Check it out:
Satrio says: (February 21, 2013 at 12:17 am )
Dana pembelian Apache 1,2 miliar Dolar AS, ternyata menurut tetangga sebelah isinya adalah: 8 Apache Longbow (320 juta dollar) + 20 heli Battlehawak (400 juta dollar) + 11 heli ASW AKS Kaman supersprite (282 jta dollar) sisanya untuk simulator + pelatihan + rudal + sparepart. So bila benar jangan kaget kalau nilainya segitu.
Wie ariwibowo says:
Wah info baru nih.. Itu sudah valid apa masih kira-kira gan ?.
-
Nisus says:Yang saya tahu itu USD 1,4 miliar dengan daftar permintaan Pemerintah Indonesia antara lain:
8 AH-64D APACHE Block III LONGBOW Attack Helicopters
19 T-700-GE-701D Engines (16 installed and 3 spares),
9 Modernized Target Acquisition and Designation Sight/Modernized Pilot Night Vision Sensors,
4 AN/APG-78 Fire Control Radars (FCR) with Radar Electronics Units (Longbow Component),
4 AN/APR-48A Radar Frequency Interferometers,
10 AAR-57(V) 3/5 Common Missile Warning Systems (CMWS) with 5th Sensor and Improved Countermeasure Dispenser,
10 AN/AVR-2B Laser Detecting Sets,
10 AN/APR-39A(V)4 Radar Signal Detecting Sets,
24 Integrated Helmet and Display Sight Systems (IHDSS-21),
32 M299A1 HELLFIRE Missile Launchers, and
140 HELLFIRE AGM-114R3 Missiles.
Dalam paket pembelian tersebut juga termasuk perangkat IFF (Identification Friend of Foe), Senjata dan Amunisi 30mm, perangkat komunikasi, tool dan test equipment, perangkat latihan, simulator, generator, transportasi, kendaraan pendukung, suku cadang, pelatihan personal dan perangkat pelatihannya.
Untuk 11 heli asw aks kaman supersprite, biayanya terpisah… untuk blackhawk, saya sempat baca, kalau Apache tidak jadi (karena kemahalan), alternatifnya blackhawk.
-
Satrio says:Itu release resminya bung..semua orang juga thau..yang gak resminya seperti yang saya sampaikan logikanya dgn nilai 1,4 milyar dolar India dpt paket lengkap sebanyak 24 Apache, dan Hellfire-nya lebih banyak. Danu says:
Setiap jenis alutsista AS yang akan dijual ke luar negeri harus menempuh prosedur baku pengajuan ke Kongres, sepertinya tidak mungkin DCSA bilang ada permintaan pembelian A tapi dapatnya A + B + C.
Itu usulan yang diajukan DCSA ke Kongres AS sekitar September 2012, tepatnya US$ 1,42 billion untuk 8 unit AH-64D.
Dalam waktu yang berdekatan DCSA juga mengajukan permintaan pembelian Korsel untuk 36 unit sama seharga US$ 3,6 billion.
Jadi harga per unit untuk RI memang amat sangat mahal. Lucunya radar AN/APG-78 dan interferometer AN/APR-48A yang dibeli hanya 4 unit (4 sisanya entah akan pakai apa -mungkin kasus Sigma akan terulang).
Dalam paket Korsel juga termasuk rudal Hellfire, Stinger dan roket Hydra masing2 ratusan, RI hanya beli Hellfire.
-
Parnas says:Hehe.. masih ingat skenario Leopard 2 yang gagal dibeli ?. Diumumkan Indonesia sudah pasti akan gagal mendapat leopard, padahal jauh sebelum isu akan beli dari belanda Kemhan dan TNI AD sudah mencoba alias tes drive Leopard Revo milik Jerman dan sudah lebih dulu, akibatnya semua orang fokus pengadaan Leo Bekas dari Belanda. tiba2 sekarng kontrak dari jerman sidah ditandatangani.
Masih ingat pak Kasad bilang TNI-AD sudah pasti akan membeli MBT Leopard tapi beberapa bulan berikutnya dia mohon maaf dan mengkoreksi bahwa rencana membeli Leopard masih dalam tahap negosiasi dengan Belanda.
-
Parnas says:Tiba-tiba terdengar kabar kontrak pengadaan leopard adalah leopard 2 RI+Leo 2A4 dan yang “mengharukan” ikut paket Marder , nah bagaimana dengan paket Apache? mungkin yang dibilang mas satrio ada benarnya: Apache+Battle hawk+Sea Spirit+persenjaataannya yang lengkap.
-
Satrio says:
Untuk pengadaan Apache: Ijin dari Kongres AS adalah Indonesia boleh membeli 8 unit Apache Longbow. Sementara paket yang ditawarkan ke Indonesia adalah ketiga jenis helikopter tersebut (Apache+Battlehawk+Sea Spirit). Dalam paket tersebut Amerika Serikat mendaptkan keuntungan banyak karena surplus Batlehawk dan Helikopter Aks Seasprite, karena tidak ada yang mau beli (sistim dagang tetep dipakai).Ingat pernyataan Menlu AS Hilary Clinton yang menyampaikan persetujuan dari Kongres AS untuk pembelian Apache, juga MENGHARAPKAN Indonesia mau menerima hibah frigate kelas OHP. Kita tidak mau ambil frigate itu…sedangkan petinggi kita lagi galau karena ongkos perawatannya Seasprite mahal banget bisa sampai Rp 7 milar/bulan dan pernyataan mau mengganti Apache ke Blackhawk itu karena kita lagi proses menawar harga.. juga ingin Seasprite tidak termasuk dalam paket pembelian.
Untuk leopard, awalnya kita memang mau beli dari Belanda tapi kita jajaki juga Jerman untuk cadangan. Setelah penolakan kongres Belanda kita membatalkan pembelian dari Belanda dan beralih ke Jerman melalui Rheimental. Lha setelah batal beli dari Belanda kita beli ke Jerman.. Belandanya menangis minta juga dibeli.
Jalan tengahnya pembelian dari Belanda melalui Rheimental aman, juga rencana Indonesia membeli leopard milik Spanyol juga melewati Rheimental.
Pernyataan terakhir Kemenhan bahwa pembelian tank Leopard akan ditingkatkan sampai 400 unit (release resmi). Lha kan terbaca… Dari mana aja yg 400 unit itu.. ?.
-
Satrio says:
Semua itu untuk mencegah arms race region yang tidak perlu. Tapi kita lagi butuh untuk penguatan 3 matra demi mewujudkan Indonesia sebagai PENYEIMBANG KAWASAN juga mengejar target MEF yang diajukan sampai 2009.
Dan juga kejar tayang masa bakti karena setelah 2014 kita tadak tahu siapa yang berkuasa dan bagaimana kelanjutan pengadaan alutsista. Jadi di dalam masa bakti 2014 kita setidaknya dapat 50 persen MEF dan TNI sudah mendapatkan banyak.
-
Mister says:
Itu Apachenya tanpa mesin sama radar tidak Gan? Kok pake beli mesin + radar lagi dalam paketnya? Tolong pencerahannya. Makasih.
-
Satrio says:
Ya adalahNyebutnya aja diperinci gitu biar kelihatannya banyak:D
-
Danu says:
Rangka / airframe Apache bisa dipasang tipe mesin / radar yang lain-lain. Jadi list itu merupakan spec dari komponen-komponen tipe mana yang dibeli sebagai kelengkapan dari helikopter tersebut.