"Ke Ukraina itu, kita mencoba menganalisa. Karena senjata yang kita beli dari Rusia ternyata harus melakukan pemeliharaan. Dan kalau pemeliharaannya di pabrik Rusia, lebih mahal. Kemudian, kenapa tidak kita arahkan ke sana (Ukraina)?" kata Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanudin, di Jakarta, Rabu (3/4).
Setelah menganalisa persenjataan yang dibuat Ukraina, menurut Hasanudin, mereka juga tetap akan melakukan pengamatan terhadap sistem persenjataan Rusia. Dia pun menekankan bahwa sistem persenjataan untuk Angkatan Darat (AD) banyak dibuat di Ukraina.
"Setelah itu, kita akan melihat apakah ada kemungkinan-kemungkinan bisa bekerja sama dengan PT Pindad. Jadi, bekerja dengan Pindad mengacu pada UU Pertahanan," kata politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu.
Hasanudin menjelaskan bahwa fraksinya akan memberangkatkan satu orang anggota dalam kunker tersebut, yakni Hery Ahmadi.
"Ke ukraina itu sebagai kunjungan balasan, karena ada Komisi Pertahanan Ukraina ke Indonesia beberapa waktu lalu menjelaskan tentang sistem persenjataan dan lain-lain," tandasnya.
Berikut jadwal kunker ke Ukraina dan Turki, berdasarkan rilis yang dikeluarkan pimpinan Komisi I DPR:
-13 April 2013: Pukul 17.50 WIB take off dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Istanbul, Turki.
-14 April 2014: Pukul 07.55 waktu Istanbul, take off dari Istanbul menuju Kiev, Ukraina, dan tiba di Kiev pukul 09.55 waktu Ukraina.
-15 April 2013: Pukul 09.30 waktu Ukraina, Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR RI dengan Duta Besar RI untuk Republik Ukraina, dilanjutkan dengan pertemuan dengan Parlemen Ukraina.
-16 April 2013: Kunjungan Komisi I DPR RI ke Industri Pertahanan Ukraina, dengan agenda mendengarkan penjelasan pimpinan perusahaan Industri Pertahanan Ukraina yang dilanjutkan dengan tanya jawab.
-17 April 2013: Kembali ke Istanbul dan RDP dengan Konjen RI.
-18 April 2013: Kunjungan Komisi I DPR RI ke objek-objek yang berkaitan dengan ruang lingkup Komisi I DPR RI.
-19 April 2013: Terbang kembali ke Tanah Air pukul 00.40 waktu Istanbul.
Sumber Berita satu