Pages

Monday, 23 December 2013

Fakta: Senapan Laris AK-47,yang Tak Pernah Dipa tenkan

 Foto: Fakta seputaran AK-47

Senapan Laris AK-47,yang Tak Pernah Dipa
tenkan

Mikhail Kalashnikov,
perancang senapan AK-47, meninggal pada
usia 94 tahun, Senin (23/12/2013) waktu setempat. Senjata rancang
annya sudah terjual lebih dari 100 juta unit, tetapi kekayaan tak menyinggahinya. AK-47 tak pernah dipatenkan ditataran internasional.

Izmash, pabrik pembuat senapan ini, pun kerap mengeluhkan hilangnya potensi pendapatan
pabrik itu karena beredarnya produk bajakan
yang dibuat di luar negeri.
Kalashnikov pun nyaris tak pernah mendapatkan keuntungan finansial dari eksploitasi senjata racangannya, dan hidup
sederhana di Izhevsk,sebuah kota di kawasan
pegunungan Ural berpenduduk sekitar 630.000
orang.

Pabrik Izmash masuk ke masa sulit setelah anjloknya pesanan senapan seusai runtuhnya Uni
Soviet. Situasi ini mendorong Kalashnikov melakukan pendekatan pribadi ke Presiden Rusia,
Putin.

Pendekatan itu mendatangkan hasil. Pada
Agustus 2013, Izmash berganti nama menjadi
Kalashnikov, dengan harapan nama itu akan
menjaring pelanggan.

Istri Kalashnikov, Yek aterina, meninggal lebih
dulu pada 1977. Pasangan ini memiliki empat
anak, dengan tiga orang
bertahan hidup dan bekerja pada proyek yang tak jauh-jauh dari proyek ayahnya.

Kematian Kalashnikov
diumumkan langsung oleh kantor kepresidenan di wilayah Udmurtia, tempat dia tinggal dan
bekerja selama ini.

Kalashnikov sudah ibarat pahlawan di negara bekas Uni Soviet, sekalipun senjata rancangannya identik dengan
pembunuhan yang bahkan terkesan serampangan. 

Dia pun menjadi
salah satu simbol kebanggaan masa lalu militer Moskwa.
"Dia meninggal di Izhevsk, sebuah kota industri (berjarak), 1.300 kilo meter di timur Moskwa," kata Viktor Chul
kov, juru bicara pemimpin Udmurtia, Alex
ander Volkov.

AK-47, Senjata Favorit di Seluruh Dunia

Mikhail Kalashnikov,
perancang senapan AK-47, meninggal pada usia 94 tahun, Senin
(23/12/2013) waktu sete
mpat. Senjata rancangannya sudah menjadi
senapan "favorit" di
seluruh dunia.
Nama AK-47 adalah kependekan dari "Automatic Kalashnikov" dan tahun versi
finalnya dirancang, yakni pada 1947. 

Senjata yang juga jamak disebut sebagai Kalashnikov,
berupa senapan dengan beberapa varian produk, merupakan
pilihan bagi
banyak milisi di seluruh dunia.

Lebih dari 100 juta senapan Kalashnikov terjual di seluruh dunia. Mereka terlibat dalam beragam perang termasuk di
Irak, Afganistan, dan Somalia. Bahkan gambar
berisi AK-47 dengan fitur bayonet tertera
dalam bendera nasional
Mozambik.

Igor Korotchenko, Kepala Pusat Analisis Perdagangan Senjata Dunia,
menyebut Kalashnikov
sebagai pembuat senjata yang luar biasa dari
Rusia. Menurut dia, Kalashnikov punya bakat alami dalam merancang
senjata, jenis orang yang hanya lahir sekali dalam 100 tahun. "Fakta bahwa ia lahir di Rusia menunjukkan potensi intelektual dari negara kami."
Kalashnikov sudah "berendam" hadiah dan
penghargaan yang mungkin diberikan di Uni
Soviet dan kemudian Rusia.
Di antaranya,
gelar pahlawan buruh sosialis, hadiah Lenin
dan Stalin, serta gelar pahlawan Rusia yang
didapat dari Pemerintah
Rusia pada 2009.

Kematian Kalashnikov
diumumkan langsung oleh kantor kepresidenan di wilayah Udmurtia, tempat dia tinggal dan
bekerja selama ini.
Kalashnikov sudah ibarat pahlawan di negara bekas Uni Sovyet, sekalipun senjata rancang
annya identik dengan
pembunuhan yang bah
kan terkesan serampa
ngan. Dia pun menjadi
salah satu simbol keb
anggaan masa lalu milit
er Moskwa.
"Dia meninggal di Izhe
vsk, sebuah kota indu
stri (berjarak) 1.300 kilo
meter di timur Mos
kwa," kata Viktor Chul
kov, juru bicara pemimpin Udmurtia, Alex ander Volkov.

AK-47, Senapan Rancangan Prajurit yang Terluka Mikhail Kalashnikov,
perancang legenda AK-47, senapan otomatis yang
menjadi senjata
pilihan di seantero duni
a, meninggal pada usia 94 tahun, Senin
(23/12/2013) waktu sete
mpat. Senapan AK-47
dia rancang saat menjalani cuti karena terluka dalam perang.

Lahir di sebuah desa Siberia sebagai anak
ke-17 dari sebuah keluarga pada 10 November 1919, Kalashnikov memiliki masa kecil yang
tragis. Ayahnya dideportasi
sebagai "kulak" (petani makmur) di bawah diktator
Soviet, Joseph Stalin,pada 1930 .

Terluka selama pertempuran berdarah dengan pasukan Nazi di Bryansk
pada 1941, Kalashnikov
diberi cuti enam bulan.
Pada masa cuti itulah dia mendapatkan pemikiran soal versi pertama AK-47.

Atasan Kalashnikov yang melihat bakatnya mendorong karyanya. Pada
1945, rancangan Kalashnikov sudah dibuatkan
prototipe untuk kompetisi. Desain yang kemudian direkomendasikan untuk tentara Rusia merupakan rancangan 1947.

Setahun kemudian, Kalashnikov ditugaskan ke
pabrik senjata Izmash di Izhevsk, pabrik yang sudah dikenal sejak masa kekaisaran. Dia ditugaskan di bagian produksi senjata.

Senapan rancangan Kala
shnikov dengan cepat diakui keandalan dan
kekokohannya untuk digunakan bahkan di
medan tempur yang sulit.

Selama 205 tahun, pabrik Izmash tetap menjadi salah satu produsen utama senjata Rusia. Perusahaan ini pun menjadi
salah satu ikon nasional.
Lebih dari 100 juta senapan Kalashnikov terjual di seluruh dunia yang dilibatkan dalam beragam perang termasuk di
Irak, Afganistan, dan Somalia. Bahkan gambar
berisi AK-47 dengan
fitur bayonet tertera
dalam bendera nasional
Mozambik. 


#Cx (Kompas)
Mikhail Kalashnikov,  perancang senapan AK-47, meninggal pada usia 94 tahun, Senin (23/12/2013) waktu setempat. Senjata rancang annya sudah terjual lebih dari 100 juta unit, tetapi kekayaan tak menyinggahinya. AK-47 tak pernah dipatenkan ditataran internasional.

Izmash, pabrik pembuat senapan ini, pun kerap mengeluhkan hilangnya potensi pendapatan pabrik itu karena eredarnya produk bajakan yang dibuat di luar negeri. Kalashnikov pun nyaris tak pernah mendapatkan keuntungan finansial dari eksploitasi senjata racangannya, dan hidup sederhana di Izhevsk,sebuah kota di kawasan pegunungan Ural berpenduduk sekitar 630.000 orang.

Pabrik Izmash masuk ke masa sulit setelah anjloknya pesanan senapan seusai runtuhnya Uni Soviet. Situasi ini mendorong Kalashnikov melakukan pendekatan pribadi ke Presiden Rusia, Putin.

Pendekatan itu mendatangkan hasil. Pada Agustus 2013, Izmash berganti nama menjadi Kalashnikov, dengan harapan nama itu akan menjaring pelanggan.  Istri Kalashnikov, Yek aterina, meninggal lebih
dulu pada 1977. Pasangan ini memiliki empat anak, dengan tiga orang bertahan hidup dan bekerja pada proyek yang tak jauh-jauh dari proyek ayahnya.

Kematian Kalashnikov diumumkan langsung oleh kantor kepresidenan di wilayah Udmurtia, tempat dia tinggal dan bekerja selama ini.

Kalashnikov sudah ibarat pahlawan di negara bekas Uni Soviet, sekalipun senjata rancangannya identik dengan pembunuhan yang bahkan terkesan serampangan.

Dia pun menjadi salah satu simbol kebanggaan masa lalu militer Moskwa. "Dia meninggal di Izhevsk, sebuah kota industri (berjarak), 1.300 kilo meter di timur Moskwa," kata Viktor Chul kov, juru bicara pemimpin Udmurtia, Alex ander Volkov.

AK-47, Senjata Favorit di Seluruh Dunia

Mikhail Kalashnikov, perancang senapan AK-47, meninggal pada usia 94 tahun, Senin (23/12/2013) waktu sete mpat. Senjata rancangannya sudah menjadi senapan "favorit" di seluruh dunia. Nama AK-47 adalah kependekan dari "Automatic Kalashnikov" dan tahun versi finalnya dirancang, yakni pada 1947.

Senjata yang juga jamak disebut sebagai Kalashnikov, berupa senapan dengan beberapa varian produk, merupakan pilihan bagi banyak milisi di seluruh dunia.

Lebih dari 100 juta senapan Kalashnikov terjual di seluruh dunia. Mereka terlibat dalam beragam perang termasuk di Irak, Afganistan, dan Somalia. Bahkan gambar berisi AK-47 dengan fitur bayonet tertera
dalam bendera nasional Mozambik.

Igor Korotchenko, Kepala Pusat Analisis Perdagangan Senjata Dunia, menyebut Kalashnikov
sebagai pembuat senjata yang luar biasa dari Rusia. Menurut dia, Kalashnikov punya bakat alami dalam merancang senjata, jenis orang yang hanya lahir sekali dalam 100 tahun. "Fakta bahwa ia lahir di Rusia menunjukkan potensi intelektual dari negara kami." Kalashnikov sudah "berendam" hadiah dan
penghargaan yang mungkin diberikan di Uni Soviet dan kemudian Rusia. Di antaranya, gelar pahlawan buruh sosialis, hadiah Lenin dan Stalin, serta gelar pahlawan Rusia yang didapat dari Pemerintah Rusia pada 2009.

Kematian Kalashnikov diumumkan langsung oleh kantor kepresidenan di wilayah Udmurtia, tempat dia tinggal dan bekerja selama ini. Kalashnikov sudah ibarat pahlawan di negara bekas Uni Sovyet, sekalipun senjata rancang annya identik dengan pembunuhan yang bah kan terkesan serampa ngan. Dia pun menjadi
salah satu simbol keb anggaan masa lalu milit er Moskwa. "Dia meninggal di Izhe vsk, sebuah kota indu stri (berjarak) 1.300 kilo meter di timur Mos kwa," kata Viktor Chul kov, juru bicara pemimpin Udmurtia, Alex ander Volkov.

AK-47, Senapan Rancangan Prajurit yang Terluka Mikhail Kalashnikov, perancang legenda AK-47, senapan otomatis yang menjadi senjata pilihan di seantero dunia, meninggal pada usia 94 tahun, Senin (23/12/2013) waktu sete mpat. Senapan AK-47 dia rancang saat menjalani cuti karena terluka dalam perang.

Lahir di sebuah desa Siberia sebagai anak ke-17 dari sebuah keluarga pada 10 November 1919, Kalashnikov memiliki masa kecil yang tragis. Ayahnya dideportasi sebagai "kulak" (petani makmur) di bawah diktator Soviet, Joseph Stalin,pada 1930 .

Terluka selama pertempuran berdarah dengan pasukan Nazi di Bryansk pada 1941, Kalashnikov
diberi cuti enam bulan. ada masa cuti itulah dia mendapatkan pemikiran soal versi pertama AK-47.

Atasan Kalashnikov yang melihat bakatnya mendorong karyanya. Pada 1945, rancangan Kalashnikov sudah dibuatkan prototipe untuk kompetisi. Desain yang kemudian direkomendasikan untuk tentara Rusia merupakan rancangan 1947.

Setahun kemudian, Kalashnikov ditugaskan ke pabrik senjata Izmash di Izhevsk, pabrik yang sudah dikenal sejak masa kekaisaran. Dia ditugaskan di bagian produksi senjata.

Senapan rancangan Kala shnikov dengan cepat diakui keandalan dan kekokohannya untuk digunakan bahkan di medan tempur yang sulit.

Selama 205 tahun, pabrik Izmash tetap menjadi salah satu produsen utama senjata Rusia. Perusahaan ini pun menjadi salah satu ikon nasional. Lebih dari 100 juta senapan Kalashnikov terjual di seluruh dunia yang dilibatkan dalam beragam perang termasuk diIrak, Afganistan, dan Somalia. Bahkan gambar berisi AK-47 dengan fitur bayonet tertera dalam bendera nasional Mozambik.


Kompas