Pages

Saturday, 8 March 2014

Mengintip Kapal Selam kelas Kilo buatan Jerman.

 
(U-212A Project)
Yaa judul diatas agak janggal  kita ambil dari press realese Dispenarmatim dalam berita berkaitan Komando Armada RI Kawasan Timur yang akan menggelar kekuatan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI AL dalam waktu dekay di dermaga Koarmatim Ujung Surabaya. Berikut petikan beritanya
” Kemudian kapal perang jenis korvet,frigate,destroyer vanspeilk kapal patroli cepat (Fast Patrol Boat) buatan PT PAL Indonesia, Kapal Cepat Rudal dan Kapal Cepat Torpedo (KCT),kapal Penyapu Ranjau,dan Buru Ranjau (BR),kapal bantu,Kapal Selam Kelas Kilo buatan Jerman dan berbagai macam kapal perang lainnya  “
Semua formiler tahu Kapal selam jenis Kilo adalah buatan Rusia dan menimbulkan pertanyaan kapal selam yang mana yang dimaksut oleh dispenarmatim yang jelas jelas Tahu akan seluk beluk alutsista yang dipakai dalam lingkungannya karena mereka usernya
Kapal Selam Kilo Indonesia
Dalam release resmi terakhir pengadaan kapal selam jenis killo masih dalam tahap peninjauan team TNI AL ke pangkalan  Northen Fleet Rusia pada february lalu dan belum diputuskan akan mengambil berapa buah kapal selam killo dari yang dihibahkan.Sehingga bila menganut statemen resmi dari pemerintah maka KS Kilo belum berenang diwilayah kedaulatan kita danbelum menjadi alutsista TNI AL
Sedangkan bila  menurut analisa dan  rumor yang berkembang di forum militer bahwa KS kilo sudah beroperasi dan sudah lama menjadi Arsenal TNI AL ,,ada yang menyimpulkan TNI AL sudah mempunyai 2 unit KS Killo bekas dan 2 unit KS Improve Killo 936 yang terakhir datang pada tahun 2013 tetapi Informasinya dirahasiakan. Bila memang Informasinya dikeep keberadaan nya dirahasiakan kenapa KS Killo akan ditampilkan di gelar alutsista TNI AL?
 
Kapal selam kelas Kilo buatan Jerman (disingkat menjadi KSK2BJ)
Yang menarik adalah mengulas kapal selam jenis ini. Bila Informasi ini merupakan jenis informasi Background dari pemerintah maka kita hanya bisa menganalisanya,Analisanya adalah yang dimaksut oleh Dispenarmatim itu KS setara Killo buatan Jerman, Jenis Ks buatan Jerman yang setara dengan Ks Kilo adalah KS type U 212/U 214
Kapal selam U212 adalah pengembangan dari kapal selam U209 yang ber AIP. Kapal selam baru buatan Jerman U-212 A ini hampir tidak bersuara. Juga hampir tidak memancarkan radiasi panas dan sepenuhnya terbuat dari logam non magnetik. U-212 A merupakan kapal selam tercanggih di dunia karena menggunakan sel bahan bakar hidrogen yang dikembangkan oleh galangan kapal angkatan laut Jerman Howaldtswerke Deutsche Werft, yang mengklaim itu menjadi “puncak teknologi kapal selam Jerman.”
Kapal super-stealth ini adalah yang pertama dari jenisnya yang akan diaktifkan oleh sel bahan bakar hidrogen revolusioner yang memungkinkan itu pelayaran tanpa kebisingan atau knalpot panas. Desain struktur sirip kemudi belakang yang berbentuk silang atau huruf “X”, mampu menyelam di perairan dangkal, bahkan hingga kedalaman hanya 15 m! Cocok sekali buat peran “sea denial” ALKI dengan kedalaman laut dangkal . Lambung atau hull menggunakan non magnetic steel, dilengkapi dengan anechoic tiles atau pelapis penyerap gelombang akustik.
Menurut Bernd Arjes, seorang kapten di Angkatan Laut Jerman. ”Kami beroperasi di perairan pesisir sekitar Eropa dan kapal selam ini dirancang khusus untuk menemukan kapal selam.Jika Anda ingin menemukan kapal selam lain tentu saja anda harus tak bersuara,” katanya. Dengan teknologi terbaru, ia menambahkan, “Kapal selam ini hampir tidak terdeteksi.”U-212 A tidak seperti kapal selam konvensional, yang perlu udara untuk membakar solar, fuel cell tidak memerlukan oksigen untuk beroperasi. Ini berarti dapat tetap terendam selama berminggu-minggu – menahan napas berkali-kali lebih lama dari sepupu kapal selam yang menenggak solar.Sebagai kapal selam pemukul kapal selam dipersenjatai 12 torpedo kelas berat yang dipandu, masing-masing mampu menghancurkan sebuah kapal perang atau menonaktifkan sebuah kapal induk.
Setelah Angkatan Laut Italia memesan 2 unit KS U 212 A versi ekspor selanjutnya diberi nama type U 214 yang dieksport ke beberapa negara diantaranya Yunani,Korea selatan,Turki dan Portugal .
KS U214 Yunani
Kontrak pertama ketika HDW memenangkan tender pembuatan tiga kapal selam diesel kelas U214 dan satu option dibawah program Archimedes pada Februari 2000. Kontrak ini merupakan kontrak pertama untuk kelas U214. Kapal selam dilengkapi dengan sistem AIP (Air-Independent Propulsion) membuat sebuah kapal selam diesel mampu beroperasi dibawah permukaan air lebih lama.ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS) sebagai induk perusahaan HDW membeli HSY pada Januari 2005, menanamkan investasi yang besar untuk memodernisasi galangan kapal tersebut agar mampu membangun kapal selam modern. Saat ini, HSY menjadi galangan kapal selam konvensional terbesar dan termaju di kawasan Mediterania.Kapal selam pertama dibangun di HDW sedangkan sisanya dibangun di HSY. Konstruksi kapal selam pertama dimulai Februari 2001 dan diluncurkan di Kiel April 2004. Kapal selam pertama diberi nama HS Papanikolis S120, sedangkan kapal ketiga dan selanjutnya diberi nama HS Pipinos S121, HS Matrozos S122, dan HS Katsonis S123.
Pemerintah Yunani menolak menerima kapal selam pertama HS Papanikolis S120 dari HDW pada 2006, dengan alasan ditemukan masalah teknis dan rancangan yang cacat. AL Yunani menemukan kinerja sistem AIP yang buruk, sistem pertempuran ISUS bermasalah, isu sistem hidraulik serta buruknya kemampuan muncul dipermukaan pada high sea. AL Yunani meminta HDW untuk memperbaiki kelemahan tersebut.HDW telah melakukan perbaikan pada HS Papanikos, tetapi kapal selam masih berada di dok di Kiel sejak 2006, menunggu pemerintah Yunani menerimanya. Akan tetapi Yunani tetap tidak menerima meskipun kapal selam telah memenuhi persyaratan bahkan dalam beberapa kasus ada yang melebihi. Sebagai tambahan HS Papanikos telah mendapatkan sertifikasi dari Bundesamt für Wehrtechnik und Beschaffung (BWB).HDW meminta pembayaran HS Papanikos Juli 2007 tetapi Yunani menolak membayarnya. HDW dan HSY mengadakan beberapa kali pertemuan dengan pemerintah Yunani lebih dari dua tahun tetapi tidak diperoleh penyelesaian. Kedua perusahaan bermaksud mencatatkan masalah ini ke arbitrase internasional.Sementara itu, tiga kapal lainnya dilaporkan telah berada pada tahap akhir penyelesaian. HS Pipinos diluncurkan April 2007, HS Matrozos 2008 dan terakhir HS Katsonis 2008. HS Okeanos S118 merupakan kapal selam pertama yang yang diluncurkan di HSY setelah dimodernisasi di bawah program Neptune II pada 26 Februari 2009.
Sebuah situs pertahanan Yunani memberitakan pada  28 Mei 2009,KASAL Yunani Laksamana George Karamalikis mengatakan AL Yunani akan menerima tiga kapal selam yang dibuat di HSY sedangkan Papanikos tidak akan diterima, sebagai gantinya akan dipesan satu kapal selam baru untuk memenuhi kebutuhan empat unit. HDW diijinkan untuk MENJUAL Papanikos kepada negara lain. Karena alasan sesungguhnya Yunani lagi dilanda resesi ekonomi berat sehingga tidak sanggup membayar pembelian Kapal selam tersebut,
HS Papanikos di HDW, Kiel, Jerman (Foto: evworld.com)
Andai KS kelas Kilo buatan Jerman itu HS Papanikolis S120
Indonesia sebagai negara pengguna KS U209 dan mempunyai hubungan baik dengan pemerintahan Jerman pastinya ditawari Kapalselam U214 yang tidak terbayar milik Yunani tersebut.
Kedatangan Presiden SBY ke Jerman pada tahun 2013 menghasilkan beberapa kesepakatan pembelian alutsista.yang diungkap ke publik diantaranya pembelian 103 MBT Tank Leopard dan 50 unit Marder,18 unit Pesawat Latih Grob,pembelian material khusus untuk pasukan khusus dan pemeliharaan batery kapal selam.dan menghasilkan sebuah Memorandum of Understanding (MoU) kegiatan dalam bidang pertahanan.sedangkan pembelian alutsista strategis lainnya bisa saja tidak diungkap ke publik karena Inodnesia dan Jerman mempunyai MOU perlindungan Informasi
“Telah ditandatangani MoU tentang perlindungan informasi guna keperluan pengembangan industri pertahanan agar keperluan informasi industri pertahanan dapat dikelola dan dijaga oleh kedua pihak,” ujar Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin dalam keterangannya di Berlin, Jerman, pada hari Selasa tgl 5/3/2013
Bila kontrak pembelian KS U214 eks Yunani tersebut di buat pada tahun 2013 maka pada tahun ini 2014 adalah saat kedatangan Ks setara Kilo buatan Jerman dan ikut gelar alutsista TNI AL Sebelum dikirim pastinya Pihak TNI AL menginginkan perubahan perubahan speck sesuai yang diinginkan,misal penginstalan missile IDAS. IDAS (Interactive Defense and Attack System for Submarines) adalah misil anti pesawat pertama di dunia yang bisa ditembakkan dari bawah permukaan laut. IDAS menjadi salah satu ancaman P8 Poseidon karena jangkauannya cukup jauh, 20 km.
Gelar kekuatan Alutsista TNI AL pada minggu depan adalah ajang pergelaran Alutsista yang sudah dimiliki TNI AL pada periode 2004-2014. Gelar tersebut sebagai bentuk Inspeksi kesiapan Alutsista TNI AL dalam menjaga keutuhan NKRI dan Kita akan menunggu manuver KS kelas Kilo buatan Jerman atau dengan cal sign KSK2BJ
Sebagai rakyat yang cinta akan TNI yang kuat menuju Indonesia jaya tidak akan menolak bila Pemerintah mengambil kebijakan membeli KS U214 eks Yunani mengekor sukses  pembelian Usman Harun Class. – (By Satrio)
 
jkgr 

DISKUSI PEMBANGUNAN RADAR NASIONAL

  Panglima Kohanudnas Marsda TNI Hadiyan Sumintaatmadja bersama Kadisinfolahtaau Marsma TNI Johny Kadarma, SE saat berdiskusi dengan Pangkosekhanudnas I Marsma TNI Tri Budi Satrio, Pati Staf Ahli TK II Bid Was Aspas Hubint Panglima TNI Marsma TNI Agus Sudarya, SH, S.E, M.M, M.Sc, Staf Ahli Menhan Bidang Industri dan Teknologi, Kabalitbang Kemhan, Kabaranahan Kemhan, Staf LIPI, Staf BPPT, Kasubdis Iptek Dislitbangau, Kasubdis Radar Diskomlekau, Dandepohar 50, para pejabat Kohanudnas, Kosekhanudnas I, KKIP, serta perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang teknologi elektronik tentang membangun Industri Radar Nasional dalam rangka mewujudkan sistem pertahanan udara Nasional yang handal di ruang rapat Makohanudnas Halim Perdanakusuma Jakarta, Jumat (21/2). Pada diskusi tersebut, Pangkohanudnas mengatakan agar kita sebagai anak bangsa memiliki komitmen untuk bisa mewujudkan pembangunan Industri Radar Dalam Negeri. Sebagai anak bangsa kita harus memiliki semangat untuk bersatu mewujudkan pembangunan ini, dengan demikian kita tidak tergantung dengan luar negeri dan kerahasiaan sistem pertahanan udara dapat terjamin.

Pengujian Roket Pertahanan di Pameungpeuk



PT Pindad (Persero) yang tergabung dalam Konsorsium Roket Nasional bersama dengan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Pertahanan, serta beberapa perusahaan BUMN seperti PT Pindad (Persero), PT Dahana (Persero), dan PT Dirgantara Indonesia (Persero), kembali melakukan pengujian Roket Pertahanan. Pengujian ini dilakukan di Stasiun Peluncuran Roket Sonda, Pameungpeuk Garut, Jawa Barat pada tanggal 6 Maret 2014. Perwakilan PT Pindad (Persero) yang hadir dalam acara pengujian tersebut adalah Direktur Sistem Senjata Ade Bagdja dan Deputi Direktur Penelitian dan Pengembangan Triyono Priohutomo.
Tujuan diadakannya pengujian roket ini adalah untuk melakukan uji dinamis beberapa unit roket terhadap beberapa jenis launcher. Uji dinamis ini dilakukan pada 2 unit RHan-122 terhadap Multi Launcher Rocket System (MLRS) milik Kementerian Pertahanan, 3 unit RHan-122B pada laras RM 70 GRAD milik Marinir, dan uji dinamis 3 unit RX-2020 terhadap Peluncur Roket Modular (PRM) 861 milik PT Pindad (Persero).
Hasil dari pengujian ini pun memuaskan, semua unit roket dapat meluncur dengan baik. Kemudian dilakukan evaluasi oleh tim guna menghasilkan feedback yang dapat dijadikan masukan untuk pengembangan roket pertahanan ini di masa depan.
Acara ini juga dihadiri oleh Kabalitbang Kemhan, Deputi Kementerian Riset dan Teknologi, Aslog Dislitbang AL, Kapuslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan, Kepala Marinir, dan Direktur Utama PT Dahana (Persero).

BUMN

Ambisi Militer Cina

Cina terus mengeluarkan uang besar-besaran untuk belanja militer, dengan menaikkan anggara pertahanan sebesar 12,2 persen tahun ini – langkah yang memicu kekhawatiran dari Jepang.
Beijing selama bertahun-tahun menaikkan pengeluaran bagi Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) diatas dua digit, menggambarkan ambisi militer untuk menegaskan kebangkitan ekonomi sekaligus unjuk kekuatan terkait konflik teritorial dengan negara tetangga antara lain Jepang.
“Kami akan menjaga dengan tegas kedaulatan Cina, keamanan serta kepentingan pembangunan,“ kata Perdana Menteri Li Keqiang dalam pembukaan Kongres Rakyat Nasional (NPC) Rabu (05/03/14) yang dikendalikan oleh Partai Komunis Cina (PKC).
Beijing akan “menempatkan persiapan perang sebagai pijakan“ dan “membangun Cina menjadi sebuah kekuatan maritim,“ tambah dia.
“Kami akan menjaga kemenangan Perang Dunia II dan tatanan dunia pasca perang, dan tidak akan membiarkan siapapun untuk membalikkan jalannya sejarah,“ kata Li – menggunakan sebuah ungkapan yang sering dipakai dalam hubungan dengan Jepang.
Belanja militer terus naik
Cina telah memperbesar kemampuan laut selama beberapa tahun terakhir, dengan kapal induk pertama mulai beroperasi pada September 2012.
Kapal dan pesawat milik Cina dan Jepang secara rutin saling membayangi satu sama lain di wilayah sengketa Laut Cina Timur di kepulauan yang disebut Diaoyu oleh Cina dan dinamai Senkaku oleh Jepang, yang telah menimbulkan kecemasan bakal terjadinya bentrok.
Sebuah laporan keuangan yang dipersiapkan dalam pertemuan NPC menyebut bahwa “peruntukkan bagi anggaran pertahanan adalah 132 milyar Dolar AS, naik 12,2 persen“.
Sesaat setelah pengumuman itu, Jepang menyampaikan kekhawatirannya mengenai “keterbukaan“ Beijing terkait Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) – yang termasuk di dalamnya angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara.
“Transparansi kebijakan pertahanan Cina dan kemampuan militernya, atau kekurangannya, telah menjadi kecemasan komunitas internasional, termasuk Jepang,“ kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga.
Tahun lalu, Cina telah menaikkan anggaran militer 10,7 persen pada 2013, dan 11,2 persen pada 2012 serta 12,7 persen pada 2011.
Para analis percaya bahwa pengeluaran belanja Cina yang sebenarnya, lebih tinggi dari yang diumumkan.
Ambisi menjadi kekuatan besar
Cina mencurahkan sekitar tiga kali lipat lebih banyak dari India untuk anggaran pertahanan, dan lebih besar dari kombinasi belanja militer Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Vietnam.
Belanja Beijing diperkirakan bakal menyamai Washington pada 2030, demikian perkiraan International Institute for Strategic Studies pada Februari lalu, sambil memberi catatan bahwa setelah itu masih butuh beberapa tahun lagi bagi Cina, untuk menyamai kemampuan, pengalaman dan keahlian AS.
Langkah Cina akan menjadi sumber kecemasan negara tetangganya dan mendorong mereka memperkuat kerjasama satu sama lain dan AS, kata Denny Roy, seorang ahli militer Cina di East-West Center, Hawaii.
Desember tahun lalu, pemerintahan “Hawkish” Perdana Menteri Shinzo Abe sepakat mengeluarkan 240 milyar Dolar antara 2014 hingga 2019 lewat pergeseran kebijakan militer negara itu di kawasan dalam menghadapi Cina – yang artinya menaikkan anggaran militer mereka sebesar lima persen selama lima tahun.
Saat itu, Beijing mengecam langkah Tokyo yang dianggap menjadi ”keprihatinan negara-negara tetangga di Asia serta komunitas internasional”.
Roy mengatakan, dorongan Cina untuk memodernisasi militernya bersumber dari ambisi besar mereka untuk menjadi kekuatan dunia, bukan terkait sengketa dengan negara tetangga.
”Saya pikir secara mendasar itu (terkait) komitmen Cina untuk mencapai status kekuatan terbesar,” kata Roy.

dw.de

Mampukah AS Membiayai Rencana Pivot Asia?

 
Seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan pivot Asia “Tidak bisa terlaksana” jika pemotongan anggaran  pertahanan AS terus berlanjut.
Seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan kepada kalangan industri pada hari Selasa bahwa pivot Asia “tidak bisa terlaksana” karena pemotongan anggaran belanja pertahanan AS.
Menurut Navy Times, publikasi milik pribadi McFarland, Asisten Menteri Pertahanan untuk Akuisisi, dalam sebuah konferensi industri pada hari Selasa : “Saat ini, Pivot Asia sedang dipertimbangkan ulang, karena terus terang saja itu tidak bisa terjadi.”
Hal ini tampaknya secara kontras berlawanan dengan pernyataan sebelumnya dari Departemen Pertahanan AS dan pemerintahan Obama, yang menyatakan bahwa kepentingan Asia – Pasifik akan terlindung dari pemotongan anggaran pertahanan.
Namun, sebuah sambutan dalam artikel asalnya, McFarland mengklarifikasi pernyataan aslinya. Berbicara melalui seorang juru bicara Pentagon, McFarland mengatakan :
“Saya mengulangi apa yang [Menteri Pertahanan Chuck] Hagel katakan pekan lalu : Bahwa pergeseran fokus ke Asia – Pasifik mengharuskan kita untuk beradaptasi, berinovasi, dan membuat keputusan sulit (anggaran dan akuisisi) untuk memastikan bahwa militer kita tetap siap dan siaga. Itulah apa yang kami lakukan dalam anggaran ini. Penyeimbangan ke Asia bisa dan akan terus berlanjut. “
Tidak jelas bagaimana dua pernyataan diatas bertepatan satu sama lain, dengan asumsi jika pernyataan pertama memang diambil sesuai konteks.
Pivot Asia
Pengerahan pasukan AS dalam rencana Pivot Asia. Gambar: koreaherald.com
Namun, QDR (Quadrennial Defense Review/Tinjauan Pertahanan 4 Tahunan) 2014 tampaknya menegaskan kembali komitmen Washington untuk poros Asia AS. Dalam menyatakan prioritas Departemen Pertahanan untuk empat tahun ke depan, menyatakan: menyeimbangkan ke kawasan Asia-Pasifik untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan sebagai prioritas pertama, diikuti dengan mempertahankan komitmen ke Eropa dan Timur Tengah dan melawan ekstremisme.
Bagian lain dari QDR mencatat bahwa : “perang modern yang berkembang pesat, menyebabkan semakin diperebutkannya battlespace domain udara, laut , dan domain ruang angkasa – serta dunia maya – di mana kekuatan kita menikmati dominasi dalam konflik belakangan ini. ” Penekanan ditempatkan di udara, laut, ruang angkasa dan dunia maya -serta tidak disebutkannya domain kekuaan darat- menunjukkan bahwa Pentagon menunjuk Asia dalam pernyataan itu. Kemudian, daftar dokumen mengatasi tantangan Anti-Access/Area Denial (A2/AD) disamping tantangan yang berkaitan dengan negara-negara yang menguasai senjata pemusnah massal (weapons of mass destruction -WMD) .
Dalam QDR baru, Pentagon juga mengatakan ” Angkatan Laut akan memodernisasi armadanya kapal permukaan, pesawat terbang, dan kapal selam untuk memenuhi ancaman abad ke-21. Kita harus memastikan bahwa armada ini mampu beroperasi di setiap daerah dan di semua spektrum konflik.”
Meskipun demikian, semakin banyak pengamat mempertanyakan kemampuan AS menyeimbangkan ke Asia di era keterbatasan fiskal, dan komentar seperti yang dibuat oleh McFarland cenderung menimbulkan kekhawatiran di berbagai ibukota sekutu AS di kawasan Asia Pasific. China tidak menunjukkan adanya keraguan serupa seperti yang saat ini sedang berkembang di Washington. Misalnya , seorang juru bicara China Selasa menyatakan :
“Jika beberapa negara ingin memprovokasi atau ingin merusak perdamaian regional dan tatanan regional, maka kita harus merespon, dan respon yang efektif pada saat itu… titik respon itu, adalah di satu sisi mempertahankan wilayah dan kedaulatan China, dan di sisi lain untuk menjaga tatanan regional dan perdamaian.”
mb13-chinae28093us-defence-spending-projections
Proyeksi anggaran pertahanan AS dan China dengan berbagai asumsi parameter
China diperkirakan akan merilis anggaran pertahanan terbaru mereka pada Rabu waktu setempat.

jkgr

Komandan Pasmar-2 Buka Latihan Menembak Sniper


Komandan Pasmar-2 Buka Latihan Menembak Sniper
wahyu aji Brigadir Jenderal TNI (Mar) Denny Kurniadi
 
JAKARTA – Komandan Pasmar-2 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Denny Kurniadi, secara resmi membuka Latihan Menembak Sniper di lapangan tembak Jusman Puger, Kesatrian Hartono Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2014). 
Dalam amanatnya Komandan Pasmar-2 menyampaikan bahwa latihan menembak Sniper atau dalam bahasa militer Indonesia dikenal dengan istilah penembak runduk, adalah seorang prajurit Infanteri yang secara khusus terlatih dan memiliki kemampuan untuk membunuh secara tersembunyi pada jarak yang jauh. 
 
"Pada pelaksanaan latihan ini telah direncanakan sedemikian rupa sehingga sasaran latihan ini dapat meningkatkan kemampuan penembak-penembak runduk yang dimiliki Korps Marinir khususnya Pasmar-2," kata Brigjen Denny.
 
Di akhir amanatnya Komandan Pasmar-2 menekankan kepada seluruh peserta latihan agar melaksanakan segala kegiatan latihan ini dengan penuh rasa tanggung jawab sehingga dapat membawa manfaat yang positif terhadap Satuan maupun perorangan. 
 
"Jangan ragu dan malu untuk bertanya kepada pelatih/instruktur manakala ada hal yang belum dipahami, dan maksimalkan segala kemampuan, waktu latihan, serta ketrampilan tehnik dan taktik penembak sniper yang baik, serta jaga disiplin diri yang tinggi. Dengan tetap mendekatkan diri kepada Sang Pencipta agar mampu melaksanakan latihan ini dengan baik dan aman sesuai yang diharapkan," jelasnya.
 
Latihan Menembak Sniper yang akan dilaksanakan mulai tanggal 09 - 13 Maret 2013 di Cilandak, Purwakarta dan sekitarnya tersebut diikuti oleh 86 personel Pasmar-2 dari Batalyon Infanteri di jajaran Brigif-2 Mar Pasmar-2 dan Yontaifib-2 Mar, serta diikuti oleh Para Asisten Kaspasmar-2 dan Komandan Kolak/Satlak Pasmar-2. 
 
Hadir pada acara ini Kaspasmar-2 Kolonel Marinir Yuniar Ludfi, Para Asisten Kaspasmar-2, Para Dankolak/Satlak Pasmar-2.

BRIGIF-1 MARINIR LATIHAN PERANG DI GUNUNG PENANGGUNGAN



Dispen Kormar (Mojokerto). Dalam rangka meningkatkan profesionalisme prajurit, Brigif-1 Marinir menggelar latihan perang di gunung Penanggungan, Trawas, Mojokerto, Jumat (07/03/2014).
Latihan yang digelar hingga Minggu, 9 Maret 2014 tersebut merupakan program pelaksanaan Latihan Satuan Dasar (LSD) I Darat tahun 2014 dengan melibatkan 26 Perwira Brigif-1 Marinir yang terdiri dari Komandan Kompi dan Komandan Peleton ditambah 24 Taruna AAL Korps Marinir Angkatan 59.

 
Wakil Komandan Brigif-1 Marinir Letkol Mar Suliono selaku Pimpinan Latihan mengatakan dalam kegiatan tersebut akan dilatihkan beberapa materi yaitu Pemberian Perintah Operasi (PO) dan P3, GMUK, Serangan, Pertahanan, Patroli Penyelidik dan Patroli tempur, Raid Darat dan Pemutusan Pertempuran.

 
Tujuan latihan, lanjutnya, agar para pelaku yaitu Danki, Danton dan Taruna AAL Korps Marinir lebih menguasai taktik operasi darat sehingga dapat menunjang pelaksanaan tugas secara maksimal.


Marinir

Panglima TNI Evaluasi Semua Tempat Penyimpanan Senjata

Gudang amunisi TNI Angkatan Laut di Tanjung Priok meledak Rabu kemarin

Bangunan yang rusak akibat ledakan di gudang amunisi TNI AL, Tanjung Priok, Jakarta.
Bangunan yang rusak akibat ledakan di gudang amunisi TNI AL, Tanjung Priok, Jakarta.
 – Panglima TNI Jenderal Moeldoko akan mengevaluasi seluruh gudang senjata TNI menyusul meledaknya gudang amunisi milik TNI Angkatan Laut di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu 5 Maret 2014 lalu.

“Evaluasi ini untuk perbaikan ke depan. Evaluasi bukan hanya untuk gudang yang ada sekarang, tetapi juga gudang-gudang yang sudah tua dan terisi penuh. Semua akan kami lihat kembali,” kata Moeldoko di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat 7 Maret 2014.

Evaluasi menyeluruh ini dilakukan agar peristiwa ledakan gudang amunisi tidak terulang lagi. Saat ini, lokasi ledakan gudang amunisi di Pondok Dayung, Pelabuhan Tanjung Priok, ditutup untuk kegiatan seluruh kesatuan TNI.

Kegiatan pasukan katak dan kesatuan TNI AL lainnya dipindahkan ke tempat lain yang aman. Ini untuk memastikan kawasan tersebut aman dari sisa ledakan, sebab dikhawatirkan masih ada sisa amunisi di sana.

Untuk mengungkap penyebab ledakan hebat itu, tim ahli bahan peledak TNI AL bekerjasama dengan Tim Mabes Polri sedang melakukan investigasi. Sejauh ini, diketahui salah satu pemicu ledakan adalah karena banyaknya bahan peledak TNT di dalam gudang amunisi tersebut. (eh)

viva.co.id

Panglima TNI Hadiri Pertemuan ACDFIM

Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menghadiri acara The 11th Asean Chiefs of Defense Forces Informal Meeting (ACDFIM) di Nay Pyi Taw, Myanmar. 

ACDFIM merupakan pertemuan informal para Panglima Angkatan Bersenjata (Pangab) di kawasan Asean.  
 
ACDFIM diselenggarakan mulai tanggal 4  s.d. 6 Maret 2014 dan dipimpin oleh Pangab Myanmar Senior General Min Aung Hlaing selaku Ketua ACDFIM ke-11. 
Acara ini bertujuan sebagai sarana untuk tukar-menukar pemikiran, pengalaman, keahlian dan juga sebagai sarana penyampaian pendapat dalam menghadapi tantangan dan ancaman bersama negara-negara di kawasan Asean.
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai adalah diperolehnya persamaan persepsi dalam menciptakan stabilitas keamanan kawasan serta terjalinnya hubungan kerja sama yang baik, sehingga mempermudah koordinasi dalam menghadapi permasalahan yang terjadi di kawasan Asean. 

Adapun agenda pertemuan ACDFIM ke 11 ini diawali dengan laporan hasil Asean Military Intelligence Informal Meeting (AMIIM) dan Asean Military Operations Informal Meeting (AMOIM), dilanjutkan dengan presentasi masing-masing Ketua Delegasi, dan diskusi rencana kerja kegiatan  tahunan militer Asean serta diakhiri dengan penandatanganan keputusan bersama antara Pangab Asean tersebut. 
 
Delegasi dari Indonesia dipimpin oleh Panglima TNI dan didampingi Asops Panglima TNI Mayjen TNI Ridwan, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Tysna Komara, Kapuskersin Laksma TNI Suselo, dan beberapa staf terkait.  

Dalam rangkaian ACDFIM, Panglima TNI juga melaksanakan bilateral meeting diantaranya dengan Pangab Myanmar Senior General Min Aung Hlaing; Pangab Thailand General Tanasak Patimapragon; Pangab Brunei Darussalam Major General Dato Sari Pahlawan Mohd Tawih bin Abdullah dan Pangab Philipina General Emmanuel T Bautista, AFP.  
Bilateral meeting ini bertujuan sebagai perkenalan Jenderal TNI Dr. Moeldoko selaku pejabat baru Panglima TNI dan membahas mengenai peningkatan kerjasama militer dengan TNI.
  TNI

TNI AU ingatkan risiko deposit karet di landas pacu

 

... pembersihan berkala landas pacu harus dilakukan..."
Jakarta - Gejala aquaplanning, serupa yang terjadi pada kendaraan roda empat di jalan tergenang air, dapat terjadi pada pesawat terbang akibat deposit karet di bekas pendaratan dan lepas landas pada landasan pacu lapangan terbang.

Hal itu diingatkan Kepala Keselamatan Penerbangan dan Kerja Pangkalan Utama TNI AU Iswahyudi, di Madiun, Jawa Timur, Mayor Penerbang Abdul Haris, saat pembahasan keselamatan penerbangan.

Dalam kegiatan di gedung Air Combat Maneuvering Instrumentation (ACMI) yang diikuti seluruh penerbang dan pejabat pangkalan utama TNI AU itu, Dinas Penerangan TNI AU, di Jakarta, Jumat, mengutip Haris, deposit karet bekas ban di permukaan landas pacu merupakan ekses yang tidak bisa dihindarkan.

Oleh karena itu, ia mengemukakan, pembersihan berkala landas pacu harus dilakukan. Jika dibiarkan, menurut dia, maka dapat meningkatkan risiko hidroplanning, sehingga ban pesawat terbang yang mendarat atau lepas landas seolah diambangkan dan tidak "menggigit" landasan.

Cara membersihkan deposit karat itu, dikatakannya, ada lima cara berupa menyemprotkan air bertekanan tinggi dan ekstra tinggi, memakai bahan-bahan kimia, menggosok menggunakan alat khusus, dan "pengupasan" secara mekanis.

Pada pertemuan itu, pihak TNI AU juga membahas cara meminimalkan efek gangguan pendengaran bagi personel.

Personel di lapangan terbang dapat terganggu pendengarannya, bila suara reaktor mesin saat diam (idle), berjalan menuju/dari landas pacu (taxi), ataupun lepas landas dan mendarat yang berada pada angka desibel (dB) sangat tinggi berlangsung lama.

Oleh karena itu, personel bersangkutan harus memakai pelindung telinga yang disebut ear plug dan ear muff, secara bersamaan, terutama di lingkungan kerja di sekitar pesawat tempur yang memiliki tingkat kebisingan sangat tinggi di atas 130 dB sebagai persyaratan penting.

Enam Korban Ledakan Gudang Peluru Hari Ini Pulih

Mereka rata-rata luka sobek dan cedera kepala ringan

Korban ledakan gudang peluru sudah banyak yang dipulangkan dari rumah sakit.
Korban ledakan gudang peluru sudah banyak yang dipulangkan dari rumah sakit. (VIVAnews/Anhar Rizki Affandi)
- Ledakan besar di Gudang Peluru milik Angkatan Laut di Kawasan Tanjung Priok Rabu kemarin menyebabkan 87 orang terluka dan satu tewas. Para korban luka sudah dirawat ke sejumlah rumah sakit dan beberapa dari mereka sudah dinyatakan sembuh. 
Enam korban luka hari ini sudah sehat dan dinyatakan bisa pulang oleh pihak Rumah Sakit AL Mintohardjo, Jakarta Pusat.
Salah satunya adalah Dwi Risnanto. PNS Angkatan Laut golongan II/D ini  terkena serpihan proyektil di punggung.
Dari 25 korban ledakan yang dirawat di Rumah Sakit AL Mintohardjo, dua orang lagi dianggap sudah pulih dan bersiap untuk pulang. Mereka yaitu Sersan Kepala Afriadi dari satuan kerja KRI TL Sabang dan Sersan Kepala Sarwidi dari Satuan Kerja Fasharkan.  Korban lain, Sersan Kepala Lawrence, sampai saat ini masih berada di ICU.
Rata-rata korban yang di rawat di Rumah Sakit AL Mintohardjo mengalami luka sobek dan cedera kepala ringan. Hal ini diakibatkan para korban terkena benturan benda-benda dari serpihan bangunan yang meledak.
Ledakan Gudang Peluru Angkatan Laut diakibatkan korsleting listrik yang mempengaruhi temperatur udara dan membuat TNT yang disimpan di dalam bunker meleleh dan akhirnya meledak. (ren)

Ujicoba Penembakan Roket berserta Rantis Anak Bangsa


 
Berikut Penampakan Kendaraan Militer buatan anak Bangsa berserta foto ujicoba penembakan roket 122 mm produksi Lapan, Rhan 122 mm. Ujicoba dilakukan di Garut, Jawa Barat pada tanggal 6 Maret 2014.
Kemarin hari Kamis Balitbang Kemhan Berhasil menguji coba kendaraan produksi PT Pindad berserta konsorsium lainnya termasuk PT AIU dalam mendesain Kendaraan Militer ini untuk mengusung Multi Launcher Rocket System (MLRS) produksi LAPAN, Rhan berdiameter 122 mm.
Kendaraan ini belum terdengar namanya hanya di beritakan menggunakan mesin Mercedes dan kemungkinan kedepan menggunakan mesin Jepang (tergantung pilihan pengguna). Apapun mesin maupun namanya, kita nantikan peresmiannya oleh Kemhan kedepan.
Dan ini merupakan kemajuan anak bangsa dalam mencapai kemandiriannya dalam memenuhi kebutuhan alutsista. (gm)
2014 – Alam Indomesin Utama, PT; already made a final test Debut…. We’re pass the 800km Rocket Launcher mobility test through Bogor-Puncak-Bandung-Subang-Karawang-Garut-Pamengpeuk, and go back through. We’re launching testing the rockets on Pamengpeuk Field yesterday. By the End… there is only one word to be said….. God Bless Indonesia….. 
Berikut adalah photo yang diambil dari halaman Facebook PT. Alam Indomesin Utama


Mantan KSAL: Anggaran Perawatan Senjata TNI Sangat Kecil

Mantan KSAL: Anggaran Perawatan Senjata TNI Sangat Kecil
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) memasang garis menuju lokasi ledakan gudang amunisi Kopaska di Pangkalan Utama TNI AL III, Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara untuk kepentingan jalannya evakuasi korban, Rabu (5/3/2013). Ledakan gudang amunisi yang terjadi pada pukul 10.20 WIB tersebut menyebabkan seorang anggota TNI AL meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

 JAKARTA -  Ledakan keras terjadi di gudang amunisi Komando Pasukan Katak (Kopaska) Pondok dayung, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (5/2/2014). Ledakan gudang amunisi di pangkalan Utama TNI Angkatan Laut ini, merupakan persoalan serius karena menyangkut sistem keamanan senjata milik TNI.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, TNI AL mempunyai standar pengamanan khusus untuk menyimpan persenjataan miliknya."Sesuai prosedur untuk penyimpanan senjata telah diatur. Misalnya untuk letak gudang penyimpanan, itu jaraknya minimal harus 1 km dari pemukiman warga. Temperatur dan penerangan gudang juga harus diatur sesuai dengan senjata yang disimpan. Gudang penyimpanan senjata harus memiliki pengamanan ketat dan penjagaan berlapis," papar Tedjo Edhy.

Mantan Komandan di KRI Teluk Semangka ini menjelaskan, persoalan yang harus dicermati dengan adanya peristiwa ini adalah mengenai kecilnya anggaran untuk penyimpanan dan pemeliharaan senjata."Anggaran kita sangat kecil untuk penyimpanan dan pemeliharaan senjata. Itu kalau dibandingkan dengan Amerika Serikat yang anggarannya mencapai 1.500 triliun setiap tahun," imbuh mantan Komandan KRI Teluk Lampung ini.

Tedjo Edhy menambahkan, anggaran untuk TNI tahun 2014 sebesar Rp 83 triliun, yang 60 persennya dialokasikan untuk gaji serdadu TNI AD, AL, AU, Mabes TNI, dan Kementerian Pertahanan.Sedangkan 40 persennya untuk penyimpanan senjata, pemeliharaan gedung, kendaraan, dan fasilitas lainnya.

Tribun

Rusia Pemasok Mobil Tempur Terbesar ke RI


Jakarta Meski telah mempunyai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi kendaraan tempur (tank) seperti PT Pindad (Persero), tak menyurutkan Indonesia untuk mengimpor tank dari negara lain, seperti Rusia, Korea dan Prancis.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterima Liputan6.com, seperti ditulis Jumat (7/3/2014), impor tank Indonesia dari beberapa negara sepanjang 2013 tercatat sebesar US$ 220,56 juta atau setara Rp 2,5 triliun (kurs: Rp 11.481 per dolar AS)
Impor tank terbesar berasal dari Rusia dengan realisasi sebesar US$ 127,49 juta. Disusul Republik Korea yang memasok tank sebesar US$ 72,75 juta.
Di posisi ketiga ditempati Prancis yang mengimpor US$ 10,34 juta. Sementara negara lainnya membukukan nilai impor tank ke Indonesia sebesar US$ 9,94 juta.
Sementara pada periode Januari 2014, realisasi impor tank sebesar US$ 17,12 juta. Angka ini melonjak drastis dari awal tahun lalu yang mencatatkan nilai impor tank sebesar US$ 2,27 juta.
Realisasi impor tank tertinggi khusus Januari ini berasal dari Republik Korea senilai US$ 13,82 juta. Selanjutnya Prancis dengan nilai impor sebesar US$ 3,26 juta serta negara lainnya sebesar US$ 45,81 ribu. Sedangkan saldo impor tank Rusia di awal tahun ini nol alias tidak mengimpor.
Jumlah ini mengalami peningkatan dibanding periode yang sama 2013 di mana nilai impor dari Republik Korea sebesar US$ 288,90 ribu, Prancis senilai US$ 1,43 juta serta negara lainnya US$ 547,50 ribu dan Rusia tidak melakukan impor di periode Januari tahun lalu.

liputan6

MENBANPUR-1 MAR LATIHAN PENANGGULANGAN HURU-HARA



Dispen Kormar (Surabaya). Dalam rangka menghadapi Pemilu tahun 2014, Resimen Bantuan Tempur-1 Marinir (Menbanpur-1 Mar) melaksanakan latihan penanggulangan huru-hara yang dilaksanakan di lapangan apel Ksatrian Marinir Sutedi Senaputra Karang Pilang, Kamis (06/03/2014).
Latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan prajurit Marinir dalam rangka mengantisipasi perkembangan situasi di Jawa Timur dan sekitarnya menjelang Pemilu Legislatif maupun Pilpres 2014. Diharapkan prajurit Menbanpur-1 Mar siap diterjunkan ke lapangan apabila sewaktu-waktu diperbantukan.

Dalam pelaksanaan latihan penanggulangan huru hara yang diskenariokan tersebut melibatkan 2 Satuan setingkat Batalyon (SSY) dengan menggunakan perlengkapan PHH standar TNI serta dilengkapi kendaraan water canon. Dengan sigap, tegas, dan tidak ragu-ragu, SSY 1 dibawah komando Komandan SSY Mayor Marinir Darwin Tambunan ini berhasil menghalau para demonstran yang bertindak anarkis serta mengamankan provokator dan mengevakuasi pejabat VIP dari amuk massa.

 
Latihan yang dipimpin langsung Pasops Danmenbanpur-1 Mar Letkol Marinir Budi Setyoko, S.T., disaksikan langsung oleh Wadanmenbanpur-1 Mar Letkol Marinir Sumantri serta Danyonprov-1 Mar Mayor Marinir Idi Rizaldi. Dengan terselenggaranya kegiatan tersebut diharapkan dapat bermanfaat sekaligus mengecek sejauh mana kesiapan prajurit Menbanpur-1 Mar dalam melaksanakan penanganan aksi sesuai  prosedur, kecepatan dan ketepatan guna penanganan aksi huru hara yang terjadi di wilayah kerjanya. 

Desain KF-X Masih Diperdebatkan

 
KF-X Single & Twin-engine

– Setelah penundaan selama satu dekade, Program tempur Korea akan segera resmi berjalan dengan penawaran oleh perusahaan mitra dijadwalkan bulan depan. Namun, memutuskan konsep desain untuk berlanjut dengan desain – single atau twin-engine – muncul sebagai hal yang paling mencolok dalam perdebatan pembangunan pesawat tempur code name KF-X ini.
Saat ini, Badan milik negara untuk Pengembangan Pertahanan (Agency for Defense Development/ADD), sefaham dengan keinginan Angkatan Udara, mengklaim bahwa pesawat tempur masa depan Korea seharusnya bermesin ganda, pesawat baru, mengusulkan desain berlabel C103.
KF-X C103 Twin-Engine
Di sisi lain, The Defense Acquisition Program Administration (DAPA ), telah mempromosikan versi bermesin tunggal, bernama C501, yang merupakan turunan dari pesawat tempur ringan Korea Aerospace Industries (KAI) FA-50, alasannya pesawat akan lebih murah dan lebih mudah untuk dikembangkan dan dibangun daripada preferensi ADD.
KF-X, yang ditujukan untuk pembuatan jet tempur “F-16 +” dengan bantuan kontraktor pertahanan global untuk mengisi kesenjangan pesawat tempur pada dekade berikutnya, telah tertunda akibat keterbatasan anggaran dan keraguan atas kelayakannya.
Program yang diprakarsai oleh almarhum mantan Presiden Kim Dae – jung pada Maret 2001, memiliki strategi dasar yang diselesaikan pada bulan April 2010 dan ADD melakukan penelitian akhir tentang kelayakan program pembangunan antara tahun 2011 dan 2012. Angkatan Udara Korea berencana mendapatkan 120 jet baru untuk menggantikan armada F-4 dan F-5 yang sudah tua melalui proyek pesawat tempur ini.
Pada bulan Januari, 20 miliar won ($18.7 juta) dari anggaran pertahanan untuk tahun 2014 telah dianggarkankan untuk menentukan desain serta mesin, dan DAPA mengatakan akan mulai menerima tawaran dari produsen untuk berpartisipasi dalam program ini pada bulan April.
KF-X C501 Single Engine
Angkatan Udara Korea meyakini pesawat bermesin ganda memiliki performa tempur yang lebih baik serta keamanan yang lebih baik.
“Pesawat bermesin ganda memang lebih mahal, tetapi dapat membawa muatan berat dengan jarak yang lebih jauh,” kata Greg Waldro, managing editor Flightglobal Asia sebuah situs penerbangan dan industri kedirgantaraan.
“Selain itu, pesawat tempur bermesin ganda memberikan margin keamanan yang lebih besar jika pilot kehilangan satu mesin (rusak), kemungkinan pesawat masih bisa kembali ke pangkalan dengan satu yang tersisa. “ Angkatan Udara juga lebih suka versi bermesin ganda untuk kemungkinan upgrade di masa depan.
“C103 adalah pesawat generasi 4.5 semacam Eurofighter Typhoon, dapat dengan mudah ditingkatkan untuk pesawat tempur generasi kelima, sedangkan C501 adalah generasi 4, “kata seorang analis penerbangan lokal secara anonim.
ADD punya ruang lega untuk weapons bay dalam desain C103, yang akan menghasilkan pesawat tempur low- observable
Analis tersebut mengatakan bahwa jika Korea memilih pesawat bermesin ganda untuk program KF-X, pesawat tempur tersebut pada akhirnya akan dapat menggantikan F-16 dan F-15 Angkatan Udara Korea di masa depan. ”Jika tidak, KF-X hanya akan berakhir sebagai pengganti F-4 dan F-5,” katanya.
Sejauh ini, Angkatan Udara Korea hanya menggunakan pesawat Amerika, sehingga terganggu oleh campur tangan AS dalam penjualan internasional dan upgrade.
Angkatan Udara mengatakan pesawat tempur baru akan bebas dari hambatan itu. KAI FA-50 didasarkan pada pesawat latih T-50 supersonik, dikembangkan bersama dengan Lockheed Martin.
“Keuntungan terbesar adalah Korea akan dapat mengekspor tanpa ijin ekspor (dari Amerika Serikat), ” kata Yang Uk, seorang peneliti senior di Forum Pertahanan dan Keamanan Korea. ”Pesawat ini akan membantu Angkatan Udara menghemat biaya operasional dan pemeliharaan juga.”
Selain itu, Angkatan Udara mengatakan bahwa pengembangan pesawat tempur sekelas F-16 akan menjadi tidak berarti karena pesawat KF-X akan memasuki layanan dari 2023, dengan negara-negara tetangga seperti China dan Jepang menampilkan jet siluman canggih J-20 dan F-35.
“Dalam hal strategi dan pembangunan militer, mengingat lingkungan operasional dari 2030-2050, Angkatan Udara percaya bahwa pesawat tempur bermesin ganda adalah pilihan yang lebih baik, ” kata seorang perwira Angkatan Udara. ”Namun, satuan tugas kementerian pertahanan yang akan menentukan, dan kami akan mengikuti keputusan tersebut”
Menurut KAI, C501 akan dibangun berdasarkan FA-50, meskipun akan lebih besar, tapi Yang mengatakan bahwa rencana up-sizing dinilai tidak layak.
“Jika C501 dibangun berdasarkan FA-50, KAI harus mendesain ulang aerodinamis pesawat, yang akan menimbulkan beban keuangan yang besar, ” katanya. ”Jika demikian, tidak akan ada banyak perbedaan antara C501 dan C103 dari segi biaya dan waktu pengembangan”
Namun, menurut Korea Institut Sains dan Teknologi Evaluasi dan Perencanaan ( Korea Institute of Science and Technology Evaluation and Planning/KISTEP) pada bulan November, desain bermesin tunggal akan dikenakan biaya ? 6.4 tiliun untuk pembangunannya, berbanding dengan  8.6 triliun Won untuk pesawat bermesin ganda. Selain itu, evaluasi biaya operasional dan pemeliharaan pesawat bermesin tunggal adalah sekitar 1 triliun Won lebih murah, bersama dengan penyebaran sebelumnya – 10,5 tahun untuk model bermesin ganda dan 8,5 tahun untuk versi tunggal.
“KAI adalah sebuah perusahaan yang terdaftar (publik), sehingga mereka harus mempertimbangkan untuk mencari keuntungan dari KF-X , ” kata analis penerbangan.
Richard Aboulafia, wakil presiden Teal Group yang berbasis di Virginia, percaya bahwa pasti ada pasar untuk desain pesawat tempur baru berat medium terjangkau dalam dekade mendatang. Lockheed Martin diperkirakan untuk menutup lini produksi F-16 di sekitar tahun 2015. ”KF-X harus mengikuti langkah pesawat tempur medium sukses sebelumnya seperti seri F-16 dan Dassault  Mirage,” katanya .
Aboulafia juga mengatakan bahwa keputusan untuk membuat KF-X desain twin-mesin akan sangat merusak prospek ekspor. ”Dua mesin tempur besar akan membuat KF-X terlalu besar dan mahal untuk sebagian besar pasar ekspor pesawat tempur, ” katanya.
“Di sisi lain, jika dua mesin kecil pesawat sipil diadaptasi untuk digunakan tempur, yang akan membuat KF-X underperforming dan tidak memadai, seperti yang dialami pesawat tempur Ching Kuo buatan Taiwan.” Dalam hal kinerja tempur, jumlah mesin bukan merupakan faktor konklusif .
“Mesin adalah bagian penting dari sebuah pesawat tempur, tapi itu hanyalah salah satu aspek dari sistem sistem. Diterapkan dengan tepat, baik pesawat tempur bermesin tunggat atau bermesin ganda dapat sangat efektif dalam pertempuran.” Kata Waldron .
James Hardy, Editor Asia-Pasifik dari IHS Jane Defense Weekly, menganggap preferensi Angkatan Udara pada pesawat bermesin ganda adalah “ironis” mengingat bahwa mereka pernah menolak F-15 bermesin ganda dan memilih F-35 yang bermesin tunggal di kompetisi FX III tahun lalu.
“Pesawat mesin tunggal tidak lagi dilihat sebagai lebih rendah untuk sebagian besar misi- lagipula F-35 adalah pesawat tempur bermesin tunggal, seperti juga F-16 dan Saab Gripen,” katanya.
Mr.Yang mengatakan bahwa tidak ada definisi yang jelas untuk KF-X dan yang telah menyebabkan perdebatan tanpa henti. ”Jika pesawat dari KF-X mencapai Status tempur siluman, itu adalah jet tempur kelas tinggi sekarang ini, tapi itu hanya aka jadi pesawat tempur level menengah di 2025-26. Tidak ada standar yang jelas untuk pesawat kelas menengah,” katanya.
“Saya percaya bahwa KAI akan mampu memproduksi pesawat berkemampuan tinggi, jika mendapatkan lebih banyak dana. Jika pemerintah benar-benar ingin melihat dampak ekonomi dari KF-X, harusnya program ini menjadi proyek nasional.”
DAPA ingin peserta untuk secara opsional membayar 20 persen dari biaya pembangunan KF-X, yang akan mencegah KAI dari mengembangkan pesawat bermesin ganda yang membutuhkan upaya yang lebih teknis. Selain itu, badan pengadaan senjata akan meminta kompensasi atas keterlambatan dalam deployment, kata analis tak diketahui identitasnya.
“Jika keputusan untuk memilih maju dengan desain mesin ganda, pemerintah harus meringankan beban keuangan perusahaan, ” katanya.

jkgr

Thursday, 6 March 2014

Rantis Berpeluncur Roket Terbaru Diuji coba

Inilah pertama kalinya kendaraan taktis (Rantis) 5 ton 6x6 "peluncur roket" produksi Balitbang Kemhan beraksi. Rantis berikut roketnya ini beraksi di kawasan pantai santolo indah pameungpeuk, garut jawa barat pada kamis (06/03).

(photo: Kemhan)

Rantis hasil karya anak bangsa ini berhasil meluncurkan 2 buah roket RHAN 1220 produksi bersama konsorsium roket nasional tanpa kendala apapun. Dengan sudut elevasi 50 derajat dan azimut 250 mengarah ke laut selatan roket mampu meluncur sejauh 14 kilometer.Bersamaan dengan itu, RHAN- 1220 B yang merupakan varian baru dari RHAN dengan kaliber 122, juga berhasil diluncurkan dari laras GRAD pada peluncur Perkasa.

Menurut Kepala pusat Peneltian dan pengembangan litbang alat peralatan pertahanan (kapuslitbang Alpalhan Balitbang kemhan) Brigjen TNI yul Afiandi, Rantis 5 ton 6x6 peluncur roket  ini merupakan produksi dalam negeri yang dihasilkan dari penelitian Balitbang Kemhan bekerjasama dengan Pindad dan mitra kerja swasta lainnya.Sebelum digunakan dalam kagiatan peluncuran, rantis tersebut juga sudah diadakan uji coba kelayakan berbagai medan di wilayah jawa barat. Meski sudah berhasil meluncurkan roket, Rantis ini tetap akan dikembangkang lebih lanjut baik dari sisi kendaraan ataupun peluncur roket.

ARC 

PRESENTASI SURVEILLENCE RADAR PRODUK CEIEC CINA OLEH PT. GLOBAL DIFENS MANDIRI

Balitbang  Kemhan menyelenggarakan paparan mengenai Surveillence Radar  yang diadakan di Ruang Rapat Utama lantai V gedung Ir. Juanda pada tanggal 04-03-2014. Acara  dipimpin oleh Kabalitbang Kemhan dan dihadiri oleh para Kapuslitbang, para Kabid, Kabag, Pejabat Dislitbang AD, AL, AU, Peneliti Balitbang Kemhan, Ditjen Renhan dan Ditjen Strahan.
Paparan dari PT. Global Difens Mandiri  diawali oleh Bapak Gatot Hario Santoso, dilanjutkan oleh Mr. Lee dari CEIEC, sebuah perusahaan negara bidang pertahanan dari Cina. Mr. Lee memaparkan 3 jenis radar yaitu SLR-66 OTH Radar yang memiliki kemampuan operasi mode aktif dengan kemampuan daya pantau 280 km. dan mode passif dengan kemampuan 500 km. Peralatan ini dibangun secara tetap (Stationary Station) dan bergerak (Mobile Station). Disamping SLR-66 OTH ada pula alat pemantau udara (UAV with SAR and PAYLOAD) dan pemantau dibawah air (Underwater Detection).
Dalam sambutannya Kabalitbang Kemhan menegaskan bahwa penyelenggaraan presentasi merupakan kegiatan untuk mengetahui Company Profile, Spesifikasi Teknik (Spektek), Populasi, Kemampuan dan Keandalan Materiil yang ditawarkan sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan pimpinan dalam upaya memenuhi kebutuhan operasional TNI. Dalam hal ini kemungkinan kerjasama RI – Cina di bidang pertahanan. Presentasi ini akan dapat membuka wawasan di bidang teknologi radar.
Acara paparan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab berkaitan dengan kemampuan peralatan, bentuk kerjasama, penyediaan suku cadang, kemungkinan penggunaan suku cadang dalam negeri dll. Selanjutnya acara ditutup dengan ramah tamah.

Pasukan Katak dan Drama Pembebasan Sinar Kudus dari Pembajak Somalia

Jakarta - Ketenaran Komando Pasukan Katak (Kopaska) kembali mencuat menyusul ledakan di gudang amunisi miliknya di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, meledak. Salah satu pasukan elite TNI AL yang dibentuk tahun 1962 ini telah menjalankan banyak misi di dalam dan luar negeri.

Salah satu operasi yang dijalankan Kopaska adalah misi Merah Putih untuk membebaskan ABK MV Sinar Kudus dari pembajak Somalia pada Maret-Mei 2011. Kopaska bergabung dalam pasukan khusus yang ditugaskan oleh Presiden SBY bersama dengan Marinir dan Kopassus.

Pembajakan MV Sinar Kudus, kapal milik  PT Samudra Indonesia, terjadi di perairan Somalia pada 16 Maret 2011. Kapal itu  dibajak perompak Somalia untuk digunakan sebagai kapal induk pembajak yang beroperasi ke utara sampai Teluk Oman.

Seusai menerima laporan tentang kejadian tersebut, Presiden SBY memberikan perintah langsung pembebasan pada tanggal 18 Maret 2011. Usai rapat di Kemenko Polhukam, pada pukul 19.00 disampaikan tiga tindakan. Tindakan tersebut adalah membebaskan kapal dengan operasi khusus bila kapal Sinar Kudus di tengah laut, menyiapkan rencana cadangan bila kapal telah turun jangkar di wilayah Somalia dengan mempelajari perkembangan, serta mengirimkan 2 kapal fregat dan pasukan khusus.


Panglima TNI  Laksamana TNI Agus Suhartono kemudian menerima persetujuan dari Presiden tentang kekuatan yang akan diturunkan yaitu 2 kapal fregat, 1 helikopter, serta pasukan khusus dari Marinir, Kopassus, dan Kopaska.

Pasukan lalu tiba di Somalia melalui Kolombo secara bertahap. Informasi terakhir kala itu adalah MV Sinar Kudus telah turun jangkar di perairan Somalia. Namun ada kemungkinan masih digunakan sebagai kapal induk pembajak.

Pada tanggal 4 April 2011, pasukan menerima info bahwa MV Sinar Kudus tak sendiri namun ada 8 kapal negara lain yang dibajak. Nasib ABK tidak diketahui secara jelas karena mereka sering dipindah dan jumlahnya di kapal berubah-ubah. Pasukan mengawasi lewat helikopter dan terlihat bahwa setiap kapal dijaga oleh pembajak. Ada 15-20 kelompok perompak yang terorganisir dan tak ada akses langsung untuk melaporkan perkembangan setiap saat.

Negosiasi pada 13 April 2011 mendapat titik terang yaitu penyesesuaian tebusan dengan tindakan. Para ABK dijamin selamat dan setelah pembebasan akan dilakukan tindakan militer. Namun para perompak itu ternyata tak semudah itu melepaskan para ABK. Pada tanggal 28 April 2011 para perompak menaikkan nilai tebusan.

Pengawasan oleh semua elemen pasukan termasuk Kopaska terus dilakukan. Pengantaran uang tebusan akhirnya dilakukan pada tanggal 30 April 2011 menggunakan pesawat dispanser. Tebusan dibawa ke MV Sinar Kudus untuk dicek asli atau tidak. Lalu dibagi ke perompak, investor, tokoh informal 10 persen, dan penjaga 10 persen. Perhitungan dilakukan di kapal selama 20 jam hingga malam.  Berdasar informasi seorang pembajak kepada Reuters, uang tebusan dengan mata uang dollar itu itu jika dirupiahkan senilai  Rp38,7 miliar.

Paginya, perompak turun dari MV Sinar Kudus. Setelah tidak ada lagi perompak, baru dilakukan aksi tindakan militer pengamanan untuk melakukan pengejaran perompak. Karena perompak tahu tindakan itu, perompak ikut menyerang. Akhirnya baku tembak pun tak terelakkan.

 Empat perompak yang terkena tembakan lalu jatuh ke laut. Mayat mereka tidak ditemukan dan hanya speedboatnya yang berhasil dibawa ke Indonesia. Setelah itu, TNI mengecek keamaan MV Sinar Kudus dan sterilisasi perompak dan bahan peledak. Setelah diketahui aman, kapal dibawa ke Oman dikawal dengan 2 fregat.

Operasi Lain

Selain di Somalia, Kopaska juga menyukseskan operasi  meringkus sindikat perompak di perairan sebelah timur pulau Sumatera bagian utara. Seperti dikutip dari website TNI.mil.id, Satuan Pasukan Katak (Satpaska) Armabar bekerja sama dengan satuan gabungan Spam Mabes TNI Angkatan Laut dan Lantamal I Belawan meringkus 6 tersangka pada Juli 2006.

Para perompak tersebut sering menggunakan senjata api laras panjang dan pelontar granat dalam aksinya dan sering menyamar menjadi nelayan dari  kapal ke kapal. Peringkusan sindikat terorganisasi itu sendiri berawal dari adanya perompakan KM Ulandari. Mereka kemudian menyandera nakhoda kapal dan meninggalkan kapal beserta ABK-nya. Keesokan harinya, mereka ditemukan oleh aparat TNI Angkatan Laut. Para perompak kemudian meminta tebusan kepada pemilik kapal sebesar Rp 400 juta.

Dari hasil penyidikan dan penyelidikan, para perompak terus berusaha meminta paksa uang tebusan sehingga disepakati untuk membayar Rp 15 juta. Pembayaran uang tebusan dilakukan melalui transfer di Bank Mandiri cabang Lhokseumawe, NAD. Pada saat itu, salah seorang tersangka perompak diringkus. Tersangka lainnya berhasil ikut diringkus dalam beberapa hari berikutnya.

Kopaska juga menjadi bagian dari tim pencari KM Senopati Nusantara yang hilang pada Januari 2007. Seperti dikutip dari website TNI, saat itu TNI AL mengerahkan pasukan elite dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan penyelam untuk mencari keberadaan KM Senopati Nusantara karena di lokasi yang diduga tempat karamnya kapal itu penuh dengan ranjau sisa perang dunia.

"Sinyal yang ditangkap kapal TNI AL ada di atas Lasem hingga Rembang, Jateng. Karena disitu banyak ranjau, maka perlu kehati-hatian dengan melibatkan pasukan khusus," kata Kadispen Koarmatim, Letkol laut (KH) Drs Toni di Surabaya, Selasa (9/1/2007).

Ia mengemukakan, sebanyak 12 anggota Kopaska, enam penyelam dan empat personel dari Dinas Hidros dan Oceanografi TNI AL itu, dibawa KRI Untung Suropati dari Surabaya menuju lokasi. Mereka menyelam secara manual.

Kopaska juga terlibat berbagai misi PBB di Irak, Darfur, Kongo, dan Libanon, serta perburuan perompak di berbagai wilayah di Indonesia. Pasukan berseragam merah marun ini juga melakukan pengamanan di blok Ambalat dan objek vital lainnya.

Pembentukan

Dikutip dari Wikipedia, Komando Pasukan Katak diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 31 Maret 1962 oleh Presiden Soekarno untuk mendukung kampanye militer di Irian Jaya. Tugas utama Kopaska adalah untuk menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, serta penyiapan perebutan pantai dan operasi pendaratan kekuatan amfibi.

Kopaska terbagi menjadi dua satuan komando yaitu Armada Barat di Jakarta dan Armada Timur di Surabaya. Masing-masing satuan komando memiliki 6 detasemen.

Dalam menjalankan tugas operasi amfibi, pasukan yang memiliki motto Tan Hana Wighna Tan Sirna (Tidak Ada Rintangan yang Tak Dapat Diatasi) ini harus melakukan pengintaian pantai, pengintaian pos, sterilisasi pantai, serta observasi selancar.

Kopaska juga memiliki tugas khusus anti sabotase, pengiriman agen rahasia, serta save and rescue. Jika tidak bertugas dalam suatu operasi, tim Detasemen Paska dapat ditugaskan menjadi pengawal pribadi VIP seperti Presiden dan Wakil Presiden Indonesia

Detik

Beginilah Lika-liku Tugas Paspampres

Jakarta - Menjadi seorang pengawal presiden bukanlah pekerjaan mudah. Tak kenal lelah dan waktu bahkan keluarga pun sempat dinomorduakan karena rutinitas sehari-hari yang padat. Pertanggungjawabannya pun tak main-main, seorang Pasukan pengawal presiden (Paspampres) harus menjamin keselamatan orang nomor 1 dan 2 di Indonesia.

Kisah ini diceritakan oleh Letkol Inf Novi Helmy Prasetya, yang kini sudah menjabat sebagai Komandan Grup D Paspampres. Pria kelahiran Bangkalan, Madura, November 1971 ini mulai masuk Paspampres pada tahun 2003.

Kala itu dirinya menjabat sebagai Kepala Seksie Operasi Paspampres. Sebagai garda terdepan pengamanan presiden, Novi mengaku kadangkala tugasnya keteteran. Tak jarang pimpinannya memarahi Novi karena melakukan kelalaian.

"Kalau kita dapat wejangan atau teguran dari komandan kita anggap itu vitamin, jangan dibawa ke hati. Kita harus tanggapi secara positif," ujar Novi saat diwawancara detikcom, di Mako Paspamres, Tanah Abang, Jakarta, Selasa (4/3/2014).

Selama mengawal Megawati menjadi Presiden RI ke 5, Novi mengaku banyak hal positif yang bisa didapatkannya. Salah satunya adalah kesiapan dalam menjalani tugas. Novi menceritakan agenda presiden yang suka dadakan dan kondisi macet Jakarta memang terkadang menyulitkan.

Bahkan bagi seorang pasukan elit berpangkat kapten seperti Novi dirinya terkadang tak sungkan-sungkan mengendarai sepeda motor bebek guna mengamankan sang presiden.

"Dulu jaman Ibu Mega banyak sekali agenda dadakan sedangkan kondisi jalanan kan macet. Makanya saya tancap gas pakai motor untuk sterilkan daerah yang akan dituju. Enggak cuma sekali, sering saya begitu macet-macetan demi tugas," terang pria beranak dua ini.
Di jaman Presiden SBY, Novi naik jabatan menjadi Wakil Komandan Detasemen Pengamanan Instalasi dan setelah itu dia menjabat sebagai kil Komandan Detasemen Pengamanan Pribadi. Menjadi pengamanan di bidang instalasi kepresidenan juga bukan tugas mudah. Novi pun harus rela mensterilkan toilet tempat acara presiden.

Bagaimana dengan urusan keluarga? Novi menjawab hal itu bukanlah masalah. Dia bisa mensiasati hal tersebut dengan memberikan pengertian kepada istri dan anak-anaknya. Di waktu senggang, jika tidak dinas, Novi memanfaatkan betul momen itu untuk bersama keluarga.

"Jadi saya selalu bilang ke anak saya, kita siap dadakan jalan. Karena saya kan memang enggak bisa janji. untungnya anak-anak dan istri mengerti tugas kita," ucapnya sambil tersenyum.

Bagi Novi, kewaspadaan selama menjadi anggota Paspamres sangat diperlukan. Meleng sedikit bisa berakibat fatal apalagi jika terjadi apa-apa dengan RI 1 dan RI 2. Tidak hanya Panglima TNI saja yang akan marah, bisa-bisa rakayat pun ikut mencemooh.

Kini Novi sudah menjadi Komandan Grup D, tugas dan tanggung jawab lebih berat. Dia sebagai pembina pasukan pengamanan mantan Presiden dan Wakil Presiden harus bisa mendidik anak buahnya supaya tetap fokus menjalankan tugasnya. Novi juga harus meyakinkan kondisi anak buahnya supaya tetap fit dalam melakukan pengamanan.

Detik

Letak Gudang Amunisi Pasukan Elit TNI-AL, Strategis untuk Pangkalan

Pemerintah juga akan mereklamasi sekitar kawasan markas pasukan katak.
Gudang amunisi TNI AL yang meleda
  - Setelah mengunjungi lokasi ledakan gudang amunisi di Markas Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL, Pondok Dayung, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Komisi I DPR RI setuju jika Pemerintah membangun kembali gudang penyimpanan yang telah hancur itu.
Sedangkan anggaran pembangunan itu akan dialokasikan dari APBNP 2014. "Kami setuju Pemerintah merekonstruksi bangunan-bangunan yang sudah hancur, termasuk di dalamnya ada mesjid untuk para prajurit," kata TB Hasanuddin, Wakil Ketua Komisi I DPR RI usai berkunjung ke lokasi, hari ini.

Menurut Hasanuddin, pembangunan tempat penyimpanan amunisi itu tetap didirikan di lokasi yang sama, sebab letaknya strategis sebagai pangkalan pertahanan angkatan laut.

"Dalam kacamata taktik dan strategis, letaknya paling strategis. Jadi harus dipertahankan," ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga akan mereklamasi sekitar kawasan markas pasukan katak tersebut. Hal itu tengah direncanakan.

"Kami juga setuju rencana reklamasi (Kawasan Gedung Amunisi). Dalam waktu dekat akan dibahas, berapa jumlah biayanya dan bagaimana kemampuan negara," imbuhnya.

Hasanuddin mengklaim semua fraksi di Komisi I telah sepakat untuk mendukung pemerintah merealisasikan rencana tersebut. Sehingga TNI AL, khususnya Armada Barat lebih optimal melakukan tugas dan fungsinya.

"Kami setuju reklamasi, sehingga angkatan laut memiliki akses yang tidak bercampur dengan Dermaga sipil. Senin pekan depan, Pak KASAL akan membuat alternatif-alternatif," katanya.

TNI AD Proyeksikan Helikopter Apache Perkuat Pulau Natuna

KSAD Jenderal TNI Budiman (tengah) berkesempatan melakukan diskusi saat berkunjung ke kantor Redaksi MNC Media di MNC Plaza, Jakarta, kemarin.
JAKARTA– TNI terus meningkatkan kewaspadaannya atas kian meningkatnya eskalasi konflik di Laut China Selatan (LCS). Salah satu kewaspadaan dilakukan dengan melakukan penguatan militer di Natuna, wilayah yang berbatasan langsung dengan LCS.

Penguatan dilakukan di semua matra, yakni darat, laut, dan udara. Untuk TNI Angkatan Darat (AD), TNI bakal menambah satu batalion infanteri di Natuna. “Apache kita juga akan kita tempatkan di sana,” ungkap Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman saat kunjungan ke MNC Group Jakarta kemarin. TNI AD membeli helikopter serbu versi AH-64E tersebut dari Amerika Serikat sebanyak 8 unit.

Dijadwalkan helikopter datang secara bertahap mulai tahun depan. Menurut Budiman, 2 Apache yang datang tahun depan hanya untuk latihan. “Penambahan satu batalion infanteri di Natuna juga karena pertimbangan sekarang ini penduduk di pulau tersebut sudah semakin banyak. Kekayaannya juga banyak,” urainya.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menegaskan, TNI akan melakukan penguatan TNI AD di Natuna dengan penambahan satu batalion, TNI Angkatan Laut (AL) dengan penguatan pangkalan angkatan laut (lanal), dan TNI Angkatan Udara (AU) dengan peningkatan pangkalan angkatan udara (lanud). “Sangat perlu ditempatkan pesawat tempur,” ujar dia.

Mantan KSAD itu menegaskan, TNI harus melihat perkembangan di LCS dengan penuh kewaspadaan. Menurut dia, apabila terjadi sesuatu di LCS, akan terjadi perembesan pengaruh itu terhadap wilayah Indonesia. Selainitu, posisigeografisNatuna yang strategis bisa dijadikan pangkalan oleh musuh sebelum masuk ke wilayah RI. Karena itu penambahan dan penempatan kekuatan yang proporsional di Natuna perlu dilakukan sebagai sistem peringatan dini bagi Indonesia dan TNI.

Moeldoko yang baru saja mengunjungi Panglima Angkatan Bersenjata China (PLA) di Beijing menambahkan, China menginginkan Indonesia ikut berkontribusi dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah LCS. “TNI akan memberikan kontribusi yang sangat positif dan Pemerintah China memberikan apresiasi yang sangat tinggi,” tuturnya.

Anggota Komisi I DPR Susaningtyas Kertopati mengakui saat ini terjadi peningkatan eskalasi konflik di LCS. Namun dia berharap, semua langkah yang dilakukan berdasarkan kajian yang matang. “Tapi apakah Angkatan Darat sudah perlu untuk ikut serta deployment pasukan, itu saya rasa butuh kajian mengingat biaya tentu tidak kecil,” sebutnya.

Politikus Hanura yang bersapaan akrab Nuning itu justru melihat penguatan TNI AL penting di Natuna. Dia menyoroti perlunya presiden segera menyetujui pembentukan Kohanla (Komando Pertahanan Laut) mengingat saat ini dari 17.499 pulau yang dimiliki Indonesia, terdapat 92 pulau terluar dan 12 pulau di antaranya merupakan pulau-pulau strategis di sepanjang perbatasan dengan negara tetangga.

koran sindo

Ini Penampakan Gudang Amunisi Pasukan Katak dari Satelit


 
Google Earth
Jakarta - Akses menuju markas pasukan katak Pondok Dayung, Jakarta Utara, hingga kini masih ditutup. Tak ada yang boleh masuk kecuali tim penyidik polisi dan TNI Angkatan Laut. Bagi yang penasaran soal lokasi persis ledakan, hanya bisa mengakses dari citra satelit.

Lewat fasilitas google earth, detikcom menelusuri titik gudang amunisi yang meledak pukul 09.21 WIB, Rabu (5/3/2014) kemarin. Ada sejumlah bangunan di pulau itu, mulai dari gedung serba guna, perkantoran hingga fasilitas olahraga.

Seorang staf penerangan TNI AL sempat menunjukkan denah pulau tersebut. Dia memastikan gudang amunisi terletak tak jauh dari lapangan sepakbola. Bangunannya kecil dan terapit area perkantoran.



Menurut staf tersebut, ruang amunisi terdiri dari dua lantai dan memiliki basement. Nah, di basement itulah terdapat senjata dan bahan peledak. Sumber ledakan diduga kuat dari tempat tersebut.

Kadispen TNI AL Laksamana Pertama Untung Surapati sebelumnya mengatakan, sebelum ledakan ada pemeriksaan rutin di basement tersebut. Namun tiba-tiba sekitar pukul 09.20 WIB asap mengepul dari dalam ruangan dan ledakan terjadi tak lama kemudian.

Dugaan sementara, asap hitam muncul karena korsleting listrik. Ledakan kuat hingga menimbulkan korban dipicu oleh TNT yang ada di bagian terpisah ruangan basement. Pihak TNI AL menegaskan tak ada mortir di ruangan tersebut.

detik

Pondok Dayung dan Komando Pasukan Katak TNI AL

 

Dua personel TNI menyisir lokasi ledakan di Markas Kopasaka, Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/2). Ledakan yang diduga berasal dari gudang amunisi tersebut belum diketahui jumlah korban dan enyebab kejadian itu. 

... personel Komando Pasukan Katak TNI AL memiliki kemampuan renang tempur, peledakan bawah air, penjinakan peledak bawah air, hingga sabotase bawah air... "
Jakarta - Ledakan terjadi di gudang amunisi dan senjata Komando Pasukan Katak TNI AL, Pondok Dayung, Jakarta Utara, sekitar pukul 10.25 WIB tadi. Lokasi ledakan ada di satu "pulau" kecil di dekat jalur pelayaran kawasan Pelabuhan Tanjungpriok. 

Gudang senjata itu selama ini diperuntukkan bagi Komando Pasukan Katak TNI AL kawasan barat. Satuan pasukan elit TNI AL ini memiliki kemampuan setara dengan satuan elit sejenis di dunia, di antaranya Navy SEAL dari Amerika Serikat. 

Komando Pasukan Katak TNI AL berdiri pada 1962 sejalan pengumandangan Komando Trikora dari Presiden Soekarno untuk merebut kembali Irian Barat dari kekuasaan Belanda. Dalam perjalanan sejarahnya, satuan pasukan elit dengan kemampuan trimatra dan peledakan/sabotase bawah laut ini terdiri dari dua grup, yaitu untuk kawasan barat dan kawasan timur, di Dermaga Ujung, Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL. 

Mengapa Komando Pasukan Katak TNI AL untuk kawasan barat ini bermarkas di Pondok Dayung? Tidak lepas dari peran sejarah eksistensi Angkatan Laut Belanda pada masa penjajahan mereka di Indonesia. Pondok Dayung merupakan "pulau" kecil yang strategis letaknya. 

Dilihat dari udara, dia "memagari" jalur pelayaran utama dari Pelabuhan Tanjungpriok, terutama jalur pelayaran (kini) ke Medan, Makassar, dan Surabaya; tiga kota maritim pokok Indonesia selain Jakarta. Untuk bisa ke Pondok Dayung, pengunjung harus melewati Pintu I, III, atau Pintu IX pelabuhan terbesar itu. 

Dari Jalan Pelni, pengunjung bisa mengarah ke kiri dan akan sampai di "terminal" penyeberangan menuju Pondok Dayung. Pulau kecil itu bisa jelas dilihat memakai mata telanjang karena jaraknya sekitar 200 meter saja, dipisahkan jalur pelayaran penting yang juga menjadi lokasi galangan kapal di sisi baratnya. 

Untuk menginjakkan kaki ke Pondok Dayung di mana Komando Pasukan Katak TNI AL kawasan barat bermarkas, tidak bisa tidak, harus memakai kapal penyeberangan selama sekitar 15 menit saja. Di dermaga penyeberangan inilah aktivitas pekerjaan personel militer dan sipil terkait terjadi. 

Pekerja sipil yang dipekerjakan untuk berbagai aktivitas perawatan dan pemeliharaan bangunan dan fasilitas lain juga berangkat dan pulang kerja dari dermaga itu. Ada juga fasilitas pemeliharaan dan perawatan TNI AL di Pondok Dayung itu. 

Begitu sampai, pos dan gerbang penjagaan Komando Pasukan Katak TNI AL kawasan barat itu akan "menyambut" pengunjung. Perlu ijin khusus untuk bisa bertamu ke sana bagi kalangan sipil, dan mereka harus menunjukkan identitas jelas pun keperluannya. 

Mengarah ke utara pulau itu, terdapat sejenis suar kecil dan sampai di situ saja kalangan sipil bisa melihat-lihat secara bebas, karena kompleks militer berbangunan warisan penjajahan Belanda yang masih sangat terawat itu sangat dijaga keamanannya. 

Gudang senjata itu sendiri tidak pernah diungkap secara sejas keberadaannya kepada umum. Begitupun jenis, tipe, dan jumlah persenjaraan dan amunisi yang disimpan di dalamnya. Yang jelas, personel Komando Pasukan Katak TNI AL memiliki kemampuan renang tempur, peledakan bawah air, penjinakan peledak bawah air, hingga sabotase bawah air. 

Misalnya, mereka harus mampu memasang ranjau laut langsung ke titik yang ditentukan di badan kapal sasaran. Mereka juga harus mampu bertempur di bawah air dan mengoperasikan alat transportasi bawah air bermesin. 

Sumber di TNI AL menyatakan, pola rekrutmen dan latihan mereka tidak lazim diketahui umum. "Yang jelas, mereka harus mampu mengoperasikan berbagai jenis senjata, misalnya Heckler & Koch MP5K dan punya kemampuan intelijen," kata sumber itu. 

Latihan meledakkan bahan peledak hasil "racikan" ataupun paket pabrikan, kerap mereka lakukan di lokasi yang telah ditentukan; baik di atas permukaan laut ataupun bawah permukaan laut. Beberapa jenis bahan peledak yang lazim dipergunakan adalah TNT dan C4 serupa pasta. 

Antara