Friday, 27 February 2015
Eurofighter Typhoon Ikuti Tender Pesawat TNI
Indonesia telah mengalokasikan 7 persen dari pengeluaran anggaran pertahanan selama dua tahun terakhir, dalam upaya memodernisasi persejataannya, untuk meningkatkan kekuatan regional dan mengamankan kepulauan Indonesia yang luas.
“Kompetisi yang diikuti oleh Eurofighter, untuk penggantian pesawat tempur Indonesia yang sudah tua yang digunakan Indonesia”, ujar Duta Besar Spanyol untuk Indonesia Francisco Jose Viqueira Niel, Rabu (25/02/2015).
Eurofighter yang pengguna utamanya Angkatan Udara Spanyol, Jerman, Inggris dan Italia angkatan udara, menghadapi persaingan serius dengan Sukhoi Rusia dan pesawat Gripen Swedia.
SAAB sebagai produsen kedirgantaraan dan pertahanan asal Swedia telah membuka kantor perwakilan di Indonesia tahun lalu untuk mencari peluang kerjasama dengan pemerintah.
“Kami pikir sebelumnya pintu telah ditutup untuk Eurofighter. Tapi kini kami menyampaikan ke publik ingin berpartisipasi, dan sekarang masuk ke dalam perlombaan tersebut, “kata Viqueira.
Duta besar Spanyol telah bertemu dengan para pejabat senior termasuk Menteri Pertahanan Ryamirzard Ryacudu, Menteri Perindustrian Saleh Husin dan Panglima Militer Indonesia Jenderal Moeldoko.
Belanja militer Indonesia meningkat 3,3 persen menjadi Rp 97 triliun ($ 7,8 miliar) dalam anggaran negara 2015, dengan 40 persennya didedikasikan untuk persenjataan dan peralatan.
Viqueira mengatakan biaya Typhoon melebihi pesaingnya, namun tidak mau menjelaskannya, karena akan diungkapkan dalam pertemuan G to G, antara Indonesia dan Spanyol.
Saab mengumumkan Oktober lalu bahwa Brasil telah setuju untuk membeli 36 jet Gripen NG dengan harga total 39,3 miliar krona Swedia ($ 4,7 miliar) menempatkan biaya satuan pesawat itu sekitar $ 130 juta. (Thejakartaglobe)