ilustrasi
Jakarta - CEO European Aeronautic Defence and
Space Company (EADS) Thomas Enders kaget melihat sedikitnya jumlah
kepemilikan helikopter sipil di Indonesia yang hanya mencapai 200 unit.
Jumlah tersebut sangat sedikit dibandingkan dengan populasi helikopter
di Brasil.
CEO dari induk pabrik pesawat Airbus, Eurocopter,
Eurofighter GmbH dan ATR ini menggambarkan bila membandingkan Indonesia
dengan negara yang berukuran relatif sama, seperti Brasil, terdapat
perbedaan jumlah kepemilikan yang cukup signifikan.
Menurut Thomas jumlah helikopter sipil di Negeri Samba tersebut mencapai ribuan unit, sementara Indonesia hanya ratusan saja.
"Di
Brasil ada 2000 helikopter di Indonesia hanya 200 helikopter. Padahal
pasar helikopter, besar di Indonesia," kata Menteri Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) Dahlan Iskan usai bertemu Thomas di Kementerian BUMN Jalan
Merdeka Selatan Jakarta Pusat hari ini.
Pertemuan Dahlan dengan
Thomas terkait rencana BUMN PT Dirgantara Indonesia bersama EADS, akan
menggenjot pengembangan helikopter. Hal ini sejalan dengan pangsa pasar
yang besar. Saat ini, Dirgantara Indonesia telah memproduksi 2 jenis
helikopter yakni tipe Superpuma dan Bell 412EP.
Detik