Guna menindaklanjuti adanya laporan titik panas dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pesawat tempur dari Skuadron Hawk 12 Pangkalan Udara (Lanud Roesmin Nurjadin) Pekanbaru melakukan identifikasi terhadap titik panas (hotspot) di lapangan.
"Itu dilakukan sejak Senin lalu pesawat tempur Hawk ikut melakukan pemantauan dari udara dan mengambil dokumentasi foto dan video ketika melintasi lokasi kebakaran lahan," ujar Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kolonel Pnb M Khairil Lubis, kepada merdeka.com, Jumat (13/2).
Menurut Danlanud, proses itu dilakukan bersamaan dengan para pilot Hawk melakukan latihan rutin. Hasil dari dokumentasi tersebut digunakan bersama untuk menentukan strategi pemadaman kebakaran di Posko Siaga Darurat Kebakaran Riau di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.
"Selain itu, kami juga sudah menyiagakan satu helikopter untuk membantu proses pemadaman api," katanya.
Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyatakan, bantuan dari pilot Skuadron Hawk 12 sangat membantu kerja pemerintah menanggulangi kebakaran agar tidak meluas. Serta hasil pencitraan satelit terhadap titik panas memang harus segera diverifikasi dengan cepat.
"Karena belum tentu hotspot itu merupakan kebakaran, sebab atap seng yang lebar bisa juga terbaca oleh satelit sebagai titik panas. Karena itu harus dicek kelapangan," ujar dia.
Bahkan, pemantauan dari udara juga penting karena lokasi kebakaran bisa saja terjadi jauh di tengah hutan yang tidak memiliki sarana infrastruktur jalan yang memadai.
Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin mengatakan hasil citra satelit Terra dan Aqua pada 13 Februari pukul 05.00 WIB menunjukkan ada 72 titik panas (hotspot) di Sumatera. Jumlah hotspot paling banyak berada di Riau, yakni mencapai 65 titik.
"Titik panas paling banyak di Kabupaten Bengkalis ada 43 titik, Indragiri Hilir sembilan titik, Siak enam titik, Pelalawan empat titik, Kepulauan Meranti dua titik, dan satu titik di Rokan Hilir," katanya.(Merdeka)