MBT Leopard AD Kanada. (Foto: Sgt Lou Penney)
20 Mei 2012, Senayan:Terkait rencana pembelian tank Leopard dari Jerman,
pihak pabrikan diharapkan siap memberikan dukungan hingga pembangunan
pabrik. Hal ini sudah dibuktikan Yunani ketika memesan tank tersebut
dalam jumlah banyak beberapa waktu lalu.
"Kami juga sudah berbicara dengan Kementerian Luar Negeri Jerman yang
menentukan boleh tidaknya ekspor alat militer ke negara lain. Sejauh ini
tidak ada masalah karena Indonesia telah menjadi negara demokrasi,"
ujar Hayono Isman kepada
Jurnalparlemen.com, Minggu (20/5).
Hal itu disampaikan Hayono setelah bertemu dan membahas rencana
pembelian tank Leopard dengan sejumlah pejabat di Jerman pada saat
kunker Komisi I belum lama ini.
Menurut Hayono, Wakil Menlu Jerman sempat menjelaskan bahwa publik
Jerman menentang keras penjualan tank Leopard ke Arab Saudi karena
negara tersebut dianggap tidak menjunjung nilai-nilai demokrasi.
"Lain halnya dengan Indonesia," kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI itu.
Sebagai informasi, sebelum tank Leopard, Indonesia juga pernah
menggunakan senjata dari Jerman. Termasuk MP5 yang digunakan oleh
pasukan khusus TNI.
"Untuk pemeliharaan tak Leopard nanti, bisa bekerja sama dengan PT
Pindad. Kalau belum mampu, dapat diserahkan kepada bengkel-bengkel TNI
AD," ujarnya.