Untuk pertama kalinya senjata artileri 155mm dipasang ke kendaraan
lapis baja 8×8 segera menjadi kenyataan setelah usulan BAE Systems di
pamerkan di IDEX 2015, Uni Emirat Arab.
BAE Systems menampilkan model M777 155mm howitzer M777 yang dipasang ke atas dan belakang kendaraan Enigma 8×8 buatan Emirates Technology Company (ETC).
Seorang juru bicara BAE mengatakan selama ini meriam 155mm terlalu
berat untuk dipasang di kendaraan lapis baja roda dan kaliber terbesar
terbesar yang ada adalah 105mm. Namun kini telah berubah.
Dia mengatakan hal ini bisa dilakukan karena meriam M777 sudah jauh
lebih ringan, sekitar 4 ton, setengah dari berat 155mm umumnya, karena
konstruksinya dari titanium dan BAE sedang membuat percobaan desain yang
layak. Rangka dasar M777 akan dilepas untuk mengurangi berat, sehingga
bisa menjadi 3 ton dan hal itu memungkinkan untuk integrasi.
Meriam akan ditempatkan di atas Enigma 8×8 tapi terhubung di bagian
belakang untuk manuver mekanis. Model menyimpanan seperti ini membantu
integrasi sistem ke kendaraan Enigma 8×8 karena recoil dari meriam tidak
akan merusak kendaraan.
Juru bicara itu mengatakan meriam 155mm yang selama ini di pasang di
bagian belakang truk, hanya dapat mengubah sedikit sudut meriam,
sehingga membatasi lingkup senjata untuk mencapai target yang paling
kiri atau kanan. Sementara dengan model M777 di Enigma 8×8, dapat
melintasi 25 ° di kedua sisi centre gun line.
Sistem meriam M777 yang diderek membutuhkan tim 8-10 personil,
sementara yang menggunakan Kendaraan Tempur Enigma 8×8, hanya
membutuhkan setengahnya karena akan ada lebih banyak sistem otomatisasi,
termasuk untuk memasukkan amunisi ke dalam meriam. Ketika tuntutan
tugas secara fisik berkurang, kebutuhan operasi awak juga lebih sedikit.
Integrasi senjata M777 ke kendaraan 8×8 berarti bahwa meriam 155mm kini dapat ditawarkan sebagai varian dari lapis baja beroda.
Juru bicara BAE tidak mengatakan apakah Angkatan Darat UEA memiliki
persyaratan khusus jika bisa dipasang pada Enigma 8×8. BAE hanya
mengatakan produk mereka nanti bisa menjadi pilihan di masa depan, bagi
militer dan produsen kendaraan tempur.(JKGR)