Pages

Thursday, 23 January 2014

Kapal Perang Baru, Ksal Bentuk Satuan KPPK untuk Persiapan Awak

Korvet kelas Nakhoda Ragam

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio meresmikan Kesatuan Persiapan Pengambilan Kapal (KPPK) TNI AL di Pusat Latihan Kapal Perang (Puslatkaprang) Kolatarmatim Ujung Surabaya, Senin, 20 Januari 2014.

Dalam rangka tindak lanjut pengambilan kapal dari proyek pengadaan kapal dalam dan luar negeri, diperlukan penyiapan personel pengawak yang memenuhi standar kemampuan, cakap dan profesional. Penyiapan personel tersebut dilaksanakan melalui program pelatihan di Kolat Koarmada. Program pelatihan tersebut ditujukan untuk memberikan pembekalan tentang fungsi, peran, prosedur, pengoperasian peralatan baik secara individu maupun terintegrasi bagi para calon pengawak sesuai kapalnya agar nantinya mampu mengoperasikan kapalnya sesuai dengan Standard Operating Procedure yang ditetapkan.

Oleh sebab itu, hakekat dari penyelenggaraan acara ini adalah menandai peresmian KPPK TNI AL dimana Kolatarmatim dan Kolatarmabar masing-masing menjadi penanggungjawab atas penyiapan satuan tugas calon pengawak sekaligus menjadi tempat diselenggarakannya KPPK. Kolatarmatim untuk penyelenggaraan KPPK wilayah timur bagi kesiapan satuan tugas calon pengawak dari Kapal Selam Diesel Engine, Perusak Kawal Rudal, Multi Role Light Frigate, Kapal Cepat Rudal 60 meter, Kapal Patroli Cepat dan Latih Layar. Sedangkan Kolatarmabar sebagai tempat untuk penyelenggaraan KPPK wilayah barat menyiapkan satuan tugas calon pengawak Kapal Bantu Hidro-Oceanografi, Kapal Bantu Cair Minyak, Kapal Cepat Rudal 40 meter serta calon pengawak Kapal Angkut Tank.

Kapal perang yang akan didatangkan ke tanah air saat ini adalah tiga korvet patroli lepas pantai kelas Nakhoda Ragam eks pesanan Angkatan Laut Brunei. Korvet bobot benaman 1.940 ton yang berdimensi panjang keseluruhan 95 meter dan lebar 12,8 meter itu saat ini masih berada di Inggris, tempat pembuatannya, lantaran pemerintah Brunei membatalkan akuisisi ketiga kapal perang itu.

Ketiga kapal ini dipersenjatai dengan rudal Exocet Block II anti kapal dan rudal pertahanan udara Seawolf. Senjata utamanya adalah meriam Oto Melara 76mm, juga dilengkapi dengan dua tabung torpedo, dua stasiun senjata remot 30mm, dan dek pendaratan untuk helikopter. Soal kecepatan, kapal ini mampu berlayar maksimal 30 knot dengan 79 awak. Disebut-sebut, 3 kapal yang diluncurkan dalam rentang 2001 dan 2002 ini dibeli oleh TNI AL dengan harga 20% dari harga jual.