Pages

Thursday, 23 January 2014

Saudi Jajaki Kerja Sama ‘Ranpur’ Dengan Indonesia

Foto: Saudi Jajaki Kerja Sama ‘Ranpur’
Dengan Indonesia

Januari 23, 2014 - Nasional
Jakarta ( Berita ) : Pemerintah
Kerajaan Arab Saudi menjajaki kerja
sama di bidang Industri Pertahanan
dengan Indonesia untuk
membangun kendaraan tempur
(Ranpur) dalam bentuk produksi
bersama atau joint investment.
“Kami menawarkan joint investment
dalam membangun kendaraan
tempur kepada Wamenhan Arab
Saudi,” kata Wakil Menhan RI Sjafrie
Samsoeddin usai pertemuan dengan
Wamenhan Kerajaan Arab Saudi
Salman bin Sultan Abdul Aziz al
Saud di Kantor Kementerian
Pertahanan RI, Jakarta, Kamis [23/01]
.
Menurut dia ada dua hal penting
dari pertemuan ini, yakni pertama,
peningkatan kapasitas dan
kemampuan dalam profesionalitas
dan ketakwaan pada Tuhan Yang
Maha Esa pada prajurit muslim kita.
Kedua, untuk kerjasama industri
seperti produksi bersama kendaraan
tempur.
“Beliau saat ini sedang melihat
kendaraan tempur panser Anoa yang
sudah digunakan oleh Kopassus.
Sejak tahun 1950 baru saat ini kita
menerima kunjungan Wamenhan
Arab Saudi yang mewakili
Kementerian Pertahanan Arab
Saudi,” kata Sjafrie
Wamenhan Arab Saudi juga akan
meninjau alutsista milik TNI seperti
pesawat CN 235, CN 295 dan
helikopter Bell 412. Pihak Arab Saudi
juga menyetujui memberikan
pelatihan bahasa Arab untuk
persiapan kontingen PBB Indonesia
yang akan berangkat ke Lebanon di
pusat bahasa di Shanti Dharma
Sentul, Jawa Barat.
Menurut Sjafrie, dalam kunjungan
Wamenhan Kerajaan Arab Saudi
tersebut, disamping meninjau
pasukan khusus juga akan melihat
Ranpur Anoa yang sudah
dioperasionalkan dan digunakan TNI
di Mako Kopassus, dan siangnya
Wamenhan Arab Saudi akan melihat
statik show CN 235 dan 295 sampai
Bell Helli 412, yang digunakan TNI
AD, TNI AU.
Sebagai pertanda kerja sama
dimulai, Sjafrie memberikan senjata
SS 2 Pindad 1 yang biasa digunakan
pasukan TNI kepada Pangeran
Salman. Mereka menandatangani
kerja sama ‘Defence Cooperation
Agreement’.
Selain itu, lanjut Wamenhan Sjafrie,
Wamenhan Salman juga memberikan
peluang untuk kerjasama di bidang
industri pertahanan baik yang sudah
ada yang sekarang maupun yang
akan datang. Selain itu kedua
Kemhan juga sepakat untuk terus
memelihara hubungan kedua negara
tetapi dipasok dengan peran
kerjasama kegiatan pertahanan.
“Kami juga membuka peluang kerja
sama yang saling bermanfaat
termasuk bagaimana peluang latihan
bersama antara kopassus kita
dengan Special Force Saudi Arabia,”
katanya.
Penanggulangan Terorisme
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan
Indonesia juga sepakat melakukan
kerjasama untuk peningkatan
kapasitas kemampuan dalam
hubungan profesionalisme. Menurut
Sjafrie, kedua negara tersebut
sepakat untuk memulai dan
membuka suatu kesempatan
melakukan peningkatan pelatihan
pasukan khusus kedua negara dalam
rangka penanggulangan terorisme
internasional.
“Saya perlu garis bawahi, kedua
Wamenhan sepakat bahwa ancaman
terorisme internasional itu, tidak
boleh dikaitan dengan ideologi dan
Islam, karena ajaran agama tidak
mengajarkan tindak kekerasan,
sehingga kita sepakat untuk
memerangi terorisme internasional
ini dengan latihan bersama. Saat ini
beliau mengunjungi Pasukan Khusus
Indonesia untuk melihat sejauhmana
Kopassus tersebut di Cijantung,”
paparnya. 

@FN


Jakarta : Pemerintah  Kerajaan Arab Saudi menjajaki kerja  sama di bidang Industri Pertahanan
dengan Indonesia untuk membangun kendaraan tempur (Ranpur) dalam bentuk produksi bersama atau joint investment. “Kami menawarkan joint investment dalam membangun kendaraan tempur kepada Wamenhan Arab Saudi,” kata Wakil Menhan RI Sjafrie Samsoeddin usai pertemuan dengan Wamenhan Kerajaan Arab Saudi Salman bin Sultan Abdul Aziz al Saud di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Kamis [23/01]
.
Menurut dia ada dua hal penting dari pertemuan ini, yakni pertama, peningkatan kapasitas dan kemampuan dalam profesionalitas dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa pada prajurit muslim kita. Kedua, untuk kerjasama industri seperti produksi bersama kendaraan tempur.

“Beliau saat ini sedang melihat kendaraan tempur panser Anoa yang sudah digunakan oleh Kopassus. Sejak tahun 1950 baru saat ini kita menerima kunjungan Wamenhan Arab Saudi yang mewakili Kementerian Pertahanan Arab Saudi,” kata Sjafrie Wamenhan Arab Saudi juga akan meninjau alutsista milik TNI seperti
pesawat CN 235, CN 295 dan helikopter Bell 412. Pihak Arab Saudi juga menyetujui memberikan pelatihan bahasa Arab untuk persiapan kontingen PBB Indonesia yang akan berangkat ke Lebanon di pusat bahasa di Shanti Dharma Sentul, Jawa Barat. Menurut Sjafrie, dalam kunjungan Wamenhan Kerajaan Arab Saudi tersebut, disamping meninjau pasukan khusus juga akan melihat Ranpur Anoa yang sudah dioperasionalkan dan digunakan TNI di Mako Kopassus, dan siangnya Wamenhan Arab Saudi akan melihat
statik show CN 235 dan 295 sampai Bell Helli 412, yang digunakan TNI AD, TNI AU.

Sebagai pertanda kerja sama dimulai, Sjafrie memberikan senjata SS 2 Pindad 1 yang biasa digunakan pasukan TNI kepada Pangeran Salman. Mereka menandatangani kerja sama ‘Defence Cooperation
Agreement’. Selain itu, lanjut Wamenhan Sjafrie, Wamenhan Salman juga memberikan peluang untuk kerjasama di bidang industri pertahanan baik yang sudah ada yang sekarang maupun yang akan datang. Selain itu kedua Kemhan juga sepakat untuk terus memelihara hubungan kedua negara tetapi dipasok dengan peran kerjasama kegiatan pertahanan. “Kami juga membuka peluang kerja sama yang saling bermanfaat termasuk bagaimana peluang latihan bersama antara kopassus kita dengan Special Force Saudi Arabia,” katanya.

Penanggulangan Terorisme Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia juga sepakat melakukan kerjasama untuk peningkatan kapasitas kemampuan dalam hubungan profesionalisme. Menurut Sjafrie, kedua negara tersebut sepakat untuk memulai dan membuka suatu kesempatan melakukan peningkatan pelatihan pasukan khusus kedua negara dalam rangka penanggulangan terorisme internasional.

“Saya perlu garis bawahi, kedua Wamenhan sepakat bahwa ancaman terorisme internasional itu, tidak boleh dikaitan dengan ideologi dan Islam, karena ajaran agama tidak mengajarkan tindak kekerasan, sehingga kita sepakat untuk memerangi terorisme internasional ini dengan latihan bersama. Saat ini beliau mengunjungi Pasukan Khusus Indonesia untuk melihat sejauhmana Kopassus tersebut di Cijantung,” paparnya