Jakarta | KEPOLISIAN Republik Indonesia baru saja merayakan ulang tahunnya ke 66. Hari ulang tahun ini juga dikenal dengan hari Bhayangkara.
Menurut sejarawan, JJ Rizal, definisi Bhayangkara secara historis justru tidak sesuai dengan slogan kepolisian saat ini, 'Mengayomi dan Mengabdi kepada Masyarakat'. Lalu apa sebenarnya arti istilah Bhayangkara?.
"Bhayangkara itu secara historis berarti prajurit untuk melindungi raja di jaman Majapahit. Jadi yang dilindungi elit, bukan rakyat kecil," ujar Rizal, Jumat (9/7/2013).
Hal ini disampaikan Rizal dalam acara 'Coreng Hitam di Wilayah Bhayangkara: Rekayasa Kasus, Salah Tangkap, Penyiksaan dan Kriminalisasi' di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Jl Diponegoro, Jakarta Pusat. Turut hadir Hasan Basri yang merupakan tukang ojek korban salah tangkap, Aguswandi Tanjung, korban rekayasa kasus pencurian listrik di ITC Roxy Mas dan lainnya.
Rizal kemudian menegaskan, istilah Bhayangkara itu harus diganti dan
tidak dipergunakan. "Kalo istilahnya orang betawi, sampe ujan berkelir
juga ngga akan melindungi masyarakat kecil nanti," tambahnya.
Rizal sebelumnya juga dituduh menggunakan narkotika di tahun 2009 silam
oleh anggota kepolisian Polsek Beji Depok. Ia kemudian dipukuli dan
disiksa agar mengakui perbuatannya.