Jakarta : Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menjajaki kerja sama di bidang Industri Pertahanan
dengan Indonesia untuk membangun kendaraan tempur (Ranpur) dalam bentuk produksi bersama atau joint investment. “Kami menawarkan joint investment dalam membangun kendaraan tempur kepada Wamenhan Arab Saudi,” kata Wakil Menhan RI Sjafrie Samsoeddin usai pertemuan dengan Wamenhan Kerajaan Arab Saudi Salman bin Sultan Abdul Aziz al Saud di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Kamis [23/01]
.
Menurut dia ada dua hal penting dari pertemuan ini, yakni pertama, peningkatan kapasitas dan kemampuan dalam profesionalitas dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa pada prajurit muslim kita. Kedua, untuk kerjasama industri seperti produksi bersama kendaraan tempur.
“Beliau saat ini sedang melihat kendaraan tempur panser Anoa yang sudah digunakan oleh Kopassus. Sejak tahun 1950 baru saat ini kita menerima kunjungan Wamenhan Arab Saudi yang mewakili Kementerian Pertahanan Arab Saudi,” kata Sjafrie Wamenhan Arab Saudi juga akan meninjau alutsista milik TNI seperti
pesawat CN 235, CN 295 dan helikopter Bell 412. Pihak Arab Saudi juga menyetujui memberikan pelatihan bahasa Arab untuk persiapan kontingen PBB Indonesia yang akan berangkat ke Lebanon di pusat bahasa di Shanti Dharma Sentul, Jawa Barat. Menurut Sjafrie, dalam kunjungan Wamenhan Kerajaan Arab Saudi tersebut, disamping meninjau pasukan khusus juga akan melihat Ranpur Anoa yang sudah dioperasionalkan dan digunakan TNI di Mako Kopassus, dan siangnya Wamenhan Arab Saudi akan melihat
statik show CN 235 dan 295 sampai Bell Helli 412, yang digunakan TNI AD, TNI AU.
Sebagai pertanda kerja sama dimulai, Sjafrie memberikan senjata SS 2 Pindad 1 yang biasa digunakan pasukan TNI kepada Pangeran Salman. Mereka menandatangani kerja sama ‘Defence Cooperation
Agreement’. Selain itu, lanjut Wamenhan Sjafrie, Wamenhan Salman juga memberikan peluang untuk kerjasama di bidang industri pertahanan baik yang sudah ada yang sekarang maupun yang akan datang. Selain itu kedua Kemhan juga sepakat untuk terus memelihara hubungan kedua negara tetapi dipasok dengan peran kerjasama kegiatan pertahanan. “Kami juga membuka peluang kerja sama yang saling bermanfaat termasuk bagaimana peluang latihan bersama antara kopassus kita dengan Special Force Saudi Arabia,” katanya.
Penanggulangan Terorisme Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia juga sepakat melakukan kerjasama untuk peningkatan kapasitas kemampuan dalam hubungan profesionalisme. Menurut Sjafrie, kedua negara tersebut sepakat untuk memulai dan membuka suatu kesempatan melakukan peningkatan pelatihan pasukan khusus kedua negara dalam rangka penanggulangan terorisme internasional.
“Saya perlu garis bawahi, kedua Wamenhan sepakat bahwa ancaman terorisme internasional itu, tidak boleh dikaitan dengan ideologi dan Islam, karena ajaran agama tidak mengajarkan tindak kekerasan, sehingga kita sepakat untuk memerangi terorisme internasional ini dengan latihan bersama. Saat ini beliau mengunjungi Pasukan Khusus Indonesia untuk melihat sejauhmana Kopassus tersebut di Cijantung,” paparnya