18 Juni 2012, Sidoarjo: Khasanah kedirgantaraan nasional akan bertambah
kaya dan lengkap. Sebentar lagi Lapangan Terbang Grati di Pasuruan, Jawa
Timur, yang didedikasikan bagi pesawat latih kecil, siap dioperasikan
TNI AL.
Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Soeparno, di sela-sela peringatan HUT
ke-56 Pusat Penerbangan TNI AL, di Juanda, Sidoarjo, Senin, mengatakan,
saat ini pembangunan lapangan terbang di Grati tersebut sudah memasuki
tahap dua.
"Pada tahap empat pembangunan sudah bisa digunakan sebagai lapangan
terbang latih TNI AL, lalu target kami pada 2014 sudah bisa digunakan
meningkatkan kinerja para pasukan dalam menjalankan tugas menjaga
keutuhan NKRI," katanya
Pusat Penerbangan TNI AL semula bernama Dinas Penerbangan TNI AL,
terdiri dari enam skuadron udara pesawat terbang bersayap tetap dan
bersayap putar. Mereka juga punya sekolah penerbangan sendiri. Angkatan
Laut Amerika Serikat, sebagai ilustrasi, memiliki instansi sejenis,
yaitu Naval Aviation.
Selain membangun lapangan terbang di Grati, Pasuruan, pihaknya juga
berencana membangun beberapa lapangan terbang lain di perbatasan negara
untuk melakukan pemantauan di daerah terluar Indonesia.
"Untuk lapangan udara di wilayah terluar tersebut, kami akan melakukan
koordinasi dengan bandara yang sudah ada. Karena bagaimanapun
pembangunan bandara tersebut sangat diperlukan untuk melindungi NKRI,"
kata Soeparno.
Salah satu bandara operasional terjadual yang lokasinya paling dekat
dengan garis perbatasan negara adalah Bandara Haliwen, di Kota Atambua,
Kabupaten Belu, NTT. Jaraknya hanya sekitar 35 kilometer dari garis
perbatasan dengan negara Timor Timur.
Sumber: ANTARA News