Pages

Friday, 5 July 2013

Menimbang diantara 2 Kucing Laut

Impian TNI-AL, Puspenerbal khususnya memiliki helikopter khusus anti kapal selam masih terus bergulir. Kabar baiknya, Kementrian Pertahanan telah mendengar dan meluluskan permintaan tersebut. Lebih jauh, ARC mendapat info, Kemhan sudah memberikan spesifikasi helikopter yang dibutuhkan kepada 2 pabrikan besar produsen heli anti kapal selam. Namun dari pihak pabrikan sendiri belum mengajukan penawaran. Kemhan sendiri berharap, kontrak bisa dilaksanakan tahun ini juga, sehingga di tahun 2014 diharapkan sudah ada barangnya.

Berbeda dengan kabar sebelumnya, dipastikan kali ini heli Kaman Super Sea Sprite sudah masuk kotak. Kementrian pertahanan kini melirik heli AKS yang memang terkenal dan mumpuni. Mereka masing-masing adalah AW-159 Wildcat serta AS-565 Panther. Entah kebetulan atau tidak, kedua heli ini memiliki nickname berbau kucing.

Helikopter AW-159 Wildcat sendiri merupakan pengembangan paling mutakhir dari heli Lynx. Heli ini digunakan oleh angkatan bersenjata di berbagai negara, dan sudah battle proven sejak perang Malvinas tahun 1982. Secara umum, Heli ini mampu dipersenjatai torpedo, rudal Sea Skua, hingga senapan mesin berat. Bahkan dalam berbagai foto terlihat heli ini menggotong rudal Hellfire. Lynx sendiri sudah menjadi idaman pilot Penerbal sejak tahun 90an. Namun minimnya anggaran serta harganya yang konon sangat mahal, membuat Penerbal terpaksa menunda mimpinya dan harus cukup puas dengan Bo-105 serta Nbell-412.

Sementara heli AS-565 Panther merupakan pengembangan dari seri Dauphin yang sangat laris. Di Indonesia sendiri seri Dauphin sudah digunakan oleh polisi udara. Selain itu eratnya hubungan Eurocopter dengan PT. DI bisa menjadi nilai tambah. Heli Panther sendiri juga sudah battle proven saat perang teluk pertama di tahun 1991. Heli ini biasa terlihat membopong rudal AS-15TT, Torpedo atau roket dan senapan mesin.
Secara umum, spesifikasi kedua heli sebenarnya tidak terpaut jauh. Yang mana akan dipilih, kita tentu berharap, juga turut dipasang mission suite yang cocok dan mumpuni. Sehingga, kemampuan TNI-AL dalam peperangan anti kapal selam semakin meningkat. Oya, ssttt.. kabarnya salah satu peserta mulai bergerak mundur lantaran spesifikasi yang diberikan terlalu menjurus

ARC