SETELAH
mendapat informasi dari SOC Kosekhanudnas II bahwa ada pesawat
penumpang dengan kode transponder 7700 yang berangkat dari Surabaya
menuju Ambon telah dibajak dan dipaksa turun di Makassar, yang meminta
tebusan uang sebesar $ 1000.000.000. dengan ancaman akan menghancurkan
pesawat apabila tidak terpenuhi, setelah mendengar informasi, Tim anti
bajak udara Batalyon 466 Paskhas, Satpomau serta Intelpamm Lanud Sultan
Hasanuddin, bergerak cepat berhasil membebaskan sandera dari ancaman
pembajak di Apron Galaktika Lanud Sultan Hasanuddin.
Demikian salah satu skenario pelaksanaan latihan Sriti Gesit 2013 Lanud Sultan Hasanuddin Kamis (21/2) ditutup oleh Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama TNI Barhim, selaku Pemimpin Umum Latihan, dalam upacara militer di Hanggar Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin diikuti oleh seluruh anggota Lanud Sultan Hasanuddin dan Batalyon 466 Paskhas, baik militer maupun Pegawai Negeri Sipil.
Selain melaksanakan latihan tim anti bajak udara, dalam latihan Sriti Gesit 2013 juga melaksanakan pengintaian di South Are (Medium dan High Level) oleh Pesawat Intai Strategis B-737 dan pengintaian taktis di South Area (Low Level) oleh Pesawat CN-235 MPA yang berhome base di Skadron Udara 5 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin serta melaksanakan operasi SAR tempur serta bantuan makanan dan obat-obatan untuk menyelamatkan survivor yang dilaksanakan oleh pesawat SA-332 Super Puma dengan Tim SAR serta droping logistik oleh pesawat CN-235 di sepanjang runway 26-08, serta pesawat tempur Sukhoi 27/30 yang bertindak sebagai bulsit.
Latihan yang dilaksanakan selama 2 hari di area Lanud Sultan Hasanuddin yang melibatkan 522 pesrsonel tersebut bertindak sebagai Direktur Latihan Kadisops Kolonel Pnb Widyargo Ikoputra.S.E,
Wakil Diretur Latihan Kasdandeval Wing 5 I Ketut Adiyasa A dan Kasi Baseops Mayor Pnb Yoyon Kuncahyono , bertindak sebagai Wasdal dan Tim Penilai adalah Kadislog Kolonel Tek I Nyoman
Sudarsana, S.IP, Kadispers Kolonel Adm A.Gatot Subiantoro, Komandan Skadron Teknik 044 Letkol Tek Royke C Manusiwa.
Saat menutup Latihan Sriti Gesit 2013, Komandan Lanud Sultan Hasanuddin mengatakan, dengan telah selesainya latihan ini kita dapat mengevaluasi kembali sekaligus dapat mengukur sampai dimana dan seberapa jauh kemampuan yang dilakukan Lanud Sultan Hasanuddin terhadap satuan-satuan jajarannya selama ini, disamping itu dapat kita ketahui hasil produk akhir dari seluruh program yang telah diujikan, meliputi pembinaan bidang operasi, personel, logistic serta semua system maupun metoda yang digunakan dalam melaksanakan gladi posko dan gladi lapangan.
Diakhir sambutannya Marsma TNI Barhim menyampaikan bahwa pengalaman yang didapat dari latihan Sriti Gesit ini hendaknya dimanfaatkan sebagai referensi yang sangat berguna untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan serupa dimasa mendatang, kekurangan yang dialami sekecil apapun kiranya dapat dijadikan sebagai masukan untuk memperbaiki dan membenahi latihan dimasa mendatang, baik latihan perorangan maupun ditingkat satuan.(pentak lanud hasanuddin))
Sumber : Majalah Potret