Sunday, 5 August 2012
Koarmatim Gelar Latihan Pra Tugas Satgas Operasi Perbatasan Laut
Seorang ABK salah satu kapal perang RI (KRI) Diponegoro-365 siaga di meriam kaliber 20mm saat peran tempur bahaya udara, dalam rangkaian Latihan Pra Tugas Satgas Operasi Perbatasan Laut di Laut Jawa, Kamis 2/8). Latihan Pratugas Satgas Operasi Perbatasan Laut yang digelar 31 Juli - 2 Agustus 2012 serta melibatkan delapan kapal perang dan 2 pesawat udara tersebut, merupakan salah satu upaya TNI AL khususnya Koarmatim untuk selalu memelihara dan meningkatkan kesiapsiagaan, baik personel maupun alutsistanya dalam menjawab tantangan tugas dalam menjaga dan mengamankan wilayah perairan yurisdiksi nasional yang berbatasan dengan negara lain. (Foto: ANTARA/HO-Serka Adrian Alekander/EI/ss/pd/12)
2 Agustus 2012, Surabaya: Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), siap mengamankan perbatasan wilayah laut dalam gelar latihan Manuvra Lapangan (Manlap) unsur-unsur laut dan udara, yang tergabung dalam Latihan Pratugas Satuan Tugas Operasi (Satgas Ops) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Laut tahun 2012 di Sekitar laut Jawa, Kamis (02/8). Gladi tempur laut itu dilaksanakan selama tiga hari, mulai 31 Juli hingga berakhir hari ini, Kamis (2/8).
Manlap Pratugas Satgas Opspamtas Laut tahun 2012, melibatkan 8 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yaitu KRI Oswald Siahaan-354, KRI Abdul Halim Perdana Kusuma-355, KRI Frans Kaisiepo-368, KRI Diponegoro-365, KRI Untung Surapati-372, KRI Layang-805, KRI Arun-903 dan sebuah kapal selam yaitu KRI Nanggala-402.
Selain unsur laut, dalam latihan tersebut juga melibatkan unsur udara yaitu sebuah Pesawat Udara (Pesud) jenis Cassa dan sebuah Helikopter Bolcow dari Pusat Penerbangan Angakatan Laut (Puspenberbal) Juanda Surabaya.
Selama tiga hari di laut, unsur KRI dan Pesud melaksakan beberapa serial latihan peperangan laut diantaranya melawti medan ranjau Mine Fild Transit (Mft), pertempuran bahaya udara Air Defence Exercise (Adek), Manuvra Taktis (Mantak), komunikasi dengan isyarat bendera (Falg Hoist) dan isyarat menggunakan sinar atau cahaya (Flahsex) dan penembakan senjata artileri Gun Exercise (Gunex).
Gladi tempur laut selanjutnya adalah tindakan unsur laut dan udara dalam menanggulangi aksi kejahatan dan terorisme di laut Maritime Interdiction Operation (MIO) dengan mengerahkan tim Visit Boarding Search and Seizure (VBSS), dalam Bording Exercise (Bordex).
Guna meningkatkan kesiapan personel KRI dalam menghadapi ancaman kebakaran dan kebocoran kapal, juga telah dilaksanakan Peran Penyelamatan Kapal (PEK) atau Damage Control Exercise (Dcex). Tak kalah pentingnya dalam konvoi kapal perang dalam pertempuran laut tersebut, adalah kemampuan untuk melaksanakan bekal ulang di laut atau Relenisment at Sea Approach (Rasap)
Gladi Manlap itu dipimpin langsung oleh Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Pamtas Laut tahun 2012 Kolonel laut (P) Rahmat Eko Rahardjo yang sehari-hari mejabat sebagai Koamndan Satuan Kapal Patroli (Dansatrol) Koarmatim.
Latihan Pratugas Satgas Operasi Perbatasan Laut ini, merupakan salah satu upaya TNI AL khususnya Koarmatim untuk selalu memelihara dan meningkatkan kesiapsiagaan, baik personel maupun alutsistanya dalam menjawab tantangan tugas dalam menjaga dan mengamankan wilayah perairan yurisdiksi nasional yang berbatasan dengan negara lain.
Sumber: Dispenarmatim