Pages

Wednesday, 28 November 2012

Bandar Antariksa Akan Didirikan di Morotai




 MOROTAI:(DM)-  Dalam rangka HUT Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) ke-49, lembaga penelitian yang berdiri di bawah Kemenegristek ini mendeklarasikan Ekspedisi Kedirgantaraan Morotai. 
Dalam ekspedisi ke Morotai, Maluklu Utara ini, mereka akan memastikan satu dari beberapa lokasi yang dinilai cocok untuk mendirikan bandar antariksa untuk meluncurkan Roket Peluncur Satelit yang disusun bertingkat dengan roket diameter 320 mm, 420 mm dan 550 mm. 

Demikian siaran Humas Lapan, Selasa (27/11) siang tadi usai Seminar Nasional Kedirgantaraan yang dihadiri Menegristek Prof Dr H. I Gusti Muhammad Hatta di Puspitek, Serpong, Banten.

      Sejauh ini Lapan telah memiliki fasilitas peluncuran roket di Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat, namun stasiun ini tidak memadai untuk peluncuran roket diameter besar yang kini sedang mereka tuntaskan. Roket dimaksud memiliki diameter 550 mm, disiapkan sebagai roket pendorong utama RPS untuk melontarkan satelit nano yang kelak juga akan dibuat sendiri.


Roket dan setelit ini, kelak jika berhasil diluncurkan dari negeri sendiri, akan menjadi puncak keunggulan teknologi Lapan yang mengharumkan nama bangsa Indonesia. Sejauh ini Lapan sesungguhnya sudah berhasil membuat satelit sendiri, namun karena belum memiliki kemampuan untuk mengirimnya sendiri ke ruang angkasa, satelit-satelit itu diluncurkan dari India.

      Di Morotai, Lapan setidaknya sudah memetakan lima sampai enam lokasi yang dinilai memenuhi persyaratan. Morotai dinilai memenuhi persyaratan ekonomis dan keamanan karena masih berada dekat garis ekuatorial dan langsung menghadap ke lautan lepas, yakni Samudera Pasifik. Sebelum ini mereka sempat melirik Biak di Papua dan Enggano di Sumatera Barat.

Namun keduanya terpaksa ditinggalkan karena ada beberapa hal yang dianggap tak mendukung. Ekspedisi Morotai akan dimulai pada Tahun Anggaran 2013 dan bandar antariksa diharapkan selesai berdiri pada 2025. Pada 1964 Indonesia sempat tercatat sebagai negara kedua di Asia Afrika yan g mempu meluncurkan roket buatan sendiri, namun prestasi tersebut kemudian disusul oleh sejumlah negara. (adr) 
Sumber : angkasa