BANDUNG-(DM) : Gedung industri pertahanan strategis PT Pindad di Bandung terbakar. Jago
merah yang mengamuk Jumat malam itu melahap salah satu bagian gudang.
Namun, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) memastikan kebakaran itu tak
membahayakan sistem produksi senjata.
"Laporan yang masuk, musibah itu sudah tertangani dengan baik," ujar Staf Ahli Menhan Bidang Keamanan Mayjen Hartind Asrin kemarin. Kebakaran tidak menimbulkan korban jiwa.
Menurut Hartind, saat ini Pindad sedang berkonsentrasi untuk memenuhi pesanan persenjataan dalam negeri. Di antaranya panser Anoa untuk TNI Angkatan Darat. "Mudah-mudahan tidak mempengaruhi kinerja. Selama ini kita optimistis Pindad mampu memenuhi pesanan tepat waktu," kata mantan Kapuskompublik Kemhan ini.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Humas dan Hukum Pindad Tuning Rudyati menjelaskan kebakaran diduga karena korsleting arus listrik. "Lokasi titik api di satu gudang, kita bersyukur tidak merembet dan tidak menganggu produksi senjata," kata Tuning.
Kebakaran yang terjadi Jumat malam sekitar pukul 20.00 WIB itu ditangani tim pemadam kebakaran Pindad. "Kita juga sangat terbantu dengan respons cepat dari Dinas Pemadam kebakaran Kota Bandung," katanya.
Saat ini tim dari Pindad sedang melakukan pembersihan dan menghitung kerugian. "Karena ini BUMN strategis tentu ada asuransinya. Nanti akan kami sampaikan (total kerugian) kalau sudah selesai direkap," kata Tuning.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Martinus Sitompul memastikan tidak ada sabotase dalam kebakaran itu. Karena itu, tidak dilakukan pemeriksaan forensik. "Dugaan sementara karena korsleting. Jadi tidak ada unsur-unsur lain,"katanya.
"Laporan yang masuk, musibah itu sudah tertangani dengan baik," ujar Staf Ahli Menhan Bidang Keamanan Mayjen Hartind Asrin kemarin. Kebakaran tidak menimbulkan korban jiwa.
Menurut Hartind, saat ini Pindad sedang berkonsentrasi untuk memenuhi pesanan persenjataan dalam negeri. Di antaranya panser Anoa untuk TNI Angkatan Darat. "Mudah-mudahan tidak mempengaruhi kinerja. Selama ini kita optimistis Pindad mampu memenuhi pesanan tepat waktu," kata mantan Kapuskompublik Kemhan ini.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Humas dan Hukum Pindad Tuning Rudyati menjelaskan kebakaran diduga karena korsleting arus listrik. "Lokasi titik api di satu gudang, kita bersyukur tidak merembet dan tidak menganggu produksi senjata," kata Tuning.
Kebakaran yang terjadi Jumat malam sekitar pukul 20.00 WIB itu ditangani tim pemadam kebakaran Pindad. "Kita juga sangat terbantu dengan respons cepat dari Dinas Pemadam kebakaran Kota Bandung," katanya.
Saat ini tim dari Pindad sedang melakukan pembersihan dan menghitung kerugian. "Karena ini BUMN strategis tentu ada asuransinya. Nanti akan kami sampaikan (total kerugian) kalau sudah selesai direkap," kata Tuning.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Martinus Sitompul memastikan tidak ada sabotase dalam kebakaran itu. Karena itu, tidak dilakukan pemeriksaan forensik. "Dugaan sementara karena korsleting. Jadi tidak ada unsur-unsur lain,"katanya.
Sumber : JPNN