JAKARTA - Pergantian Panglima TNI tinggal menghitung bulan. Kuat beredar
kabar kalau calon pengganti Panglima TNI, Jenderal Moeldoko adalah
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriatna. Disinggung
hal tersebut, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi
mengaku siap menjadi Panglima TNI jika ditugaskan oleh presiden.
"Tergantung yang memerintahkan. Kita ini kan prajurit, jadi harus siap jika diminta jadi Panglima TNI," katanya di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (5/4).
Ade mengatakan, pengganti Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang akan pensiun sekitar pertengahan Juni 2015 tidak harus berdasarkan giliran per kepala staf angkatan. Pencalonan Panglima merujuk kepada Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI, yang mengatakan penunjukan merupakan hak preogratif presiden.
"Tidak (harus giliran), kan ada UU Nomor 34 soal itu," imbuhnya.
Seperti diketahui, sebelum Jenderal Moeldoko, tiga pucuk pimpinan TNI sebelumnya berasal dari satuan berbeda. Panglima TNI berasal dari KSAL Laksamana Agus Suhartono, selanjutnya dari KSAD Jenderal Djoko Santoso, dan dari KSAL Marsekal Djoko Suyanto.(sinarharapan)
"Tergantung yang memerintahkan. Kita ini kan prajurit, jadi harus siap jika diminta jadi Panglima TNI," katanya di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (5/4).
Ade mengatakan, pengganti Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang akan pensiun sekitar pertengahan Juni 2015 tidak harus berdasarkan giliran per kepala staf angkatan. Pencalonan Panglima merujuk kepada Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI, yang mengatakan penunjukan merupakan hak preogratif presiden.
"Tidak (harus giliran), kan ada UU Nomor 34 soal itu," imbuhnya.
Seperti diketahui, sebelum Jenderal Moeldoko, tiga pucuk pimpinan TNI sebelumnya berasal dari satuan berbeda. Panglima TNI berasal dari KSAL Laksamana Agus Suhartono, selanjutnya dari KSAD Jenderal Djoko Santoso, dan dari KSAL Marsekal Djoko Suyanto.(sinarharapan)