"Kami memang belum bisa penuh mengerjakan produksi senapan laras panjang secara penuh. Karena setiap tahun, permintaan bisa mencapai ratusan unit sniper," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Minggu (14/7/2013).
Sebenarnya, Adik menambahkan, pabrik Pindad yang berlokasi di Bandung mampu memproduksi senapan laras panjang sampai dengan 50 ribu unit per tahun jika memiliki mesin-mesin khusus.
"Kendalanya ada di perlengkapan produksi, karena butuh mesin-mesin khusus dan terbaru untuk memproduksi permintaan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sesuai dengan kebutuhan. Kalau mau datangkan mesin baru saja butuh waktu 3-4 tahun dan butuh persyaratan panjang," ungkap dia.
Untuk itu, dia menyebut, perseroan menjalin kerjasama dengan perusahaan Black Arrow yang berbasis di Inggris dan negara China. "Pasar utama kami untuk sniper adalah TNI. Mereka butuh model sniper teranyar sesuai kebutuhan komando," tukasnya. (Fik/Igw)
liputan6