18 Juni 2012, Jakarta: Pemerintah China menawarkan pemberian bantuan
radar kepada Indonesia untuk pengawasan dan pengamanan alur laut
kepulauan Indonesia.
"Kami belum bicarakan apakah bantuan radar ini bentuknya hibah atau
seperti apa. Masalah ini baru akan dibicarakan," kata Sekretaris
Jenderal Kementerian Pertahanan (Kemhan) Marsekal Madya Eris Herryanto
usai mendampingi Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat menerima
kunjungan Anggota Komisi Militer Pusat dan Panglima Korp Artileri II
(Strategic Missile Corps) CPLA Jenderal Jing Zhiyuan di Kantor Kemhan,
Jakarta, Senin.
Menurut dia, pengamanan di wilayah alur laut kepulauan Indonesia
memerlukan pengawasan ketat guna menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan.
Dalam kunjungannya Jenderal Jing Zhiyuan itu, kata dia, juga dibicarakan
tentang pengiriman sejumlah penerbang pesawat tempur Indonesia (TNI
Angkatan Udara) untuk melakukan latihan dengan simulator pesawat Sukhoi
di China.
"China membuka diri untuk membantu kebutuhan Indonesia ini," katanya.
Menurut dia, China menyediakan tempat bagi prajurit TNI yang akan mengikuti latihan ini dengan kapasitas maksimal sepuluh orang.
Kerja sama ini dilakukan lantaran Indonesia belum memiliki simulator
Sukhoi, namun Kemhan telah merencanakan pengadaan simulator Sukhoi untuk
memudahkan latihan prajurit TNI yang akan menerbangkan pesawat tempur
buatan Rusia itu.
"Rencana pengadaannya pada 2012 dan sudah masuk dalam `blue book`, tinggal pelaksanaannya," kata Eris.
Sumber: ANTARA News