Pages

Friday, 23 August 2013

Negosiator Ulung Dari Tanah Flores


Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo
memberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) kepada Pelda Melkior
Sosok bapak yang berpenampilan bersahaja ini oleh masyarakat Kelurahan Tangge Kecamatan Lembor Kabupaten Manggarai Barat dipanggil Bapak Melkior. Sapaan hangat bersahabat yang setiap kali dilakoninya ternyata membuat Babinsa kelurahan Tangge berpangkat Sersan Mayor (Serma) tersebut sangat dekat dan dihormati oleh masyarakat setempat.

Pria kelahiran Flores 46 tahun lalu yang memiliki 5 orang anak ini begitu menjiwai dan mencintai tugasnya hingga apapun yang dapat membahayakan dirinya tidak lagi diperhitungkan.

Hal ini bermula ketika ini pada tanggal 18 Desember 2011 lalu, tertangkap 12 orang bandar kupon putih dan ditahan di Polsek Lembor untuk menjalani pemeriksaan.

Pada tanggal 26 Desember 2011, seorang tahanan, Arnold Hapong, mengalami gangguan kesehatan dan tidak sadarkan diri. Korban langsung dibawa ke Puskesmas setempat guna mendapatkan pertolongan darurat, namun nyawanya tidak tertolong lagi. Mendengar berita Arnold Hapong meninggal di Puskesmas tersebut, keluarga korban beserta warga mendatangi Polsek Lembor meminta pertanggungjawaban Polsek dan melakukan tindakan anarkhis dengan pelemparan batu ke arah Polsek yang mengakibatkan jendela kaca Polsek sebagian pecah.

Melihat massa semakin banyak berkumpul di Polsek dan situasi mulai tidak terkendali, Serma Melkior Nandi mendatangi Mapolsek untuk menenangkan warga agar tidak berbuat anarkhis, meskipun pada waktu itu masih ada yang teriak-teriak “Bakar Polsek, hancurkan Polsek”. Atas himbauan dari Serma Melkior Nandi tersebut massa mulai agak reda, tetapi warga yang bukan dari kampung asal korban ikut memanas-manasi situasi. Sehingga massa jumlahnya semakin bertambah mengepung Mapolsek ada sekitar 500 orang dan terus bertambah. Serma Melkior Nandi terus mendekati tokoh sentral dari massa aksi dan keluarga korban untuk melakukan negosiasi supaya massa jangan bertindak anarkhis.

Suara Serma Melkior Nandi ternyata didengar dan dipatuhi tokoh dari massa serta keluarga korban dengan teriakan untuk tidak berbuat anarkhis. Warga kemudian minta ijin kepada Serma Melkior Nandi untuk melaksanakan ritual adat Kepok dengan memotong ayam jago hitam dihalaman depan Polsek Lembor. Serma Melkior Nandi mengijinkan dengan syarat tidak bertindak anarkhis yang disampaikan berulang-ulang sambil terus melihat massa dari semua sudut yang mengepung Mapolsek.

Serma Melkior yang sangat dihormati masyarakat setempat tersebut terbukti mampu mencegah anarkisme melalui himbauan yang disampaikan secara simpatik, sehingga Polsek terhindar dari pembakaran dan perusakan oleh massa yang saat itu sudah beringas.

Tindakan Serma Melkior yang telah berhasil mencegah anarkhisme perusakan Polsek Lembor oleh warga setempat merupakan tindakan kepahlawan melampaui panggilan tugas tanpa mempedulikan keselamatan jiwanya.

Untuk itu, Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, memberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) satu tingkat lebih tinggi dari sebelumnya yang secara langsung diberikan pada suatu upacara militer. (Dispenad)
 
Palagan