Sunday, 9 September 2012
Indonesia dan Jerman Jajaki Kerjasama Alih Teknologi Tank Medium Marder 1A3
Tank kelas medium Marder 1A3. (Foto: ©Bundeswehr/Winkler)
8 September 2012, Jakarta: Pemerintah menjajaki kemungkinan melakukan kerjasama alih teknologi pembuatan tank medium dengan Jerman sebagai bagian dari pengadaan 100 unit tank tempur utama (MBT) Leopard. Jika proses ini lancar, maka Indonesia ke depan bakal memproduksi tank medium merujuk pada Marder 1A3 milik Jerman.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Eris Herryanto mengatakan, pemerintah sekarang ini dalam proses pembicaraan agar bisa dilakukan kerjasama alih teknologi pembuatan tank medium Marder 1A3 dari Jerman. “Semua pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) ada transfer of technology (alih teknologi),” ujarnya di Jakarta, Sabtu (8/9).
Meskipun sekarang ini Indonesia tidak sedang melakukan pembelian tank medium tersebut, namun proses alih teknologi tersebut tetap memungkinkan dilakukan, tergantung proses pembicaraan antara kedua negara. “Ini masih proses, dan nanti menjadi bagian dari pengadaan MBT Leopard,” paparnya.
Dia mengakui pemerintah telah mengajukan permohonan resmi kepada pemerintah Jerman agar hal tersebut disetujui. “Kita masih akan bicarakan lagi ke mereka. Saya belum bisa menyampaikan keputusannya,” imbuh Eris.
Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengaku pihaknya belum mengetahui rencana pemerintah tersebut. Namun secara umum dirinya menyambut baik jika langkah alih teknlogi pembuatan tank medium itu betul-betul bisa direalisasikan.
Tubagus menyebut, pihaknya akan menyetujui bilamana kerjasama yang dilakukan bisa memberikan keuntungan bagi badan usaha milik negara (BUMN) industri pertahanan. Apalagi dengan memroduksi tank medium, maka kebutuhan alutsista TNI ke depan tidak lagi tergantung pada asing. “Bisa juga untuk dijual. Ada nilai tambah ekonominya,” sebut dia.
Di samping itu, memproduksi tank medium akan menguntungkan dari segi strategi pertahanan. Sebab, tank-tank jenis inilah yang sebenarnya sangat cocok untuk karakter geografis Indonesia. “Sesuai kajian, tank medium lebih cocok dibandingkan MBT,” katanya.
Dia percaya, jika tersealisasi, kerjasama dengan Jerman ini tidak akan mengganggu kerjasama PT Pindad dalam rencana memproduksi tank medium dengan Turki. “Pilihan-pilihan itu sudah dikaji Kementerian Pertahanan. Tidak apa-apa karena selama ini Jerman dan Turki juga kerjasama menghasilkan tank. Pasti ketika kita kerjasama dengan Jerman, otomatis kita pun kerjasama dengan Turki,” pungkas Tubagus.
Sumber: Info Publik