Senin, 20-01-2014 Hingga kini, korvet SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) masih menjadi flagship bagi armada kapal perang TNI AL. Selain datang dengan kondisi beli baru, 4 korvet SIGMA yang terdiri dari KRI Diponegoro 365, KRI Sultan Hasanuddin 366, KRI Sultan Iskandar Muda 367 dan KRI Frans Kaisiepo 368, memang punya bekas sistem senjata dan seabreg perangkat elektronik yang paling maju diantara kapal perang TNI AL lainnya.
Seperti sudah banyak disinggung, sista andalan korvet ini tak lain kanon reaksi cepat OTO Melara, rudal anti kapal MM-40 Exocet, rudal anti anti serangan udara (SAM) Mistral dengan peluncur Tetral, hingga torpedo A244-S. Sementara untuk perangkat elektronik penunjang misi tempur pun juga hadir lengkap. Semisal untuk combat system mengusung TACTICOS dari Thales Group, kemudian radar navigasi Sperry Marine BridgeMasterE ARPA, radar pengendali tembakan LIROD Mk 2, dan radar intai (surveillance radar) yakni MW08 3D multibeam. Bila di tulisan sebelumnya, kami mengupas Terma SCANTER 4100 sebagai radar intai terbaru untuk KRI Fatahillah 361. Nah, di tulisan ini kami singgung radar intai yang digunakan pada SIGMA Class TNI AL, yaitu MW08 buatan Thales Nederland (Belanda). Bagi Anda pemerhati alutsista, tidak sulit untuk ‘mencari’ dan ‘melihat’ sosok radar ini pada foto-foto SIGMA Class TNI AL, pasalnya inilah hardware yang ditempatkan paling tinggi di dudukan menara korvet. Jika dibandingkan dengan SCANTER 4100 yang 2D (dua dimensi), maka MW08 sifatnya sudah 3D (tiga dimensi) multi beam dengan peran untuk pengintaian pada area permukaan dan udara. Dirunut dari spesifikasinya, MW08 termasuk dalam radar intai dengan short hingga medium range. Kebisaannya mencakup fungsi tracking, intai, dan
akuisisi sasaran. Radar ini dirancang mampu mendeteksi secara otomatis hadirnya setiap ancaman dari pesawat tempur dan rudal yang melesat dengan kecepatan tinggi pada ketinggian sangat rendah dari permukaan laut (sea skimming).
Dalam simulasi pertempuran, MW08 dapat men-track secara simultan 160 sasaran di udara dan 40 sasaran di permukaan. Keseluruhan pola kerja radar ini terintegrasi penuh dengan TACTICOS combat management
system dan telah di dukung fitur IFF (identification friend or foe). Menurut informasi dari pihak Thales, radar ini dapat mendeteksi pesawat tempur yang melesat hingga kecepatan 4 Mach. MW08 berjalan di frekuensi G-band dengan power (peak) 50 kW dan mampu beroperasi penuh di segala cuaca. Stabilisasi antena
menggunakan sistem hidrolik, untuk mendeteksi sasaran, kecepatan rotasi radar mencapai 27 rpm. Bagaimana dengan jangkauan deteksi radar canggih ini? Belum ada informasi yang pasti soal jangkauan, tapi
merujuk ke tipe radar SMART-S yang punya spesifikasi serupa MW08, besar kemungkinan untuk medium range jangkauan deteksi sasaran bisa mencapai 150 km.
Selain Indonesia, MW08 juga digunakan untuk memperkuat frigat/ korvet hingga kapal perusak di beragam negara, seperti AL Korea Selatan, Yunani, Portugal, Turki, dan Oman. (Bayu Pamungkas)