Pages

Tuesday, 11 December 2012

Asops KSAL: Perlu Tingkatkan Kehadiran Unsur TNI AL di Daerah Rawan


GUNA mengamankan wilayah laut yurisdiksi nasional yang berpotensi rawan ancaman, TNI AL akan meningkatkan kehadiran unsur-unsurnya di wilayah tersebut dengan mempererat kerja sama dengan angkatan lainnya.

Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Asops KSAL), Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan menyampaikan hal itu saat membuka Rapat Kerja Teknis Operasi (Rakernisops) II TNI AL Tahun Anggaran 2012 dihadapan 250 peserta di Gedung R. Mulyadi, Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal), Surabaya, Senin (10/12).

Dalam menghadapi tantangan tugas ke depan yang semakin berat dan kompleks, kata Didit, menuntut adanya kesiapsiagaan alutsista dan prajurit-prajurit profesional. Sehingga TNI AL dapat selalu siap di setiap waktu untuk mengantisipasi dinamika perkembangan yang akan datang.

Selain itu, Diti mengungkapkan untuk menghadapi tantangan ke depan di bidang operasi dan latihan, TNI AL harus mampu memanfaatkan teknologi yang ada untuk menghimpun operasi, mampu bergerak cepat dan dinamis, serta memiliki efek deterrence dan mampu berperan lebih besar dalam kancah internasional. Ia menjelaskan pada tahun 2013 akan dilaksanakan bersama antara TNI AL dan TNI AU dengan kodal ditangan Panglima Koarmatim.

“Untuk menambah efektifnya kegiatan upaya pencegahan dan mengantisipasi kekuatan asing, TNI AL juga akan melaksanakan operasi intelijen yang diharapkan dapat menjadi interface dan mensinergikan satuan-satuan intelijen yang ada,” katanya.

Rakernisops II TNI AL TA 2012 yang berlangsung dua hari hingga tanggal 11 Desember 2012 bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan operasi dan latihan tahun anggaran 2012. Selain itu, untuk merancang kegiatan operasi dan latihan Tahun 2014 yang akan menjadi masukan ke komando atas.

Disamping itu, kesempatan tersebut juga dipergunakan untuk memantapkan langkah dalam pelaksanaan operasi dan latihan TNI AL. Kegiatan yang diikuti oleh unsur operasi dari seluruh Satuan, Komando Utama, serta Pangkalan Angkatan Laut ini mengangkat tema, “Dengan Kesiapsiagaan Operasional Alutsista dan Profesionalisme Prajurit Matra Laut Kita Optimalkan Pelaksanaan Operasi dan Latihan Guna Mendukung Terwujudnya TNI AL yang Handal dan Disegani”.

Didit Herdiawan mengungkapkan, kerja sama dalam bentuk latihan bersama dengan negara sahabat mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dengan menghadirkan unsur-unsur TNI AL terutama alutsista baru untuk dilibatkan dalam setiap kegiatan bilateral exercise maupun multilateral exercise. Kegiatan dalam rangka kerja sama bilateral diwujudkan dalam Navy To Navy Talks (NTNT) dengan beberapa negara sahabat antara lain Singapura, India, Malaysia, Thailand, Jepang, Cina, Australia dan Philipina.

“Kedepan akan berubah Navy To Navy Conference (NTNC). Sedangkan dalam bentuk latihan bersama maupun pertukaran perwira dan pendidikan dengan negara-negara lain di kawasan maupun beberapa negara dilaksanakan dalam dalam kerangka Western Pacifik Naval Symposium (WPNS) maupun Indian Ocean Naval Symposium (IONS),” katanya.

Asops KSAL juga menyinggung tentang keselamatan kerja. Menurutnya, perlu perubahan mindset tentang nilai safety dan precaution yang apabila diabaikan akan sangat dekat dengan kecelakaan dan bahaya.

“Kehati-hatian bukan ditujukan kepada pelemahan keberanian, tetapi lebih kepada upaya yang utuh untuk mendapatkan keberhasilan. Zero accident didapatkan dari kepatuhan para personel melaksanakan prosedur yang berlaku,” katanya seperti dilansir dalam siaran pers Dispenal yang diterima Jurnal Nasional.

Turut hadir dalam Rakernisops II TNI AL TA 2012 antara lain para Pangkotama TNI AL, para Kepala Dinas di lingkungan Mabesal, Komandan unsur/KRI wilayah Barat dan Timur, para Komandan di lingkungan Korps Marinir, serta para Perwira Operasi di lingkungan Unsur/Satker TNI AL.

Sumber : Jurnas