kendaraan Tempur dengan Indonesia

Jakarta : Wakil Menteri Pertahanan Arab Saudi, Pangeran Salman bin Sultan bin Abdul Aziz As-Saud, melakukan kunjungan kerja ke Indonesia dan bertemu dengan Wamen Pertahanan Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin. Mereka menandatangani kerjasama Defence Cooperation Agreement.

Keduanya kemudian mengadakan jumpa pers di gedung Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakpus, Kamis (23/1/2014).

Sjafrie mengenakan setelan jas hitam sedang Wamen Arab Saudi mengenakan baju gamis berwarna putih dan penutup kepala shemagh.

"Sejak tahun 1950 baru saat ini kita menerima kunjungan Wamenhan Arab Saudi yang mewakili Kementerian Pertahanan Arab Saudi. Ada 2 hal penting dari pertemuan ini. Pertama, peningkatan kapasitas dan kemampuan dalam profesionalitas dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa pada prajurit muslim kita," kata Sjafrie.

"Kedua, untuk kerjasama industri seperti join assessment dalam kendaraan tempur. Beliau saat ini sedang melihat kendaraan tempur panser Anoa yang sudah digunakan oleh Kopassus," lanjutnya.

Pangeran Salman juga akan meninjau alutsista milik TNI seperti pesawat CN 235, CN 295 dan helikopter Bell 412. Pihak Arab Saudi juga menyetujui memberikan pelatihan bahasa Arab untuk persiapan kontingen PBB Indonesia yang akan berangkat ke Libanon di pusat bahasa di Shanti Dharma Sentul, Jawa Barat.

Kedua pejabat juga membahas mengenai terorisme yang kerap dikaitkan dengan agama Islam.

"Akan ada kerjasama dengan kedua pasukan khusus RI dan Arab Saudi untuk menanggulangi terorisme. Yang perlu digarisbawahi dari kedua Wamenhan sudah sepakat bahwa terorisme tidak terkait dengan satu ideologi jadi tidak bisa dikaitkan dengan Islam," ucapnya.

Sebagai pertanda kerjasama dimulai, Sjafrie memberikan senjata SS 2 Pindad 1 yang biasa digunakan pasukan TNI kepada Pangeran Salman. Pangeran Salman kemudian berkunjung ke markas Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur.

Detik 

Danlanud Iswahyudi, Terbang Dengan F-5 Tiger Dan Hawk MK-53

http://lanud-iswahjudi.mil.id/galeri/img_gambar/123886.jpgMagetan : Dengan selalu me-refresh kembali kemampuan atau keahlian yang dimiliki maka keahlian tersebut tidak akan hilang begitu saja, seperti halnya Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, S.E., me-refresh kemampuan terbang dengan menggunakan pesawat tempur Hawk MK-53, bersama Kapten Pnb Dwi Cahyadi dari Skadron Udara 15 LanudIswahjudi, Kamis (23/1).

Sehari sebelumnya Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, S.E., juga terbang dengan menggunakan pesawat tempur F-5 Tiger, mendampingi penerbang tempur F-5 Tiger, Mayor Pnb Reza dari Skadron Udara 14, terbang di lokasi over the field Lanud Iswahjudi, dengan ketinggian 15 ribu feet.

Diatas ketinggian 10 ribu feet, dengan misi General Flight dan lokasi terbang northwest area, demikian callsign Danlanud Iswahjudi menjajal kemampuan pesawat tempur F-5 Tiger dan Hawk MK-53, sekaligus me-refresh kembali kemampuan terbangnya.

Seperti biasa Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Yuyu Sutisna, S.E., sebelum melaksanakan terbang, melaksanakan cek kesehatan, briefing terbang serta mengadakan pengecekan kondisi pesawat tempur F-5 Tiger maupun Hawk MK-53.

lanud iswahjudi

Indobatt Berhasil Amankan Proses Eksekusi Kotak Misterius di Perbatasan

Lebanon : Kotak misterius yang berhasil ditemukan Tim Patrol Indobatt di area TP-36, Kamis malam (16/1), akhirnya kemarin Senin (20/1), dieksekusi oleh pihak IDF (Israeli Defence Forces) pukul 09.30 waktu setempat.

Situasi di perbatasan Israel - Lebanon mulai dari pertigaaan jalan menuju ke TP-36 dijaga ketat menjelang dilaksanakannya eksekusi kotak misterius tersebut.

Komandan Satgas Indobatt XXIII-H/UNIFIL Letkol Inf M. Asmi memerintahkan Kasiops Satgas Yudhison R. Tarigan agar Komandan Kompi Alfa Lettu Inf Ading dan personilnya memblokade pertigaan jalan masuk yang menuju ke arah TP-36 dan mengamankan perbatasan di daerah TP-36 yang masih menjadi Area of Responsibility (AOR) Indobatt.

Danki Alfa pun langsung mengerahkan satu buah kendaraan tempur jenis Anoa buatan PT. Pindad beserta 8 (delapan) personil di bawah pimpinan Lettu Marinir Indra Batubara untuk segera memblokade pertigaan jalan masuk yang dimaksud.

Sementara di area TP-36 beberapa personil Indobatt dan dua buah kendaraan tempur jenis Anoa dan VAB disiagakan tepat berada di tengah-tengah perbatasan antara pihak IDF dan LAF (Lebanese Armed Forces) di bawah pimpinan Lettu Inf M. A. Maulana.

Sejak pagi hari berbagai unsur mulai LAF (Lebanese Armed Forces), Wartawan lokal, OGL (Observer Group Lebanon), UNIFIL Liason Branch, dan Tentara Spanyol secara berangsur-angsur mulai memenuhi area TP-36.

Setelah mendapat klarifikasi dari UNIFIL bahwa kotak tersebut masih berada di daerah Israel tepatnya 3 M dari garis perbatasan antara Israel dan Lebanon, maka sekitar 30 orang personil IDF bersenjata lengkap mulai bergerak dari wilayahnya menuju ke titik pohon yang mana kotak misterius tersebut ditemukan dengan formasi siaga penuh dan mengerahkan satu ekor Anjing Pelacak.

Sementara personil IDF tengah mengeksekusi kotak misterius, para personil Indobatt dari Kompi Alfa di bawah pimpinan Lettu Inf Ading selaku Komandan Kompi A yang berada di tengah-tengah antara IDF dan LAF berupaya untuk mencegah terjadinya kontak senjata antara kedua belah pihak dengan mengibar-ngibarkan Bendera UN baik ke arah IDF maupun LAF.

Selain itu, Kasi MIO (Military information Officer) Satgas Mayor Marinir Jan Risa dan Kasiops Satgas Kapten Inf Yudhison R Tarigan yang juga berada di tengah-tengah kerumunan orang senantiasa memantau kegiatan yang sedang berlangsung serta melakukan koordinasi dengan pihak Sector East via telepon untuk melaporkan setiap perkembangan situasi yang terjadi di lapangan.

Kegiatan eksekusi kotak yang berlangsung sekitar 45 menit sejak IDF mengerahkan pasukannya untuk mengambil kotak misterius tersebut akhirnya berakhir seiiring dengan ditarik mundurnya pasukan IDF ke wilayah mereka.

Sector East Commanding Officer (Seceast CO) Brigjen Francisco Jose Dacoba dengan didampingi Komandan Satgas Indobatt yang juga ikut memantau pelaksanaan eksekusi kotak misterius tersebut, langsung memberikan apresiasi yang tinggi diiringi ucapan terima kasih atas pelaksanaan eksekusi yang berjalan dengan aman dan lancar tanpa terjadi kontak senjata di antara kedua belah pihak.

"Indobatt thank you very much. You did your job well done," tutur Brigjen Dacoba sebelum meninggalkan area TP-36 dan kembali ke Sector East UN Posn 7-2.
 
TNI 

Wednesday, 22 January 2014

Kapal Baru TNI AL Siap Dijemput


Nakhoda Ragam Class TNI AL
Nakhoda Ragam Class TNI AL
SURABAYA: Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Marsetio, meresmikan Kesatuan Persiapan Pengambilan Kapal (KPPK) TNI Angkatan Laut (AL) di Pusat Latihan Kapal Perang (Puslatkaprang) Kolatarmatim, Ujung, Surabaya- Jawa Timur Senin (20/1/2014).

Menurut Laksamana Marsetio, pengambilan kapal dari proyek pengadaan kapal dalam dan luar negeri, diperlukan penyiapan personel pengawak yang memenuhi standar kemampuan, cakap dan profesional. Penyiapan personel tersebut dilaksanakan melalui program pelatihan di Kolat Koarmada.
Program pelatihan tersebut ditujukan untuk memberikan pembekalan tentang fungsi, peran, prosedur, pengoperasian peralatan, baik secara individu maupun terintegrasi, bagi para calon pengawak sesuai kapalnya. Dengan demikian, para pengawak nantinya mampu mengoperasikan kapalnya sesuai dengan Standard Operating Procedure yang ditetapkan.

Hakekat penyelenggaraan acara ini adalah peresmian Kesatuan Persiapan Pengambilan Kapal (KPPK) TNI Angkatan Laut. Kolatarmatim dan Kolatarmabar menjadi penanggungjawab atas penyiapan satuan tugas calon pengawak, sekaligus menjadi tempat diselenggarakannya KPPK.

Kolatarmatim untuk penyelenggaraan KPPK wilayah Timur bagi kesiapan satuan tugas calon pengawak dari kapal selam diesel engine, perusak kawal rudal, multi role light frigate, kapal cepat rudal 60 meter, kapal patroli cepat dan latih layar.
Sedangkan, Kolatarmabar sebagai tempat untuk penyelenggaraan KPPK wilayah Barat menyiapkan satuan tugas calon pengawak kapal bantu hidro–oceanografi, bantu cair minyak, kapal cepat rudal 40 meter serta calon pengawak kapal angkut tank.
Dalam amanatnya, KSAL mengharapkan pembentukan KKPK TNI AL ini dapat mencapai beberapa sasaran penyiapan pengambilan kapal, seperti koordinasi yang baik antarSatgas pengawak, KPPK dengan kedinasan terkait. Sasaran lainnya adalah menyangkut pemenuhan dukungan administrasi dan logistik personel dan pelatihan para awak.

Nakhoda Ragam Class
Nakhoda Ragam Class
“Selain itu, akan diperolehnya personel cakap dan profesional untuk pengawakan Alutsista baru sesuai operational requirement yang ditentukan,” ujar Laksamana Marsetio, seperti dilansir dalam siaran pers Dinas Penerangan Koarmatim.

Hadir pada acara peresmian tersebut, antara lain Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, Pangarmabar Laksamana Muda TNI Arif Rudianto, Pangkolinlamil Laksamana Muda TNI Darojatim, Para Asisten KSAL, dan pejabat Mabesal, Pangkotama TNI Angkatan Laut wilayah Surabaya serta Komandan Satgas KPPK Kolonel Laut (P) I Nyoman Sudihartawan, Komandan KRI Multi Role Light Frigate 1, Kolonel Laut (P) Yayan Sofyan. (Jurnas.com)

JKGR