Kita siap sewaktu-waktu melakukan kegiatan penanggulangan bencana, dengan menerjunkan pasukan.
INSIDEN terbakarnya sayap Hercules membuat latihan Rajawali Perkasa
(Rajasa 2013), nyaris batal. Namun kebakaran tersebut cepat teratasi
hingga latihan pun tetap berlanjut. Dari rencana berangkat 4 Hercules
hanya 3 pesawat yang terbang.
Dalam simulasi latihan, kemarin , Rajasa 2013 melakukan pengintian udara dengan menerjunkan Dalpur pada malam hari.
Hari ini, Sabtu (9/3/2013) rencananya akan diterjunkan kembali 60 personil Paskhas untuk merebut pangkalan dalam waktu 20 menit penerjunan dengan menggunakan pesawat helibox, penerjunan survival kit.
Menurut Kepala Ruang Operasi Lanud Halim Perdanakusuma, Mayor Pnb I Gusti Putu Setia Dharma, dalam latihan ini ditekankan kepada kru untuk koordinasi dengan Cengkareng karena mendekati areal mereka agar tidak berbenturan.
“Karena Cengkareng, Ancol dll padat traffic lalu lintas udaranya,” ujarnya.
Sementara, Komandan Pangkalan Halim Perdanakusuma, Marsekal Pertama TNI A. Adang Supriyadi menjelaskan, latihan simulasi yang dibuka pada 7 Maret, akan dilakukan manuver lapangan pada 8-9 Maret.
Kegiatan tahunan Rajasa ini untuk meningkatkan latihan kesatuan. Dengan fase latihan bertahap, bertingkat dan beranjut.
“Kita selalu mengevaluasi sampai dimana tingkat kekurangannya terhadap prosedur tetap. Kita lihat nanti ada wasit pengendali yang melibatkan 332 personil yang dilatih,” jelasnya.
Menurutnya, pasukan tersebut dari Paskhas, Lanud, Air Crew yang melaksanakan tugas sehari-hari. Disini akan dilihat kemajuan dalam keselamatan terbang dan kerja, bagaimana melakukan tugas jangan sampai diluar protrap atau sop.
“Kita siap sewaktu-waktu melakukan kegiatan penanggulangan bencana, dengan menerjunkan pasukan,” pungkas Marsekal Pertama TNI. A . Adang Supriyadi.
Kegiatan simulasi yang berakhir hari ini antara lain perebutan pangkalan udara, meliput pengintaian, penyusupan, menduduki pangkalan, dan mendrop pasukan terjun hingga melandingkan pesawat.
“Koordinasi antar pasukan menjadi hal yang penting dalam mendukung keberhasilan tugas,” imbuhnya.
Sumber : pelitaonline
Dalam simulasi latihan, kemarin , Rajasa 2013 melakukan pengintian udara dengan menerjunkan Dalpur pada malam hari.
Hari ini, Sabtu (9/3/2013) rencananya akan diterjunkan kembali 60 personil Paskhas untuk merebut pangkalan dalam waktu 20 menit penerjunan dengan menggunakan pesawat helibox, penerjunan survival kit.
Menurut Kepala Ruang Operasi Lanud Halim Perdanakusuma, Mayor Pnb I Gusti Putu Setia Dharma, dalam latihan ini ditekankan kepada kru untuk koordinasi dengan Cengkareng karena mendekati areal mereka agar tidak berbenturan.
“Karena Cengkareng, Ancol dll padat traffic lalu lintas udaranya,” ujarnya.
Sementara, Komandan Pangkalan Halim Perdanakusuma, Marsekal Pertama TNI A. Adang Supriyadi menjelaskan, latihan simulasi yang dibuka pada 7 Maret, akan dilakukan manuver lapangan pada 8-9 Maret.
Kegiatan tahunan Rajasa ini untuk meningkatkan latihan kesatuan. Dengan fase latihan bertahap, bertingkat dan beranjut.
“Kita selalu mengevaluasi sampai dimana tingkat kekurangannya terhadap prosedur tetap. Kita lihat nanti ada wasit pengendali yang melibatkan 332 personil yang dilatih,” jelasnya.
Menurutnya, pasukan tersebut dari Paskhas, Lanud, Air Crew yang melaksanakan tugas sehari-hari. Disini akan dilihat kemajuan dalam keselamatan terbang dan kerja, bagaimana melakukan tugas jangan sampai diluar protrap atau sop.
“Kita siap sewaktu-waktu melakukan kegiatan penanggulangan bencana, dengan menerjunkan pasukan,” pungkas Marsekal Pertama TNI. A . Adang Supriyadi.
Kegiatan simulasi yang berakhir hari ini antara lain perebutan pangkalan udara, meliput pengintaian, penyusupan, menduduki pangkalan, dan mendrop pasukan terjun hingga melandingkan pesawat.
“Koordinasi antar pasukan menjadi hal yang penting dalam mendukung keberhasilan tugas,” imbuhnya.
Sumber : pelitaonline