Pentak Abd Saleh (1/3). Sebagaimana
fungsinya, bahwa Pesawat Super Tucano milik Skadron Udara 21 Lanud Abd Saleh,
Malang, yang bertugas memberikan bantuan serangan udara ke darat (air to
ground) dalam setiap operasi penyerbuan maupun perebutan suatu wilayah
kekuasaan, maka latihan demi latihan terus dilakukan, agar fungsi utama pesawat
ini dapat dimaksimalkan. Seperti yang
sudah berjalan selama 4 hari ini, Super Tucano terus diujicobakan untuk
melakukan pengeboman dengan mengambil lokasi Air Weapon Range (AWR) di Pandanwangi
Lumajang Jawa Timur. Latihan ini juga
merupakan upaya perdana, karena di negeri asalnya (Korea), pesawat ini belum
pernah digunakan untuk melaksanakan operasi pengeboman, selain hanya
difungsikan sebagai pesawat latih dasar bagi para calon penerbang. Oleh karenanya, unsur lambangja / safety dalam pelaksanaan uji coba
pengeboman ini sangat diperhatikan agar tidak terjadi insiden maupun eksiden.
Terkait dengan latihan tersebut, Komandan
Lanud Abd Saleh Marsma TNI Gutomo, S.IP. didampingi Kadispers Lanud Abd Saleh
meninjau langsung latihan Air to Ground Skadron Udara 21 di AWR Pandan Wangi
Lumajang Jawa Timur dengan menggunakan Helikopter Colibri (1/3).
Diawal
latihan hari ini (Jum’at, 1/3), Pesawat Super Tucano melakukan pengeboman
dengan ketinggian 2500 kaki. Selanjutnya pada sorti kedua mencapai ketinggian
10.000 kaki. Sedangkan di sorti ketiga, dengan penerbang Komandan Skadron 21
sendiri Letkol Pnb James Singal, pengeboman dilaksanakan pada ketinggian 8000
kaki dan mengena tepat sasaran.
Dengan
latihan pengebomam air to ground ini,
diharapan para penerbang semakin profesional dalam melaksanakan pengeboman dari
udara ke darat dan dapat mencapai tepat sasaran sebagaimana yang direncanakan,
sehingga ke depan semakin siap menghadapi tantangan tugas yang dipercayakan
kepadanya. Hal ini dimaksudkan bahwa
pesawat yang masih baru ini juga baru pertama kalinya digunakan sebagai pesawat
pengebom. Sehingga hal ini merupakan
tantangan baru bagi para Fighter Skadron Udara 21 untuk mampu memaksimalkan
kemampuan Pesawat Super Tucano itu sendiri.
Melihat
hasil latihan tersebut, Komandan Lanud Abd Saleh langsung melakukan briefing
penerbangan yang dilaksanakan di ruang rapat Skadron Udara 21, dengan dihadiri
oleh Kadisops, Kadislog, Kadispers, Komandan Skadron 21 dan para pejabat
Skadron 21. Dalam briefingnya, Marsma Gutomo memberikan
penekanan, agar para pejabat yang terlibat lebih serius mensikapi latihan
tersebut dengan tidak meninggalkan lambangja, sehingga latihan dapat berjalan
dengan lancar, aman dan selamat,
Sumber : abdsaleh