Pages

Saturday, 16 August 2014

Meriahkan HUT Kemerdekaan, 32 Pesawat Tempur Melintas di Atas Istana Negara



atraksi-pesawat-tempur

JAKARTA – Upacara peringatan HUT RI ke-69 akan dimeriahkan dengan gemuruh dari 32 pesawat tempur TNI Angkatan Udara dalam bentuk dua formasi besar akan melintas di atas Istana negara dan Monumen Nasional (Monas) setelah pengibaran bendera. Bahkan pada formasi kedua akan dipimpin dari sebuah pesawat F-16 D 52ID terbaru TNI AU yang baru saja datang dari AS bulan lalu.
Formasi pertama akan dipimpin oleh Letkol Pnb Wastum dan terdiri dari 10 pesawat tempur latih Supersonic T-50 Golden Eagle dari Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Madiun dan 6 pesawat Hawk 100/200 dari Skadron Udara 1 Lanud Supadio Pontianak dan Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.
Lima kilometer dibelakangnya adalah formasi kedua yang dipimpin oleh Letkol Pnb Firman Dwicahyo dan terdiri dari 8 pesawat F-16 dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Madiun serta 8 pesawat Sukhoi SU-27/30 Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar. Diantara pesawat F-16 termasuk pesawat F-16 C/D 52ID yang baru bergabung, dimana salah satu pesawat dengan nomor ekor TS -1623 menjadi leader.
Sejak tanggal 10 Agustus 2014 seluruh pesawat tersebut setiap hari berlatih dari Apron terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma. Setiap flight pesawat akan take off sendiri-sendiri dan akan bergabung di udara sesuai dengan komposisi formasinya. Rencananya formasi akan melintas di atas Istana negara dan Monas tepat setelah pengibaran bendera selesai, melintas pada ketinggian 800 kaki dengan kecepatan 350 kts dan menyemburkan asap dari “smokewinder” di ujung wingtip pesawat.
Latihan gladi resik terakhir dilaksanakan hari Kamis (13/8) dan semua formasi berhasil menepati waktu sesuai jalannya upacara serta tetap dalam bentuk formasi yang rapi dan memukau. Para awak media dan fotografer pecinta kedirgantaraan banyak yang hadir di Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma untuk mengabadikan pergerakan take off dan landing pesawat dan kegiatan para awak pesawatnya, sementara yang berada disekitar di Monas dan istana negara mengabadikan dari semua sudut termasuk dari atap gedung-gedung tinggi disekitarnya.
Dinas Penerangan Angkatan Udara juga mengabadikan dengan meletakkan kamera-kamera mini di cockpit dan luar pesawat untuk mendapatkan foto-foto dirgantara yang spektakuler kelas dunia.
Penampilan formasi pesawat tempur garis depan TNI AU dalam Upacara HUT Kemerdekaan tahun ini diharapkan mampu meningkatkan rasa cinta tanah air dan gairah kebanggaan publik pada dirgantara, serta memupuk semangat perjuangan dan rasa bela negara bagi masyarakat khususnya generasi muda Indonesia.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara
Hadi Tjahjanto, S.IP.
Marsekal Pertama TNI

atraksi-pesawat-tempur-1 
Teks Gbr- Formasi Pesawat tempur TNI AU yang dipimpin Komandan Skadron Udara 15 Letkol. Pnb. Wastum dalam sebuah pesawat T-50 Golden Eagle melintas di atas Kota Jakarta, dalam rangka mengikuti latihan fly pass Upacara HUT Kemerdekaan RI di atas Istana Negara dan Monas.

atraksi-pesawat-tempur
Formasi Pertama (Kalashinikov777)
Formasi Kedua (Kalashinikov777)
Atraksi Penutup (Kalashinikov777)


poskota 

TNI kibarkan bendera Merah Putih raksasa di Gunung Pewa, Papua


TNI kibarkan bendera Merah Putih raksasa di Gunung Pewa, Papua
Bendera merah putih raksasa di Solo.

- Jelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-69 Republik Indonesia, sejumlah tentara yang tergabung di Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) dari Yon 623/BWU bersama satu regu dari LMR-RI wilayah Papua mengibarkan bendera Merah Putih raksasa. Pengibaran bendera raksasa itu dilaksanakan di puncak Gununga Pewa di daerah perbatasan dekat dengan Papua Nugini.

"Pemasangan bendera raksasa itu guna memperingati HUT RI yang ke 69," kata Dansatgas Pamtas RI-PNG Letkol Inf Singgih seperti dilansir dari Antara, Sabtu (16/8).

Bendera raksasa itu berukuran 8 x 6 meter. Tim yang akan mengibarkan bendera telah dilepas oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua selaku Panglima Operasi TNI di Papua, Kamis (14/8).

"Jadi anggota sudah naik ke Gunung Pawa dan memasang bendera raksasa itu di sana," imbuh Singgih.

Selain bendera Merah Putih raksasa yang berkibar di perbatasan dengan negara PNG, tim juga akan memasang sebanyak 1.000 bendera merah putih dan umbul-umbul sepanjang 20 kilometer dari Kantor Distrik Muara Tami hingga ke titik nol perbatasan RI-PNG.

"Kami pasang bendera-bendera itu bersama masyarakat setempat. Kami ingin menunjukkan bahwa ada kerjasama yang baik antara TNI dan warga di daerah perbatasan," ujarnya.

Merdeka

Inikah Tujuan FBI Datang ke Bali?

Menurut polisi Bali, FBI baru mengirim satu orang.

Lambang FBI
 
  - Kematian Sheila Von Weise (62) menarik perhatian Pemerintah Amerika Serikat. Negara ini mengirimkan perwakilan Federal Bureau of Investigation (FBI) untuk ikut mengungkap kasus tersebut. Sheila merupakan warga negara Amerika Serikat yang dibunuh anaknya sendiri Heather Lois (19) dengan dibantu sang kekasih, Schefer Tommy (21).

Kapolresta Denpasar, Komisaris Besar Djoko Hari Utomo menuturkan, FBI datang ke Indonesia untuk membantu proses penyidikan. "Dia datang sejak kemarin dan sementara baru satu orang saja," tutur Djoko, Sabtu 16 Agustus 2014.

Menurutnya, bisa saja keterlibatan FBI membantu penyelidikan kasus ini, berkaitan dengan tindak kriminal tertentu yang dilakukan keduanya di negara adidaya tersebut. 

Namun, kata Djoko, jikapun nantinya kasus pembunuhan ini berkaitan dengan suatu peristiwa, pihaknya tidak mau mengaitkan kasus tersebut.

"Kita tidak mau mengkaitkan dengan yang di sana, karena kita tidak tahu kejadian yang di sana. Kita melihat yang terjadi di sini. Ini korbannya warga Amerika dan pelakunya warga Amerika," tutur Djoko.

Sementara itu, proses penyidikan masih mengalami kendala lantaran pelaku selalu meminta pengacara dari negaranya. Tetapi, Djoko bersikeras bahwa Indonesia memiliki ketentuan hukum tersendiri.

"Ini adalah otoritas di negara kita. Kita punya ketentuan hukum sendiri. Kalau ada pengacara dari AS, tentu harus didampingi pengacara dari Indonesia," papar Djoko.

Djoko mengaku tak memperdulikan sikap tak kooperatif kedua pelaku. Menurutnya, ia telah memiliki dua alat bukti cukup untuk menjerat kedua pelaku. 

"Kita tidak akan mengejar pengakuan pelaku. Kalau maling ngaku, hebat itu. Kita sudah punya alat bukti yang cukup kok," katanya. 


Diterangi Obor, SBY dan Kabinet Renungi HUT RI di TMP Kalibata

Apel Kehormatan dan Renungan Suci HUT ke-69 RI di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Ahad (17/8) dini hari
Apel Kehormatan dan Renungan Suci HUT ke-69 RI di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Ahad (17/8) dini hari

JAKARTA -- Diterangi dengan cahaya dari obor, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan jajaran menteri menggelar Apel Kehormatan dan Renungan Suci HUT ke-69 RI di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Ahad (17/8) dini hari.

Presiden SBY ditemani istri tiba di lokasi pukul 11.38. Sementara Wakil Presiden Budiono dan para menteri telah hadir lebih awal. Beberapa menteri yang terlihat di lokasi, di antaranya Mendagri Gamawan Fauzi, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Mendikbud Muhammad Nuh dan Menag Lukman Saifudin.

Tepat pukul 23.55, Apel Kehormatan digelar. Penerangan seketika dimatikan, begitu Presiden SBY, selaku inspektur upacara, memberikan instruksi di gerbang gapura TMP Kalibata.

Hanya diterangi nyala beberapa obor dan deretan lampu lantai remang, Presiden SBY berjalan menuju lapangan upacara, di depan tugu TMP Kalibata.

Tepat pukul 24.00, Presiden memberikan sambutannya. Dalam sambutannya, SBY menyampaikan salam penghormatan kepada para pahlawan serta memanjatkan doa untuk kedamaian arwah mereka, baik yang dikebumikan di TMP Kalibata maupun di berbagai pelosok Indonesia.   

"Kami menyampaikan hormat yang sedalam-dalamnya atas keihlasan saudara-sudara dalam mengadi pada perjuangan nusa dan bangsa. Kami berharap arwah saudara-saudara diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa," ujar SBY dengan nada khidmat.

Upacara berlangsung dengan singkat. Usai pembacaan doa oleh Menag Lukman Saifudin dan penyalaan obor oleh Presiden SBY, upacara ditutup pada pukul 24.15.

Presiden SBY, para menteri dan ribuan tamu undangan dari berbagai lembaga negara se-Indononesia meninggalkan lokasi upacara.

REPUBLIKA

Sistem Pertahanan Udara NASAMS

 
Pembelian Alutsista TNI
Rencana Pembelian Alutsista TNI
Sistem pertahanan udara NASAMS (Norwegian Advanced Surface-to-Air Missile System) merupakan pertahanan udara jarak menengah, buatan Kongsberg Defence Norwegia bersama Raytheon, Amerika Serikat, untuk menangkis ancaman udara jarak medium: pesawat terbang, UAV dan peluru kendali.
Kontrak produksi pertama NASAMS dilakukan tahun 1994 oleh Angkatan Udara Norwegia yang mulai dioperasikan tahun 1995 bersama Bofors L70 gun dan RBS 70 MANPADS. Spanyol memesan 4 sistem NASAMS tahun 2003 untuk Angkatan Darat mereka. Amerika Serikat dan Finlandia juga menggunakan NASAMS.
Sistem Pertahanan Udara Jarak Menengah NASAMS
Sistem Pertahanan Udara Jarak Menengah NASAMS
Sistem penembakan NASAMS terdiri dari satu peleton berjumlah 22 prajurit, dilengkapi: Pusat kendali penembakan, radar 3 dimensi TPQ-36A Raytheon, serta tiga launcher rudal mobile.
NASAMS merupakan kombinasi dari Radar 3D AN/TPQ-36A LASR (Low Altitude Surveillance RADAR) atau AN/MPQ-64 F1 Improved Sentinel 3D X-band dengan rudal AIM-120 AMRAAM active guidance.
Rudal AMRAAM active radar homing artinya external radar guidance tidak lagi diperlukan ketika target yang datang, telah terpindai penjejak internal rudal AMRAAM.
NASAMS-II_Communication_FLO_lg
Sistem ini memberi kesempatan bagi radar untuk terus menerus memindai (scan) udara sambil berbagi beban dengan penjejak internal rudal dalam menghadapi berbagai ancaman.
Integrasi ini dikembangkan oleh Kongsberg melalui sistem BMC4I yang juga disebut FDC Fire Distribution Center. FDC terhubung ke radar TPQ-36A melalui modul “Acquisition Radar and Control System” (ARCS). Selain berfungsi sebagai evaluator ancaman dan weapon assignment, sistem ARCS juga berfungsi melindungi friendly aircraft.
Kelemahan sistem NASAMS adalah jangkauannya hanya 25 km, lebih rendah dari Aster 30 yang mencapai jarak 100 km, bahkan lebih rendah dari SA-11 yang berdaya jangkau 35 km.
Rudal  AMRAAM, AIM-120 pada Sistem Pertahanan Udara NASAMS
Rudal AMRAAM, AIM-120 pada Sistem Pertahanan Udara NASAMS

NASAMS lebih berfungsi sebagai pelapis sistem pertahanan yang luas karena mudah diintegrasikan lewat radio data link. NASAMS yang mobile untuk meng-cover wilayah lembah yang tidak terjangkau dengan baik  oleh radar utama. NASAMS menghadirkan gambar udara real-time yang dapat dibagikan dengan sistem lainnya.
Kelebihan lain dari NASAMS, rudal ini dapat diluncurkan meski radarnya telah dihancurkan musuh karena NASAMS  juga menggunakan external data sources untuk position tracking/ atau mengunci posisi target.
Agustus 2005, Perusahaan Kongsberg Norwegia mendapatkan kontrak untuk Angkatan Udara Norwegia, untuk menyuplai Tactical datalink (Link 16) untuk NASAMS, agar sistem pertahanan ini bisa sepenuhnya diintegrasikan dengan jaringan sistem pertahanan NATO. Upgrdae NASAMS II beroperasi di Angkatan Udara Rusia Juli 2007.
Desember 2006, Angkatan Darat Belanda memesan 6 sistem NASAMS II. Sistem tersebut dikombinasikan dengan radar mobile surveillance EADS TRML-3D yang mulai dikirim tahun 2009.
Amerika Serikat menggunakan NASAMS untuk melindungi wilayah udara di Washington DC, saat pelantikan Presiden AS tahun 2005. NASAMS juga melindungi wilayah udara gedung putih.
NASAMS menjadi salah satu pilihan Indonesia dalam memenuhi sistem pertahanan udara yang modern. Selain NASAMS, Indonesia juga pernah ditawari S-300, BUK-ME dan Pantysr dari Rusia, serta HQ-16 dan variannya dari Tiongkok. Sistem pertahanan udara mana yang akan dipilih ?.

JKGR

TNI Bangun Super Camp di Bandara Bangui Afrika

puspen-sub

AFRIKA – Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXVII-A/MINUSCA (United Nations Multi-Dimensional Integrated Stabilization Mission in Central African Republic) atau Indoengcoy (Indonesian Engineering Company) dibawah pimpin Letkol Czi Alfius Navirinda K. selaku Komandan Satgas (Dansatgas) Konga XXXVII-A/Minusca melaksanakan pembangunan Super Camp berlokasi di bandara Mpoko Bangui-Afrika, berjarak 4 km dari Camp sementara Indoengcoy saat ini berada di Tobacco Land km 4.
Pembangunan Super Camp ini direncanakan untuk kantor Pusat Minusca di Central Africa Republic (CAR) dimana didalamnya terdapat bagian-bagian dan sub bagian dari perwakilan kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa termasuk di dalamnya adalah Camp Indoengcoy dengan luas kurang lebih 3 hektar. Untuk pembangunan Camp Indonesia sendiri akan memakan waktu selama kurang lebih empat bulan sampai dapat ditempati yang nantinya akan berbatasan dengan Camp tentara Prancis dan berbatasan dengan pemukiman masyarakat.
Dalam pelaksanaan awal pembangunan Super Camp dilakukan pembukaan lahan yang dilaksanakan Tim Horizontal dipimpin oleh Lettu Czi Dipo Hijrah bersama dengan Lettu Czi Roy A.P Limbong selaku Perwira Konstruksi Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-A/Minusca, Kamis (14/8/2014). Pada awal pekerjaannya terdapat sedikit hambatan dimana adanya protes demo dari masyarakat sekitar karena pada lahan tanah tersebut terdapat kebun, ladang dan tempat industri perumahan pembuatan batu bata milik masyarakat.
puspen-tengah
Namun kendala itu dapat diatasi dengan baik melalui komunikasi yang dilakukan oleh Satgas, perwakilan UN di Minusca serta tokoh masyarakat setempat sehingga akhirnya didapat kesepakatan pada tanah yang terdapat tanaman penduduk, mereka masih dapat menggunakan lahan tersebut sampai panen tiba sekitar 1 bulan lagi. Bahkan setelah protes tersebut, tercipta suasana persahabatan yang baik karena pasukan Indonesia dapat mencairkan suasana yang semula tegang dengan saling berkomunikasi bercengkerama dan penduduk yang datang untuk sekedar melihat alat berat zeni Indonesia beraksi membuka lahan.
Misi Multidimensional di Bangui CAR dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan mengeluarkan Resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB pada 10 April 2014 untuk Republik Afrika Tengah yang dilanda konflik sejak 2013 dengan menggunakan isu agama sebagai sumber perselisihan dan telah mengambil ratusan korban jiwa serta 1 juta lebih penduduk terpaksa mengungsi ke negara tetangga seperti Kamerun dan Kong.

Poskota

350 Personel Yonif 433/JS Dikirim ke Perbatasan RI-Malaysia

350 Personel Yonif 433/JS Dikirim ke Perbatasan RI-Malaysia
Pasukan Yonif Linud 433/JS saat ditinjau Asops Panglima TNI Mayjen TNI Ridwan. (Ist)
MAKASSAR - Sebanyak 350 personil Yonif Linud 433/Julu Siri Brigif 3 Kostrad dikirim ke perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan Timur guna pengamanan.

Secara simbolis, pasukan Kostrad ini dilepas oleh Panglima Kodam VII/Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar di Dermaga Lantamal VI, Makassar, sekira pukul 09.00, Wita, Jumat, (15/8/2014). 

Pasukan pemukul Kostrad yang dipimpin Danyon Letkol Inf Agustatius Sitepu ini selanjutnya akan dibawa oleh KRI Nusa Nive untuk bertugas sebagai Satgas Pengamanan Perbatasan RI-Malaysia di wilayah Kalimantan Timur.

Dalam acara upacara pelepasan tersebut Kapolda Sulselbar Irjen Pol Burhanudin Andi yang bertindak selaku Irup membacakan Amanat Pangdam VII/Wirabuana mengatakan, selaku pribadi dan atas nama Pangdam VII/Wirabuana, dengan penuh rasa bangga dengan diiringi rasa tanggung jawab serta kecintaan kepada Bangsa dan Negara dalam mempertahankan sejengkalpun tanah pekarangan NKRI serta memberikan rasa aman kepada Masyarakat perbatasan khususnya RI – Malaysia wilayah Kalimantan Timur.

"Kepercayaan ini merupakan kehormatan dan tugas mulia untuk dipertanggungjawabkan serta dilaksanakan dengan sebaik-baiknya bagi seorang prajurit, penugasan ke daerah operasi seperti ini merupakan wujud nyata pengabdian dan kehormatan kepada negara dan bangsa," kata Burhanuddin Andi.

Sementara menurut Pangdam Mayjen TNI Bachtiar, walaupun saat ini kondisi perbatasan RI-Malaysia masih terkendali, namun tidak boleh terlena dengan kondisi tersebut karena apabila tidak dicegah melalui upaya-upaya yang konkret, maka tidak tertutup kemungkinan kondisi seperti ini dapat dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk melakukan kegiatan ilegal serta terjadinya pelintas batas yang tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku.


Sindo 

Kunjungan KASAD ke PT Pindad (Persero)


Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Budiman mengunjungi fasilitas produksi PT Pindad (Persero) pada Jumat, 18 Juli 2014. Beliau diterima oleh Direktur Utama PT Pindad (Persero) Sudirman
Said di Gedung Departemen Produksi I Divisi Kendaraan Khusus. Turut hadir dalam acara ini adalah jajaran Direksi dan Kepala Divisi yang terkait.
Dalam kunjungannya kali ini, KASAD bertindak sebagai Komisaris Utama PT Pindad (Persero) dan melakukan pemeriksaan lapangan mengenai progress beberapa proyek yang tengah dikerjakan oleh Divisi Kendaraan Khusus. Selain itu,  secara khusus KASAD memberikan beberapa usulan mengenai poin-poin perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat berimbas positif bagi perkembangan industri pertahanan dan PT Pindad (Persero).
Beberapa hal yang menjadi pokok bahasan kunjungan KASAD kali ini adalah progress proyek Komodo Mistral (ATLAS Firing Station) dan proyek Komodo Mistral (ArtilleryHowitzer Kaliber 155 mm), arahan KASAD mengenai rencana distribusi kendaraan tempur dan taktis ke berbagai satuan di seluruh Indonesia, dan juga arahan untuk meningkatkan local content pada produk kendaraan tempur PT Pindad (Persero).
Arahan yang diberikan KASAD semoga dapat memberikan suntikan semangat dan pengetahuan baru untuk PT Pindad (Persero) dalam mengerjakan semua proyek agar perusahaan selalu dalam koridor mewujudkan visi perusahaan : Menjadi produsen peralatan pertahanan dan keamanan terkemuka di Asia pada tahun 2023, melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategik. (Anggia).

Pindad

ATD-X Siluman Jepang Terbang Awal Tahun Depan?

Mock up ATD-X
Pesawat tempur siluman pertama Jepang akan memulai penerbangan perdananya pada awal tahun depan, menurut surat kabar Mainichi Shimbun yang melaporkan pada 12 Agustus 2014.

Menurut Mainichi Shimbun, pesawat tempur siluman Jepang yang dikembangkan oleh Konsorsium Mitsubishi Heavy Industries (MHI) ini dilengkapi beberapa teknologi yang sebanding dengan F-35 JSF yang digunakan AS. Surat kabar Mainichi Shimbun juga melaporkan bahwa pesawat siluman yang disebut dengan Mitsubishi ATD-X (Advanced Technology Demonstrator-X) ini akan memulai uji coba penerbangan perdananya pada bulan Januari 2015, dan menambahkan bahwa hingga saat ini pengembangan ATD-X telah menelan biaya sebesar 39,2 miliar yen (sekitar 4,5 trilun rupiah). Rencananya program pengujian ATD-X akan dilakukan selama satu tahun penuh, atau sampai otoritas pertahanan Jepang memutuskan pesawat ini siap masuk layanan.
Kementerian Pertahanan Jepang dan pihak MHI sendiri membantah laporan surat kabar Mainichi Shimbun yang menyatakan bahwa ATD-X akan terbang pada Januari 2015. Surat kabar Mainichi Shimbun hanya mengutip pernyataan seorang pejabat anonim pemerintah Jepang. Pihak MHI sendiri mengatakan bahwa untuk penerbangan perdana ATD-X, pihaknya masih harus mendiskusikannya lebih lanjut dengan Kementerian Pertahanan Jepang.

Namun, pada April lalu Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera pernah mengatakan bahwa Jepang berencana melakukan penerbangan perdana ATD-X pada tahun ini.

Salah satu alasan Jepang mengembangkan ATD-X adalah akibat penolakan penjualan F-22 Raptor kepada Jepang. Setelah penelitian awal, pengembangan penuh dimulai pada tahun 2007. Hingga saat ini, belum banyak yang diketahui soal fitur ATD-X, namun dari data prototipe ATD-X pertama (mungkin lebih tepat disebut mock-up karena ukurannya jauh lebih kecil dari ATD-X yang akan diproduksi) yang beredar, menunjukkan bahwa pesawat ini berkursi tunggal dan bermesin ganda yang seukuran dengan mesin Raptor.

Artileri

Hari Ini Tim Transisi Jokowi-JK Rapat Bahas Drone

Hari Ini Tim Transisi Jokowi-JK Rapat Bahas Drone
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Presiden terpilih Joko Widodo berpose bersama Kepala Staf Kantor Transisi Rini M Soemarno dan 4 deputi kantor transisi Andi Widjajanto, Hasto Kristiyanto, Anies Baswedan dan Akbar Faisal seusai meresmikan kantor transisi di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Senin (4/8/2014). Kantor berwujud rumah itu akan menjadi tempat untuk mempersiapkan jalannya pemerintahan hingga pelantikan presiden, termasuk membahas pembentukan kabinet dan APBN 2015. KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES 
 
JAKARTA - Tim Transisi Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) menggelar rapat soal pertahanan, Jumat (15/8/2014), hari ini, di Rumah Transisi, Jalan Situbondo nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat.
Salah satu hal yang dibahas adalah soal pembelian pesawat tanpa awak atau drone.
Jenderal TNI (Purn) Fahrul Rozi, yang memimpin pembahasan pertahanan tersebut kepada wartawan di Rumah Transisi menyebutkan bahwa sesuai visi-misi Jokowi-JK menyebut Indonesia membutuhkan drone tidak hanya untuk pertahanan.
"Juga bisa mendeteksi illegal fishing (penangkapan ikan secara ilegal), bisa mendeteksi hot spot (titik api) kalau terjadi kebakaran, ilegal logging (pembalakan liar)," katanya.
Mantan Wakil Panglima TNI itu mengatakan karena fungsinya tidak hanya sekedar pertahanan, maka pengendalinnya pun tidak harus dari pihak TNI Angkatan Udara (AU).
Soal siapa yang akan diberitanggungjawab atas drone tersebut, tim masih membahasnya.
"Kalau administrasi dan pembinaan di TNI AU bisa, tapi penggunaannya bisa macam-macm instansi. Kodal (Komando dan Pengendalian) masih kita diskusikan tadi," terangnya.
Dalam kesempatan yang sama Deputi Tim Transisi, Andi Widjajanto menambahkan bahwa dari kajian tim Transisi Indonesia setidaknya butuh 28 unit drone, yang beroperasi 24 jam penuh. Harga satu unitnya menurut Andi bisa berkisar antara 7-10 juta USD.
"Jika diubah jadi combat drone (red: drone tempur), angkanya bisa naik," ujarnya.
Saat ditanya apakah anggaran yang disusun pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2015 sinergi dengan visi Jokowi - JK, Andi mengaku belum bisa menilai. Kata dia tim Transisi masih harus mengkaji lebih detail anggaran yang disusun SBY.

TRIBUN

Balitbang Kemhan Miliki Sarana Pengolahan Data dan Penempatan Hasil Litbang

Jakarta, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemhan saat ini memiliki sarana atau tempat pengolahan data dan penempatan hasil litbang yang memadai. Sarana tersebut diresmikan Menhan, Purnomo Yusgiantoro, Jumat (8/8) usai olah raga bersama anggota Kemhan, di kantor Balitbang Kemhan.

Sarana yang dinamakan gedung Prof. dr. Abdul Rahman Saleh atau Gedung Pengolahan Data dan Peraga dibangun sejak tahun 2011 lalu dan menelan dana sebesar Rp. 13.934.262.000.

Pembangunan gedung melalui dua tahap. Tahap pertama tahun 2011 dilakukan pembangunan pondasi, struktur baja dan dak beton lantai I. Sedangkan tahap II tahun 2013 mengerjakan instalasi listrik air, dan hydran, arsitektur seluruh bangunan, pemasangan lift, serta penyelesaian dak beton semua lantai dan atap.

Sarana pengolahan data dan peraga yang dibangun di atas lahan Balitbang seluas 18 x 20,25 meter. Bangunan berlantai 5 ini untuk menunjang tugas Balitbang sebagai pelaksana penelitian dan pengembangan di  bidang pertahanan digunakan untuk penempatan diorama, dan hasil Litbang, sebagai ruang pengolahan data bagi para peneliti, dan tempat peraga hasil Litbang.

Pemilihan gedung dengan nama gedung Prof. dr. Abdul Rahman Saleh dengan pertimbangan bahwa beliau adalah Pahlawan Nasional Indonesia dan mempunyai sumbangsuh terhadap negara dalam memajukan teknologi penerbangan.

Pada kesempatan tersebut usai meresmikan, Menhan dan para pejabat eselon dilingkungan Kemhan meninjau fasilitas-fasilitas yang ada di gedung tersebut.


kemhan

KOLATARMABAR ADAKAN PELATIHAN CAWAK KAPAL CEPAT RUDAL

 

Komando Latihan Komando Armada RI Kawasan Barat (Kolat Koarmabar) mengadakan pelatihan Calon Pengawak (Cawak) Kapal Cepat Rudal (KCR) yang diikuti 140 orang dan 9 orang Base Maintenance Team (BMT), di Markas Komando (Mako) Kolatarmabar, Jalan Gunung Sahari Raya No. 67 Jakarta Pusat, Rabu (13/8/2014).
Pelatihan Cawak Kapal Cepat Rudal (KCR) dibuka Komandan Kolatarmabar (Dankolatarmabar) Kolonel Laut (P) Gregorius Agung WD., dalam suatu upacara yang dilaksanakan di Gedung Nanggala, Mako Koarmabar.
Dankolatarmabar dalam sambutannya antara lain mengatakan, pelatihan ini diadakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan ABK serta untuk meningkatkan profesionalisme para peserta baik secara individu maupun kelompok. Sasaran pelatihan ini adalah tersedianya SDM yang handal dan berkualitas, agar mampu menghadapi tantangan tugas ke depan yang semakin rumit, berat dan kompleks.
Lebih lanjut Dankolatarmabar menyatakan, saat ini meningkatkan profesionalisme prajurit bukan lagi menjadi tuntutan tetapi sudah menjadi suatu keharusan. Untuk mengahadapi tantangan tugas ke depan diperlukan kesiapan satuan yang didukung oleh prajurit yang berkualitas melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, sehingga pembinaan satuan dapat terlaksana secara benar, ideal dan baik.
Di samping itu Dankolatarmabar mengharapkan kepada peserta pelatihan agar setelah pelatihan ini dapat menambah kemampuan penguasaan di bidang tugasnya masing-masing. Dengan harapan hal ini akan tetap menjaga kondisi kesiapan dan kesiagaan operasional secara optimal dalam rangka menghadapi tugas ke depan yang semakin kompleks.
Mengakhiri amanatnya Dankolatarmabar memberikan beberapa penekanan antara lain, agar para peserta pelatihan segera menyesuaikan diri dengan lingkungan. Patuhi dan taati peraturan agar proses belajar dapat berjalan tertib dan lancer. Tanamkan tekad, semangat dan motivasi yang tinggi untuk belajar dan berlatih. Jalin kebersamaan, kekompakan dan keakraban antar sesama peserta, instruktur maupun pelatih serta memanfaatkan waktu pendidikan seoptimal mungkin untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan karakter.
(Dispenarmabar)

Anggaran Kemhan Capai Rp 95 Triliun


Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (kiri), salam komando dengan KSAL, Laksamana TNI Marsetio, usai peninjauan Kapal Cepat Rudal (KCR) KRI Sampari-628, yang diserahkan di PT PAL Indonesia (Persero) Surabaya, Rabu (28/5).
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (kiri), salam komando dengan KSAL, Laksamana TNI Marsetio, usai peninjauan Kapal Cepat Rudal (KCR) KRI Sampari-628, yang diserahkan di PT PAL Indonesia (Persero) Surabaya, Rabu (28/5)

Jakarta - Kementerian Pertahanan (Kemhan) menjadi salah satu dari tujuh kementerian yang mendapatkan bujet terbesar dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2015. Kemhan, yang saat ini dipimpin Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, pada tahun depan bakal menerima anggaran sampai Rp 95 triliun.
“Anggaran Kementerian Pertahanan Rp 95 triliun, alokasi antara lain digunakan melanjutkan kekuatan dasar atau MEF,” kata Presiden SBY di gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8).
Selain itu, anggaran diperuntukkan khususnya untuk meningkatkan upaya pemeliharaan dan peningkatan industri pertahanan dalam negeri serta peningkatan alutsista (alat utama sistem persenjataan).
Sementera itu, Kepolisian juga mendapatkan anggaran yang cukup signifikan. Dengan mendapat anggaran sampai Rp 47,2 triliun, polisi diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Presiden juga mengatakan bahwa institusi itu akan bisa menjaga rasionya dengan masyarakat yaitu satu (1) banding 582. Oleh karena itu dibutuhkan pertambahan personil. “Sehingga Polri bisa melaksanakan pemeiliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujar SBY.

Berita Satu

Hakteknas 2014 : Bagian dari Penguatan Sistem Inovasi Nasional

PT Pindad (Persero) berpartisipasi dalam pameran Riset, Inovasi, dan Teknologi RITECH Expo 2014. Pameran yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan perayaan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) yang ke-19, diselenggarakan pada tanggal 9-12 Agustus 2014 di Gedung II Badan Pengkajian dan Pengaplikasian Teknologi (BPPT), Jakarta Pusat. Pameran ini dibuka untuk umum oleh Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta pada tanggal 9 Agustus 2014 dan pada Acara Puncak Perayaan Hakteknas, Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono turut menghadiri acara ini.
Pada puncak peringatan Hakteknas, Wakil Presiden Budiono berpesan bahwa komponen penggerak IPTEK adalah sinergi yang baik dari semua lini baik pemerintah maupun masyarakat dengan memanfaatkan sumberdaya manusia dan alam yang luar biasa di Indonesia. Pada acara puncak ini, diserahkan pula Buku “19 Karya Unggulan Teknologi Anak Bangsa” serta dokumen hasil Musyawarah Perencanaan Nasional (Musrenas) Iptek kepada Wakil Presiden RI. Selain itu, ditandatangani pula beberapa Nota Kesepahaman terkait bidang penelitian Pangan, Energi, dan Air yang dilakukan antara pihak pemerintah, perguruan tinggi, dan industri. Penandatanganan ini merupakan upaya mensinergikan kemampuan riset dalam negeri untuk dapat memenuhi kebutuhan nasional.
Selain itu, pada acara tersebut diberikan penghargaan kepada pemerintah daerah, lembaga, dan masyarakat yang berkontribusi terhadap perkembangan riset, iptek, dan inovasi di tanah air, lewat penghargaan Budhipura, Prayogasala, Labdhakretya dan penghargaan duta Iptek dan Tokoh Iptek lewat penghargaan Widyasilpawijana dan Widyamaheswara, serta “19 Karya Unggulan Teknologi Anak Bangsa”. Salah satu tim dari PT Pindad (Persero) yang diketuai oleh Andri Setiyoso dari Departemen Mesin Listrik, Divisi Mesin Industri dan Jasa berhasil masuk ke dalam “19 Karya Unggulan Teknologi Anak Bangsa” lewat inovasi teknologi yang menghasilkan produk Motor Traksi 170 kW. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Menteri Ristek dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta.
Sebagai bagian dari perayaan Hakteknas ke-19, PT Pindad (Persero) berpartisipasi dalam pameran RITECH Expo 2014 dengan menampilkan beberapa produk andalannya seperti Senapan SS2-V1, SS2-V4 HB, SS2-V5 customized dan silencer, SS1 Marinized; Pistol G2 Combat dan Elite, PM2-V2 beserta silencer; Sniper SPR-2; Silent Mortir SM-50 + munisi; Maket Panser tipe Canon dan Recovery; Munisi Disruptor dan Maket Munisi berbagai kaliber; Maket Motor Traksi 180 KW; Alat Semai Awan CoSAT 1000; Alat hitung mortar Brahmastra; dan Roket Pertahanan R-Han 122.
Rangkaian kegiatan peringatan Hakteknas ke-19 dimulai sejak bulan Februari 2014 dan akan berlangsung hingga Desember 2014 melalui beberapa rangkaian kegiatan Asian Technology Week, Sail Raja Ampat, beberapa Seminar Nasional dan Internasional, Kompetisi Roket Air dan Kompetisi Robot Nasiolnal, General Lectures, serta Forum Riset Vaksin Nasional. (Anggia)  
   

Bagaimana Nasib Tank Leopard pada Era Jokowi-JK?

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Tank Leopard akan dipamerkan pada Indo Defence Expo 2012 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (5/11/2012). Pameran pertahanan ini akan berlangsung pada 7 - 10 November 2012 mendatang.
JAKARTA — Deputi Tim Transisi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Andi Widjajanto, mengatakan, pihaknya akan mengkaji soal keberadaan main battle tank (MBT) Leopard dalam postur pertahanan Indonesia. Andi menyebut pihaknya belum mengambil keputusan apa pun terhadap tank itu.
"Harus dilihat dulu kontraknya seperti apa, kesiapan infrastruktur pertahanan, terutama Angkatan Darat, seperti apa," kata Andi di Kantor Transisi, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Mantan Dosen Universitas Indonesia itu mengaku belum tahu kontrak pengadaan MBT yang didatangkan dari Jerman tersebut. Dia hanya mengetahui bahwa pada awal Oktober, sekitar 25 unit tank tersebut akan datang dari total 120 unit.
"Harus dilihat konsekuensi-konsekuensi dari pengadaan tersebut, termasuk anggaran kedatangan tank Leopard," kata Andi.
Andi juga belum bisa berkomentar soal kemungkinan menghentikan MBT tersebut. Kendati demikian, dia mengatakan terbuka kemungkinan program pengadaan tank Leopard direvisi pemerintahan Jokowi-JK.
"Kalau Pak Jokowi meminta itu direvisi dari program pengadaan tank Leopard, kita cari opsi-opsinya," kata Andi.
Sebelumnya, Jokowi mengangkat isu soal pembelian tank Leopard dalam debat capres pada Minggu (22/6/2014) malam. Jokowi mengaku tidak setuju dengan pengadaan tank itu karena berat tank bisa merusak jalan dan jembatan.
"Tank Leopard terlalu berat, 62 ton. Lewat jalan rusak semua, apalagi jembatan kita tidak kuat menahan beban 62 ton," ujar Jokowi.

KOMPAS

PAL Indonesia hadir dalam RITECH EXPO 2014



  Kebangkitan Teknologi Nasional 2014










JAKARTA - Tonggak sejarah peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, bermula dari kesusksesan dan keberhasilan diproduksinya Kapal Patroli Cepat (Fast Patrol Boat) 57 Meter pada Tahun 1995, yang dirintis Menteri Negara Riset dan Teknologi kala itu, BJ Habibie. Setelah 19 tahun sejak diperingatinya Hakteknas, terus bermunculan karya-karya teknologi buatan bangsa Indonesia.

PT PAL Indonesia (Persero), sebagai salah satu Industri Negara turut andil dalam 19 tahun Kebangkitan Teknologi Nasional, di Auditorium Gedung II BPPT Jakarta, Senin (11/08). Acara yang berlangsung mulai 09 Agustus ini secara resmi dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono. Mengangkat Tema “Inovasi Pangan, Energi dan Air untuk Daya Saing Bangsa” juga turut dihadiri Presiden Ketiga RI BJ Habibie, Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta, Para menteri cabinet Indonesia bersatu II, Anggota Dewan, Kepala Daerah dan Tokoh IPTEK lainnya.

RITECH Expo 2014 diselenggarakan pada tanggal 9-12 Agustus 2014 dengan membuka 78 stand terdiri dari komunitas iptek, lembaga penelitian pemerintah, BUMN, Swasta, umum, juga perguruan tinggi yang menampilkan berbagai hasil riset dalam negeri yang membanggakan. Dengan tujuan bukan hanya sekedar memberikan informasi perkembangan inovasi Iptek karya anak bangsa, tapi juga diharapkan dapat mendorong pemanfaatan hasil inovasi sebagai solusi pemecahan, yang selanjutnya dapat meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di antara bangsa bangsa maju lainnya.

Sebagai bagian dari inovasi bangsa yang terus berkembang dan sebagai sumber Inspirasi Nasional PT PAL Indonesia (Persero) memberikan sumbangsih sebuah karya nyata atas  teknologi pembangunan kapal perang, yang masuk dalam 19 karya unggulan Teknologi Anak Bangsa, sebagai persembahan untuk memperingati 19 tahun kebangkitan Teknologi Indonesia.
 
PT PAL Indonesia (Persero) juga menampilkan beberapa produk unggulan sejalan dengan hasil yang dicapai, berupa prototype berbagai jenis produk kapal perang yang telah dibangun dan innovasi teknologi yang akan dikembangkan dan menggambarkan kemampuan perusahaan dalam alih teknologi yaitu mulai dari tipe : Fast Patrol Boat 57 Meter, Kapal Cepat Rudal 60 mater (KCR-60), Landing Platform Dock 125 meter (LPD-125), SSV 120 Meter, sebagai pengembangannya, dan Submarine DSME 209, serta kemampuan Harkan berbagai jenis kapal sampai 50.000 DWT. Beberapa produk kapal seperti Kapal Tanker yang dihasilkan didukung oleh penggunaan mesin las otomatis (Weldcare) ini serta innovasi pembangunan Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR-105) dengan system modul.
 


PAL

LATIHAN BERSAMA ELANG MALINDO XXV TAHUN 2014

Pada hari ini Kamis , telah dilaksanakan upacara pembukaan Latma Elang Malindo XXV Tahun 2014 di Pangkalan Udara Kuantan Malaysia, pada upacara ini sebagai Irup Pangops TUDM Udara Lt jen Dato’ Sri Ackbal Bin Hj Abdul Samad didampingi oleh Asops Kasau Marsda Sudipo Handoyo. Adapun rangkaian upacara diikuti oleh perwakilan TNI AU dan TUDM serta dihadiri oleh Kadispamsanau, Kadispotdirga, Wadankorpaskhas, dan Danlanud Ats.
Pada upacara pembukaan tersebut Pangops TUDM dan Asops Kasau melaksanakan pemeriksaan pasukan dilanjutkan dengan membacakan sambutan dimana Pangops TUDM terlebih dahulu membacakan sambutan, setelah itu Asops Kasau membacakan sambutan Kasau. Selesai membacakan sambutan masing-masing pejabat menyematkan badge Dirlat dan Wadirlat, dilanjutkan penekanan remote control peledakan TNT sebagai tanda di bukanya latma secara resmi.
Pada upacara pembukaan kedua pejabat menyampaikan tentang Kegiatan Latma Elang Malindo XXV Tahun 2014 mempunyai nilai yang sangat strategis bagi TNI AU dan TUDM sebagai sarana dalam menjalin kerja sama dan meningkatkan kualitas personel serta memantapkan koordinasi dalam pelaksanaan operasi udara antara kedua Angkatan Udara.
Kita telah melaksanakan latihan bersama sebanyak 24 kali, oleh karena itu berbekal pengalaman tersebut, pada latihan Elang Malindo ke XXV ini saya berharap didapatkan hasil yang lebih baik. Peningkatan kemampuan personel dan mantapnya hubungan persahabatan, serta kerjasama yang selama ini telah terjalin, akan menjadi lebih memperkokoh saling pengertian dan rasa saling percaya antara TNI AU dan TUDM.
Sebagai Negara tetangga, kita tidak akan terlepas dengan kepentingan untuk selalu berhubungan satu dengan lainnya dalam menciptakan rasa aman dan tentram untuk kepentingan bersama. Marilah kita ciptakan untuk hidup bersama dan saling mengisi demi terciptanya keamanan di kawasan Asia Tenggara pada umumnya dan di kawasan kedua negara pada khususnya.
Selesai upacara pembukaan Irup bersama tamu undangan melaksanakan refreshment di Ruang VIP PU Kuantan dilanjutkan penyerahan cindera mata. Sebelum kembali ke Jakarta rombongan memeriksa kesiapan Posko Latma baik Posko Kodal maupun kesiapan pelaku.

TNI AU

Thursday, 14 August 2014

Rahasia Alutsista Indonesia

 
alutsista-2-mef
KPK tidak mungkin bisa & tidak mungkin diperbolehkan untuk meng-audit TNI & Kemenhan secara institusi yang sifatnya terkait dengan pertahanan NKRI. Karena kalau itu dilakukan sama saja menelanjangi Republik ini di depan umum. Banyak rencana-rencana strategis pertahanan yang benar benar tidak boleh diketahui oleh sipil. Bahkan di Kemenhan maupun Mabes TNI sekalipun jalurnya dilakukan secara berjenjang. Intinya, bahkan tidak semua petinggi TNI bisa mengetahui seluruh sistem pertahanan negara kita. Begitu juga di Kemenhan tidak semua sistem rencana strategis bisa diketahui dengan mudah. Bahkan menyebut senjata-senjata strategis saja menggunakan kata-kata Sandi tertentu, baik masih dalam masa perencanaan, penelitian, tender, dan lain sebagainya.
Saat ini TNI sudah sangat jauh berbeda saat masa orde baru dulu. Sekarang internal audit ditubuh TNI sangat ketat, ditambah lagi ada beberapa lembaga negara yang juga ditugaskan untuk mengaudit seluruh pengeluaran TNI yang tentu saja dilakukan dengan sangat rahasia. Susah mengatakan jika budget pertahanan yang diumumkan ke khalayak umum ketika tidak sesuai dengan apa yang terlihat langsung dikatakan terjadi korupsi. Karena banyak aktifitas-aktifitas pertahanan yang memang terlarang untuk terpublikasikan dalam bentuk apapun. Misalkan jika TNI melakukan aktifitas spionase yang ruang lingkupnya sangat luas & memerlukan biaya besar dengan resiko yang juga besar. Negara kita memiliki atase-atase pertahanan maupun agen-agen khusus hampir disemua negara kuat diseluruh dunia. Tidak ada satupun kejadian yang terlewatkan oleh “Radar” pengamatan negara kita. Begitu juga kita memiliki sistem senjata yang di “titipkan” di sejumlah negara, maupun perjanjian pertahanan dengan negara-negara tertentu.
Satu contoh saja, tidak ada satu negara pun yang hingga saat ini yang bisa membaca kekuatan pertahanan NKRI dengan benar. Negara2 kuat bahkan hanya bisa meraba-raba berapa jumlah pesawat tempur yang dimiliki Republik ini? Berapa jumlah kapal selamnya? Berapa jumlah misil nya & jenis apakah yang digunakan? Sejauh apa teknologi pertahanan yang sudah diterapkan oleh Republik ini? Bahkan berapa jumlah pasukan tempur reguler yang sebenarnya? Dan masih banyak lainnya. Walaupun sebagian pengamat mengatakan bahwa di era keterbukaan teknologi saat bisa dengan mudah mengetahui anatomi pertahanan setiap negara, nyatanya hal itu tidak terbukti. Karena kalau itu benar, tidak mungkin banyak negara seperti Australia, Malaysia, Singapura, Inggris, bahkan Amerika Serikat sekalipun begitu paranoid tentang kekuatan militer NKRI.
Sekali lagi sebaiknya KPK mengkaji ulang rencana audit ditubuh TNI, demi kebaikan bangsa kita.
Saat ini kami di TNI tidak takut terhadap musuh yang ingin perang terbuka, karena TNI siap menghadapinya. Justru yang ditakutkan adalah musuh yang menggerogoti dari dalam, seperti separatisme, dll, yang sifatnya kasat mata & sulit untuk langsung dihadapi dengan laras senapan. Salam NKRI.

JKGR

Senjata Rusia SAM Tor-M2E dan Osa-AKM Cocok untuk Indonesia

 
Senjata baru Rusia SAM Tor-2ME dan Osa-AKM akan dipamerkan dalam pameran internasional Tank Biathlon 2014 di daerah Alabino, Moskow, bersamaan dengan Hari Inovasi Kementerian Pertahanan Rusia. Ahli Rusia memprediksi, sistem ini kelak akan dibeli oleh Indonesia.
————————————————————————————————————————————————————————
Senjata Rusia SAM Tor-M2E dan Osa-AKM Cocok untuk Indonesia
Sistem SAM Tor-M2E hasil modifikasi kini dapat menyerang empat sasaran udara dengan
empat rudal antipesawat dalam jarak hingga 15 kilometer. Foto: ITAR-TASS

SAM Tor dan Osa adalah sistem rudal antipesawat untuk pertahanan udara jarak dekat yang dibuat untuk berbagai obyek. Di samping itu, sistem ini dapat digunakan dalam penyerangan sebagai pelindung kelompok tank.
Kompleks ini awalnya dikembangkan sebagai senjata utama untuk melawan serangan udara yang masif di medan perang. Tor dan Osa berada di garis terakhir pertahanan, menetralkan senjata musuh yang mendekati sasaran, bertindak selaras dengan sistem rudal pertahanan udara jarak dekat sebagai alat perlindungan langsung, seperti Tunguska atau Pantsir.
Dalam beberapa dekade terakhir, Osa dan Tor tidak hanya melayani angkatan bersenjata Rusia, tapi juga digunakan oleh angkatan bersenjata lain. Kedua senjata ini sering digunakan dalam konflik bersenjata di seluruh dunia.
SAM Tor-M1 dan Osa juga digunakan di Mesir, India, Suriah, Ekuador, Kuba, Yordania, Venezuela, dan Tiongkok.
Sistem ini terus mengikuti zaman, karena AAMS (Sistem Antirudal Udara) mereka selalu ditingkatkan dan diperbaiki. Modifikasi baru Osa, Osa-AKM, telah dilengkapi dengan peralatan elektronik baru yang melengkapi senjata ini dengan alat identifikasi dan navigasi satelit modern. Osa-AKM kini dapat secara efektif melawan segala jenis senjata udara cerdas, mulai dari UAV hingga rudal presisi.
Andal, Dinamis, Cepat
Sistem SAM Tor-M2E hasil modifikasi kini dapat menyerang empat sasaran udara dengan empat rudal antipesawat dalam jarak hingga 15 kilometer.
Seperti generasi kompleks jarak dekat sebelumnya, SAM Tor-M2 bertujuan melawan dan mengalahkan rudal pesawat kelas udara-darat dan bom udara terkontrol dan terkendali, rudal antiradar, pesawat aviasi taktis dan militer, rudal jelajah, helikopter, dan kendaraan udara tanpa awak.
Pemeran Hari Inovasi Kementerian Pertahanan Rusia adalah kegiatan bagi khalayak profesional yang diselenggarakan untuk menunjukkan gagasan dan perkembangan menjanjikan dari industri Rusia oleh eksekutif dan spesialis Kementerian Pertahanan dan Angkatan Bersenjata Rusia.
Menurut pakar militer Igor Korotchenko, Tor memiliki banyak keunggulan dibanding kompleks sejenis yang dibuat di negara lain. Salah satu keunggulan tersebut adalah waktu respons kompleks yang cepat karena pengerahannya hanya membutuhkan waktu tiga menit, serta mobilitas yang tinggi. Setelah menembak, kompleks ini dapat dengan cepat mengubah lokasinya sehingga dapat menghindari tembakan musuh dan kru Tor tetap aman. Hal itu membuat risiko bagi kru dan senjata itu sendiri dapat diminimalkan. Korotchenko juga menambahkan, Tor mudah dipadukan dengan sistem pertahanan udara yang sudah ada sambil berupaya membuat sistem penggunaan secara otonom.
Merambah Indonesia
Kedua sistem ini digunakan juga di Yunani, salah satu negara NATO. Hingga Jumat (1/8), Uni Eropa telah mengenakan sanksi pada Rusia dalam bidang kerja sama militer-teknis. Embargo militer tersebut membuat kerja sama militer-teknis antara Rusia dan Uni Eropa dihentikan, termasuk Yunani yang produk negaranya disuplai oleh Pabrik Elektromekanis Kupol di Izhevsk, bagian dari PVO Almaz-Antey Concern yang memproduksi sistem pertahanan udara.
Untungnya, SAM jarak dekat ini memiliki prospek ekspor yang bagus di negara-negara Asia Tenggara. Menurut editor majalah perdagangan Vestnik PVO Said Aminov, sistem Tor mungkin akan dibeli oleh Indonesia. “Pembelian peralatan militer semacam ini dapat memperbaiki stabilitas militer dan politik negara yang berada di wilayah Asia Tenggara yang cukup aktif,” kata Aminov.

JKGR

Dua jurnalis Prancis di Papua resmi tersangka

Thomas Dandois pernah ditahan di Nigeria karena liputannya tentang kelompok separatis Tuareg (2008).
Kepolisian Indonesia mengatakan, dua orang warga Prancis yang ditangkap di Wamena, Papua, Kamis (07/08), telah ditetapkan sebagai tersangka karena melanggar aturan keimigrasian.
Menurut polisi, Thomas Dandois, berusia 40 tahun, dan Valentine Bourrat, 29 tahun, datang ke Indonesia dengan visa kunjungan, namun mereka disebut melakukan kegiatan lain, termasuk jurnalistik.
Polda Papua mengatakan, Kantor Keimigrasian di Papua telah menetapkan dua orang itu sebagai tersangka.
"Tersangka untuk pelanggaran kasus keimigrasian yaitu menyalahgunakan dokumen perjalanan yaitu paspor dan visa," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua, AKBP Sulistyo Pudjo, kepada wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan, Kamis (14/08), sore.
Sampai Kamis sore, menurutnya, dua orang warga Prancis itu masih ditahan di Kantor Imigrasi Jayapura.
Polda Papua, menurut Sulistyo, masih mendalami kemungkinan dugaan keterlibatan dua orang jurnalis Prancis itu dengan kelompok separatis di Papua.
Sejumlah pemberitaan menyebutkan, dua warga Prancis yang bekerja untuk Stasiun TV Arte di Prancis ini semula mengaku sebagai turis, tetapi setelah dimintai keterangan mereka mengaku sebagai wartawan.
Coretan grafiti di Jayapura yang menuntut pemisahan Papua dari Indonesia.
Keterangan polisi menyebutkan, mereka bertemu, mewawancarai, dan mengambil gambar sejumlah orang di Papua yang belakangan disebut sebagai anggota kelompok separatis.

Menuntut dibebaskan

Kelompok pembela wartawan, Reporters Without Borders, RWP telah mengecam penangkapan dua orang jurnalis tersebut dan menuntut agar mereka segera dibebaskan.
Menurut RWP, Thomas Dandois sebagai wartawan memiliki "integritas dan kejujuran". Dia juga pernah ditahan di Nigeria pada 2007 karena meliput aktivitas kelompok separatis Tuareg.
Dandois dikenal pula sebagai wartawan yang pernah meliput di wilayah konflik seperti Somalia, Burma, Kosovo, Darfur dan jalur Gaza.
Anggota Dewan Pers, Nezar Patria mengatakan, pihaknya telah dihubungi Kedutaan Prancis di Jakarta dan RWP yang menyatakan bahwa dua orang itu adalah wartawan.
Kekerasan di Papua ada yang mengaitkan dengan isu separatisme.
"Kita juga sudah mengirim surat untuk meneruskan pemberitahuan dari Kedutaan Prancis, RWP dan juga dari kantor mereka bekerja, yang menyatakan keduanya adalah jurnalis," kata Nezar Patria kepada BBC Indonesia.
Dewan Pers, menurut Nezar, juga menuntut agar mereka segera dibebaskan. "Dan kalau ada pelanggaran UU Keimigrasian, sebaiknya dia dipulangkan dan tidak ditahan," katanya.
Sejumlah kasus kekerasan kembali muncul di Papua belakangan ini, yang korbannya meliputi pihak sipil, anggota polisi dan TNI serta kelompok separatis bersenjata.
Pemerintah Indonesia melarang jurnalis asing meliput di wilayah Papua dengan alasan keamanan mereka sendiri.

BBC

Bukti Keterlibatan Rusia Ditemukan di Perbatasan


Keterlibatan Rusia dalam perang bersenjata di timur Ukraina semakin kentara. Berbagai bukti ditemukan di wilayah perbatasan, termasuk di antaranya celah lebar pada pagar perbatasan dan jejak kendaraan lapis baja.
Helikopter tempur Rusia berlatih di Rostov
Sebuah barak militer, pagar perbatasan yang rusak di sana-sini dan jejak roda truk dan kendaraan lapis baja di barat daya kawasan perbatasan Rusia, Rostov, memperkuat kesan keterlibatan Kremlin dalam perang yang sedang berkecamuk di Ukraina timur.

Moskow selama ini secara konsisten menepis tudingan negara barat mengenai keterlibatannya mempersenjatai, membantu dan melatih gerilayawan separatis buat memecah Ukraina.

Seorang perwira militer Amerika Serikat, Juli silam mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi fasilitas pelatihan buat kelompok pemberontak di dekat Rostov. Militer AS juga mengklaim memiliki bukti bahwa peluru kendali anti udara yang digunakan di timur Ukraina Juni silam berasal dari barak militer di dekat Moskow.

Di kawasan perbatasan Rusia dan Ukraina, sekitar 170 kilometer di utara Rostov, terdapat bukti lain yang memperkuat dugaan keterlibatan Rusia dalam perang di Ukraina. Sebuah celah selebar beberapa meter ditemukan pada salah satu pagar perbatasan.

Truk pengangkut tank Rusia di dekat perbatasan Ukraina

Celah tersebut bisa digunakan kendaraan besar dan pejalan kaki untuk mencapai kawasan yang dikuasai tentara pemberontak di timur Ukraina.

Jejak Tank di Tanah

Sementara pada wilayah Rusia sebuah jalur terbentang dari perbatasan ke kota Donetsk yang berjarak 1 kilometer. Kota tersebut memiliki nama yang sama dengan kota metropolitan di timur Ukraina. Berbagai foto menampilkan jejak kendaraan lapis baja di lapisan tanah.

Ketika beberapa jurnalis asing mengunjungi kawasan di perbatasan Juli silam dan awal Agustus, dua orang pasukan penjaga perbatasan Rusia tiba-tiba muncul dari semak belukar dan mengusir wartawan. "Akan lebih baik jika anda tidak berkendara di wilayah ini," kata salah satu serdadu.

Serdadu Rusia itu membantah adanya kendaraan lapis baja atau truk pengangkut pasukan melintasi jalur tersebut untuk masuk ke perbatasan Ukraina.

DW

150 Pesawat Tempur TNI AU akan Pamer Kehebatan Saat HUT TNI

Jakarta - TNI Angkatan Udara hanya memamerkan 32 pesawat tempur jenis terbaru yang dimiliki saat HUT ke-69 RI nanti. Namun dalam peringatan HUT TNI pada 5 Oktober nanti, TNI AU rencananya akan memamerkan 150 pesawat tempur.

"150 Pesawat (tampil) pada Oktober nanti. Itu TNI AU saja. Angkatan yang lain (saya) tidak tahu," ujar Kasubdit Penum TNI AU, Kol Pnb Agung Sasongkojati, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (14/8/2014).

Agung merinci, dari 150 pesawat itu di antaranya jet tempur 5 jenis sebanyak 50 pesawat, 6 jenis pesawat transpor, dan 3 jenis helikopter.

"Nanti September, 16 pesawat tempur F16 Fighting Falcon datang, akan memperkuat," jelasnya.

Agung juga mengatakan, seluruh pesawat tempur yang dipamerkan di hadapan Presiden SBY pada HUT RI nanti merupakan pesawat baru. Pengadaan jet-jet tempur itu bagian dari modernisasi alutsista TNI dalam rangka mencapai target minimum essential force (MEF) TNI AU.

Pesawat-pesawat itu, kata Agung, memerlukan pemeliharaan khusus dari vendor-vendor suku cadang khusus.

"Banyak pesawat yang baru, yang serviceable. Sangat sulit, tidak mudah untuk menyiapkan pesawat-pesawat seperti ini untuk kegiatan seperti HUT RI ini. (Latihan) Ini termasuk istimewa," jelasnya

"Karena kalau ada trouble pesawat, kalau enggak cepat diperbaiki bisa makin parah. Banyak sistem pesawat dengan high pressure. Jadi maintenance-nya harus spesial," sambung Agung.

Hari ini TNI AU menggelar latihan flypass untuk persiapan peringatan HUT RI mendatang. 32 Pesawat tempur yang akan manuver di atas Istana Negara nanti dikeluarkan dalam latihan ini.

Mission Director Flypass TNI AU Kol Pnb Widiyargo Ikoputra mengatakan pihaknya telah melakukan persiapan selama dua minggu. Satu minggu latihan digelar di skuadron masing-masing, dan seminggu lagi latihan gabungan bersama di Halim.

"Semuanya akan terbang dari Halim. Pertama itu Sukhoi diikuti F16 Fighting Falcon, terus Hawk 100/200 diikuti dibelakangnya T50i Golden Eagle," jelas Komandan Wing Skuadron 3 Madiun ini.

Detik

Wednesday, 13 August 2014

WikiLeaks dan Latar Belakang Australia Menyensor Skandal Suap Pencetakan Uang Polimer

wikileaksflag-795x416
Bendera WikiLeaks (Foto : AP)

Dalam beberapa hari terakhir, media di Indonesia baik elektronik maupun media arus utama ramai memberitakan berita internet yang di rilis oleh WikiLeaks tentang sensor yang dikeluarkan secara resmi  oleh pemerintah Australia lewat pengadilan tentang perintah pencegahan  untuk mengungkap kasus dugaan korupsi para tokoh dan pemimpin Asia.
Pada tanggal 19 Juni, perintah sensor Australia pada kasus ini dikeluarkan oleh Mahkamah Agung Australia di Melbourne, Victoria untuk "Mencegah kerusakan hubungan internasional Australia yang mungkin disebabkan oleh publikasi dari bahan yang dapat merusak reputasi individu tertentu yang bukan subyek  dalam proses ini."
Sensor (larangan)  luas juga secara khusus melarang publikasi  termasuk di berbagai media sosial bagi mereka yang tinggal di Australia. The Age menulis bahwa "siapa pun yang tweet link ke laporan WikiLeaks, posting di Facebook,  dengan cara apapun secara online juga bisa menghadapi tuduhan."
Menurut dokumen WikiLeaks tanggal 29 Juli 2014, ada kasus dugaan korupsi multi juta dolar yang secara eksplisit melibatkan beberapa tokoh di Indonesia, Malaysia dan Vietnam, termasuk  kepala atau mantan pejabat negara dan keuangan. Secara khusus disebutkan dalam perintah pengadilan, Perdana Menteri Malaysia Najib Abdul Razak, mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, mantan Presiden Indonesia Megawati Soekarnoputri, Presiden Vietnam Truong Tan Sang, dan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung.
Kasus yang dimaksud adalah dugaan korupsi proyek pencetakan uang kertas yang melibatkan dua perusahaan Australia. Dua perusahaan itu adalah Reserve Bank of Australia (RBA) dan Note Printing Australia.
"Perintah super untuk memerintahkan keamanan nasional (Australia) untuk mencegah pelaporan tentang kasus ini, oleh siapa saja. (Tujuannya) untuk mencegah kerusakan hubungan internasional Australia,” tulis WikiLeaks, Rabu (30/7/2014). "Konsep 'keamanan nasional' tidak dimaksudkan untuk melayani sebagai frase selimut untuk menutupi tuduhan korupsi serius yang melibatkan pejabat pemerintah, di Australia atau di tempat lain. Hal ini demi kepentingan publik bagi pers untuk dapat melaporkan kasus ini, yang menyangkut anak perusahaan bank sentral Australia.," demikian ungkap pendiri WikiLeaks Julian Asange.
Whistle blower yang satu ini telah tinggal di kedutaan Ekuador di London selama dua tahun terakhir untuk menghindari ekstradisi ke Swedia atas tuduhan pelecehan seksual.  Polisi London mengancam apabila dia keluar kedutaan Ekuador itu akan langsung ditangkap.
Menanggapi pemberitaan soal isu WikiLeaks yang kini telah tersebar di beberapa media baik Indonesia maupun negara-negara lain, Presiden SBY mengatakan, merasa perlu mengklarifikasi informasi yang dikeluarkan oleh WikiLeaks dan diberitakan ulang Sindonews. Dia menilai, informasi itu telah mencemarkan nama baiknya dan Megawati.
"Karena yang jelas pemberitaan WikiLeaks dan Sindonews.com itu saya nilai mencemarkan merugikan nama baik Ibu Megawati dan saya sendiri. Juga menimbulkan spekulasi kecurigaan, bisa-bisa fitnah nanti terhadap baik Ibu Mega maupun saya," kata SBY dalam jumpa pers di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Kamis (31/7/2014).
SBY juga  meminta pemerintah Australia tak mengeluarkan kebijakan yang justru menimbulkan kecurigaan publik. Dikatakannya, "Jangan justru pemerintah Australia mengeluarkan kebijakan dan statement yang kemudian malah menimbulkan kecurigaan ataupun tuduhan terhadap pihak-pihak di luar Australia, contohnya disebut mantan Presiden Megawati dan saya sendiri, ataupun siapapun," tegasnya.
SBY mengaku mengikuti penegakan hukum di Australia soal dugaan korupsi proyek pencetakan uang kertas yang melibatkan dua perusahaan di sana."Atas penjelasan yang telah disampaikan ke saya itu, proses penegakan hukum yang sedang berlangsung di Australia, saya justru berharap, saya meminta kepada pemerintah dan otoritas Australia untuk membuka seterang mungkin penegakan hukum itu, jangan ditutup-tutupi," ucapnya.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menjelaskan, Indonesia pernah mencetak uang di Australia pada 1999,  menegaskan kebenaran pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengakui Indonesia pernah mencetak uang di Australia."Fakta yang disampaikan Pak SBY ya itu fakta memang, tahun 1999 ada pencetakan di Australia," kata Mirza Adityaswara saat konperensi pers dengan SBY Kamis (31/7/2014).
Dijelaskan lebih lanjut oleh Mirza, "Masih ingat Y2K (Year 2 Kilo) enggak? Nah, itu dulu Y2K (Millenium Bug) itu orang enggak tahu apa yang akan terjadi. Jadi ya dalam rangka mengantisipasi lonjakan permintaan terhadap uang, kemudian Bank Indonesia pada saat itu melakukan pencetakan di luar negeri," katanya. Tetapi, dia enggan menjelaskan saat ditanya mengapa Australia dipilih sebagai tempat untuk mencetak uang. Menurutnya, kewenangan pencetakan uang itu ada pada BI. Hal demikian tidak perlu berkoordinasi dengan pemerintah. "Karena memang tahun itu sebelum berlaku undang-undang mata uang. Undang-undang mata uang berlaku 2011," ucapnya.
"Itu pencetakan uang memang berkoordinasi dengan pemerintah. Nah mulai 17 Agustus 2014, uang itu namanya uang NKRI, yang ada tanda tangan Menkeu (Menteri Keuangan). Tapi kalau 1999 kita bicara kewenangan full Bank Indonesia," ungkapnya.
Tjahjo Kumolo, politikus senior di partai Megawati, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengatakan,  "Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa Megawati bukanlah presiden Indonesia pada saat itu. Dia tidak tahu apa-apa mengenai pencetakan uang kertas," katanya dalam sebuah pernyataan.
Menanggapi kekesalan Presiden SBY dan Megawati, Pemerintah Australia, melalui kedutaan besarnya di Jakarta, Indonesia, merilis sebuah pernyataan pada hari Kamis (31/7/2014), yang menjelaskan bahwa Presiden SBY dan Megawati bukanlah subjek dari proses Securency. Press release berbunyi,  "The [Australian] Government considers that the suppression orders remain the best means for protecting the senior political figures from the risk of unwarranted innuendo. This is a long-running, complicated case which names a large number of individuals. The naming of such figures in the orders does not imply wrongdoing on their part."
It added that the Australian government "takes the breach of the suppression orders extremely seriously and we are referring it to the police."
Di Indonesia, Securency dikabarkan menawarkan dua pejabat Bank Indonesia uang pelicin sebesar $1,3 juta "komisi" masing-masing untuk memenangkan kontrak. Pada tahun 1999 The Sydney Morning Herald melaporkan bahwa Securency memenangkan kontrak senilai 50 juta untuk mencetak uang pecahan kertas Rp100. 000,-  untuk Bank Indonesia tahun itu. (Jakarta Post).
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan bahwa KPK harus mempersiapkan diri jika pemerintah Australia memberikan informasi tentang kasus dugaan  korupsi multinasional yang melibatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pendahulunya, Megawati Soekarnoputri.  "Dugaan korupsi jutaan dolar di dalam pencetakan uang kertas Indonesia menghancurkan hati saya. Namun, KPK hanya memiliki satu pilihan, dan itu adalah untuk mempersiapkan diri jika pemerintah Australia memutuskan untuk memberikan informasi," katanya kepada kompas.com, Jumat (1/8/2014).
Menurut Bambang, pernyataan pemerintah Australia sebagai respons atas pernyatan Presiden SBY cukup melegakan. "Namun, KPK tetap bertanya dengan hati-hati, apakah ada pihak lain yang diduga terlibat," ujarnya.
Analisis
Kasus atau skandal pencetakan uang di Australia ini sebenarnya merupakan kasus lama yang terus diproses di pengadilan Australia.  Tuduhan penyuapan pertama kali muncul pada tahun 2009, yang mendorong Polisi Federal Australia dan Malaysia Anti Corruption Comission (MACC) untuk memulai penyelidikan secara  terpisah.
Pada tahun 2010, MACC menahan tiga orang terkait dengan pencetakan ringgit  polimer Malaysia, menyusul laporan bahwa Securency telah menawarkan suap kepada pejabat Malaysia. Ketiga orang, termasuk pengusaha, didakwa telah menerima suap sebesar RM (ringgit Malaysia) 11.3 juta untuk mengamankan kontrak dari Bank Negara Malaysia dan memastikan bahwa pemerintah memilih bahan polimer.
Mantan Perdana Menteri Tun Abdullah Ahmad Badawi tahun 2011 membantah tuduhan bahwa kedua perusahaan Australia tersebut mencoba menyuapnya untuk kontrak pencetakan mata uang Malaysia senilai RM100 juta selama masa jabatannya. Upaya ini diyakini terkait dengan kesepakatan untuk memasok uang jenis polimer  yang mulai beredar pada  30 Juli 2014.
FCPA Profesor Australia menyebutkan, Menurut surat kabar The Age, dari sejak akhir tahun 1990-an, Securency International Pty Ltd (Securency) dan Note Printing Australia Pty Ltd (NPA), dua anak perusahaan Bank Sentral Australia, Reserve Bank of Australia (RBA) berusaha meyakinkan berbagai pemerintah asing untuk menawarkan kontrak pencetakan uang kertas  plastik polimer unik yang ditawarkan oleh Securency. Sayangnya, upaya itu tampaknya telah dikaitkan dengan tuduhan substantif suap dan pembayaran ilegal dibuat untuk pejabat publik untuk mendapatkan kontrak tersebut.
Pada tanggal 1 Juli 2011, jaksa Australia, Direktur Penuntut Umum Commonwealth (CDPP) mulai pertama  penuntutan kasus  penyuapan luar negeri Australia terhadap Securency, NPA dan berbagai eksekutifnya Seperti diberitakan di media Australia, Securency dan NPA  selama bertahun-tahun, terlibat dalam penyuapan luas dan melakukan  korupsi pejabat publik asing di berbagai negara Asia dan lainnya untuk mengamankan kontrak pencetakan uang kertas baik secara langsung atau melalui perantara yang menerima komisi besar pembayaran dengan memberi suap kepada pejabat publik asing. Tuduhan suap  terhadap kegiatan pemasaran  di Indonesia, Malaysia, Vietnam, Nepal dan negara-negara lain yang tidak disebutkan.
Pada tanggal 1 Juli, Kepolisian Federal Australia memulai penuntutan terhadap Securency International ("Securency"), Note Printing Australia Ltd ("NPA") dan sejumlah eksekutif senior dari perusahaan-perusahaan untuk pelanggaran pidana mengenai suap dari berbagai pejabat publik asing sidang pengadilan Victoria pada 13 Agustus 2012 dan dijadwalkan berjalan selama antara 2 sampai 3 bulan.
Pada tanggal 20 Agustus 2012, David Ellery mantan CFO Securency dijatuhi hukuman oleh Mahkamah Agung Victoria 6 bulan penjara, seluruhnya ditangguhkan selama 2 tahun anak perusahaan bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia, terlibat dalam perilaku yang berpotensi ilegal untuk mengamankan kontrak pencetakan uang kertas polimer menguntungkan.
Jadi apa yang telah terjadi selama beberapa tahun terakhir? Singkatnya, kesadaran yang jauh lebih terfokus risiko bahwa korupsi asing membawa ke perusahaan dan kewajiban individu dan dorongan legislatif untuk meningkatkan kekuatan investigasi dan hukuman untuk mencegah perilaku bandel.
Komandan Polisi Federal, Chris McDevitt dikutip oleh The Age yang mengatakan bahwa kasus ini harus mengirim "pesan yang sangat jelas kepada perusahaan Australia" tentang menghindari penyuapan luar negeri. Securency dan NPA masing-masing telah didakwa dengan pelanggaran pidana.
Para pejabat yang dituntut adalah, CEO (Myles Curtis), CFO (Mitchell Anderson) dan Eksekutif Penjualan (Ron Marchant) dari Securency bersama dengan CEO (John Leckenby), CFO (Peter Hutchinson) dan Eksekutif Penjualan (Barry Brady) dari NPA dan masing-masing telah didakwa dengan pelanggaran penyuapan . Penyuapanan diduga terjadi antara tahun 1999 dan 2005 dan terlibat pembayaran sebesar hampir $ 10 juta. Pelaksanaan kegiatan tersebut terjadi  di Malaysia, Indonesia dan Vietnam mengenai pembayaran uang kepada konsultan atau orang lain dicirikan sebagai pejabat publik dalam keadaan yang mengakibatkan pemberian kontrak kepada Securency dan NPA untuk mencetak uang kertas polimer mata uang asing. (FCPA).
Secara khusus, di Malaysia, Securency dan NPA mendapatkan kontrak untuk mencetak uang kertas polimer 5 ringgit melalui jasa broker senjata dan Organisasi Nasional Melayu Amerika  dan mantan asisten gubernur bank sentral Melayu yang didakwa tersangkut penyuapan oleh otoritas Malaysia . Di Indonesia, Securency dan NPA mendapatkan kontrak untuk mencetak 500 juta lembar rupiah uang kertas polimer Rp100.000 melalui jasa konsultan, Radius Christanto yang menerima hampir US $ 4,9 juta sebagai komisi. (FCPA).
Di Vietnam, Securency mendapatkan kontrak untuk mencetak semua mata uang Vietnam pada uang kertas polimer, melalui jasa seorang agen lokal Anh Ngoc Luong (dikatakan seorang kolonel, agen mata-mata  Vietnam) dan perusahaannya CFTD (direktur keluarga Partai Komunis). Di Nigeria, penyelidikan sedang berlangsung mengenai hingga $ 20 juta, yang mungkin telah dibayarkan kepada perantara untuk mengamankan kontrak. Penelitian lebih lanjut sedang berlangsung di Eropa, Inggris dan di Amerika Serikat yang melibatkan perilaku yang diidentifikasi dan berpotensi, melakukan di negara lain (Robert Wyld, Johnson & Winter Slattery. Wyld, FCPA Profesor, 4 Agustus 2011).
Menurut artikel di Sydney Morning Herald, "Cadangan Bank terguncang setelah Polisi Federal dan badan-badan penegak hukum di luar negeri diungkap, terkoordinasi mengungkap bukti korupsi dan suap yang melibatkan perusahaan uang kertas Securency." Suap diduga telah terjadi di beberapa negara, termasuk Vietnam, Nigeria, Malaysia dan Indonesia.
Bagi Australia, ada suatu hal yang sangat dijaga, yaitu keinginan besar dalam menjaga citra sebagai negara bersih, demokratis dan anti korupsi. Apabila ditinjau dari organisasi anti korupsi, dari nilai dan ranking pemberantasan korupsi, Australia menurut lembaga Tranparency International  pada tahun 2013 menduduki ranking 9 dari 177 negara, dengan nilai CPI (Corruption Perception Index 81). Pada Tahun 2012, nilai CPI Australia 85, ini berarti Australia mulai tersentuh dengan kasus korupsi, yang jelas diantaranya skandal pencetakan uang masa lalu mulai berdampak. Kasus suap yang diadili merupakan pukulan besar bagi Australia.
Skor index diukur dari 177 negara dan teritori pada skala dari 0 (sangat korup) sampai 100 (sangat bersih). Terlihat CPI Australia turun 4 point dalam satu tahun. Untuk Indonesia, nilai CPI adalah 32, ranking 114 dari 177 negara. Pada tahun 2012 skor CPI Indonesia tetap 32 (tidak maju dan tidak mundur dalam satu tahun).
Nah, dari analisis tersebut diatas apa yang bisa disimpulkan?. Wikileaks menyampaikan menjumpai hambatan sebagai whistle blower karena kasus suap uang kertas di sensor dengan ancaman pidana apabila ada yang berani mengungkapkan di Australia. Bagi Australia, kasus suap ternyata membawa dampak sangat kuat, hingga mampu mengguncang cadangan bank sentralnya.
Ternyata dari penyelidikan Polisi Federal dan Jaksa Australia, sudah sejak tahun 1999 Securency dan NPA melakukan aksi suap jutaan dolar di luar negeri  dalam  bisnisnya. Suap tidak hanya terjadi di beberapa negara yang disebutkan oleh Wikileaks, tetapi ternyata jauh lebih luas dan bahkan menyentuh beberapa negara besar. Oleh karena itu agar masalah tidak semakin membesar dalam era keterbukaan serta demi menjaga stabilitasnya, terutama politik, pemerintah Australia memberlakukan sensor berita melalui kekuatan pengadilan.
Sensor serupa pernah diberlakukan oleh pemerintah Australia pada Tahun 1995, dimana kasus melibatkan kerjasama intelijen antara Amerika Serikat dengan Australia yang menyadap dan memata-matai  Kedutaan Besar China di Canbera. Australia khawatir apabila kasus penyadapan dibuka oleh media, dampaknya akan sangat besar, yaitu berupa kemarahan China sebagai salah satu negara besar dan kuat. Terbukti kini China merupakan ancaman bagi AS dan Australia di kawasan Laut China Selatan. Dampaknya adalah keamanan nasional terhadap Australia..
Jadi alasan keamanan nasional akan terganggu dengan kasus suap ada benarnya juga bagi Australia, dampak sistemik suap dan korupsi akan sangat berbahaya bagi negara itu yang sangat bangga sebagai negara terbersih ke-sembilan dengan skor CPI 81. Apabila media membuka skandal suap secara keseluruhan, maka dampaknya akan terasa bagi pemerintahnya. Pemerintah sangat khawatir dengan dampak politis, citra di dalam dan di luar negeri bisa rusak.
Oleh karena itu, kita sulit untuk meminta dan mengharap Australia akan membuka kasus suap pencetakan uang kertas polimer itu. Kedutaan Besar Australia di Jakarta telah memberikan pressrelease bahwa Presiden SBY dan Ibu Mega bukanlah subyek dari proses Securency. Dari penjelasan Deputy Bank Indonesia Mirza, juga jelas bahwa pencetakan uang pada tahun 1999 masih kuasa penuh Direktur Bank Indonesia. Karena itu semuanya menjadi jelas kini. Nama Presiden SBY dan Megawati hanya dipakai Australia sebagai penguat alasan dengan mengatas namakan keamanan nasionalnya dalam menjaga hubungan internasionalnya.  Itulah akal Australia sebagai pembenaran belaka.
Malaysia pada tahun 2010 telah melakukan penyelidikan terkait kasus ini, tiga orang telah ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia. Saat itu Indonesia belum melakukan langkah pengusutan. Nah, kini KPK nampaknya tidak perlu menunggu informasi lebih jauh tentang kasus suap dari Australia, sudah jelas mereka menyensor dengan kekuatan hukum yang keras, jadi tidak mungkin Australia akan memberikan informasi sekecil apapun kepada Indonesia. Untuk menyelamatkan muka pemimpin bangsa Indonesia, KPK harus cepat bergerak, sekaligus membuktikan apakah pimpinan nasional kita bersih. Inilah yang diharapkan Presiden SBY.
Berhadapan dengan Australia memang harus tabah dan cerdik, karena mereka banyak akalnya. Seperti kasus penyadapan, sudah jelas ada bukti mereka menyadap, dituntut hingga kapanpun untuk meminta maaf tetap saja mereka menolak, dijawabnya hanya dengan alasan menjaga kerahasiaan intelijen. Kini kasus suap jelas  lebih berat pastinya, karena sudah mereka kunci dengan langkah hukum  Mahkamah Agung Australia di Melbourne. WikiLeaks saja yang kerjanya blusukan dan banyak sukses mencuri data di internet mengeluh dengan langkah Australia itu.
Jadi kita akan sia-sia mengharap informasi keterbukaan dari mereka, walaupun kita mampu menekan Australia, ada yang jauh lebih besar bagi Australia untuk bertahan, yaitu kepentingan nasionalnya. Kira-kira begitu.

Gojali, Tentara Jujur di Masa Lalu

Headline
Letnan Muda Gojali - (Foto : istimewa)
Jakarta -- Perang terkadang meniadakan segala, dan relatif menyisakan sejumput nurani dan kejujuran. Dalam biografi yang ditulis Ramadhan KH, AE Kawilarang -- Kepala Staf Resimen Divisi II -- punya cerita menarik tentang yang satu ini.

Adalah Letnan Muda Gojali, anak buahnya, yang masih memiliki sejumput nurani bernama kejujuran.

Setelah baku tembak dengan perampok di Cibarusah, Bogor, pasukan AE Kawilarang beristirahat. Beberapa serdadu membawa pisang untuk makan bersama.

AE Kawilarang datang dan nimbrung. Letnan Gojali tetap berdiri di tempatnya, dan sama sekali tak tertarik menikmati pisang bersama teman-temannya.

Kawilarang menghampiri dan bertanya; "Kamu tidak lapar?

Letnan Gojali menbawab dalam Bahasa Belanda; "Neen Mayoor, die pisang is gekocht met gerampokt geld. Ik eet dat niet (Tidak, Mayor, uang itu dibeli dari hasil rampokan. Saya tidak mau makan."

Kawilarang tercengang, dan kagum pada anak buah yang satu ini. Nama Letnan Gojali tidak hanya tercatat di kepala tapi juga di hati Kawilarang.

Di kesempatan lain, Kawilarang dan pasukannya melakukan penggalian di bekas markas pasukan Jepang di Cigombong. Jepang biasanya menyembunyikan senjata, dengan cara mengubur di dalam tanah.

Setelah menggali secara bergiliran selama beberapa menit, yang ditemukan bukan senjata tapi sebuah guci. Beberapa prajurit Kawilarang membuka guci itu, dan tercengang.

Bukan senjata yang mereka temukan, tapi perhiasan emas dan permata berkilauan.

Tidak satu pun prajurit berani mencuri, meski peluang untuk itu terbuka lebar. Tidak beberapa dari mereka mencoba berkomplot, dan menunggu kesempata melarikan emas itu.

Mereka melaporkan temuan itu ke Kawilarang, dan sang komandan tahu apa yang harus dilakukan. Temuan itu harus diserahkan ke kementerian dalam negeri di Purwokerto.

Ketika harus memilih siapa yang menjalankan tugas membawa harta itu ke Kemendagari, Kawilarang hanya punya satu nama; Letnan Gojali.

Belakangan diketahui harta itu berupa tujuh kilogram empas, dan puluhan berlian dan permata. Nilainya diperkirakan mencapai Rp 6 miliar. Sedangkan gaji Letnan Gojali hanya Rp 50 pada saat itu.[tst]

INILAH

Solo Siap Gelar Kejuaraan Parasut Militer Dunia

Solo Siap Gelar Kejuaraan Parasut Militer Dunia

Jakarta: Tidak lama lagi sorotan mata militer dunia akan tertuju ke tanah air. Pasalnya, Indonesia akan segera menggelar World Parachute Military Championship (WPMC) 2014 yang ke-38.

Kejuaraan parasut yang tentu dikhususkan bagi para anggota militer ini dijadwalkan berlangsung tanggal 17-28 September mendatang di Stadion Manahan, Solo.

Menurut Andri Mulatno, selaku perwakilan Komite Olahraga Militer Indonesia (KOMI), kejuaraan ini akan mempertandingkan 12 nomor olahraga parasut, dan diikuti oleh ratusan prajurit dari seluruh penjuru dunia.

"Kami sudah mengundang sekitar 130 negara, termasuk negara besar seperti Amerika Serikat. Sampai saat ini responnya cukup baik karena sudah ada 42 negara yang mengonfirmasi kehadirannya," ujar Andri saat ditemui Metrotvnews.com, Rabu (13/8/2014).

Adapun lanjut Andri, terpilihnya kota Solo sebagai tempat dilangsungkannya event tidak lain karena kualitas Stadion Manahan itu sendiri, dan yang terpenting arus lalu lintas udara di Kota Solo aman digunakan.

"Sebelumnya kami juga sudah survey di Yogyakarta, tapi lalu lintas udara disana sibuk. Kebetulan kalau di Solo tidak sesibuk Yogya dan Stadionnya pun memenuhi syarat," papar Andri.

Selain penampilan dari para anggota militer di seluruh dunia, pihak panitia pelaksana juga sudah menyiapkan beberapa kebudayaan lokal untuk mengenalkan identitas asli Indonesia. Diantaranya kirab budaya, bazaar tradisional, dan berbagai Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menjadi ciri khas kota Solo. (ACF)

Metrotv