N
Direktur
Utama PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Budi Santoso mendampingi Wakil
Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letnan Jenderal TNI Moeldoko dan
sejumlah pejabat lainnya meninjau enam helikopter Bell-412 EP pesanan
Kemenhan RI pada acara penyerahan yang dilakukan di Hanggar Rotary Wing
Kawasan Pabrik II PT DI, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jumat
(15/3/2013). Helikopter Bell-412 EP merupakan Bell-412 generasi baru
yang telah teruji dalam medan operasi, dan juga dapat digunakan untuk
penerbangan sipil, operasi SAR dan pemadam kebakaran.
BANDUNG - Kehadiran PT Dirgantara Indonesia (DI) mendapat respon sangat positif. Pasalnya, pemerintah terutama Kementerian Pertahanan dan Keamanan (Kemenhan) menilai lembaga BUMN yang dulunya bernama Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) itu dapat menjadi industri pertahanan.
Melihat kondisi itu, Menteri Pertahanan dan Keamanan, Purnomo Yusgiantoro, menyatakan, industri pertahanan tidak cukup hanya bergantung pada pasar Kementerian Pertahanan dan Keamanan, TNI, dan Polri. Dia menilai, agar berkembang, industri pertahanan perlu diversifikasi. Menurutnya, pihaknya memiliki kewajiban untuk tidak hanya mendukung, tetapi juga, mempromosikan PT DI, yang bukan saja merupakan industri pesawat komersil, melainkan juga bagian industri pertahanan negara ini.
"Pemerintah siap mendukung industri pertahanan. Ini pun menjadi upaya memaksimalkan kemampuan lokal dalam memperkuat Alutsista (alat angkut sistem pertahanan)," kata Purnomo pada penyerahan 1 unit Helikopter Bell 412 EP, yang merupakan hibah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur senilai Rp 120 miliar kepada TNI AD di Hanggar Rotary Wing, PT Dirgantara Indonesia (Persero) KP II Jalan Pajajaran No 154 Bandung, Sabtu (13/7/2013).
tribunnews