Apache AH 64D Longbow
Jika mendengarkan penjelasan KSAD Jenderal Pramono Edhie Wibowo di Mabesad beberapa waktu lalu, penggantian Apache dengan Black Hawk agaknya jauh dari kenyataan, walau bukan mustahil. Menurut KSAD, jika dana tidak mencukupi maka pembelian Apache AH 64 dialihkan ke Super Cobra AH-1W atau Black Hawk UH-60 yang dipersenjatai.
Namun KSAD memberikan catatan, pada intinya TNI AD menginginkan Apache dan akan memperjuangkannya di Komisi 1 DPR. Alasannya adalah military balance di kawasan. Lebih dari itu KSAD juga memegang prinsip, lebih baik memiliki sedikit senjata tapi mematikan daripada banyak namun loyo. TNI AD menginginkan persenjataan terbaik di kelasnya. Hal ini baru rencana di Angkatan Darat. Namun gayung bersambut, Menteri Luar Negeri AS kala itu Hilary Clinton menyampaikan rencana pembelian 8 Apache AH-64D Longbow blok 3 oleh Indonesia ke Kongres AS dan disetujui.
Tiba-tiba Selasa 12 Februari 2013 Juru Bicara Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Bambang Hartawan mengatakan, rencana pembelian helikopter Black Hawk menjadi alternatif jika negosiasi harga heli Apache menemui jalan buntu. Yang membingungkan adalah mengapa jika heli serang Apache gagal didapat, alternatifnya jatuh ke heli angkut Black Hawk UH-60 ?.
Kendala Helikopter Serang
Banyak militer di dunia memang menginginkan helikopter serang seperti Apache AH 64, namun harga dan pemeliharaan yang mahal membuat mereka menjadi berpikir ulang. Sementara medan pertempuran tidak selalu masif yang harus menghancurkan ratusan tank dalam waktu bersamaan. Teknologi juga terus berkembang. Akibatnya munculah pertanyaan, apakah helikopter serang ringan atau multirole tidak bisa menangani situasi seperti itu, karena helikopter serang ringan atau multi role memiliki harga dan biaya operasional yang lebih murah.
Ditambah lagi, semua helikopter membutuhkan biaya pemeliharaan yang mahal karena terkait dengan rebuild engine dan rotor secara berkala, maka akan efektif bila membeli satu tipe helikopter. Biasanya, pilihan jatuh ke helikopter serbu ringan atau multi-role.
Metamorfosa Heli Serang Ringan
AH-1Z viper
Bell UH-1 Iroquois (Huey)
AH-1G Cobra US Army
AH 1W Super Cobra
Sementara di jajaran helikopter Serang, Angkatan Darat AS mengembangkan Apache AH 64.
Pada pertengahan tahun 1990-an, keinginan Marinir untuk mendapatkan helikopter Apache versi marine ditolak oleh pemerintah AS karena disain AH 64 versi Marinir akan sangat mahal dan penggunanya pun hanya Marinir AS. Akibatnya pada tahun 1996 korps Marinir AS memutuskan untuk meningkatkan performa AH-1W Super Cobra menjadi AH-1Z Viper. Helikopter AH-1Z Viper memiliki dua wing stub yang di-redisign menjadi lebih panjang agar dapat mengangkut senjata lebih banyak yakni: rudal AIM-9 Sidewinder. 2 unit Hydra rocket pods 70 mm atau AGM-114 Hellfire quad missile launcher. Radar Longbow pun bisa dipasang di wing tip station.
AH IZ Viper
UH 60 Black Hawk
LHX RAH 66 Comanche (1990-an)
Untuk urusan persenjataan, Super Cobra AH 1Z Viper mampu mengangkat seluruh persenjataan yang dimiliki oleh Apache, namun tetap saja lemah di bidang proteksi. Apache mampu menahan tembakan beruntun dari anti-aircraft guns kaliber 23 mm, sementara AH-1Z Viper tidak bisa. AH 1 Z yang terus dikembangkan juga masih memiliki banyak bugs antara lain terkait: getaran dan handeling karena basic air framenya teknologi tua.
Dari kondisi tersebut tergambar teknologi Apache AH 64 lebih unggul dari AH-1Z Viper. Helikopter AH 1Z Viper atau AH 1 W Super Cobra menjadi alternatif karena biaya operasinya lebih murah. Perawatannya pun tidak sesulit Apache dan bisa ditangani oleh negera pembeli.
Misi Helikopter
Apache biasanya digunakan Amerika Serikat untuk operasi khusus, operasi pembuka serangan serta deep attack. Sementara AH-1Z Viper atau AH 1W Super Cobra untuk operasi pertempuran reguler maupun kawal pasukan di darat. Namun persoalannya helikopter ini akan berhenti berproduksi 17 tahun lagi.
Bagaimana dengan Helikopter Serba Guna UH-60 Black Hawk (S-70 versi eksport) ?. Tentu helikopter ini tidak bisa dibandingkan dengan Apache maupun AH 1Z Viper, karena peruntukanya memang berbeda. Namun teknologi terus berkembang dan para produsen helikopter tidak pernah kehilangan akal. Kini Sikorsky telah melengkapi UH 60 Black Hawk dengan kemampuan reconnaissance maupun serbu dan diberinama S-70 Battlehawk.
S-70 Battlehawk
S-70 Battlehawk
S-70 Battlehawk
S-70 Battlehawk
50 caliber machine guns , 7.62 caliber machine guns , 7/12/ 19 pod 70 mm rocket launchers, Air-to-ground laser missile system provisions, Helmet-mounted sight, Internal Auxiliary Fuel (200/400 gallon capacity), External Gun Mounting System, External Stores Weapon System.
Rencana pembelian Apache AH-64 digantikan dengan S-70 Battlehawk akan sempurna jika gap antara Apache dan Battlehawk, ditutupi dengan pembelian unmanned combat air vehicle (UCAV) di kemudian hari.
Sumber : JKGR.