Canberra (WDN/MIK) - Indonesia akan mengirim pesawat tempur Sukhoi
untuk mengambil bagian dalam latihan simulasi pertempuran udara di
Australia pada bulan ini, hal ini juga menandakan era baru dalam
peningkatan kerjasama pertahanan antara kedua negara tersebut.
Sebelumnya TNI AU tidak memberi akses untuk melakukan latihan bersama
dengan Angkatan udara Australia untuk menjajal pesawat tempur buatan
Rusia tersebut, yang sengaja dibangun untuk menyaingi pesawat tempur
generasi ke empat pesawat buatan AS.
Empat pesawat tempur Sukhoi akan melakukan Exercise Pitch Black 2012 di
Northern Australia untuk melakukan simulasi duel pertempuran udara
dengan pesawat tempur F-18 milik AU Australia di wilayah udara Australia
dan Indonesia.
Selain itu pesawat tempur AS juga ikut berpartisipasi dalam latihan yang
dimulai pada 27 Juli hingga 17 Agustus dan akan di markas angkatan
udara di Darwin dan Tindal.
Menurut pengamat militer John Farell mengatakan keputusan untuk mengirim
pesawat tempur Sukhoi ke Australia akan mempererat kerjasama pertahanan
antara ADF dan TNI AU.
"Selama ini Indonesia sendiri belum siap untuk mengirim pesawat tempur
utama untuk melakukan latihan di luar negeri," kata Farrel, yang
menerbitkan Majalah Defender Australia dan Selandia Baru.
"Pengiriman pesawat tempur menunjukkan bahwa Australia dan Indonesia
telah melihat ada ancaman yang lebih besar di wilayah kedua negara
tersebut,"katanya, hal ini merujuk kepada China dan India.
"Pesawat tempur Su-27 merupakan aset pertahanan udara paling rahasia.
Dan hal ini sekaligus membuka kepercayaan kepada Australia yang selama
satu dekade hubungan militer kedua negara sempat membeku."
Hal ini juga merupakan mosi percaya dalam hubungan pertahanan setelah
Indonesia menyatakan keprihatinan atas penempatan marinir AS di Darwin.
Juru bicara TNI AU kolonel Agung Sasongkojati membenarkan pengiriman
pesawat tempur ke Australia dalam rangka Exercise Pitch Black 2012.
Dia juga mengatakan pengirim pesawat tempur TNI AU juga bertujuan untuk
melatih pilot dalam melakukan latihan bersama dengan negara asing.
TNI AU baru-baru ini telah membeli pesawat tempur sukhoi. TNI AU juga
saat ini telah mengoperasikan 10 pesawat tempur sukhoi diantaranya 6
Su-27 dan 4 Su-30MK2, selain itu TNI AU juga akan menambah enam pesawat
tempur Su-30MK2.
Sebuah pertemuan Joint Community yang disahkan antara Presiden Indonesia
Susilo Bambang Yudoyono dan Perdana Menteri Julia Gillard mengatakan
bahwa kerjasama antara Australia dan Indonesia untuk melakukan kerjsama
pertahanan yang didasar atas kesetaraan dan mendorong para Menteri
pertahanan kedua negara untuk meninjau lagi kerjasama keamanan yang
sudah dulu dibentuk.
Saat ini Australia dan Indonesia sedang melakukan bernegoisasi dalam
membentuk peraturan kerjasama pertahanan.
Hubungan militer antara Australia dan Indonesia sempat tegang selama
bertahun-tahun. Hubungan militer antar kedua negara pada titik terendah
saat tahun 1999, ketika itu Austalia mengirim tentaranya ke Timor timur
untuk meredam kelompok-kelompok milisi pro-Indonesia.
Tetapi dalam tahun-tahun terakhir hubungan militer kedua negara mencair
dengan adanya bantuan tenaga ahli ke Indonesia untuk menumpas teroris.
Keputusan pesawat tempur Sukhoi sendiri diyakini sudah mendapatkan restu
dari Presiden Indonesia.
Sumber : Casey Weekly Rerwick