Seorang prajurit Korps Marinir TNI AL membagi air minum kepada bocah
Mohammad Rizal di terminal kawasan wisata Cibodas usai mengikuti lomba
kebut gunung, di Gunung Gede Pangrango, Cibodas, Cianjur, Jawa Barat,
(20/9). Selain misi tempur militer, Korps Marinir TNI AL sangat
berdedikasi melaksanakan tugas militer selain perang, di antaranya
mitigasi bencana dalam negeri dan diplomasi luar negeri. (FOTO
ANTARA/HO-Kuwadi)
... mantapkan jatidiri sebagai prajurit petarung yang religius dan humanis... "
Dia
nyatakan hal itu kepada komandan baru Pasukan Marinir 1, Kolonel Marinir
Siswoyo Santoso, di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Selasa.
Santoso
menggantikan Brigadir Jenderal TNI (Marinir) Gatot Suprapto, dalam
upacara serah-terima yang dipimpin Washington. Upacara serah-terima
komandan itu diikuti 3.000 prajurit Korps Marinir TNI AL setempat.
Pola
pembinaan yang selayaknya dilakukan para komandan, kata Washington,
adalah ibarat "seorang bapak" kepada anak-anaknya. Jadi seorang atasan
membina semua bawahannya dengan mengedepankan kegembiraan di keluarga,
kesatuan, dan medan pertempuran.
"Lakukan latihan yang konsisten dan berkesinambungan, apalagi menghadapi Latihan Gabungan TNI yang akan datang. Saya percaya kalian bisa melakukan itu, karena Pasukan Marinir 1 Korps Marinir TNI AL selama ini telah menorehkan tinta emas dalam tugas operasi," katanya.
Pesan
serupa juga dia katakan kepada pimpinan Komando Latihan Korps Marinir
TNI AL. Di sinilah calon personel, personel aktif, dan calon kader
pimpinan Korps Marinir TNI AL itu dibentuk dan diarahkan. "Tingkatkan
kualitas pelatih agar profesionalisme prajurit juga meningkat," katanya.
Namanya saja upacara di lingkungan pasukan, "suguhan" kemampuan personel juga diberikan kepada hadirin.
Upacara diawali suara ledakan memekakkan telinga di tengah lapangan upacara, dilanjutkan demonstrasi manuver peralatan tempur mereka.
Material tempur yang ditampilkan, antara lain dua tank amfibi BMP 3-F, 14 tank PT 76-M, empat BVP-2, 10 BTR-10, dua unit bergerak roket multilaras RM 70 Grad, dua kendaraan tempur Tatra, enam meriam Howitzer 106 milimeter, dan dua meriam 57 milimeter.
Upacara diawali suara ledakan memekakkan telinga di tengah lapangan upacara, dilanjutkan demonstrasi manuver peralatan tempur mereka.
Material tempur yang ditampilkan, antara lain dua tank amfibi BMP 3-F, 14 tank PT 76-M, empat BVP-2, 10 BTR-10, dua unit bergerak roket multilaras RM 70 Grad, dua kendaraan tempur Tatra, enam meriam Howitzer 106 milimeter, dan dua meriam 57 milimeter.
Sumber : ANTARA