Jakarta
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan kebanggaannya
atas keberhasilan Indonesia membangun kekuatan pertahanan, selama
periode 2010-2014.
SBY menyebutkan, periode itu adalah era pembangunan sistem pertahanan secara besar-besaran di negeri ini, sejak merdeka pada 1945.
"Pertahanan negara itu penting. TNI terus kita bangun, peningkatan anggaran spektakuler hampir mencapai 400 persen. Itu patut kita syukuri," kata SBY saat berpidato pada pembukaan Musrenbangnas 2014 di Gedung Bidakara, Jakarta, Rabu (30/4).
Dia menyebutkan, pada 2004, anggaran untuk TNI sekitar Rp 21,4 triliun. Kini seiring meningkatnya perekonomian nasional, alokasi dana untuk TNI mencapai Rp 84,4 triliun.
Peningkatan itu mendorong Indonesia membeli alat utama sistem senjata (alutsista), di antaranya, pesawat tempur, helikopter, pesawat angkut, rudal pertahanan, kendaraan tempur taktis, kendaraan berlapis baja, dan kapal cepat.
"Ini sangat membanggakan. Kita juga mendorong industri pertahanan kita untuk makin maju dan bisa bersaing dengan negara lain," kata dia.
Selain itu, Indonesia juga aktif berkontribusi dalam perdamaian dunia.
Saat ini Indonesia berada di peringkat 17 dan berpeluang menembus angka 10 besar dunia. "Kita juga telah mengirim pasukan pemelihara perdamaian di bawah PBB sebanyak 1815 personel. Ini adalah prestasi yang membanggakan," kata SBY.
SBY menyebutkan, periode itu adalah era pembangunan sistem pertahanan secara besar-besaran di negeri ini, sejak merdeka pada 1945.
"Pertahanan negara itu penting. TNI terus kita bangun, peningkatan anggaran spektakuler hampir mencapai 400 persen. Itu patut kita syukuri," kata SBY saat berpidato pada pembukaan Musrenbangnas 2014 di Gedung Bidakara, Jakarta, Rabu (30/4).
Dia menyebutkan, pada 2004, anggaran untuk TNI sekitar Rp 21,4 triliun. Kini seiring meningkatnya perekonomian nasional, alokasi dana untuk TNI mencapai Rp 84,4 triliun.
Peningkatan itu mendorong Indonesia membeli alat utama sistem senjata (alutsista), di antaranya, pesawat tempur, helikopter, pesawat angkut, rudal pertahanan, kendaraan tempur taktis, kendaraan berlapis baja, dan kapal cepat.
"Ini sangat membanggakan. Kita juga mendorong industri pertahanan kita untuk makin maju dan bisa bersaing dengan negara lain," kata dia.
Selain itu, Indonesia juga aktif berkontribusi dalam perdamaian dunia.
Saat ini Indonesia berada di peringkat 17 dan berpeluang menembus angka 10 besar dunia. "Kita juga telah mengirim pasukan pemelihara perdamaian di bawah PBB sebanyak 1815 personel. Ini adalah prestasi yang membanggakan," kata SBY.