Tuesday, 5 May 2015
Panglima TNI kerahkan pesawat Hercules buat jemput WNI dari Nepal
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Moeldoko mengungkapkan proses evakuasi terhadap warga negara Indonesia (WNI) di Nepal sudah berjalan dengan baik. Hampir seluruh WNI yang menjadi korban gempa bumi sudah terdata dan segera dipulangkan ke tanah air, Selasa (5/5) besok.
"Tim evakuasi gabungan sudah mengumpulkan WNI yang selamat di sebuah tempat," kata Moledoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (4/5).
Moeldoko melanjutkan, pemulangan dilakukan dengan menggunakan pesawat Hercules dan Boeing milik TNI AU. Sejauh ini, masih ada sekitar 3-5 WNI yang tidak terdeteksi keberadaannya masih terus dicari tim gabungan.
"Sangat sedikit yang belum terdeteksi sekitar 3-5 orang. Dari informasi yang kita terima ada 3 orang WNI yang menginap di sebuah hotel yang ditempati runtuh. Ini masih kita cari," ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan keterangan yang dihimpun Pusat Penerangan (Puspen) TNI. Tim Gabungan Pencarian dan Evakuasi WNI) di Nepal, yang terdiri dari TNI, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Taruna Hiking Club (THC) mencari 3 (tiga) WNI yang hilang kontak di Nepal, pasca gempa bumi berkekuatan 7,9 skala richter melalui jalur udara. Pencarian dilakukan sejak Minggu (3/5) lalu.
Tim Gabungan pencarian WNI di Nepal dipimpin oleh Letkol Pnb Indan Gilang selaku Komandan Misi Evakuasi WNI bersama dengan Kapten Psk Ario Suseno, dan Kapten Sus Santoso serta Sabda Thian dari Kementerian Luar Negeri, dan Benjamin Setiabudi dari Taruna Hiking Club (THC).
Pencarian mulai dilakukan pada Minggu pagi dengan menggunakan Helikopter jenis Chopper dari Bandara Tribhuvan pada pukul 06.30 waktu setempat, dan terbang ke arah Timur Laut Kathmandu menuju wilayah Langtang yang berada pada ketinggian sekitar 3.000 meter di atas permukaan laut.
Di area sekitar Hotel Everest yang berada di Langtang, Tim SAR setempat menemukan 40 jenazah, terdiri dari 37 warga lokal dan 3 turis asing. Dari ke-40 jenazah tersebut, tidak ditemukan WNI yang dinyatakan hilang kontak saat terjadi gempa dan mengakibatkan longsor. (Merdeka)