Pesawat tempur siluman pertama Jepang akan memulai penerbangan
perdananya pada awal tahun depan, menurut surat kabar Mainichi Shimbun
yang melaporkan pada 12 Agustus 2014.
Menurut Mainichi Shimbun, pesawat tempur siluman Jepang yang dikembangkan oleh Konsorsium Mitsubishi Heavy Industries (MHI) ini dilengkapi beberapa teknologi yang sebanding dengan F-35 JSF yang digunakan AS. Surat kabar Mainichi Shimbun juga melaporkan bahwa pesawat siluman yang disebut dengan Mitsubishi ATD-X (Advanced Technology Demonstrator-X) ini akan memulai uji coba penerbangan perdananya pada bulan Januari 2015, dan menambahkan bahwa hingga saat ini pengembangan ATD-X telah menelan biaya sebesar 39,2 miliar yen (sekitar 4,5 trilun rupiah). Rencananya program pengujian ATD-X akan dilakukan selama satu tahun penuh, atau sampai otoritas pertahanan Jepang memutuskan pesawat ini siap masuk layanan.
Menurut Mainichi Shimbun, pesawat tempur siluman Jepang yang dikembangkan oleh Konsorsium Mitsubishi Heavy Industries (MHI) ini dilengkapi beberapa teknologi yang sebanding dengan F-35 JSF yang digunakan AS. Surat kabar Mainichi Shimbun juga melaporkan bahwa pesawat siluman yang disebut dengan Mitsubishi ATD-X (Advanced Technology Demonstrator-X) ini akan memulai uji coba penerbangan perdananya pada bulan Januari 2015, dan menambahkan bahwa hingga saat ini pengembangan ATD-X telah menelan biaya sebesar 39,2 miliar yen (sekitar 4,5 trilun rupiah). Rencananya program pengujian ATD-X akan dilakukan selama satu tahun penuh, atau sampai otoritas pertahanan Jepang memutuskan pesawat ini siap masuk layanan.
Kementerian Pertahanan Jepang dan pihak MHI sendiri membantah laporan
surat kabar Mainichi Shimbun yang menyatakan bahwa ATD-X akan terbang
pada Januari 2015. Surat kabar Mainichi Shimbun hanya mengutip
pernyataan seorang pejabat anonim pemerintah Jepang. Pihak MHI sendiri
mengatakan bahwa untuk penerbangan perdana ATD-X, pihaknya masih harus
mendiskusikannya lebih lanjut dengan Kementerian Pertahanan Jepang.
Namun, pada April lalu Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera pernah mengatakan bahwa Jepang berencana melakukan penerbangan perdana ATD-X pada tahun ini.
Salah satu alasan Jepang mengembangkan ATD-X adalah akibat penolakan
penjualan F-22 Raptor kepada Jepang. Setelah penelitian awal,
pengembangan penuh dimulai pada tahun 2007. Hingga saat ini, belum
banyak yang diketahui soal fitur ATD-X, namun dari data prototipe ATD-X
pertama (mungkin lebih tepat disebut mock-up karena ukurannya jauh lebih
kecil dari ATD-X yang akan diproduksi) yang beredar, menunjukkan bahwa
pesawat ini berkursi tunggal dan bermesin ganda yang seukuran dengan
mesin Raptor.Namun, pada April lalu Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera pernah mengatakan bahwa Jepang berencana melakukan penerbangan perdana ATD-X pada tahun ini.
Artileri