Pages

Friday, 2 January 2015

Korem Babullah Dapat Bantuan Kapal Cepat

Korem 152 Babullah Dapat Bantuan Kapal Cepat : aktual.co
Ilustrasi (Foto: Aktual.co/Istimewa)

"Rupanya program ini bukan hanya isapan jempol semata, dibuktikan dengan dukungan satu unit KMC Komando yang diberikan kepada jajaran Korem 152 Babullah,"


Jakarta, Korem 152 Babullah Ternate, Maluku Utara (Malut), menerima bantuan Kapal Motor Cepat (KMC). Komando Bantuan yang digunakan untuk operasional di daerah ini.

Kapenrem Mayor Inf Anang Setyoadi mengatakan, bantuan ini bagian dari program pemerintah untuk menciptakan kedaulatan laut dan keamanan laut dalam rangka poros maritim.

"Rupanya program ini bukan hanya isapan jempol semata, dibuktikan dengan dukungan satu unit KMC Komando yang diberikan kepada jajaran Korem 152 Babullah," kata dia di Ternate, Jumat (2/1).

Kapenrem mengatakan, keberadaan KMC Komando juga untuk menjaga perairan Malut yang sering terjadi illegal fishing. Menurut dia, KMC Komando merupakan salah satu master piece buatan putra-putri terbaik Indonesia hasil riset Dislitbang TNI AD dan berbagai pihak dari Universitas Indonesia, dibuat di galangan kapal dalam negeri yang dapat mengangkut 31 orang personel dan 2 ABK serta mempunyai daya jelajah 250 NM (Nautica Mile) dengan kecepatan 45 Knot dan dapat beroperasi di laut, perairan dangkal, rawa, danau dan sungai.

Selain itu, kapal tersebut juga dilengkapi peralatan canggih terbaru baik marine radar, alat komunikasi maupun GPS termodern dikelasnya. KMP Komando juga dilengkapi dengan persenjataan senapan mesin berat jenis M2HB Browning kaliber 12,7 mm dengan sistem bidik menggunakan Remote Control Weapon System dilengkapi optronik sensor yang didalamnya terdapat Laser Range Finder.

Kanpenrem menambahkan, KMP Komando yang diberikan kepada jajaran Korem 152 Babullah untuk membantu mobilisasi pergerakan pasukan di wilayah Maluku Utara yang terdiri dari pulau-pulau dipisahkan oleh laut.(Aktual.co)

TNI AU Bakal Remajakan Sistem Pertahanan

TNI AU Bakal Remajakan Sistem Pertahanan Prajurit TNI AU memandu jet tempur Sukhoi SU30 yang melaksanakan latihan di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Selasa (28/10). Tiga unit pesawat tempur Sukhoi SU30 dan satu unit SU27 melakukan misi latihan Pertahanan Udara Nasional (Hanudnas) Tutuka XXXVIII yang dipusatkan di wilayah Dumai, Riau. 
 
Jakarta, Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Madya TNI Agus Supriatna mengatakakan, TNI AU bakal melakukan peremajaan alat utama sistem pertahanan (alutsista). Rencana itu akan direalisasikan sebagai program prioritas satuannya.

"Insya Allah sudah baca mungkin di renstra (rencana strategis) ya. Kami rencana mau ganti F5, juga mau datang pesawat-pesawat, helikopter, dan ada juga Hercules yang dari Australia. Mudah-mudahan ke depan," ujar Agus setelah dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/1).

Menurut Agus, pemutakhiran alutsista tidak bisa diperjuangkan sendiri. Dibutuhkan bantuan dari publik agar urgensi dapat didengar cepat oleh pemerintah.

"Semua tidak bisa kalau dari media saja. Bantuan media sudah pasti. Kalau media bicara pasti didukung oleh pemerintah," katanya.

Agus sebelumnya menjelaskan, pihaknya membutuhkan radar yang bekerja baik agar tidak akan ada pesawat yang masuk ke wilayah Indonesia sembarangan.

"Baru masuk sebentar sudah di-intercept, force down oleh kita. Itu nanti akan dilihat dari kekuatan radar dan pesawat-pesawat tempur," ujarnya.

Selain radar, TNI AU juga membutuhkan penambahan unit pesawat angkut.

Untuk mengamankan wilayah udara, kata Agus, TNI AU akan fokus pada wilayah perbatasan terutama di sebelah utara dan selatan. Sebanyak 12 radar dibutuhkan TNI AU untuk pengamanan wilayah udara.

Terkait pengadaan alutsista, Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan Ismono Wijayanto sebelumnya meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengawasi. Ismono menyebut, Kementerian Pertahanan bersama KPK akan membuat nota kesepahaman untuk pengawasan.

Nota kesepahaman dengan KPK diharapkan dapat membuat pengadaan alutsista terbuka dan dapat dikontrol publik. Karena sebagaimana temuan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebelumnya, pengadaan barang dan jasa merupakan salah satu pos yang rentan korupsi. (CNN Indonesia )

3 Jenazah Penembakan di Papua Sedang Diautopsi

Ilustrasi penembakan
Ilustrasi penembakan
 
Jakarta -Menurut Ronny, autopsi tiga jenazah tersebut dilakukan untuk menemukan proyektil yang diduga bersarang dalam tubuh mereka.

Dua jenazah anggota Brimob dan satu jenazah petugas keamanan PT Freeport Indonesia diautopsi untuk mengungkap penyebab kematian mereka terkait peristiwa penganiayaan dan penembakan di Utikini, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

"Dua anggota kami yang bertugas dan mengalami musibah ini Bripda Adriandi dan Bripda Ryan Hariansyah dan juga seorang satpam PT Freeport Indonesia sedang diautopsi," kata Kadivhumas Polri Irjen Ronny F. Sompie, di Jakarta, Jumat (2/1).

Olah TKP juga dilakukan untuk menemukan selongsong peluru milik penembak.

Pada Kamis (1/1) sekitar pukul 21.00 WIT, dua orang anggota Detasemen Gegana Brimob Polda Papua, Bripda Adriandi (22) dan Bripda Ryan Hariansyah (22) serta seorang petugas keamanan PT Freeport Suko Miyartono dihadang oleh lima orang tak dikenal di Kampung Banti hingga Kampung Utikini dengan menggunakan senjata api dan parang.

"Anggota kami yang sedang berpatroli diserang oleh pelaku yang berjumlah lima orang. Peristiwa ini mengakibatkan Bripda Adriandi mengalami luka bacok di kepala bagian kanan, luka tusuk di perut, leher dan jari kanan putus," tuturnya.

Sementara Bripda Ryan mengalami luka tusuk di perut, luka tembak di leher dan tangan kanan putus. Sementara Suko mengalami luka tusuk di leher, perut dan luka tembak di punggung.
Selain membunuh ketiganya, pelaku juga merampas dua pucuk senpi jenis stayer milik Detasemen Gegana.

Saat ini aparat Polres Mimika dan Polda Papua masih berupaya mengejar pelaku penganiayaan dan penembakan tersebut.(beritasatu.com)

PT. LAPI Paparkan Radar Dihadapan Panglima TNI


Foto-Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko ketika mendengerkan pemaparan.
Foto-Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko ketika mendengerkan pemaparan.
 
JAKARTA  –Hadir pada kesempatan ini, Kasum TNI Marsdya TNI Agus Supriyatna, Irjen TNI Letjen TNI Syafril Mahyudin, Koorsahli Panglima TNI Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, para Asisten Panglima TNI, Pangkohanudnas Marsda TNI Hadiyan S. serta Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya.

Kepala Bagian Radar PT. LAPI Divusi Ir. Riza Satria Perdana mengatakan, PT. LAPI Divusi berdiri tahun 2004 dan merupakan bagian perusahaan di bawah Satuan Usaha Komersial ITB bergerak di bidang teknologi informasi yang salah satunya adalah Radar.

Dikatakan, sebelumnya bekerjasama dengan Pangkohanudnas telah mengadakan penelitian di Satrad 232 Dumai yang meliputi pengamatan alur data di Cabin, pengamatan system software air scan, pengamatan latihan intercept di Operasi Cabin serta pemahaman dokumentasi Radar.
Menanggapi paparan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menyatakan, dalam rangka perbaikan Radar PT. LAPI Divusi harus mengadakan riset dan membuat grand design serta berkolaborasi dengan TNI dalam hal ini penelitian dan pengembangan (Litbang). Untuk itu, perlu menempatkan Liason Officer ke PT. LAPI Divusi sehingga mengetahui perkembangannya.

Ditegaskan Jenderal TNI Moeldoko bahwa TNI mendukung karya anak bangsa di bidang alat utama sistem senjata (alutsista), oleh karena itu harus dilaksanakan secara terpadu, terencana dan berkesinambungan sehingga upaya perbaikan tersebut mampu meningkatkan kemampuan Radar secara terus menerus. (Pos Kota)

Yonzipur 17/AD Gakpunya Prajurit

Yonzipur 17/AD Kekurangan Prajurit
TRIBUN KALTIM / BUDI SUSILO
Peresmian Batalyon Zeni Tempur 17/AD di Jalan Soekarno-Hatta, Rabu (31/12/2014). 


BALIKPAPAN, Kolonel Totok Surahman, Kapendam VI Mulawarman mengatakan, ditargetkan, memasuki tahun baru 2015 nanti, sumber daya manusia dalam Batalyon Zeni Tempur 17/AD akan ditambah.
 
Personel yang tergabung dalam Batalyon Zeni Tempur 17/AD, belum memenuhi standar yang ditentukan. Sejauh ini jumlahnya masih 282 prajurit, padahal harusnya 664 prajurit.
 
 “Segera kami akan tambah, untuk memenuhi standar. Sekarang kami baru ada sekitar 43 persen, pastinya akan ditambah prajuritnya,” ujarnya usai peresmian Batalyon Zeni Tempur 17/AD di Jalan Soekarno-Hatta, Rabu (31/12/2014).
 
Ditempat terpisah, Pangdam Kodam VI Mulawarman, Mayjen TNI Indra Pujihastono, menegaskan, kepada para prajuritnya, untuk segera bisa menyatu dengan masyarakat, sebab tentara itu dari rakyat dan untuk rakyat.
 
Karena dengan begitu, akan diterima dengan terbuka oleh masyarakat. “Kita harus solid, profesional, berwawasan kebangsaan, dan dicintai oleh masyarakat kita,” ujarnya.(TRIBUN)

KSAU Ingin Penguatan Radar-radar

Kompas/Dewi Indriastuti Ilustrasi


JAKARTA, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya Agus Supriatna ingin meningkatkan pertahanan udara Indonesia melalui penguatan radar. Hal itu ia sampaikan seusai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/1/2015).

"Yang utama kita menginginkan pertahanan udara, yaitu radar-radarnya," kata Agus.

Ia menjelaskan, penguatan radar akan memberi banyak manfaat. Selain untuk meningkatkan sistem pertahanan, radar juga berfungsi menangkap sinyal saat ada kecelakaan pesawat seperti yang menimpa AirAsia QZ8501.

Agus mengungkapkan, dalam rencana strategi (renstra) sedikitnya diperlukan 12 radar baru. Adapun radar-radar lama, menurut Agus, harus kembali diperiksa agar dapat segera diperbaiki jika ditemukan kerusakan.

"Radar pertahanan, semuanya," ucap Agus.

Selain radar, Agus juga ingin menambah jumlah pesawat angkut TNI AU. Pesawat tersebut ia anggap dapat dimanfaatkan untuk membantu evakuasi dan distribusi logistik saat penanganan wilayah bencana. "Pesawat angkut kalau ada bencana alam jelas kita harus membantu," tandasnya.(KOMPAS.com )

Prioritaskan Alutsista Lokal, Tapi Omset Industri Pertahanan Diminta Naik 40%

/Bisnis
 
 
JAKARTA-Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan industri pertahanan nasional sudah mampu memproduksi alutsista berkualitas untuk menunjuang aktivitas TNI dan Polri.

Pemerintah akan memprioritaskan pembelian alutsista dari dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan terhadap produksi impor. Alutsista yang belum bisa diproduksi di dalam negeri akan dibeli dengan persyaratan alih teknologi ke industri nasional.

Ryamizard juga mendorong industri nasional memproduksi alutsista yang efektif memerangi prioritas ancaman Indonesia, yaitu penanggulangan bencana alam dan pengamanan maritim.

Alutsista Indonesia harus bisa digunakan dalam upaya tanggap bencana seperti pencarian dan evakuasi korban hingga rekonstruksi yang dikerjakan oleh TNI. Selain itu, alutista juga harus efektif mengembangkan kemampuan pengawasan wilayah laut Indonesia.

Menhan yang bertindak sebagai Ketua Harian Komite Kebijakan Industri Pertahanan Nasional mengatakan pembelian peralatan seperti masker, alat berat, dan kendaraan pengangkut alat berat akan diutamakan.

“Pemerintah mendukung optimalisasi penggunaan produk dalam negeri kemudian menaikkan omzet permintaan kira-kira 30%—40%,” kata Ryamizard dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Selasa (30/12/2014).

Direktur Utama PT Pindad (Persero) Silmy Karim mengatakan saat ini Pindad mampu meraih omset sekitar Rp2 triliun dari penjualan produksi senjata, panser, dan amunisi. Kapasitas produksi Pindad, jelasnya, bisa ditingkatkan hingga omzet mencapai Rp4 triliun.

Dia mengatakan pembelian alutsista produksi dalam negeri terbukti lebih efisien dari impor alutsista. Panser Anoa produksi Pindad, misalnya, bisa dijual seharga Rp9 miliar atau jauh lebih murah dari harga panser produksi Perancis senilai Rp16 miliar.

Produksi Pindad juga mendorong produksi industri dasar domestik, terutama dari produksi baja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Pabrik KS dan KS-Posco sekarang sudah menyediakan baja ukuran besar yang digunakan dalam produksi panser dan kapal tempur.

“Anoa mulai produksi ke-31 sudah menggunakan plat baja KS, begitu juga untuk kapal laut dibutuhkan plat baja ukuran tidak standar. Saya mendapat update sudah bisa diproduksi KS-Posco,” kata Silmy.(Bisnis.com)

KSAL Ingin Word Class Navy

KSAL Baru Ingin Wujudkan Word Class Navy
Pejabat baru Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksdya Ade Supandi (kiri) membalas hormat dari Menteri kelautan Perikanan Susi Pudjiastuti (kanan) seusai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu 31 Desember 2014. Presiden Joko Widodo melantik Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksdya Ade Supandi menggantikan Laksamana Marsetio.
Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Laut yang baru, Laksamana Ade Supandi, menyatakan ingin mewujudkan TNI AL menjadi world class navy, seperti yang sudah dicanangkan pendahulunya, Laksamana Marsetio.

"Bagaimana konsep ini menjadi suatu kenyataan dari sisi profesionalisme, teknologi, dan performa Angkatan Laut," kata Ade usai dilantik menjadi KSAL oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 31 Desember 2014.

Menurut Ade, dia akan membentuk kekuatan Angkatan Laut yang mumpuni untuk menjaga perairan Indonesia dan bekerja sama dengan kalangan internasional. "Kami tetap komitmen untuk menugaskan KRI di bawah PBB."

Selain itu, Ade juga akan mendukung kebijakan pemerintah untuk menegakkan hukum di laut, salah satunya dengan memberantas kapal-kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia. "Saya sebagai KSAL baru tetap mendukung karena potensi laut kita alangkah baiknya dimanfaatkan oleh nelayan kita."

Ade mengatakan Angkatan Laut akan mencegah masuknya kapal-kapal ilegal agar tidak melakukan eksploitasi di perairan Indonesia. Menurut dia, dalam rangka mengemban tugas ini, Angkatan Laut memerlukan kekuatan yang andal. "Wilayah laut kita kan sangat luas dan akses masuk ke Indonesia banyak."(TEMPO.CO)

Jokowi Lantik Luhut Panjaitan Jadi Kepala Staf Kepresidenan


Jokowi Lantik Luhut Panjaitan Jadi Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan resmi menjabat Kepala Staf Kepresidenan.
 
Jakarta, Joko Widodo melantik Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan sebagai Kepala Staf Kepresidenan di Istana Negara, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (31/12).

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 148/P/2014 tentang pengangkatan Kepala Staf Kepresidenan, maka Luhut resmi menduduki jabatan itu dan diberi hak keuangan dan fasilitas lainnya yang setara dengan menteri.


Dalam pengucapan sumpahnya, Luhut terlihat sedikit grogi. Ia harus mengulang pengucapan sumpah pada bagian “Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945” sampai tiga kali.

Luhut menyatakan menerima jabatan tersebut karena merasa tugas Kepala Staf Kepresidenan menantang. "Jabatan ini menarik," kata dia.

Luhut sejak lama disebut-sebut bakal mengisi posisi Kepala Staf Kepresidenan. Mantan anggota Kopassus itu termasuk lingkaran dekat Jokowi dan dinilai kompeten untuk jabatan tersebut karena punya pengalaman sebagai menteri, duta besar, sampai militer.

Pelantikan Luhut itu terkesan terburu-buru, dan Luhut tak menampiknya. Ia bahkan mengaku baru diberi tahu soal pelantikannya sebagai Kepala Staf Kepresidenan sebelum pukul 12.00 WIB.(CNN Indonesia )

Profil Empat Grup Elite Penyelam Pencari AirAsia QZ8501

 

Proses evakuasi penumpang pesawat AirAsia yang jatuh di Selat Karimata melibatkan empat grup atau satuan elite. Mereka terdiri dari Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), Batalyon Intai Amfibi (Taifib), Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan Basarnas Special Group (BSG).

Empat grup elite itu harus menyelam di kedalaman 25 meter sampai 30 meter di lokasi ditemukan pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501, perairan Selat Karimata, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Barat.

Disebut grup elite karena personel masing-masing kelompok itu adalah orang-orang pilihan atau terbaik dari yang terbaik. Mereka dilatih khusus untuk situasi yang tak biasa dan tidak dapat dilakukan kebanyakan orang. Mereka tidak hanya kuat secara fisik tetapi juga mental dan intelektual.

Berikut ini profil singkat masing-masing grup itu:


Kopaska

Komando Pasukan Katak (Kopaska) dibentuk oleh Presiden Sukarno untuk mendukung kampanye militer di Irian Jaya (kini Papua) 31 Maret 1962.

Setiap personel Kopaska memiliki kemampuan peledakan/demolisi bawah air termasuk sabotase/penyerangan rahasia ke kapal lawan dan sabotase pangkalan musuh. Mereka juga bisa melakukan penghancuran instalasi bawah air, pengintaian, mempersiapkan pantai pendaratan untuk operasi amfibi yang lebih besar serta antiteror di laut.

Kopaska diperkirakan berjumlah 300 personel. Tapi data itu tidak valid karena Kopaska mempunyai tingkat kerahasian yang tinggi dalam hal personel dan operasi). Kopaska ada dua grup, yaitu satu grup di Armada Barat di Jakarta, dan satu grup di Armada Timur di Surabaya.

Pendidikan awal Kopaska adalah indoktrinasi dan gemblengan fisik. Keahlian utama Kopaska adalah menyelam dan bertempur di bawah air. Kemampuan bawah air inilah kesaktian utama para manusia katak. Sesuai namanya, Kopaska adalah biang segala metode pertempuran yang berunsur air.

Semua pasukan khusus Angkatab Darat, Angkatan Udara dan Angkatan Laut yang mendalami ilmu tempur bawah air pasti akan berurusan dengan Kopaska.

Untuk menjadi anggota pasukan katak, harus mempunyai kemampuan di atas rata–rata dan bisa bergerak secara individual. Standard yang tinggi, pengalaman bertugas di kapal perang dan inteligensia di atas rata–rata adalah syarat mutlak seorang prajurit Kopaska.

Rentang penugasan Kopaska cukup panjang. Dimulai tahun 1962, operasi infiltrasi, sabotase, pengamanan KRI, operasi tempur bawah air dan mempersiapkan daerah pendaratan, hingga menjebol kapal induk Belanda Karel Doorman dengan torpedo berjiwa. Segelintir pasukan katak jemput bola di terusan Suez dan terusan Panama untuk menghancurkan Karel Doorman.

Di masa Dwikora, Kopaska ditugasi menyusup ke Singapura untuk menghancurkan beberapa target penting. Bahkan operasi pembersihan ranjau yang harus dilakoni Kopaska adalah dari Sabang sampai Sulawesi.

Kopaska punya slogan: “Kopaska tidak takut salah, tidak takut kalah, tidak takut jatuh, tidak takut mati. Takut mati, mati saja".

Denjaka

Denjaka adalah satuan gabungan antara personel Kopaska dan Taifib Korps Marinir TNI Angkatan Laut. Anggota Denjaka dididik dalam suatu pendidikan yang disebut Penanggulangan Teror Aspek Laut (PTAL), yang memang dikhususkan untuk satuan antiteror walau mereka juga bisa dioperasikan di mana saja, terutama antiteror aspek laut.

Denjaka memiliki tugas pokok membina kemampuan antiteror dan antisabotase di laut dan di daerah pantai serta kemampuan klandestin (operasi rahasia) aspek laut.

Pola rekrutmen Denjaka dimulai sejak pendidikan para dan komando. Selangkah sebelum masuk ke Denjaka, prajurit terpilih mesti sudah berkualifikasi Intai Amfibi. Satuan khusus itu dapat digerakkan menuju sasaran baik lewat permukaan/bawah laut maupun lewat udara.

Prajurit Denjaka dituntut memiliki kesiapan operasional mobilitas kecepatan, kerahasiaan dan pendadakan yang tertinggi serta medan operasi yang berupa kapal-kapal, instalasi lepas pantai dan daerah pantai. Di samping itu juga memiliki keterampilan mendekati sasaran melalui laut, bawah laut dan vertikal dari udara.

Aktivitas Denjaka bersifat rahasia dan sangat jarang dipublikasikan. Tapi mereka dikenal sangat tangguh di medan operasi. Kemampuan Denjaka tak hanya dapat bertempur, tapi juga berperan sebagai satuan intelijen tempur yang andal.

Denjaka mampu bertempur di darat, laut, udara dan bawah permukaaan air. Mereka juga memiliki keterampilan yang dimiliki pasukan Kopaska dan Linud (setingkat Parako) untuk menjalankan misinya di TNI. Ada yang menganggap kemampuan satu pasukan Denjaka setara dengan sepuluh prajurit TNI biasa.

Setiap prajurit Denjaka memiliki kualifikasi Taifib dan Paska, pemeliharaan dan peningkatan kemampuan menembak, lari dan berenang, peningkatan kemampuan bela diri, penguasaan taktis dan teknik penetrasi rahasia, darat, laut dan udara.

Selain itu juga menguasai taktik dan teknik untuk merebut dan menguasai instalasi di laut, kapal, pelabuhan/pangkalan dan personel yang disandera di objek vital di laut, penguasaan taktik dan teknik operasi klandestin aspek laut.

Personel Denjaka juga menguasai pengetahuan tentang terorisme dan sabotase, penjinakan bahan peledak, dan peningkatan kemampuan survival, pelolosan diri, pengendapan, dan ketahanan interogasi.

Taifib

Batalyon Intai Amfibi atau disingkat Yontaifib adalah satuan elite dalam Korps Marinir seperti Kopassus dalam jajaran TNI Angkatan Darat. Satuan ini dahulu dikenal dengan nama KIPAM (Komando Intai Para Amfibi).

Untuk menjadi anggota Yontaifib, calon diseleksi dari prajurit marinir yang memenuhi persyaratan mental, fisik, kesehatan, dan telah berdinas aktif minimal dua tahun. Salah satu program latihan bagi siswa pendidikan intai amfibi adalah berenang dalam kondisi tangan dan kaki terikat, sejauh tiga kilometer.

Dari satuan ini kemudian direkrut lagi prajurit terbaik untuk masuk ke Detasemen Jala Mengkara, pasukan elite TNI Angkatan Laut.

Yontaifib mempunyai tugas pokok membina dan menyediakan kekuatan serta membina kemampuan unsur-unsur amfibi maupun pengintaian darat serta tugas-tugas operasi khusus dalam rangka pelaksanaan operasi pendaratan amfibi, operasi oleh satuan tugas TNI Angkatan Laut atau tugas-tugas operasi lainnya.

Personel Taifib mempunyai kemampuan melaksanakan tugas secara sendiri dari induk pasukan. Artinya, seorang prajurit Taifib mampu melaksanakan survival secara tim maupun perorangan, mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan mampu mengatasi tekanan mental di daerah penugasan.

Setiap Taifib juga memiliki kemampuan infiltrasi dan eksfiltrasi ke atau dari daerah musuh melalui media, antara lain, berenang, menyelam, serta salah satu kemampuan bawah air atau combat swimmer melalui peluncur torpedo kapal selam.



BSG

Basarnas Special Group (BSG) adalah semacam pasukan khusus/elite yang dimiliki Badan SAR Nasional (Basarnas). Mereka adalah personel-personel terpilih yang dilatih khusus untuk kemampuan search and rescue.

Mereka juga dilatih keterampilan terjun payung seperti militer sehingga mampu menjalankan tugas di medan sulit yang hanya bisa dijangkau dengan teknik terjun payung. Personel BSG bisa lebih cepat dan tanggap dalam melakukan upaya pertolongan korban bencana alam atau kecelakaan.

BSG merupakan pasukan khusus Basarnas yang siap bereaksi cepat. Mereka segera menindaklanjuti panggilan telepon darurat di nomor 115.

Kemampuan dan kualifikasi mereka di atas rata-rata dan siap membantu korban di lokasi bencana di darat, laut dan udara. BSG terdiri 60 personel. Mereka diambil dari anggota pilihan di setiap kantor SAR di daerah dan dididik khusus dengan kemampuan lebih.

BSG dibentuk sejak kasus jatuhnya pesawat Sukhoi di Gunung Salak, Jawa Barat, pada 2012. Bermula dari medan pencarian yang berat, minim biaya dan sumber daya muncul ide membentuk BSG. Tim ini seperti Kopassus milik TNI Angkatan Darat, Kopaskhas milik TNI Angkatan Laut, atau Kopaska milik TNI Angkatan Laut, yang dipersiapkan sedemikian rupa untuk bisa menolong korban dengan hasil maksimal dan biaya minimal.(VIVAnews)

Jokowi Lantik KSAL Laksda Ade Supandi dan KSAU Marsdya Agus Supryatna di Hari Terakhirb2014

Jakarta - Presiden Joko Widodo di hari terkahir tahun 2014, melantik Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksdya Ade Supandi menggantikan Laksamana Marsetio.

pelantikan dilakukan di Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta. Pelantikan akan dihadiri sejumlah menteri, Panglima TNI dan Kapolri.

Selain KSAL, Jokowi pada jam yang sama akan melantik Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) pengganti Marsekal Ida Bagus Putu Dunia. KSAU yang baru yakni Marsda Agus Supriatna.

Kapuspen TNI, Mayjend Fuad Basya saat dikonfirmasi membenarkan soal pelantikan ini.

Sebelum melantik kedua pejabat TNI, presiden sedianya akan mengadakan sidang kabinet paripurna bersama sejumlah menteri kabinet kerja. Kegiatan itu akan dilakukan pada pukul 10.30 WIB.(Detik)

Jokowi Tegaskan Pembelian Senjata Harus Disertai Transfer Teknologi



Presiden Jokowi memimpin sidang kabinet membahas Komite Kebijakan Industri Pertahanan, di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (30/12) Presiden Jokowi memimpin sidang kabinet membahas Komite Kebijakan Industri Pertahanan, di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (30/12)

[JAKARTA]Dalam pengantarnya, Presiden Jokowi menyampaikan 4 (empat) prioritas utama dalam kebijakan pertahanan, yaitu pertama:  menjamin pemenuhan pertahanan baik yang berkaitan dengan kesejahteraan prajurit maupun penyediaan alutsista.

Kedua, lanjut Presiden Jokowi, kemandirian pertahanan. “Ini yang harus kita wujudkan agar  kita tidak ketergantungan pada impor,” tuturnya.

Yang ketiga, Presiden Jokowi menegaskan, bahwa pertahanan bukan hanya sekedar memenuhi kekuatan pokok minimun namun harus ditujukan untuk membangun kekuatan  TNI sebagai sebuah kekuatan yang disegani.

Keempat, menempatkan kebijakan pertahanan negara sebagai bagian integral dari pendekatan keamanan yang komprehensif.

Presiden menjelaskan, kemandirian industri pertahanan bisa dicapai dengan beberapa pendekatan yang bisa dilakukan secara simultan. Pertama, sebut Presiden, dilakukan melalui transfer teknologi, dimana diharapkan setiap  pembelian senjata harus disertai transfer teknologi ke industri strategis, baik PT PAL, PT Pindad, PT DI.

Kedua, siklus produksi senjata yang dilakukan dengan  meninggalkan kebiasaan membeli senjata tanpa dikaitkan dengan siklus produksinya.

Yang ketiga mengenai integritas sistem, menurut Presiden Jokowi, pengadaan alutsisa itu  satu matra bisa terhubung dengan alutsista ke matra yg lain.

Presiden menunjuk contoh, tank AD tidak bisa melakukan operasi terpadu dengan pesawat tempur  angkatan udara atau kapal perang angkatan laut. “Ini yang harus kita hindari jangan sampai itu terjadi,” tegasnya.

Kemandirian industri pertahanan itu, lanjut Presiden Jokowi, juga harus dikaitkan dengan perbaikan manajemen BUMN.

Presiden mengingatkan, agar BUMN strategis di sektor industri pertahanan harus mulai melakukan perbaikan total, baik yang berkaitan dengan daya saing, produktivitas, kapasitas produksi yang ada di Pindad, PT DI, dan PAL, sehingga kita mampu bermitra dengan industri pertahanan skala global, seperti Korea selatan,  Eropa Barat dan Amerika.

“Oleh karena itu, rencana strategis pengembangan industri pertahanan harus jangka panjang. Berbicaranya jangan hanya setahun dua tahun tapi jangka panjang,” tutur Jokowi.

Agar industri pertahanan lebih efisien, menurut Presiden, kita harus menemukan teknologi ganda sipil militer. Artinya, bahwa industri bukan hanya untuk kebutuhan pertahanan tetapi juga untuk kebutuhan mon pertahanan, misalnya komponen Anoa dari Pindad bisa juga bisa dipakai untuk komponen truk komersial.

Presiden juga menunjuk, produksi kapal perang PT PAL, diharapkan bisa dipakai untuk kapal niaga dan nelayan. Kemudian CN 295 produksi PT Dirgantara Indonesia (DI) juga harus bisa masuk ke industri pertahanan sipil.

Laut Pekarangan
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa pekarangan rumah adalah laut, dan negara kita adalah negara lautan yang di dalamnya banyak pulau-pulau. Karena itu, Presiden mengingatkan, bahwa gagasan kembali ke maritim jangan hanya diterjemahkan dengan hal yang berkaitan dengan tol laut, pelabuhan, kapal perintis.

“Yang paling penting bahwa membenahi industri maritim, industri galangan kapal, yang kita lakukan sendiri hal yang paling penting,” kata Presiden seraya menyebutkan, jika kita tidak melakukan, maka
nanti pemain luar akan dominan dan masuk dan kita hanya akan jadi penonton.

Sidang KKIP itu dihadiri oleh sejumlah menteri, di antaranya Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Menko Maritim Indroyono Soesilo, Menteri Pertahanan Ryarmirzad Ryacudu, Menlu Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Andi Wijayanto, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menkominfo Rudiantara, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Kepala Bappenas Andrinov Chaniago, Kapolri Jendral Sutarman, dan Sekjen Kemhan Letjen TNI Ediwan Prabowo sebagai Sekretaris KKIP.(beritasatu.com)

Jokowi Pimpin Sidang Kebijakan Industri Pertahanan

Joko Widodo

Sidang rencananya akan dihadiri oleh Ketua Harian KKIP Menteri Pertahanan Rymizard Ryacudu, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir, Panglima TNI Jenderal (TNI) Moeldoko dan lainnya.

“Ya, setidaknya yang pertama kali untuk Pak Jokowi memimpin sidang KKIP setelah menjadi Presiden RI ,” ujar Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto kepada Kompas, Senin (29/12) malam, di Jakarta.  

Menurut Andi, Presiden akan membahas isu-isu strategis di industri pertahanan terkait dengan alat utama sistem persenjataan (Alutsista). 

“Nanti ada paparan Menhan terlebih dulu setelah pengantar dari Presiden. Tetapi, detailnya besok saja setelah rapat,” ucapnya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tercatat pada Maret 2014  pernah memimpin sidang pertama KKIP pada tahun 2014. Waktu itu, sidang dilaksanakan di Gedung Candrasa, Markas Komando Armada Kawasan Timur, Surabaya, Jawa Timur.

Seusai memimpin Sidang KKIP, Presiden Jokowi dijadwalkan memanggil sejumlah menteri terkait persiapan Sidang Kabinet Paripurna yang dijadwalkan berlangsung selalu pada hari Rabu.(KOMPAS.com)

Kapten Pnb Bambang Aulia Yudhistira Capai 1000 Jam Terbang Dengan F-16



Kapten Pnb Bambang Aulia Yudhistira Capai 1000 Jam Terbang Dengan F-16
LANUD ISWAHJUDI, Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Donny Ermawan T., M.D.S., menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas prestasi yang telah diraih, dengan pencapaian rekor 1000 Jam Terbang dengan Pesawat tempur F-16 Fighting Falcon, setelah melewati suatu proses panjang dengan berbagai tahapan bahkan perjuangan selama ini, dengan harapan apa yang telah dicapai dapat meningkatkan profesionalisme, sehingga dapat diaplikasikan untuk menunjang kelancaran tugas di TNI AU.

Kapten Pnb Bambang "Sphinx" Aulia Yudhistira, alumni AAU tahun 2005 merupakan salah satu Penerbang pesawat tempur F-16 Fighting Falcon, akhirnya berhasil meraih 1000 Jam Terbang ditandai dengan Upacara Tradisi, yang dilaksanakan di Shelter Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Senin (29/12).

Upacara Tradisi ditandai dengan penyematan Badge 1000 Jam Terbang dan dilanjutkan penyiraman air bunga oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Donny Ermawan T., M.D.S., dilaksanakan secara sederhana dengan disaksikan oleh Danwing 3 Lanud Iswahjudi, para Kepala Dinas serta para Komandan Skadron Lanud Iswahjudi.(www.tni.mil.id)

Jika TNI Ingin Menambah Kekuatan Alutsista, Ini Syaratnya

Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu (Foto - pehtem)
Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu

JAKARTA, Dalam waktu dekat TNI akan membeli alat zeni yang canggih tapi ringan. Selain itu helikopter juga akan dibeli untuk mengangkut alat zeni itu

 Pemerintah sudah melakukan efisiensi anggaran sejak Presiden Joko Widodo dilantik Oktober lalu. Salah satu penghematannya dalam membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk TNI.

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamirzad Ryacudu mengatakan pengadaan alutsista harus dilakukan secara efektif dan efisien. Untuk itu, pemerintah memandang penggunaan alutsista harus  berdasarkan hakekat ancaman.

“Ancaman apa, yaitu kita cari, apa untuk mengatasinya dan alat apa yang diperlukan,” kata Ryarmirzad di Kantor Kepresidenan Jakarta, Selasa (30/12) siang.

Ancaman itu berupa ancaman nyata dan yang belum nyata atau sedikit sekali kemungkinannya. Yang belum nyata itu, kata dia, adalah perang terbuka atau perang besar antara negara . Namun Menhan Ryarmirzad mengatakan kemungkinan itu sangat kecil. Bahkan kemungkinan tidak ada.

“Itu perang bagi kita, tidak ada perang selain itu. Artinya, perang yang kita laksanakan adalah pertahanan atau perang semesta. Jadi seluruh bangsa mempertahankan bangsa dan negara,” papar Ryarmirzad seperti dilansir Setkab.

“Jadi hakekat ancaman itu kita penuhi dengan alutsista yang akan digunakan,” jelas Ryarmirzad.(Jaringnews.com )

manajemen BUMN bidang industri pertahanan akan rombak Presiden



Jokowi akan rombak manajemen BUMN bidang industri pertahanan
Jokowi pimpin rapat terbatas. 



Jokowi ingin Indonesia menjadi industri pertahanan kelas dunia. "Kemandirian industri pertanahan itu harus dikaitkan dengan perbaikan manajemen BUMN, BUMN strategis, di industri pertahanan, harus mulai kita perbaiki total. Baik yang berkaitan dengan daya saing, produktivitas, kapasitas produksi yang ada di Pindad di PAL. Sehingga kita mampu bermitra dengan industri pertahanan skala global seperti di Korsel, Eropa, Barat, Amerika," ujar Jokowi di kantor presiden, Selasa (30/12).
 

Jokowi meminta manajemen perusahaan BUMN di sektor industri pertahanan harus diperbaiki total. Jokowi mengatakan hal tersebut saat Sidang Komite Kebijakan Industri Pertahanan yang diikuti pimpinan PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, dan PT PAL.

Untuk itu, Jokowi berharap rencana strategis pengembangan industri pertahanan dibuat dalam jangka panjang. "Berbicaranya jangan hanya setahun dua tahun, tapi jangka panjang," tegasnya.

Jokowi menyarankan agar industri pertahanan bisa lebih efisien maka harus menemukan teknologi ganda sipil-militer. Jokowi tidak ingin industri pertahanan hanya untuk kebutuhan pertahanan tetapi bisa dipakai kebutuhan non pertahanan.

"Misalnya komponen Anoa dari Pindad juga bisa dipakai untuk komponen truk komersial. Misal produksi kapal perang bisa dipakai untuk kapal niaga maupun kapal nelayan. Kemudian CN295 produksi DI juga harus bisa masuk ke industri pertahanan sipil," jelasnya.(Merdeka.com)

Tuesday, 30 December 2014

Obama Sering Hadapi Kapal Pencuri Ikan

//images.detik.com/content/2014/12/29/4/135654_kapalasing.jpg
Jakarta -Masalah pencurian ikan oleh kapal asing tak hanya terjadi di Indonesia. Negara sekelas Amerika Serikat (AS) yang dipimpin Presiden Barack Obama saja masih harus berurusan dengan kapal-kapal ilegal.

"Perintah presiden kapal asing pencuri ikan harus ditenggelamkan. Jadi tenggelamkan kapal jangan ragu-ragu," kata Indroyono di kantor BPPT, Jakarta, Senin (29/12/2014).

Perintah tegas tersebut harus diikuti tanpa ragu oleh aparat penegak hukum Indonesia seperti menenggelamkan atau meledakkan kapal asing yang terbukti melakukan aktivitas illegal fishing.

Indroyono menyebut dunia internasional menaruh perhatian serupa dengan Indonesia terhadap aktivitas illegal fishing. Perikanan tanggap di dunia, kata Indroyono, mayoritas sudah dilakukan secara berlebihan.

"Uni Eropa pengimpor produk ikan terbesar, melarang masuk produk ikan yang nggak ada sertifikat. Di AS yakni Presiden Obama buat task force hadapi illegal fishing," jelasnya.

Bahkan pemerintah Australia, negara tetangga Indonesia, sangat keras terhadap kapal asing pencuri hasil laut. Australia tak segan membakar kapal asing yang secara ilegal masuk teritori negara kangguru itu.

"Di sana ada pembakaran dan peneggelaman. Internasional saja begitu ya nasional harus begitu," ujarnya.(Detik)

Monday, 29 December 2014

Panglima TNI kunjungi perbatasan RI-PNG di Sota


Merauke - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko didampingi KSAL Laksamana TNI Marsetyo dan KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Senin, meninjau pos perbatasan RI-Papua Nugini yang berada di Sota, Kabupaten Merauke.

Setibanya di pos perbatasan yang saat ini dijaga Yonif 613, Panglima TNI beserta rombongan disambut ratusan anggota dari ketiga angkatan yang sejak Senin pagi menunggu kedatangan panglima tertinggi yang berkunjung dengan menggunakan helikopter Puma milik TNI-AD.

Panglima TNI juga berpesan walaupun menghadapi berbagai kendala dilapangan, prajurit hendaknya selalu semangat dalam menjalankan tugas dan tidak terpengaruh.

"Saya bangga kepada kalian, yang bertugas sebagai pasukan pengamanan diperbatasan, dengan segala keterbatasan," tegas Jenderal TNI Moeldoko seraya berjanji akan mengkoordinasikan berbagai keterbatasan yang dialami prajurit dilapangan dengan kementrian terkait .

Seusai bertemu dengan ratusan anggota TNI dari ketiga angkatan yang bertugas diujung timur Indonesia, Panglima TNI melanjutkan perjalanan dengan meninjau tugu perbatasan RI-PNG yang terletak sekitar 300 meter dari pos perbatasan Sota.

Jenderal TNI Moeldoko yang didampingi dua kepala staff itu sebelumnya sempat meninjau pos perbatasan RI-PNG di Skouw, Kota Jayapura.

Di hadapan ratusan anggota TNI dari ketiga angkatan, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko berjanji akan menambah fasilitas pendukung sehingga dapat melancarkan terlaksananya tugas prajurit.

"Berbagai fasilitas penunjang seperti kendaraan roda empat akan segera dilengkapi, termasuk mencari cara agar prajurit yang bertugas di perbatasan yang masih mengalami kesulitan air bersih dapat teratasi," aku Jenderal TNI Moeldoko.(ANTARA News)

Wilayah Terluar RI Harus Lebih Baik Dari Negara Tetangga

//images.detik.com/content/2014/12/29/4/papuadoom.jpg
Jakarta -Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 12 triliun per tahun untuk membangun daerah perbatasan dan pulau terluar.

Menteri Koordinator Maritim Indroyono Soesilo menekankan pentingnya membangun wilayah pulau terluar dan perbatasan RI dengan negara tetangga. Perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi), wilayah terluar dan perbatasan harus dibangun lebih baik dari negeri tetangga RI.

Wujud riil membangun wilayah perbatasan hingga pulau terluar ialah menyediakan fasilitas kelistrikan. Ditargetkan 47 wilayah terdepan hingga perbatasan RI telah memiliki listrik paling lambat sebelum 17 Agustus 2015.

"Menteri ESDM instruksikan 47 lokasi perbatasan dan daerah terpencil dipasang listrik. Listriknya nggak besar sih. Seperti Aceh di Pulau We dibangun listrik 2X3 MW," jelasnya.

"Perintah pak presiden, wilayah pulau terluar dan perbatasan harus dibangun lebih bagus dari negara tetangga," kata Indroyono di BPPT, Jakarta, Senin (29/12/2014).

"Setiap tahun, pemerintah akan alokasikan Rp 12 triliun untuk pembangunan pulau terluar dan perbatasan. Belum lagi anggaran dari kementerian terkait," jelasnya.(Detik)

Presiden Perintahkan Sapu Bersih Kelompok Teroris di Poso

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) , Jakarta, Jumat (19/12)
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) , Jakarta, Jumat (19/12)

JAYAPURA -- "Perintah bapak Presiden Jokowi, sapu bersih. Seluruh matra TNI turun, masa 10 tahun didiamkan, mulai bulan depan (Januari 2015) turun habisi," katanya di Skouw-Wutung, Kota Jayapura, Papua, Ahad (28/12).

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengaakan pemerintah segera menumpas kelompok teroris di Poso, Sulawesi Tengah. Bahkan dikabarkan kelompok ISIS juga telah memasuki Poso.

Tjahjo mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah memberikan perintah agar semua matra TNI diturunkan untuk menumpas kelompok-kelompok yang sering melakukan aksi teror, pada Januari 2015.

Terkait kelompok ISIS, Mendagri mengungkapkan telah mendeteksi 100 warga dari luar Indonesia yang masuk ke Poso, Sulawesi Tengah untuk berjihad.
"Sudah ada 100 warga negara luar yang masuk di Poso, yaitu kelompok ISIS. Kalau jihad di Suriah tidak bisa, jihad di Poso," ujarnya.

"Ini kan harus diantisipasi, rawan perbatasan. Kemudian meminta seluruh matra TNI untuk kerja, bongkar semua wilayah-wilayah perbatasan. TNI juga harus diperhatikan, asrama yang jelek, mercusuar yang jelek, yang towernya jelek, signalnya nggak bagus, dan masalah narkoba, yang menyangkut keamanan. Itu semua diperhatikan," jelasnya.

Disinggung mengenai adanya penyelundupan senjata di wilayah perbatasan, Mendagri Tjahjo menjawab, "Yaitu ISIS. Nanti seluruh matra TNI turun. Mereka (ISIS) yang pimpin itu kan seorang eks Kopasus, anggotanya sekitar 200 orang," katanya.

Mendagri Tjahjo menegaskan bahwa Pemerintah Pusat tidak mentolelir kelompok-kelompok yang akan memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Mereka akan ditumpas oleh TNI. Semua dikerahkan, baik itu Polri," katanya.(REPUBLIKA.CO.ID)

TNI AU Prioritaskan Pangkalan Rahasia Bekas Belanda



Bendera Belanda
Bendera Belanda

BALIKPAPAN -- Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Balikpapan, Kalimantan Timur, Kolonel (Pnb) Zulfahmi berjanji memberikan perhatian prioritas terhadap bekas pangkalan udara rahasia Belanda di Melak, Kutai Barat.

"Saya akan meneruskan apa yang sudah dimulai pejabat sebelumnya," kata Kolonel Zulfahmi di Balikpapan, Sabtu (27/12).

Sejumlah catatan dari Perang Dunia II menyebutkan pangkalan udara rahasia Belanda di Melak tersebut bernama Samarinda II Airfield.

Pangkalan ini dibangun Belanda di antara Melak dan Long Iram, tidak jauh dari tepi Sungai Mahakam pada tahun 1936 dan mulai beroperasi 1938. Melak dan Long Iram sekarang termasuk wilayah administrasi Kabupaten Kutai Barat.

"Itu pangkalan besar, ada 2 runway (landasan pacu) dan diawaki 500 personel," ujarnya.

Pada tahun 1936, Belanda menggunakan pangkalan itu sebagai antisipasi bila terjadi perang dan seluruh pangkalan udara lain dihancurkan musuh.

Zulfahmi menggantikan pejabat sebelumnya Kolonel (Pnb) Tri Budi yang pindah tugas ke Makassar sebagai Asisten Personel Komando Operasi Angkatan Udara II di Pangkalan Udara Hasanuddin.

Adapun serah terima jabatan Danlanud Balikpapan telah dilaksanakan pada Kamis (24/12) lalu.

Dengan pesawat udara jenis T-50, Kolonel Tri Budi sebagai Danlanud Balikpapan beberapa kali mendarat di bekas pangkalan udara rahasia Belanda tersebut dan menggelar pertemuan dengan masyarakat.

Saat ini, pangkalan udara itu menyisakan dua landasan udara yang kondisinya masih cukup bagus. Kondisi itu berbeda dengan sejumlah bangunan yang dulunya perkantoran, barak, hanggar, dan gudang amunisi.

Dalam gudang amunisi juga tersimpan sejumlah bom yang masih aktif, meskikpun kondisinya sudah berkarat dan tampak tua.

Selain lahan yang ditumbuhi semak dan kelihatan tidak terurus, pada lahan bekas pangkalan itu ada masyarakat yang mencoba membangun rumah. Bahkan, menurut Kolonel Tri Budi, ada yang berusaha memperjualbelikan tanah pangkalan itu.

"Masalah itu yang akan kami tertibkan semua," kata Kolonel Zulfahmi, yang sebelumnya bertugas di Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh, Malang, Jawa Timur, sebagai Kepala Dinas Operasi. (REPUBLIKA.CO.ID)

Pameran Alutsista Kodam XVII/Cenderawasih 2014


Salam Komando !!!!!!


Minggu pagi yang cerah ini terasa berbeda, pasalnya hari ini adalah hari terakhir pameran Alutsista yang diselenggarakan Kodam XVII/Cenderawasih di Papua. Terik matahari tidak menyurutkan minat masyarakat untuk mengunjungi berbagai Stand-Stand yang ada.


Stand yang cukup ramai dikunjungi salah satunya Stand Penerangan Kodam (Pendam  ) yang melayani cetak foto gratis. Pengunjung yang sudah memiliki Foto momen di Pameran Alutsista ini dapat langsung mencetak  foto di tempat ini yang dapat ditunggu dan langsung jadi. Pengunjung banyak mencetak foto mereka yang berpose diatas Kendaraan tempur milik TNI seperti KOMODO, ANOA, TANK SCORPIO, TARANTULA dan lainnya.

Stand Yonif 751 juga tidak kalah ramainya, pasalnya pengunjung dapat mencoba alat samar muka yang TNI gunakan saat latihan atau tugas didalam hutan yang memiliki situasi tempur khusus yang mengharuskan pasukan harus tidak terlihat atau tersamar dari pantauan musuh. Mulai dari orang tua hingga anak -anak sangat antusis untuk mencoba alat samar tersebut.

Pameran Alutsista ini direncanakan akan resmi tutup hari ini pukul 15:00 WIT. Sebelum ditutup akan diadakan parade Kendaraan Tempur yang akan mengelilingi Kota Jayapura dan Pengunjung diperbolehkan untuk ikut menaiki kendaraan tempur tersebut. Setelah di Kota jayapura, rombongan kendaraan tempur Alutsista ini akan singgah di Kota Manokwari untuk dipamerkan kembali disana.

“Paling bagus Tank TNI” ujar Vito, Salah satu pengunjung Pameran alutsista Kodam XVII/Cenderawasih yang masih duduk di kelas 1 SD dan beralamat di Dok 5. Dia juga menambahkan sangat senang bisa naik Tank TNI ini untuk pertama kalinya.

Stand pameran Alutsista Kodam XVII/Cenderawasih 2014
Stand pameran Alutsista Kodam XVII/Cenderawasih 2014

Anak-anak Antusias menaiki Kendaraan Tempur
Anak-anak Antusias menaiki Kendaraan Tempur

Pengunjung mencoba alat samaran di Stand Yonif 751/R
Pengunjung mencoba alat samaran di Stand Yonif 751/Rkomando !!!

(kodam17cenderawasih.mil.id)

Lima Menit Kapal Nelayan Asing Diledakkan dan Tenggelam

Boom! Kurang Lima Menit Kapal Nelayan Asing Diledakkan dan Tenggelam
Salah satu kapal berbendera Thailand yang diledakkan TNI AL di Perairan Anambas, Kepulauan Riau, Minggu (28/12/2014). TNI AL kembali menenggelamkan dua kapal berbendera Thailand yang melakukan kegiatan illegal fishing di Wilayah Perairan Indonesia. 
 
 
ANAMBAS- Dua unit kapal tangkap ikan asing kembali ditenggelamkan di sekitar perairan Kabupaten Kepulauan Anambas, Minggu (28/12/2014).

Tidak sampai lima menit, kapal berbobot 70 ton yang saat melakukan illegal fishing diawaki 6 ABK ini, nyaris tak berbekas.

MV Kour Son 77 yang sebelumnya merupakan hasil tangkapan KRI Sutedi Senoputra-378 pada 14 November 2014 lalu ditenggelamkan di sekitar perairan Tanjung Pedas, Kecamatan Siantan Kabupaten Kepulauan Anambas.

Penenggelaman kapal ikan asing yang melakukan kegiatan illegal fishing ini, berlangsung cepat dengan cara diledakkan oleh pihak Komando RI Kawasan Barat sekitar pukul 09:22 WIB.

Selanjutanya, KM G. Chawat Chai 5, kapal ikan asing yang ditangkap oleh KRI Sultan Hasanuddin-366 pada 11 Desember 2014 lalu juga ditenggelamkan dengan cara yang sama.

Kapal dengan bobot 103 GT dan sempat diawaki 9 orang nelayan asing ini ditenggelamkan sekitar pukul 10.00 WIB. Kapal ini tenggelam lebih lama ketimbang kapal pertama.

"Kenapa tak seperti yang pertama ya. Tapi ngeri anginnya sampai ke kaki, tak tersisa pula. Padahal jaraknya cukup jauh dari kapal ikan asing yang diledakkan itu," bisik salah seorang rombongan saat berada di KRI Sultan Hasanuddin-366 yang ikut dalam acara penenggelaman tersebut.(TRIBUNNEWSBATAM.COM)

Panglima TNI: Intelijen Agak Kacau Pasca Reformasi

Panglima TNI Akui Intelijen Agak Kacau Pasca Reformasi Panglima TNI Jenderal Moeldoko (kedua dari kiri). 
 
Jakarta,Tentara Nasional Indonesia menargetkan penguatan dan peningkatan kapasitas intelijen mulai tahun 2015. Program tersebut tercantum dalam ‘Pokok-pokok Kebijakan Panglima TNI Tahun 2015.’

“Kami mengadakan pendidikan analisa manajemen intelijen. Saya berharap mereka (peserta pendidikan) dapat menjadi intelijen yang hebat,” kata Moeldoko.

Peserta pendidikan intelijen TNI berjumlah 30 orang. Pendidikan telah berjalan enam bulan hingga Desember 2014. Ke depannya, jumlah peserta didik direncanakan akan ditambah.

“Intelijen memang agak kacau pasca reformasi. Saat ini waktu yang tepat untuk meningkatkan kapasitas intelijen,” kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko.


Ia menilai kemampuan intelijen belakangan melemah sehingga penguatan intelijen perlu menjadi program prioritas. TNI kini melatih beberapa calon intelijen baru untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan manajemen intelijen.

Sebelumnya, Moeldoko juga pernah menyinggung penurunan kualitas Badan Intelijen Strategis (BAIS), organisasi intelijen kemiliteran di bawah Markas Besar TNI. BAIS bertugas menyuplai analisis intelijen kepada Panglima TNI dan Kementerian Pertahanan.

Mabes Polri akan mencari pembuat video ISIS yang menantang Jenderal Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Densus 88, dan Banser GP Ansor. Meski mengimbau masyarakat tak khawatir, Polri berharap masyarakat meningkatkan kewaspadaannya.

"Itu bisa kami tuntaskan, menemukan pembuat videonya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Komisaris Besar Pol Agus Rianto, Jumat lalu, di Jakarta.

Video yang dimaksud Agus ialah video yang diunggah akun Abu Muhammad ke situs Youtube, Rabu (23/12). Dalam video tersebut, seorang pria berjanggut yang berpakaian serba hitam menantang Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Densus 88 Antiteror, dan Barisan Serba Guna (Banser) GP Ansor untuk berperang. Tantangan itu dilontarkan menanggapi keinginan TNI-Polri membantu tentara koalisi menumpas ISIS di Timur Tengah.

Dalam video berdurasi 4 menit tersebut, seorang pria yang fasih berbahasa Indonesia menyatakan rasa suka citanya dengan rencana kedatangan TNI membantu pasukan koalisi memerangi ISIS. Pria itu menyatakan bahwa pesan dalam video tersebut ditujukan kepada Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Polri dan Banser GP Ansor.( CNN Indonesia)

TNI AL Gagalkan Kejahatan terhadap Kapal Asing


Ilustrasi kapal perang milik TNI AL
Ilustrasi kapal perang milik TNI AL (sumber: wikipedia)
 
Batam - Tim Satuan Tugas Komando Armada RI Wilayah Barat (Koarmabar) TNI AL berhasil mengamankan empat pelaku kejahatan di atas kapal asing yang selama ini sering beraksi di Selat Singapura dan Selat Philip. Pelaku kini diamankan di Pangkalan TNI AL Batam.

"Kami menerima laporan mereka mencoba melakukan pencurian pada tiga kapal asing yang tengah melintas di Selat Malaka. Laporan kami tindaklanjuti dengan mengumpulkan informasi serta pengejaran," kata Panglima Koarmabar, Laksamana Muda Widodo di Lanal Batam, Sabtu (27/12) malam.

Ia mengatakan, selama ini keberadaan para pelaku kejahatan tersebut sudah sangat meresahkan sehingga TNI AL membentuk tim reaksi cepat untuk mengatasi hal tersebut.

"Awalnya informasi masuk pada 24 Desember. Setelah diketahui pasti berdasarkan laporan intelijen, selanjutnya 25 Desember kami lakukan pengejaran di Pulau Terong Batam. Pada pelaku kami juga temukan narkoba," kata dia.

Narkoba yang diamankan di antaranya lebih dari 100 bungkus ganja siap edar, dan setengah kilo yang belum dijadikan paket-paket kecil, serta satu bungkus shabu.

"Salah satu dari mereka ternyata positif pemakai dan sebagai bandar. Kami menduga karena mereka membutuhkan uang untuk mencukupi kebutuhan narkoba, akhirnya melakukan pencurian di atas kapal," kata Widodo.

"Untuk mengelabuhi petugas, mereka berbaur dengan masyarakat Pulau Terong. Namun setelah ditunggu beberapa lama akhirnya berhasil diamankan," kata Widodo.
Ia mengatakan, walaupun mereka melakukan aksi di atas kapal, namun sangat jauh jika disebut sebagai perompak.

"Mereka tidak melumpuhkan untuk menguasai. Namun hanya mengambil sebagian kecil untuk kebutuhan mereka," kata dia.

Widodo mengatakan, hal seperti itulah yang selama ini dibesar-besarkan sehingga seolah-olah perairan Indonesia utamanya sekitar Selat Malaka menjadi jalur berbahaya.

Pengejaran, kata dia, melibatkan tim Satgas Koarmabar yang terdiri dari Den Intel Arba, Intel Gabungan Lant IV, Marinir dari Batalyon Infanteri 10/Marinir Pulau Setoko, dan Polisi Militer Lanal Batam.

"Namun apa pun bentuk kejahatannya, kami akan siap melakukan respons cepat agar segera bisa diatasi. Tentu kami tidak ingin terkesan membiarkan kejahatan di perairan Indonesia," kata dia.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut keempat tersangka selanjutnya diamankan di markas Lanal Batam di Tanjungsengkuang.(Berita Satu)