Pages

Thursday, 1 November 2012

Harga Mahal untuk Masa Depan Angkatan Udara Rusia



File:Sukhoi Su-35 on the MAKS-2009 (01).jpg
Sukhoi Su-35 (Kredit foto: RaySys)
Pengujian dari dua pesawat tempur prospektif telah dilakukan Rusia dalam waktu yang hampir bersamaan. Adalah pesawat tempur Sukhoi Su-30SM, atas perintah dari Angkatan Udara Rusia dengan berdasar proyek ekspor sukses Su-30MKI, telah lepas landas dari lapangan terbang pabrikan pesawat Irkutsk di Siberia. Beberapa ribu kilometer ke Barat, di kota Ulyanovsk, Ilyushin Il-76MD-90A telah dieksekusi untuk penerbangan pertamanya. Ini merupakan pertama kalinya Rusia memodernisasi dengan signifikan pesawat transportasi Ilyushin Il-76 dari versi sebelumnya ketika masih era Uni Soviet
Sukhoi Su-30SM merupakan proyek yang dirancang untuk mendukung kesiapan tempur Angkatan Udara Rusia dalam rangka menanti produksi dari pesawat tempur generasi kelima T-50. Mengingat bahwa saat ini, pesawat tempur Rusia yang berplatform T-10 (Sukhoi Su-27 dan variannya), sudah cukup berumur dan rencananya akan digantikan oleh T-50. Usia Sukhoi Su-27 Rusia hampir mendekati 30 tahun, jadi perlu untuk melakukan sesuatu dengan armada pesawat tempur yang sudah tua.
Proses pembaharuan armada Sukhoi telah dan akan terjadi dalam tiga tahap. Tahap pertama, yang dimulai pada pertengahan tahun 2000an.  Upgrade dan modernisasi beberapa lusin Su-27 yang akhirnya melahirkan Su-27SM. Su-27SM ini telah memiliki fitur untuk menggunakan rudal modern udara-ke-udara dan udara-ke-permukaan yang memiliki tingkat keakuratan dan presisi yang tinggi.
Tahap kedua, dimulai pada 2009, ketika kontrak untuk pasokan pesawat tempur baru dari proyek ini disepakati. Yang dibuat adalah Su-30m2 yang pertama kali memperbarui armada pangkalan udara di Krymsk, selatan Rusia. Dan tahap ketiga dimulai sekarang, muncul Sukhoi Su-35S dan Sukhoi Su-35 SM sebagai bagian kontrak 2009. Merupakan seri Sukhoi yang paling maju untuk keluarga T-10
Lebih dari 120 fighter ini, bersama-sama dengan pesawat tempur baru dan modern sebelumnya diberikan, yang memungkinkan untuk menggantikan pesawat tua Soviet Sukhoi Su-27 dan untuk terus "hidup" seandainya program pesawat siluman T-50 mengalami kegagalan yang serius.
Pesawat fighter memang sangat populer, namun peran pesawat transportasi militer dalam menjamin pertahanan negara juga memiliki pengaruh signifikan. Dalam konteks ini, penerbangan pertama dari upgrade Ilyushin Il-76, yang produksinya baru-baru ini pindah dari Tashkent ke Ulyanovsk dengan biaya besar dan dengan kesulitan besar, adalah sama pentingnya. Selain itu,  militer Rusia bukanlah satu-satunya pihak yang menunggu pesawat baru dari Il-76MD-90A, pesawat ini juga akan digunakan maskapai penerbangan sipil guna melakukan transportasi kargo ke seluruh dunia.
Ilyushin Il-76MD
Ilyushin Il-76MD (Kredit foto: Jim Gordon)
Namun, proyek ini telah menimbulkan banyak pertanyaan, misalnya: Apakah masuk akal untuk menghabiskan miliaran dolar untuk melanjutkan produksi pesawat yang dirancang 40 tahun yang lalu? Beberapa analis setuju bahwa program perbaikan dan re-motorisasi dari Ilyushin Il-76 dengan mesin modern D-30KP Burlak akan lebih dibenarkan.
Dalam kasus ini, uang yang tersimpan dapat digunakan untuk mempercepat pelaksanaan proyek An-70, atau untuk mengembangkan pesawat berat baru. Proyek ini, yang karakteristik utamanya mirip dengan pesawat C-17 Globemaster Amerika, bisa masuk ke produksi massal dan secara radikal memperbarui armada transportasi udara pada tahun 2020, jika hanya elaborasi rinci akan dimulai pada pertengahan tahun 2000an.
Namun, petinggi Angkatan Udara dan industri pesawat terbang Rusia telah secara jelas memutuskan untuk tidak memilih sesuatu yang belum pasti dan lebih memilih untuk restart produksi Il-76 modern. Hanya waktu yang dapat memberitahu apakah langkah Rusia ini benar.
 
Sumber :Artileri