"Saya dan keluarga sungguh sedih, karena sebagai perwira lulusan Akademi Militer tentulah menjadi pucuk pemimpin Angkatan Darat adalah sebuah dambaan dan cita-cita besar," lanjut dia.
Meski sedih karena tidak ditunjuk sebagai KSAD, SBY mengaku tidak pernah merasa marah dan memusuhi Gus Dur. Dia menganggap semua itu adalah takdir Tuhan. "Tidak pernah mengatakan Presiden saya bodoh dan salah," tulis SBY.
Setelah menjadi presiden, barulah SBY tahu bagaimana rasanya berposisi sebagai pemimpin. Meski demikian, dia mengaku tak pernah jemu menjalankan tugas dan pekerjaannya sebagai presiden.
"Tetapi, soal 'kehilangan banyak teman', tampaknya seperti benar adanya," tutup SBY dalam bagian 'Kemarahan "Calon" Yang Tidak Jadi' itu. (Eks/Sss)
liputan6