Pages

Sunday, 17 May 2015

Personel KRI BJM-592 Lakukan Latihan Perang di Samudera Hindia

Personel KRI BJM-592 Lakukan Latihan Perang di Samudera Hindia 
 
Memasuki hari ketiga dalam pelayarannya di Samudera Hindia menuju Kochin, India, beberapa hari lalu, Komandan KRI Banjarmasin (BJM) 592 Letkol (P) Rakhmat Arief B menyiapkan sejumlah personelnya di beberapa pos penjagaan. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi gangguan keamanan dari berbagai ancaman musuh maupun tindak kejahatan laut yang seringkali dilakukan para perompak yang biasa beroperasi di wilayah tersebut.
Tidak ingin mengambil resiko keamanan, dalam hitungan menit para prajurit sigap itu sudah menempati berbagai pos intai guna mengantisipasi serangan-serangan tidak terduga.
“Peran jaga perang merupakan suatu kegiatan dalam membagi dan menempatkan anggota dan perwira kapal di pos-pos tempur secara efektif dan efisien ketika terdapat kemungkinan ancaman serangan mendadak dalam jangka waktu lama, sehingga dapat menggunakan alat-alat teknis secara efisien,” ujar Rakhmat.

Pada pelaksanaannya di KRI BJM-592, seluruh kekuatan dan personel dibagi menjadi dua kelompok yaitu peran jaga perang lambung kanan dan lambung kiri. Kesigapan tersebut antara lain adalah dengan menempatkan sniper-sniper di luar anjungan, sejumlah personel bersenapan MP5 dan AK 47 serta personel bersenapan otomatis GPMG menempati sejumlah pos digeladak buritan kiri dan kanan.
Selain itu, di halauan kapal telah berjaga personel siap mengoperasikan meriam 40 mm guna mengantisipasi serangan atas laut. Di bagian sisi kiri dan kanan anjungan pun telah sedia beberapa personel berjaga dengan meriam 20 mm untuk mengantisipasi serangan atas laut dan udara.
Sementara di anjungan utama KRI BJM-592 sedikitnya 10 orang perwira memantau serta mengkoordinir pergerakan pasukan dari ruang komando.

“Tujuan peran jaga perang adalah untuk dapat menangkis serangan mendadak dengan memberikan kesempatan berisitirahat kepada setengah awak kapal, dengan memperhitungkan situasi atau kondisi dan bahaya ancaman serangan musuh,” ungkap komandan KRI.

Lebih lanjut, dirinya kembali menjelaskan peran jaga perang digunakan saat kapal melintasi daerah atau perairan yang memiliki kemungkinan ancaman serangan mendadak dalam jangka waktu lama, “Sehingga dibutuhkan pembagian jumlah anggota yang menempati pos tempur untuk dapat mempertahankan tingkat kesiagaan selama perlintasan,” paparnya.

Terkait dengan kebedaraan para taruna yang turut serta menyaksikan latihan Peran Jaga Perang di KRI Banjarmasin 592 ini, dirinya mengungkapkan hal itu sengaja dilakukan guna memberikan pandangan yang nyata tentang aksi Peran Jaga Perang diterapkan.

“Peran Jaga Perang ini memang sengaja kita tampilkan dengan harapan para taruna yang sedang tergabung dalam Satgas KJK Milan 2015 ini dapat mengetahui secara nyata atau kita memberikan pembelajaran secara nyata bahwasanya bagaimana Peran Jaga perang itu diterapkan, bagaimana ABK itu menempati pos tempurnya dengan baik dan bagaimana pembagian-pembagian sesuai dengan pos tempur itu dapat dilaksanakan dengan baik,” pungkasnya.(JMOL)