Pages

Friday, 28 December 2012

KSAL Briefing Perwira TNI AL Wilayah Timur


SURABYA:(DM) - MENGAWALI penugasan sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Madya TNI Dr. Marsetio, M.M, melaksanakan briefing kepada seluruh Perwira TNI Angkatan Laut sewilayah timur. Acara tersebut berlangsung di Gedung Serbaguna Graha Samudera (GSB) Bhumi Moro, Surabaya, Jumat (28/12).





Acara tersebut juga dihadiri oleh para Panglima Komando Utama (Pangkotama) TNI AL, para Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) di jajaran Koarmatim serta Pamen dan Pama TNI AL sewilayah timur.

Acara diawali dengan laporan kesiapan oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Curiculum Vitae atau riwayat hidup KSAL oleh Pangarmatim.

Dalam pengarahannya, Marsetio menyampaikan empat hal yang menjadi Pedoman Pembangunan TNI Agkatan Laut. Pertama, melaksanakan tugas TNI matra laut di bidang pertahanan, menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi.

Kedua, melaksanakan tugas diplomasi Angkatan Laut dalam rangka mendukung kebijakan politik luar negeri yang ditetapkan oleh pemerintah serta melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra laut dan melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.Menurutnya, perkembangan lingkungan strategis yang dinamis dan sulit diprediksi serta berpengaruh langsung terhadap pelaksanaan tugas dan pembangunan TNI Angkatan Laut, seperti perkembangan situasi kawasan regional tentang Laut Cina Selatan, penyelesaian wilayah perbatasan yang berpotensi konflik, dan situasi kondisi nasional terkait perkembangan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga perlu penyesuaian untuk menjawab kecenderungan yang terjadi.

Ketiga, kebijakan dasar pembangunan TNI Angkatan Laut diarahkan menuju kekuatan pokok minimum atau Minimum Essential Force (MEF) dengan mengacu pada konsep pengembangan postur ideal TNI Angkatan Laut jangka panjang. Fokus perhatian dalam mewujudkan MEF adalah peningkatan kemampuan mobilitas TNI Angkatan Laut, peningkatan kemampuan satuan tempur (striking force) dan penyiapan pasukan siaga (standby force) untuk penanganan bencana alam, tugas-tugas perdamaian dunia dan keadaan darurat lainnya.

"Pembangunan MEF ini diimplementasikan dalam tiga Rencana Strategis (Renstra) sampai dengan tahun 2024, diproyeksikan pada pencapaian MEF yang mencakup organisasi, personel dan alutsista sesuai dengan alokasi anggaran pertahanan,” kata Marsetio melalui siaran pers Dinas Penerangan Koarmatim yang diterima Jurnal Nasional, Jumat (28/12).

Sedangkan percepatan pencapaian MEF di bidang Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista), menurut Marsetio, diprioritaskan pada penggantian alutsista yang kondisinya kritis dan tidak layak pakai, serta pemenuhan kebutuhan untuk pelaksanaan tugas-tugas mendesak.

Keempat, visi TNI Angkatan Laut yaitu terwujudnya TNI Angkatan Laut yang handal dan disegani. Handal berarti dengan kekuatan yang ada disertai taktik dan strategi yang kita ciptakan, mampu melaksanakan tugas pokok yang diberikan. Sedangkan disegani berarti dihormati, dicintai sekaligus ditakuti.

Adapun Misi TNI Angkatan Laut, membina kekuatan dan kemampuan TNI Angkatan Laut yang berkelanjutan secara efektif dan efisien, menjamin tegaknya kedaulatan dan hukum, keamanan wilayah laut, keutuhan wilayah NKRI serta terlaksananya diplomasi Angkatan Laut dan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.

Selain itu, mewujudkan personel TNI Angkatan Laut yang bermoral, profesional dan sejahtera, mewujudkan Angkatan Laut menuju kekuatan pokok minimum atau MEF, serta menjamin terlaksananya tugas-tugas bantuan kemanusiaan dan mewujudkan organisasi TNI Angkatan Laut yang bersih dan berwibawa.

 Jurnas