23 Oktober 2012, Belitung: TNI Angkatan Udara masih menunggu hasil penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat Hawk 200 di Lanud Rusmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, pada Selasa (16/10).
"Kita sedang menunggu ahlinya dari "British Aerospace", Inggris (pembuat pesawat) dan Rolls Royce (perusahaan mesin pesawat) untuk membongkar pesawat tersebut," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Imam Sufaat usai menyaksikan puncak Latihan TNI AU dengan sandi "Angkasa Yudha 2012" di Lokasi Penembakan Udara (Air WeaponRange/AWR) Buding, Kabupaten Belitung Timur, Bangka Belitung, Selasa (23/10).
Sambil menunggu hasil penyelidikan dari ahlinya itu dan internal TNI AU sendiri, kata dia, pesawat Hawk 200 yang berada di Pekanbaru untuk sementara di "grounded" hingga ada hasil penyelidikan yang pasti. Untuk penggunaan pesawat Hawk 100/200 dalam latihan TNI Angkasa Yudha 2012 ini, kata dia, pesawat Hawk dari Skadron Udara 1 Pontianak itu sudah melalui tahapan pemeriksaan.
"Empat pesawat Hawk dari Pontianak ini sudah kita cek seluruhnya, fuel system-nya dan lainnya. Semua oke. Maka pada puncak latihan ini kita gunakan," ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Azman Yunus, mengatakan, pemeriksaan bangkai pesawat Hawk 200 akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
"Kita tunggu hasil penyelidikannya seperti apa. Kalau sudah ada hasilnya, maka pesawat Hawk yang berada di Pekanbaru bisa beroperasi kembali," tuturnya.
Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Pertahanan Mayjen TNI Hartind Asrin menduga pesawat Hawk yang jatuh disebabkan gangguan mesin.
Menurut dia, pilot pesawat telah melaporkan kondisi di dalam pesawat sesaat sebelum dia keluar dengan menggunakan kursi lontar. "Pilot melaporkan bahwa ada kerusakan dan minta izin untuk keluar dari pesawat," ujarnya.
Namun demikian, untuk mengetahui penyebab pasti mengenai kecelakaan pesawat tempur taktis itu, akan diselidiki lebih lanjut secara internal oleh TNI AU.
"Penyebab kecelakaan atau pesawat jatuh itu ada tiga faktor kemungkinan, gangguan mesin, manusia, atau cuaca. Dugaan sementara karena gangguan mesin," tuturnya.
Sumber: Republika