Sebelum saya akhiri tugas dan mandat saya akan kami tuntaskan
modernisasi (senjata-red) di negeri kita ini, sehingga Indonesia miliki
persenjataan yang modern
Situbondo: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para prajurit TNI untuk terus mengasah kemampuan mental, meskipun memiliki peralatan tempur yang baik.
"Indonesia memiliki kekhasan, tantang bagi pertempuran dan peperangan di negeri ini. Karena itu, selain punya sistem pertahanan yang handal, prajurit harus punya mental tangguh, pantang menyerah dan siap kapan pun bertugas," kata Presiden usai menyaksikan simulasi serangan darat gabungan di Pusat Pelatihan Korps Marinir Karangteko, Situbondo, Jatim, Jumat.
Presiden mengatakan latihan mutlak dilakukan oleh para prajurit dan disesuaikan dengan tekanan saat pertempuran sesungguhnya, sehingga siap bila terjadi peperangan.
"Sebagaimana diketahui peperangan kompleks, pertempuran keras dan berdarah oleh karena itu latihan pertempuran harus keras," kata Presiden.
Selain terus dilakukan latihan untuk meningkatkan mental dan kesiapan, Presiden mengatakan pemerintah pun terus melakukan upaya untuk mencukupi alat utama sistem senjata, sehingga pertahanan nasional semakin baik.
"Perang adalah jalan terakhir bila tidak ada cara lainnya. Sebelum saya akhiri tugas dan mandat saya akan kami tuntaskan modernisasi (senjata-red) di negeri kita ini, sehingga Indonesia miliki persenjataan yang modern," tukasnya.
Sebelumnya pada Jumat pagi, Presiden dan Wakil Presiden menyaksikan operasi serbuan amphibi, operasi serbuan lintas udara dan penembakan yang dilakukan oleh Artileri Medan Marinir RM 70 Grade 105 mm di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo.
Presiden dan Wapres juga akan menyaksikan latihan pendahuluan Kogaslatgap 1 BTP Marinir dan kompi Mekanis Batalyon 203 Kodam Jaya, Operasi Lawan Udara "Offensive", latihan menembak armada Medan, tembak gerak satuan Tank Yon Kav 8 Scorpion, tembakan pertahanan udara dan mobile udara 514 Rider.
Pada siang harinya usai Shalat Jumat, Presiden dan Ibu Negara bersama Wakil Presiden Boediono dan Herawati Boediono makan siang bersama 1.500 prajurit yang mengikuti latihan gabungan.
Presiden dan Ibu Negara juga meninjau bakti sosial di Situbondo yang dilakukan oleh TNI.
Sumber ANTARA News
Situbondo: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para prajurit TNI untuk terus mengasah kemampuan mental, meskipun memiliki peralatan tempur yang baik.
"Indonesia memiliki kekhasan, tantang bagi pertempuran dan peperangan di negeri ini. Karena itu, selain punya sistem pertahanan yang handal, prajurit harus punya mental tangguh, pantang menyerah dan siap kapan pun bertugas," kata Presiden usai menyaksikan simulasi serangan darat gabungan di Pusat Pelatihan Korps Marinir Karangteko, Situbondo, Jatim, Jumat.
Presiden mengatakan latihan mutlak dilakukan oleh para prajurit dan disesuaikan dengan tekanan saat pertempuran sesungguhnya, sehingga siap bila terjadi peperangan.
"Sebagaimana diketahui peperangan kompleks, pertempuran keras dan berdarah oleh karena itu latihan pertempuran harus keras," kata Presiden.
Selain terus dilakukan latihan untuk meningkatkan mental dan kesiapan, Presiden mengatakan pemerintah pun terus melakukan upaya untuk mencukupi alat utama sistem senjata, sehingga pertahanan nasional semakin baik.
"Perang adalah jalan terakhir bila tidak ada cara lainnya. Sebelum saya akhiri tugas dan mandat saya akan kami tuntaskan modernisasi (senjata-red) di negeri kita ini, sehingga Indonesia miliki persenjataan yang modern," tukasnya.
Sebelumnya pada Jumat pagi, Presiden dan Wakil Presiden menyaksikan operasi serbuan amphibi, operasi serbuan lintas udara dan penembakan yang dilakukan oleh Artileri Medan Marinir RM 70 Grade 105 mm di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo.
Presiden dan Wapres juga akan menyaksikan latihan pendahuluan Kogaslatgap 1 BTP Marinir dan kompi Mekanis Batalyon 203 Kodam Jaya, Operasi Lawan Udara "Offensive", latihan menembak armada Medan, tembak gerak satuan Tank Yon Kav 8 Scorpion, tembakan pertahanan udara dan mobile udara 514 Rider.
Pada siang harinya usai Shalat Jumat, Presiden dan Ibu Negara bersama Wakil Presiden Boediono dan Herawati Boediono makan siang bersama 1.500 prajurit yang mengikuti latihan gabungan.
Presiden dan Ibu Negara juga meninjau bakti sosial di Situbondo yang dilakukan oleh TNI.
Sumber ANTARA News