Di lini kanon kaliber 20 mm yang digadang TNI AL sebagai senjata
penangkis serangan udara, ada nama yang relatif baru melengkapi sista
(sistem senjata) pada armada kapal perang. Adalah Vektor G12 buatan
Denel, manufaktur senjata asal Afrika Selatan. Vektor G12 diketahui
menjadi senjata penangkis serangan udara pada 4 korvet kelas SIGMA
buatan Belanda, dimana pada tiap-tiap kapal terdapat 2 pucuk Vektor G12
yang ditempatkan pada posisi samping.
Tidak hanya korvet kelas SIGMA yang menggunakan kanon ini, dua satu
KCR (Kapal Cepat Rudal) terbaru TNI AL, yang juga diproduksi PT Palindo
di Batam, yakni KRI Clurit 641 dan KRI Kujang 642 juga mengandalkan
kanon ini sebagai senjata utama pada sisi haluan, tentunya selain ada
bekal 2 set rudal anti kapal C-705.
Ditilik dari sejarah penggunaanya, kanon ini di negara asalnya jamak
dipasang pada kendaraan tempur lapis baja, seperti Ratel 6×6. Bahkan G12
juga banyakk diadopsi sebagai kanon andalan pada helikopter serbu.
Rancangan asli Vektor G12 sejatinya mengambil inspirasi dari M693, kanon
20 mm buatan GIAT, Perancis.
Dari sisi performa, Vektor G12 mempunyai jarak tembak maksimum hingga
10.020 meter dan jarak tembak efektif 2.000 meter dengan amunisi HE
(high explosive). Kecepatan tembak kanon laras tunggal ini mencapai 750
amunisi per menit, sedangkan kecepatan luncur proyektilnya adalah 1.050
meter per detik. Jenis amunisi kaliber 20×139 mm ini dapat memuntahkan
proyektil dengan hulu ledak APC-T HEI, HEI-T, TP, APDS-T, APHEI, APHEIT,
dan TP-T.
Keberadaan Vektor G12 dipandang sebagai senjata alternatif untuk
kebutuhan armada kapal perang TNI AL. Sampai saat ini kapal perang TNI
AL jenis korvet SIGMA belum juga dibekali sistem senjata berbasis CIWS
(Close In Weapon System). Sedangkan untuk KRI Clurit dan KRI Kujang,
keduanya disebut-sebut dalam pemberitaan dilengkapi dengan sistem
kontrol persenjataan canggih berupa Sensor weapon control (Sewaco), yang
mampu mengintregasikankanon kaliber 30 mm 6 laras sebagai CIWS. Tapi
nyatanya hingga tulisan ini dibuat, kedua KRI tersebut masih
mengandalkan Vektor G12 di area haluan.
Alhasil , mungkin sembari menunggu kesiapan upgrade ke CIWS, Vektor
G12 dipersiapkan sebagai solusi untuk senjata untuk target anti
permukaan dan anti serangan udara dalam jarak dekat. Sebelum Vektor G12,
TNI AL sudah menggunakan kanon kaliber 20 mm, seperti pada jenis
Oerlikon dan Rheinmetall.
Vektor G12 yang ada di korvet kelas SIGMA dan KCR KRI Clurit dan KRI
Kujang, sama-sama dioperasikan secara manual oleh seorang juru tembak. (Haryo Adjie Nogo Seno)
Spesifikasi Vektor G12:
Negara asal : Afrika Selatan
Kaliber : 20 mm
Jarak tembak maksimum : 10.000 meter
Jarak tembak efektif : 2.000 meter
Kecepatan tembak : 750 peluru per menit
Kecepatan luncur proyektil : 1.050 meter per detik
Sumber Indomiliter