Pembangunan kapal perang di galangan perkapalan dalam negeri sejak beberapa tahun lalu telah diaktifkan kembali. Sebagai contoh adalah proyek KCR 60, KCR 40 dan beberapa lainnya. Namun di balik itu, sebenarnya ada hal yang cukup memprihatinkan. Yaitu kapal perang yang dibangun di dalam negeri didesain berdasarkan kemampuan dukungan anggaran, bukan berdasarkan kemampuan operasional dan misi yang dikehendaki.
Karena berdasarkan dukungan anggaran, tak heran apabila desain kapal perang yang tengah dibangun cukup sering mengalami perubahan. Sebab apabila tak diubah, maka galangan perkapalan dalam negeri akan mengalami kerugian. Sementara di sisi lain, desain awal yang dibuat oleh galangan perkapalan nasional ditujukan untuk mencapai kemampuan operasional dan misi yang dikehendaki.
Situasi seperti ini hendaknya diperbaiki agar tak ada lagi kapal perang yang dirancang secara tidak maksimal karena pertimbangan anggaran. Belum lagi kenyataan bahwa kapal perang tersebut menyandang status fitted for but not with yang lagi-lagi karena alasan keterbatasan anggaran. Lihat saja kapal perang KCR 40 yang hingga kini belum dilengkapi dengan rudal. Situasi serupa juga mengancam KCR 60 buatan PT PAL nantinya.
Sumber : Damn The Torpedos