JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbicara
tentang Palestina pada peringatan Nuzulul Quran Tahun 1435 Hijriah Tingkat
Nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/7).
Kepala Negara mengungkapkan keprihatinan mendalam atas cobaan berat yang dihadapi rakyat Palestina serta mengecam keras aksi militer Israel yang dinilainya tidak proporsional.
"Sudah sejak lama Palestina menjadi kepentingan pokok dalam politik luar negeri Indonesia. Dukungan negara kita terhadap Palestina telah lama kita suarakan. Negara kita, yang sejak lama mendukung penuh kemerdekaan Palestina," kata Presiden saat berpidato Kepala Negara pada peringatan Nuzulul Quran Tahun 1435 Hijriah Tingkat Nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/7).
Dia mengatakan, di tengah khidmatnya peringatan Nuzulul Quran dan pelaksanaan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, rakyat Palestina justru sedang menghadapi cobaan berat.
Pada minggu kedua bulan Ramadhan, lanjutnya, tepatnya tanggal 8 Juli 2014, Israel mulai melancarkan aksi militer di Jalur Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 200 jiwa menjadi korban di kalangan rakyat Palestina.
"Aksi militer yang tidak hanya melanggar Hak Asasi Manusia, tetapi juga bertentangan dengan hukum internasional. Posisi Indonesia sudah sangat jelas terkait situasi di Jalur Gaza," katanya. (nov)
Kepala Negara mengungkapkan keprihatinan mendalam atas cobaan berat yang dihadapi rakyat Palestina serta mengecam keras aksi militer Israel yang dinilainya tidak proporsional.
"Sudah sejak lama Palestina menjadi kepentingan pokok dalam politik luar negeri Indonesia. Dukungan negara kita terhadap Palestina telah lama kita suarakan. Negara kita, yang sejak lama mendukung penuh kemerdekaan Palestina," kata Presiden saat berpidato Kepala Negara pada peringatan Nuzulul Quran Tahun 1435 Hijriah Tingkat Nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/7).
Dia mengatakan, di tengah khidmatnya peringatan Nuzulul Quran dan pelaksanaan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, rakyat Palestina justru sedang menghadapi cobaan berat.
Pada minggu kedua bulan Ramadhan, lanjutnya, tepatnya tanggal 8 Juli 2014, Israel mulai melancarkan aksi militer di Jalur Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 200 jiwa menjadi korban di kalangan rakyat Palestina.
"Aksi militer yang tidak hanya melanggar Hak Asasi Manusia, tetapi juga bertentangan dengan hukum internasional. Posisi Indonesia sudah sangat jelas terkait situasi di Jalur Gaza," katanya. (nov)