Pages

Wednesday, 26 March 2014

20 Penumpang MH370 Ternyata Teknisi Militer AS

20 Penumpang MH370 Ternyata Teknisi Militer AS
Seorang pekerja membersihkan layar elektronik yang menampilkan pesan simpati untuk keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang di Kuala Lumpur, Malaysia (22/3).

 Kuala Lumpur - Freescale, perusahaan Amerika yang bergerak di bidang produksi dan merancang alat-alat berat termasuk mikrocip untuk industri pertahanan, mengungkapkan 20 karyawannya merupakan penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 yang dinyatakan hilang sejak Sabtu dinihari, 8 Maret 2014.

Ke-20 karyawannya itu merupakan staf senior Freescale dengan rincian 12 orang berkebangsaan Malaysia dan delapan lainnya warga Cina. "Mereka semua memiliki banyak pengalaman dan berlatar belakang teknis. Mereka merupakan orang yang sangat penting," kata juru bicara Freescale, Mitch Haws, seperti dikutip Express.co.uk, Rabu, 19 Maret 2014.

Mereka terbang dengan MH370 dari Kuala Lumpur ke Cina untuk bertemu rekan bisnisnya guna  meningkatkan pelayanan terhadap produk yang dibeli konsumernya.

Pemilik saham Freescale di antaranya Carlyle Grup, investor saham swasta yang pemiliknya adalah sejumlah penasehat mantan Presiden Amerika Serikat, Goerge Bush Sr, dan mantan Perdana Menteri Inggris John Major.

Saudi Binladin Grup, perusahaan konstruksi milik keluarga Osama bin Laden, merupakan salah satu klien Carlyle.

Tak heran kemudian muncul dugaan penghilangan MH370 adalah sebuah kejahatan konspirasi. Sebelumnya, hilangnya pesawat ini diduga sebagai bentuk aksi terorisme.
 
Para ahli telah bertanya-tanya dengan pesawat jet berpenumpang ratusan orang penerbangan pesawat itu tidak terdeteksi. Belakangan pesawat itu baru terdeteksi oleh radar militer.

tempo