JAKARTA (Suara Karya): Indonesia dan Australia melalui masing - masing
angkatan udaranya sedang menjajaki kemungkinan kerja sama pendidikan
bidang geospasial dan imagery (Geosmery). "Adanya rencana ini yang
secara rinci akan dibicarakan lebih lanjut pada kesempatan Airman To
Airman Talk tahun 2013," ujar Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU),
Marsdya TNI Ida Bagus Putu Dunia di Mabesau, Jakarta, Kamis (14/2).
Penjajakan kerja sama Geosmery terungkap saat KSAU menerima kunjungan
kehormatan Atase Pertahanan Udara (Athanud) Australia Group, Captain
Sean Unwind dan asistennya Markus Bangley di Mabesau Jakarta.
Dalam pertemuan itu, KSAU didampingi Aspam KSAU Marsda TNI Kuswantoro,
Sekretaris Dinas Penerangan TNI AU (Sesdispenau) Kolonel (Sus) M. Akbar
Linggaprana dan Korsmin KSAU Kolonel (Pnb) Imran Baidirus.
Rencana kerjasama pendidikan bidang Geosmery diharapkan kedua angkatan
udara bisa terwujud. Selama ini, kerjasama TNI AU dengan Angkatan Udara
Australia (Royal Australian Air Force/RAAF) sudah terjalin lama dan
harmonis dalam bidang pendidikan dan latihan.
Latihan bersama yang pernah digelar TNI AU dan RAAF, diantaranya
latihan Albatros Ausindo, Latma Pitch Black dan Latma Rajawali Ausindo
yang dilaksanakan setiap tahun dengan melibatkan pesawat - pesawat
tempur dari skadron masing - masing angkatan udara.
Sedangkan, Latma Elang Ausindo dilaksanakan setiap dua tahun sekali.
"Meski dilakukan dua tahun sekali kita berharap subtansi dan kualitas
latihan tersebut tetap terjaga," harap KSAU.
Dalam aspek pertahanan, Unwin yang pernah menjadi perwira siswa
Seskoau tahun 2006 tersebut, mengakui pengaruh Indonesia di Asia
Tenggara cukup besar. Ia mengharapkan menjalin kerja sama pertahanan
dengan Indonesia, maka stabilitas disekitar Australia tetap terpelihara.
Kedua negara menyadari akan adanya manfaat hubungan dan kerjasama TNI
AU dan RAAF sehingga sepakat untuk senantiasa meningkatkan kerjasama,
baik secara kedinasan maupun personel.
Dalam kesempatan itu, Sean Unwin juga meminta ijin untuk rencana
mengunjungi pangkalan udara di Indonesia, khususnya ke skadron udara
terkait dengan adanya rencana penyelenggaraan seminar tentang operasi
udara, operasi gabungan serta geospasial dan imagery khususnya bagi para
penerbang di skadron udara. Sedangkan waktu dan tempat akan ditentukan
kemudian.
Terkait rencana hibah dan transfarmasi pesawat jenis angkut Hercules
C-130 yang akan dihibahkan pemerintah Australia kepada Indonesia, Sean
Unwin menyatakan, kesiapannya untuk memperkuat armada udara TNI AU yang
rencananya akan masuk pada akhir Mei 2013.
Secara terpisah, Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) dan
Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI)
sepakat melakukan kerjasama pertukaran informasi dan pemanfaatan data
operasi penerbangan sipil.
Penandatanganan MoU itu ditandatangani oleh Panglima Kohanudnas, Marsda
TNI FHB. Soelistyo dengan Dirut LPPNPI di ruang pertemuan Mulawarman
Ditjen Hubud, Jakarta, baru-baru ini. (Feber S)