Koarmatim
Gelar pertahanan pangkalan tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan Latihan Gabungan (Latgab) TNI Tahun 2013 dan uji kekuatan pertahanan pangkalan (Hanlan) di Koarmatim.
Gelar pertahanan pangkalan tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan Latihan Gabungan (Latgab) TNI Tahun 2013 dan uji kekuatan pertahanan pangkalan (Hanlan) di Koarmatim.
Gelar pertahanan pangkalan tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan Latihan Gabungan (Latgab) TNI Tahun 2013 dan uji kekuatan pertahanan pangkalan (Hanlan) di Koarmatim.
Melalaui siaran pers disebutkan, latihan diawali pada siang dengan terdengar suara sirine bersautan dari sebuah mobil Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) yang berputar mengelilingi pangkalan. Dengan suara keras melalui pengeras suara, petugasnya berteriak kepada setiap prajurit yang dilewatinya.
“Peran tempur bahaya udara, agar seluruh personel mencari tempat perlindungan!”, teriak petugas Pomal tersebut berulang-ulang.
Skenario dalam latihan disimulasikan pada pukul 11.00 Wib, radar KRI Sultan Iskandar Muda - 367 menangkap pergerakan dari udara yang mencurigakan mengarah ke Koarmatim. Tidak lama kemudian, tampak dua buah pesawat terbang rendah mengelilingi pangkalan sambil melakukan penyerangan lewat udara.
Menindaklanjuti ancaman bahaya tersebut, jajaran Koarmatim langsung merespon dengan menyiagakan persenjataan anti serangan udara. Pertempuran pun tak dapat dihindarkan. Namun dengan kesigapan prajurit KRI Sultan Hasanudin – 366, akhirnya pesawat musuh tersebut dapat dilumpuhkan dengan sebuah meriam kaliber 57mm.
Dalam Latihan tersebut Satuan Tugas Pertahanan Pangkalan Latihan Gabungan TNI tahun 2013, melibatkan tiga Unsur Tugas (UT) yaitu unsur tugas Pertahanan Laut (Hanla), Pertahanan darat (Hanrat), dan Pertahanan Udara (Hanud). Persenjataan yang dipakai dalam latihan ini antara lain empat meriam 57 mm, satu meriam 20 mm dan satu rudal mistra anti udara guna mengatasi bahaya terhadap serangan udara musuh yang datangnya tak terduga.
Sumber Jurnas.com